• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

Pendekatan pembelajaran CTL membantu siswa dalam memahami konsep IPS yang abstrak, melatih siswa untuk berpikir kreatif dalam menemukan pengetahuan sendiri, sehingga belajar lebih terasa lebih bermakna bagi siswa. Kebermaknaan pembelajaran akan membuat kegiatan belajar lebih berkualitas, menarik, bermanfaat, dan menantang, sehingga konsep dan prosedur IPS akan lebih mudah dipahami dan lebih tahan lama diingat oleh peserta didik. Agar kualitas pembelajaran melalui penerapan pendekatan pembelajaran CTL dapat terjadi, maka guru, siswa, sekolah, dan pihak-pihak yang berkompeten harus

terlibat dengan maksimal.

Guru hendaklah merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan komponen-komponen pendekatan CTL. Guru dalam pembelajarannya perlu mengaitkan antara materi yang akan diajarkannya dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan menggunakan media pembelajaran dan melalakukan tanya jawab terkait dengan materi pembelajaran. Dengan itu, siswa mampu membayangkan konsep materi pembelajaran yang abstrak menjadi lebih nyata, yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Guru hendaknya membagi siswa kedalam kelompok kecil, dimana dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang memiliki tingkatan kemampuan yang heterogen. Sehingga siswa diharapkan dapat saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru hendaknya membimbing siswa untuk melakukan refleksi (mengingat kembali) kegiatan yang telah dilaksanakan tentang materi yang dipelajari, kemudian guru menyuruh siswa merangkum/menyimpulkan materi pembelajaran sehingga siswa akan mudah mempelajari materi pembelajaran yang telah diberikan. Dan guru hendaknya melaksanakan penilaian yang sebenarnya, tidak hanya hasil belajar siswa saja yang diukur tetapi guru juga harus melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran.

Siswa harus aktif melaksanakan komponen-komponen pendekatan CTL yang telah dirancang oleh guru dengan penuh perhatian dan ketekunan. Siswa hendaknya aktif menjawab, ketika guru melakukan tanya jawab dengan siswa

berkaitan dengan materi pembelajaran perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dan bertanya ketika siswa menemui kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. Siswa hendaknya selalu memperhatikan penjelasan guru melalui alat peraga dan media pembelajaran yang telah dipersiapkan, sehingga siswa dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata yang ada disekitar kehidupan siswa. Siswa hendaknya aktif belajar dan berkerjasama dalam kelompoknya sehingga siswa dapat bersosialisasi dan saling membantu siswa yang lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa hendaknya selalu melakukan refleksi (mengingat kembali) kegiatan yang telah dilaksanakan, kemudian siswa merangkum/menyimpulkan materi pembelajaran melalui bimbingan guru.

Implikasi untuk pihak sekolah, antara lain sekolah perlu mengambil kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran CTL pada berbagai pelajaran khususnya IPS, misalnya sekolah hendaknya mengikutsertakan guru dalam seminar dan workshop pendidikan yang membahas tentang berbagai model dan pendekatan pembelajaran khususnya tentang pembelajaran CTL sehingga guru memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemauan dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran. Selain itu, sekolah juga harus memberikan fasilitas pembelajaran berupa media pembelajaran dan sumber belajar yang mendukung terselenggaranya pembelajaran kontekstual, serta memberikan keleluasaan kepada guru untuk menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual.

penelitian ini, baik sebagai penelitian lanjutan maupun penelitian lain tentang pendekatan pembelajaran CTL, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat menemukan hal-hal baru yang bermanfaat tentang pendekatan CTL. Hal-hal baru yang bermanfaat terkait dengan pendekatan CTL yang diperoleh dari penelitian selanjutnya tersebut diharapakan dapat disosialisasikan kepada instansi pendidikan yang lain melalui workshop dan seminar pendidikan yang melibatkan guru atau tenaga kependidikan yang lain sehingga hasil temuan dari penelitian tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran CTL dapat meningkatkan performansi guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sindang 02 pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi yang ditunjukkan dengan:

(1) Performansi guru dalam perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dalam menerapkan pendekatan pembelajaran CTL sudah baik. Performansi guru pada siklus I mencapai 80,38. Sedangkan nilai performansi guru pada siklus II meningkat menjadi 87,96. Sehingga nilai performansi guru mengalami peningkatan sebesar 7,58.

