PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
C. Implikasi Pendidikan Karakter Melalui Penerapan Sistem Boarding School di SMP Islam Terpadu Generasi Muslim Cendekia Terhadap
Karakter Siswa
Implikasi merupakan sesuatu yang menjadi tolak ukur dari pelaksanaan pendidikan karakter khususnya melalui penerapan sistem boarding school di SMP Islam Terpadu GMC. Semakin besar implikasi yang dihasilkan menunjukkan pelaksanan pendidikan karakter semakin baik begitu pula sebaliknya semakin kecil implikasi yang dihasilkan menunjukkan pelaksanan pendidikan karakter masih banyak kekurangan dan masih perlu perbaikan.
Bedasarkan paparan data sebelumnya bahwa pendidikan karakter berbasis budaya sekolah melalui penerapan sistem boarding school berimplikasi kuat terhadap karakter siswa. Melalui pembiasaan, keteladanan dan pengawasan yang dilakukan secara intens, dengan sendirinya karakter siswa semakin baik. Meskipun belum 100% akan tetapi perubahan pada anak dapat terlihat dan rasakan.
Merujuk pada tujuan pendidikan karakter sebagaimana diungkapkan oleh Dharma Kesuma yaitu :
a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan;
b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah;
177 Furqon Hidayatullah. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. (Surakarta : Yuma Pustaka, 2010), 39
c. Membanguan koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.178
Apabila dilihat dari implikasi penguatan pendidikan karakter melalui penerapan sistem boarding school di SMP Islam Terpadu, maka dapat dikatakan sekolah telah mampu menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu seperti nilai-nilai religius, kedisiplinan, rasa kepedulian baik itu terhadap sosial dan lingkungannya.
Sekolah mampu mengoreksi dan memperbaiki perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. Sebagaimana visi sekolah yaitu mencetak generasi Qur’ani yang scientific, berakhlak mulia, berbudi pekerti dan berdaya saing, yang selanjutnya dalam misinya disebutkan Islam dijadikan sebagai identitas diri dan gaya hidup. Oleh karena itu, setiap sikap dan perilaku siswa di SMP Islam Terpadu GMC disesuaikan dengan nilai-nilai Islam.
Serta sekolah mampu membangun koneksi dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama. Melalui mejelis ta’lim yang diadakan setiap sekali seminggu yang juga melibatkan orang tua siswa dan masyarakat khususnya masyarakat sekitar menjadikan sosialisasi serta bangunan koneksi menjadi lebih kuat.
Agus Zainal fitri dalam bukunya juga mengungkapkan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk dan membangun pola pikir, sikap dan
perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif, berakhlakul karimah, berjiwa luhur dan bertanggung jawab.179
Membentuk dan mebangun pola pikir, sikap dan perilaku siswa agar menjadi pribadi yang positif tentunya diperlukan situasi lingkungan yang kondusif yang mampu mendukung proses tersebut. Sistem boarding school yang di terapkan di SMP Islam Terpadu GMC ini telah mampu menyediakan lingkungan yang kondusif dan mampu mendukung terbentuknya proses tersebut. Terbukti dari temuan sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dimana terjadi beberapa perubahan positif pada siswa, seperti perubahan terhadap sikap spiritual, sikap sosial, kedisiplinan serta perilakusiswa kearah yang lebih baik.
112 BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada pembahasan sebelumnya terkait dengan penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah melalui penerapan sistem boarding school, dapat disimpulkan sesuai fokus penelitian, sebagai berikut :
1. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di SMP Islam Terpadu GMC melalui penerapan sistem boarding school yaitu : a) karakter religius, b) disiplin, c) hormat dan santun, d) peduli sosial, e) peduli lingkungan.
2. Strategi pendidikan karakter berbasis budaya sekolah melalui penerapan sistem boarding school adalah : pertama, pembelajaran, melalui: a) kegiatan diniyah malam, b) pengajian/majelis ta’lim; kedua, keteladanan meliputi : a) keteladanan relgius, b) keteladanan disiplin, c) keteladanan sopan santun, d) keteladanan peduli lingkungan, e) keteladanan peduli sosial; ketiga, pembiasaan meliputi : a) shalat fardhu berjamaah, b) shalat tahajud dan dhuha, c) tahfidz al Qur’an, d) imtaq malam dan pagi jumat, e) pembersihan lingkungan, f) pembiasaan makan bersama, g) pembiasaan sopan santun dan bertutur kata yang baik, sumbangan kepada teman yang terkena musibah, sumbangan kepada masyarakat yang tertimpa bencana; keempat, penegakkan disiplin, melalui : a) aturan dan tata tertib, b) sosialisasi dan kerjasama.
3. Implikasi penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah melalui penerapan sistem boarding school terhadap karakter siswa dapat dilihat dari 4
aspek yaitu : 1) sikap spiritual semakin terlihat ditunjukkan oleh aktivitas yang dilakukan, 2) kedisiplinan siswa semakin tinggi tiunjukkan dengan kepatuhan siswa mentaati tata tertib dan aturan serta minimnya pelanggaran yang dilakukan siswa, 3) sikap sosial yang semakin terlihat ditunjukkan oleh kepekaan siswa terhadap teman dan meningkatnya sosialisasi dan berukurangnya sikap individualistik diantara siswa, 4 ) akhlak dan perilaku siswa semakin baik, ditunjukkan dengan adab seperti makan dengan cara duduk dan berdoa baik sebelum dan sesudah makan, apabila bertemu dengan guru, orang tua, siswa menunjukkan adab dengan mengucapkan salam, bersalaman dan mencium tangan. Apabila siswa lewat didepan guru siswa menundukkan kepala sebagai rasa hormat. Begitu juga sikap dan perilaku kepada teman, siswa memanggil teman lainnya dengan sebutan yang baik, tidak merendahkan atau membuli sesama teman sera berperilaku jujur terhadap semua orang.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan dari hasil penelitian serta diskusi pembahasan diatas, maka disarankan kepada :
1. Kepala sekolah untuk senantiasa meningkatkan peran serta kerja sama, baik itu diantara para guru dan tenaga kependidikan, orang tua maupun dengan masyarakat dalam rangka memberikan pendidikan karakter kepada siswa yang lebih baik.
2. Kepada guru dan tenaga kependidikan untuk memaksimalkan perannya dalam memberikan pendidikan karakter kepada siswa khususnya melalui
budaya sekolah dengan menjadikan pribadinya contoh dan teladan bagi siswa.
3. Kepada orang tua untuk senantiasa ikut mendukung sekolah dalam memberikan pendidikan karakter kepada siswa, yaitu dengan memberikan pemahaman dan keteladanan kepada siswa serta ikut membantu sekolah dalam rangka penegakan kedisiplinan baik diluar maupun didalam sekolah.
4. Peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih dalam rangka mengungkapkan lebih jauh tentang pendidikan karakter berbasis budaya sekolah dengan berbagai konsep, strategi dan implementasi maupun pengembangannya.