• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP........................................................................................... 62-64

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh dari penelitian ini, maka implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Guru dapat memaksimalkan kualitas belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar di kelas agar motivasi dan hasil belajar biologisi siswa dapat meningkat. Salah satu model yang sangat direkomendasikan oleh penulis adalah model pembelajaran berbasis proyek karna model ini dapat meningkatkan minat dan juga hasil belajar siswa.

2. Penentu kebijakan dalam bidang pendidikan dapat menjadikan hasil penelitian ini bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terkhusus MTs Madani Alauddin Paopao

3. Peneliti lain yang berniat menyelidiki variabel-variabel yang relevan pada materi dengan situasi dan kondisi yang berbeda pada gilirannya nanti akan dapat melahirkan satu tulisan yang lebih baik, lengkap dan bermutu.

Anurrahman. Belajar dan Pembelajaran.Cet: III; Bandung: Alfabeta, 2009

Arif, Muhammad Tiro. Dasar-dasar Statistik Edisi Revisi. Makassar: UNM Press, 1999.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek. Cet. XIV; Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Baş, Gökhan, “Investigating the Effects of Project Based Learning on Students‘

Academic Achievement and Attitudes Towards English Lesson”, The Online

Journal Of New Horizons In Education.

http://www.tojned.net/pdf/tojnedv01i04-01.pdf. (Diakses 13 September 2015). Cakiki, Yilmaz dan Nihal Turmen, “An Investigation the Effect of Project

Based Learning approach on Children’s Achievements and Attitude in Science”, The

Online Journal of Science and

Technology.http://www.tojsat.net/index.php/tojsat/article/viewFile/104/108 (Diakses

tanggal 13 September 2015)

Chaniago, Amran YS. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Cet: III; Bandung: Alfabeta, 2009

Dahlan, Ahmad. “Model Project Based Learning”, Blog Ahmad Dahlan. http://www.eurekapendidikan.com/2014/12/model-project-based-learning-landasan.html (13September 2015)

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet II; Jakarta: Balai Pustaka, 1989. Desi, Anwar. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia.

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud, 1994

Faiq, Muhammad. “Model Pembelajaran Project Based Learning dan Kurikulum 2013”, Blog Muhammad Faiq. http://penelitiantindakankelas.blogspot .com/2014/05/model-pembelajaran-project-based.html (Diakses 24 Januari 2015)

Fitriana. ”Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe Group Investigation(GI) dan STAD Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemandirian

Kegiatan Belajar Mengajar,”Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. No.7 (Januari

2010) http://journal.unnes.ac.id. (Diakses 20 agustus 2015).

Mutmainna, Aisya. “Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)”, Blog Aisya Mutmainna.

http://kerjaonlineaisah.blogspot.co.id/2014/08/kelebihan-dan-kelemahan-mod el.html (13september 2015)

Nasution, Noehi et al. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ditjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, 1991.

Nurohman, Sabar. “Pendekatan Project Based Learning sebagai Upaya Internalisasi Scientific Method bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika”. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309687/pro ject-based-learning.pdf. (25 Januari 2014)

Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Cet V; Jakarta: Pustaka Belajar, 2013

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Cet. VII; Jakarta: Premada Media Group, 2010.

Sartika, Ida Ayu Kade, I Wayan Sadia, dan I Wayan Muderawan, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berfikir Kritis”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha. http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jur nal_ipa /article /viewFile/799/ 584 (23 Januari 2014)

Subana. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2000.

Sudirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2005.

Susilowati, Indah, Retno Sri Iswari, dan Sri Sukaesih, “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistam Pencernaan Manusia", Jurnal online Universitas Negeri Semarang.

Online Universitas Negeri Malang. http://www.ummetro.ac.id/file jurnal/1%20Susriyati%20Univ.Negeri% 20Malang.pdf (Diakses tanggal 13 September 2015)

Sutiana, 2010. Efektifitas Program Kesejahteraan Anak. Skripsi Sarjana, Universitas Universitas Sumatera Utara.

Syaiful, BD dan Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Trichayo, Gustus ”Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin di SMK PIRI Sleman”.

Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2012.

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi, 2014.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Cet. VII; Jakarta: Premada Media Group, 2010.v

Anak pertama dari lima bersaudara yang lahir pada tanggal 24 Maret 1994, dan merupakan buah kasih sayang dari orang tua Andi Syamsuddin, S.Pd dan Andi Nurung. Penulis pertama kali menempuh pendidikan di TK Lailatul Qadri dan melanjutkan di SD 95 Tappalang dan tamat pada tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 4 Bonto Bulaeng dan tamat pada tahun 2007. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Bulukumpa dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun 2011 Penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Program Strata Satu (S1).