(2) Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 10,46%. Persentase aktivitas belajar pada siklus I sebesar 74.88%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 85.34%.

(3) Hasil belajar siswa pada materi pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi mengalami peningkatan sebesar 22% pada ketuntasan hasil belajar dan pada nilai rata-rata kelas sebesar 10,49 sedangkan selisih nilai rata-rata kelas antara pre-test dan tes formatif meningkat sebesar 4,33 dan selisih persentase tuntas belajar klasikal antara pre-test dan tes formatif meningkat sebesar 7%. Persentase

ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 78% dengan rata-rata nilai kelas mencapai 76,83. Sementara selisih nilai rata-rata-rata-rata kelas antara pre-test dan tes formatif pada siklus I adalah 32,25 dan selisih persentase tuntas belajar klasikal antara pre-test dan tes formatif pada siklus I adalah 67% Sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 100% dengan rata-rata kelasnya sebesar 87,32. Sementara selisih nilai rata-rata kelas antara pre-test dan tes formatif pada siklus II meningkat menjadi 36,58 dan selisih persentase tuntas belajar klasikal antara pre-test dan tes formatif pada siklus II meningkat menjadi 74%.

5.2 Saran

Saran yang peneliti berikan berkaitan dengan hasil penelitian yaitu sebagai berikut:

(1) Guru hendaklah merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan komponen-komponen pendekatan CTL. Guru dalam pembelajarannya perlu mengaitkan antara materi yang akan di ajarkannya dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan menggunakan media pembelajaran dan melakukan tanya jawab terkait dengan materi pembelajaran. Dengan itu, siswa mampu membayangkan konsep materi pembelajaran yang abstrak menjadi lebih nyata, yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar.

(2) Siswa hendaknya senantiasa aktif melaksanakan komponen-komponen pendekatan CTL yang telah dirancang oleh guru dengan penuh perhatian dan ketekunan. Siswa hendaknya aktif menjawab, ketika guru melakukan tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi pembelajaran perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi dan bertanya ketika siswa menemui kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. Siswa hendaknya selalu memperhatikan penjelasan guru melalui alat peraga dan media pembelajaran yang telah dipersiapkan, sehingga siswa dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata yang ada disekitar kehidupan siswa.

(3) Bagi pihak sekolah perlu mengambil kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran kontekstual pada berbagai pelajaran khususnya IPS, misalnya sekolah hendaknya mengikutsertakan guru dalam seminar dan workshop pendidikan yang membahas tentang berbagai model dan pendekatan pembelajaran khususnya tentang pembelajaran CTL. Selain itu, sekolah juga harus memberikan fasilitas pembelajaran berupa media pembelajaran dan sumber belajar yang mendukung terselenggaranya pembelajaran CTL, serta memberikan keleluasaan kepada guru untuk menerapkan pendekatan pembelajaran

CTL.

(4) Bagi semua pihak yang berkompeten diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini, baik sebagai penelitian lanjutan maupun penelitian lain tentang pendekatan pembelajaran CTL, sehingga diharapkan penelitian

selanjutnya dapat menemukan hal-hal baru yang bermanfaat tentang pendekatan CTL. Hal-hal baru yang bermanfaat terkait dengan pendekatan CTL yang diperoleh dari penelitian selanjutnya tersebut diharapkan dapat disosialisasikan kepada instansi pendidikan yang lain melalui workshop dan seminar pendidikan sehingga hasil temuan dari penelitian tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Lampiran 1

DAFTAR NILAI KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2010/2011