BAB V PENUTUP ............................................................................................87-89
B. Implikasi Penelitian
1. Bagi Pihak Pondok Pesantren
a. Mengadakan pembenahan manajemen agar lebih memudahkan dalam pencapain
tujuan guna mencetak santri-santri yang berkualitas
b. Kerjasama dan hubungan yang harmonis dalam pesantren antara pengasuh, dewan
pembina, dan semua santri perlu dijaga agar selalu terjalin dengan baik.
c. Perlu ada pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan aturan dan tata tertib
pondok pesantren serta pengawasan perkembangan potensi pendidikan semua
santri perlu ditingkatkan agar semua kegiatan, aturan dan tata tertib dapat berjalan
dengan baik serta perkembangan potensi santri tetap terkontrol.
d. Diperlukan adanya pelatihan keterampilan bagi santri agar memiliki keterampilan
untuk bekal hidup dan agar mampu hidup mandiri.
2. Bagi Para Santri
a. Semua santri diharapkan lebih giat lagi, sungguh-sungguh, dan tekun dalam
belajar baik didalam pesantren maupun di luar pesantren agar memiliki banyak
89
b. Semua ilmu pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan oleh santri diharapkan
dapat diaplikasikan dalam kehidupan setelah keluar dari pondok pesantren.
3. Bagi Dewan Pembina
a. Lebih ditingkatkan lagi dalam pengelolaan pendidikan kepada santri agar santri
menjadi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran pondok pesantren
b. Ikhlas dalam membimbing santri dan mencari ridha Allah semata serta
memprioritaskan urusan santri dari pada urusan pribadinya. Agar terkontrol
90
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’anul Al-Karim
Abdullah, Tufik. Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: CV. Rajawali, 1983.
Abu Ahmadi, Ahmad dan Rohani. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi
Pendidikan Sekolah Jakarta: Bumi Aksara, 1999.
Adi, Isbandi Rutminto. Kesejahteraan Sosial. Pekerja Sosial, Pembangunan Sosial
dan Kajian Pembangunan (Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2012),
h.50.
Arifin, H. M, Ilmu Pendidikan Islam. Cet. I ; Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
Arsyad, Azhar. Pokok-Pokok Manajemen, Pengetahuan Praktis Bagi Pimpinan dan
Eksekutif. Montreal: Mc. Gill University,1996.
Bakar. Abu Aceh. Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia. Cet. III; Semarang CV. Ramadhani, 1982.
Bangun, Wilson. Intisari Manajemen. Cet. II; Bandung: PT Refika Aditama, 2011. Bangun,Wilson. Intisari Manajemen. Bandung: Refika Aditama, 2008.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya Semarang:Toha Putra,2015.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kiyai. Jakarta: LP3ES, 2011.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2013.
Fatah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Ghazali, M. Bahri. Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2001
Halim, A. Manajemen Pesantren. Jakarta: pustaka, 2005
Hamka. Sejarah Umat Islam. Jilid IV. Cet. III; Jakarta: Pustaka Nasional, 1994. Hamriani, Manajemen Dakwah. Makassar: Alauddin University Press, 2013.
Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Cet. I Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995.
Jusuf Udaya dan, A. M. Kadarman. SJ Pengantar Ilmu Manajemen Buku Panduan
Mahasiswa. Jakarta: Prenhallindo, 2001.
Kriantono,Rachmat. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Kencana, 2009. M Herujito, Yayat. Dasar Dasar Manajemen. Jakarta : Grasindo, 2001.
91
M. Echols, Jhon dan Hassan Shadly. Kamus Inggris Indonesia. Cet. XIX; Jakarta: Gramedia,1993.
Mahmuddin. Manajemen Dakwah Dasar. (Cet. I; Makassar: Alauddin University Press, 2011.
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren Jakarta: INIS, 1994. Mastuki, dkk., Manajemen Pondok Pesantren Jakarta: Diva Pustaka, 2004 Moleong, Lexy. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya 2007. Muhammad, Kamal. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Fikahati Aneska, 1994. Mukhtarom, Zaini. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta: Al-Amin Press,
Ifka IAIN Sunan Kalijaga, 1997.
Nurbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Cet. VIII; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.
Panglaykim dan Hazil Tanzil, Manajemen Suatu Pengantar. Cet. I; Jakarta: Ghalia Indo, 1991.
Poerwadarminta. W.J.S. Kamus Bahasa Indonesia. Cet. V; Jakarta: PN-Balai Pustaka, 1976.
Raharjo. M. Dawarn ed. Pesantren dan Perubahan. Cet. V; Jakarta: LP3ES, 1995. Sasono, Adi et al. Solusi Islam atas Problematika Umat. Cet I; Jakarta : Gema Insani
Press, 1989.