80-84 2 27 82 164 12.5 156.25 312.5 6.67

85-90 4 30 87 348 17.5 306.25 1225 10

jumlah 30 447 2110 600.6389 2382.028 100

5 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 6 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 7 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 8 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 14 9 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 12 10 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 14 11 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 10 12 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 13 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 7 14 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 16 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5 17 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 12 18 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 9 19 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 20 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 9 21 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 22 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 23 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 12 24 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 13 25 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 26 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6 27 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 10 28 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 10 29 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 8 30 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 9 31 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 7 32 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 33 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 34 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 35 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9 36 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 12 37 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 14 38 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 13 39 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 40 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 9

Klasifikasi pengkategorian hasil belajar kelas eksperimen (posttest) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Statistik Post-test

Nilai Terendah 60 Nilai Tertinggi 93 Nilai Rata-Rata 78,23 Standar Deviasi 10,20

Sumber: Nilai Posttest siswa kelas VIII A MTs Madani Alauddin Paopao Materi Sistem Pencernaan

Tabel 4.11

Kategori Hasil Belajar Posttest pada Kelas Eksperimen k

Batas Kategori Interval Frekuensi tase (%)Persen- Ket. X < ( − 1,0 )

( − 1,0 )≤ X < ( + 1,0 ) atau nilai rendah (+ 1,0 )

( + 1,0 ) ≤ X X < 68,03 68,03≤ X < 88,43 88,43≤ X 7 19 4 23,33 63,33 13,34 Rendah Sedang Tinggi Total 30 100

Sumber Data: Hasil Posttest Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 3 Makassar

Data pada tabel distribusi frekuensi posttest disimpulkan seperti tabel di bawah:

Tabel 4.10

Nilai Terendah 60 Nilai Tertinggi 87 Nilai Rata-Rata 69,76 Standar Deviasi 9,06

Sumber: Nilai Posttest siswa kelas VIII A MTs Madani Alauddin Paopao Materi Sistem Pencernaan

Tabel 4.11

Kategori Hasil Belajar Posttest pada Kelas Kontrol

Batas Kategori Interval Frekuensi tase (%)Persen- Ket. X < ( − 1,0 )

( − 1,0 )≤ X < ( + 1,0 ) atau nilai rendah (+ 1,0 )

( + 1,0 ) ≤ X X < 60,7 60,7≤ X < 78,82 78,82≤ X 11 13 6 36,67 43,33 20 Rendah Sedang Tinggi Total 30 100

6. Andi Fadhlan Mappa 7. Bayu Dwi Prasetya 8. Hadiraksa Hanafi 9. Hanan Ma’ruf 10. Hijratul Rezky

11. Irfan

12. Muh. Arief Arisandi 13. Muh. Fadel Ramadhan 14. Adelia Nurul Islami 15. Adelia Regina

16. Ananda Selvia Ningsih 17. Asnita Pratiwi Syahrir 18. Besse Annisatul Hijjah 19. Cani Nuranisa

20. Dian Khaerunnisa 21. Eka Yuli Handayani 22. Evi Sugiatni 23. Faradiba 24. Fitriah Islamiah 25. Nurul Fadhila A. 26. Ahmad Maulanana 27. Putri Dira 28. A. Aisyah Tenriangke 29. M. Sajid Abdillah 30. M. Wildan Anugrah

6. Muh. Syahbriansyah

7. Muh. Zaim Nugraha

8. Nirwanda. K

9. Rapli Pratama

10. Reza Ananda

11. Ridho Redianto 12. Rochmat Nur Ichsan 13. Sultan Saputra 14. Wachyudi Putra DS. 15. Afifah Ali 16. Lembayung Dhea M. 17. Masrurah Musli 18. Nurul Amaliah R. 19. R. A. Adawiyah D. 20. R. A. Quasyiah D 21. Rahmaniar

22. Rara Aqilah Salsa 3 23. Ridha Sri Rahma

24. Rofilah Mulya Gotali

25. Siti Nurkholisah Y. 2 26. Suhenni 27. Ahmad Bapala S. 28. Muh. Fahri 29. Firman M. 30. Muh. Ilham 31. Muh Isra

Judul : “Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin Paopao”

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”1

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan

1LailaFitriana, “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Group Investigation (GI) dan STAD Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa”, Tesis, (Surakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sebelas Maret, 2010), h.1.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kemampuan untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.3

Untuk menanggulangi hal tersebut, diperlukan suatu proses pembelajaran yang lebih bermakna, agar pembelajaran yang berlangsung tidak hanya seputar menghafal informasi, tetapi juga dapat memberi kesan mendalam bagi siswa terhadap proses pembelajaran, sehingga pembelajaran terasa lebih menyenangkan. Pembelajaran bermakna merupakan suatu hal yang harus diupayakan oleh setiap pengajar. Ketika peserta didik mempelajari sesuatu dan dapat menemukan makna, maka makna tersebut akan memberi mereka alasan untuk belajar. Dengan demikian,

2Gustus Trichayo, “Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKM

Kelas XI Mesin di SMK PIRI Sleman”, Skripsi, (Yogyakarta: Fak. Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2012), h. 1.