Shaleh, Abd. Rosyad. Manajemen Dakwah Islam. Cet. III; Jakarta : Bulan Bintang, 1993
Soehartono, Irwan. Metode Penelitian Sosial. Cet. VII; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Sosial. Cet. VII; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.
Suqihwaras, Sadikun. Pondok Pesantren dan Pembangunan Pedesaan.Jakarta: Darma Bakti, 1979.
Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.
Syarif Musthofa. Administrasi Pesantren. Cet.1; Jakarta: Paiyu Berkah, 2009.
Terry G. R. Principle of Management, dalam H. Zaini Muchtarom, Dasar-Dasar
Manajemen Dakwah. Cet. I; Yogjakarta al-Amin Press, 1996.
Wahyu Ilaihi dan, Muhammad Munir. Manajemen Dakwah. Jakarta: Pranada Media Grup, 2009.
Zainun, Bukhari. Intelektual, Intelegensia dan Perilaku Politik Bangsa. Yogyakarta: Dana Prima Yasa, 2002
92
93
PEDOMAN WAWANCARA
MANAJEMEN PONDOK PESANTREN YADI BONTOCINA DALAM MENMPERSIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DI
KECAMATAN TURIKALE KABUPATEN MAROS
A. Penerapan Manajemen Pondok Pesantren YADI Bontocina Dalam
Mempersiapkan Sumber Daya Santri Yang Berkualitas
1. Menurut anda, apa itu manajemen?
2. Seberapa pentingkah penerapan manajemen dalam pengelolaan pondok
pesantren?
3. Manajemen apa yang diterapkan pada pondok pesantrren ini dalam
mempersiapkan sumber daya santri yang berkualitas?
4. Apa keuntungan jika menerapkan manajemen dalam pondok pesantren ini?
5. Apa yang akan terjadi jika dalam pesantren ini tidak menerapkan manajemen?
6. Menurut anda, apakah mempersiapkan sumber daya santri berkualitas itu
penting?
7. Mengapa sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting untuk
dipersiapkan?
8. Seperti apakah sumber daya santri yang berkualitas itu?
9. Seberapa pentingkah sumber daya santri yang berkualitas dalam sebuah
pondok pesantren?
10. Selain penerapan manajemen, upaya apa lagi yang dilakukan pondok
94
B. Peluang dan Tantangan Pondok Pesantren YADI Dalam Mempersiapkan
Sumber Daya Santri Yang Berkualitas
1. Apakah manajemen yang diterapkan telah berjalan sesuai yang diinginkan?
2. Peluang apa saja yang dimiliki pondok pesantren YADI dalam
mempersiapkan santri yang berkualitas?
3. Bagaimana anda menyikapi peluang yang ada?
4. Apa saja tantangan pondok pesantren ini dalam mempersiapkan sumber daya
santri yang berkualitas?
5. Apa faktor tantangan keberhasilan persiapan sumber daya santri yang
berkualitas?
6. Apakah tantangan yang ada itu dapat dilalui?
7. Bagaimana solusi untuk mengatasi tantangan yang muncul?
8. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki pondok pesantren ini dalam
mempersiapkan sumber daya santri yang berkualitas?
9. Bagaimana strategi kedepan agar bisa meminimalisir tantangan yang ada
95
Gambar 1: Wawancara dengan Faridha Fatahuddin selaku pembina
Gambar 2: Wawancara dengan Fuad Hasan selaku pembina
96
Gambar 4: Wawancara dengan Firman selaku santri
Gambar 5: Wawancara dengan Farid Wajedi selaku pimpinan
97
Gambar 7: Aktivitas santri di sore hari
Gambar 8: Kondisi Masjid
98
Gambar 10: Gerbang masuk pondok pesantren
Gambar 11: Aktivitas olah raga santri
Gambar 12: Kegiatan santri saat membaca al-Qur’an untuk anggota masyarakat yang meninggal dunia
109
RIWAYAT HIDUP
Tahmil lahir di Maros 03 Oktober 1994. Anak pertama dari
dua bersaudara dari pasangan bapak Akib S. dan ibu Hj. Nur
Hayati. Pendidikan Formal mulai dari SDN No.23 Malaka dan
lulus pada tahun ajaran 2007. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan ke jenjang madrasah tsanawiyah (MTs) YADI
Bontocina dan lulus pada tahun ajaran 2010. Pada tahun yang sama penulis pun
melanjutkan kejenjang Madrasah Aliyah Swasta (MAS) YADI Bontocina, dengan
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan lulus pada tahun ajaran 2013. Pada tahun
yang sama penulis pun melanjutkan kejenjang perguruan tinggi dan mendaftar di UIN
Alauddin Makassar dan mengambil Jurusan Manajemen Dakwah pada Fakultas
Dakwah dan Komunikasi serta selesai pada tahun 2017 dengan gelar Sarjana Sosial