3Wina Sanjaya, Strategi PembelajaranBerorientasi Standar Proses Pendidikan. (Cet. VII; Jakarta: Premada Media Group, 2010), h. 1.

dari pemberian pertanyaan menantang tentang suatu fenomena, kemudian menugaskan peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas, memusatkan pada pengumpulan dan penggunaan bukti, bukan sekedar penyampaian informasi secara langsung dan penekanan pada hafalan. Biologi merupakan bagian dari batang tubuh sains. Dengan demikian, ketika mengajarkan biologi, agar proses pembelajaran lebih bermakna, guru harus menjalankannya mengikuti proses sains itu sendiri. Dengan kata lain, tahap-tahap pembelajaran biologi semestinya mempertimbangkan persoalan scientific method. Pembelajaran biologi yang berbasis pada scientific

method akan membiasakan peserta didik untuk melakukan proses inquiry yang

diyakini dapat membuat pembelajaran semakin bermakna5.

Model Project Based Learning menekankan pada pengajaran yang berpusat pada siswa dengan penugasan proyek. Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan untuk siswa untuk bekerja lebih otonom, untuk mengembangkan pembelajaran sendiri, lebih realistik dan menghasilkan suatu produk. Pembelajaran berbasis proyek menyediakan tugas-tugas kompleks yang berbasis pertanyaan-pertanyaan menantang atau masalah yang melibatkan siswa dalam aktivitas-aktivitas

4Sabar Nurohman, “Pendekatan Project Based Learning sebagai Upaya Internalisasi Scientific Method bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika”. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309687/pro ject-based-learning.pdf. (25 Januari 2014)

5Sabar Nurohman, “Pendekatan Project Based Learning sebagai Upaya Internalisasi Scientific Method bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika”.

dan prinsip-prinsip melalui pengalaman. Dengan pembelajaran berbasis proyek siswa belajar dari pengalamannya dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.6 Model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena melalui model ini mereka akan dilatih untuk mengonstruksi sendiri pengetahuan yang mereka miliki dengan terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang kompleks.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di MTs Madani Alauddin Paopao, kebanyakan siswa kurang antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar biologi yang sedang berlangsung, terutama jika guru hanya menggunakan metode konvensional seperti metode ceramah ketika membawakan suatu materi dan menempatkan siswa sebagai objek yang pasif. Kebanyakan siswa juga menganggap bahwa biologi adalah pelajaran yang membosankan karena membutuhkan hafalan-hafalan yang banyak. Siswa terlihat bosan dan tidak fokus terhadap materi yang sedang diajarkan. Hal ini juga berdampak pada hasil ulangan yang diperoleh, dimana masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah standar dan harus mengikuti remedial. Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek ini, siswa

6Ida Ayu Kade Sastrika, I Wayan Sadia, dan I Wayan Muderawan, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyekterhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berfikir Kritis”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/viewFile/799/584 (23 Januari 2014)

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka, maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran biologi sebelum penerapan model

project based learning (PjBL) pada kelas VIII MTs. Madani Alauddin

Pao-pao?

2. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran biologi setelah penerapan model

project based learning (PjBL)pada kelas VIII MTs. Madani Alauddin

Pao-pao?

3. Bagaimana pengaruh model project based learning (PjBL) terhadap hasil belajar biologi kelas VIII MTs. Madani Alauddin Pao-pao?

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan model project

based learning (PjBL) terhadap hasil belajar biologi kelas VIII MTs. Madani

Alauddin Pao-pao

D. Tujuan Penelitian

Adapun Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi sebelum penerapan model project

terhadap hasil belajar biologi kelas VIII MTs. Madani Alauddin Pao-pao.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Siswa

a. Memperoleh pengalaman belajar yang baru

b. Mendapatkan kesempatan yang lebih banyak untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungannya

c. Memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikir, kreatif dan teliti d. Melatih siswa menjadi lebih percaya diri

e. Melatih siswa dalam merencanakan dan mengorganisir waktu dalam pelaksanaan suatu proyek tertentu.

2. Bagi peneliti

a. Memperoleh gambaran mengenai penerapan PjBL terhadap penguasaan konsep dan motivasi siswa

b. Memperoleh pengalaman dalam menguji coba suatu model pembelajaran di sekolah

c. Memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. 3. Bagi Guru

bervariasi, sehingga materi pebelajaran akan lebih menarik

c. Hasil proyek yang dikerjakan siswa dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran di sekolah

F. Defenisi Operasional Variabel dan Ruang Lingkup Penelitian

Defenisi operasional variabel dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang variabel-variabel yang diperhatikan. Pengertian operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model Project based learning (PjBL) (Variabel X).

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam memecahkan permasalahan yang ditugaskan. Peserta didik diberi kesempatan untuk aktif mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata melalui sebuah proyek tertentu yang telah dibicarakan sebelumnya.

Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat

2. Hasil Belajar Biologi (Variabel Y)

Hasil belajar biologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan tingkah laku dan skor yang menunjukkan tingkat penguasaan/pemahaman peserta didik setelah diajar menggunakan model project based learning (PjBL).

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.7

G. Kajian Pustaka

1. Model Project based learning (PjBL)

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran8

Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang dipahami, dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi.

7Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rieneka Cipta, 2006), h. 3 8Efi Nuraini, “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Berfikir, Berpasangan dan Berbagi Pengetahuan dan Ceramah terhadap Hasil Belajar Ekonomi”, Skripsi (Surakarta: Fak. Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, 2012), h. 5.

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyekdirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.10

Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang berpusat pada proses, relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermakna dengan memadukan konsep=konsep dari sejumlah komponen baik itu pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan. Pada pembelajaran berbasis proyek kegiatan

9Syaiful BD dan Aswan, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 43. 10Erwan Herwandi, “Model Pembelajaran Berbasisi Proyek / Project Based Learning Kurikulum 2013”, Blog Erwan Herwand.

Keterampilan berpikir kritis dikembangkan di setiap tahapan pembelajaran model pembelajaran berbasis proyek. Siswa menjadi terdorong dalam belajar mereka, guru berperan sebagai mediator dan fasilitator.11

Adapun langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.

2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat

11Ida Ayu Kade Sastrika, I Wayan Sadia, dan I Wayan Muderawan, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyekterhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berfikir Kritis”, e-Journahl Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/viewFile/799/584 (23 Januari 2014)

3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)

Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.12

Dalam rasional perubahan kurikulum sebelumnya (KTSP/Kurikulum 2006) ke Kurikulum 2013 disebutkan bahwa perkembangan pengetahuan dan pedagogi dalam hal ini neurologi, psikologi, observation based (discovery) learning and

collaborative learning adalah salah satu alasan pentingnya perubahan kurikulum. Hal

ini tentu berimplikasi pada model-model pembelajaran yang digunakan dalam

12Erwan Herwandi, “Model Pembelajaran Berbasisi Proyek / Project Based Learning Kurikulum 2013”, Blog Erwan Herwand.

dari model pembelajaran ini yang mampu mengakomodasi alasan tersebut di atas.Selain itu pembelajaran tentunya harus diubah dari kecenderungan lama (satu arah) agar menjadi lebih interaktif (multiarah). Melalui model pembelajaran ini, siswa juga akan dapat diharapkan menjadi aktif menyelidiki (belajar) dengan menyajikan dunia nyata (bukan abstrak) kepada mereka. Di dalam model pembelajaran ini, siswa akan bekerja secara tim (berkelompok) kooperatif dan mengubah pemikiran faktual semata menjadi pemikiran yang lebih kritis dan analitis.13

Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sehingga secara otomatis guru berarti juga menggunakan pendekatan saintifik (scientific approach) dalam pembelajarannya. Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa memperoleh pengetahuan berdasarkan cara kerja ilmiah. Melalui pendekatan saintifik ini siswa akan diajak meniti jembatan emas sehingga ia tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan (knowledge) semata tetapi juga akan mendapatkan keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan dalam kehidupannya kelak. Saat belajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek ini, siswa 13Muhammad Faiq, “Model Pembelajaran Project Based Learning dan Kurikulum 2013”, Blog

Muhammad Faiq.

Tahun 2013 Lampiran IV mengenai proses pembelajaran yang harus memuat 5M, yaitu: (1) mengamati; (2) menanya; (3) mengumpulkan informasi; (4) mengasosiasi; dan (5) mengkomunikasikan.14

2. Pengertian Hasil

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, hasil diartikan sebagai ssuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh manusia.15

Ralp Tyler mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni

Dokumen terkait