• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari penelitian yang telah penulis lakukan menunjukkan bahwa program Learning Assistance Program for Islamic School (LAPIS) bisa meningkatkan kompetensi guru di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darud Dakwah wal-Irsyad (DDI) Baru-Baru Tanga, khususnya kompetensi pedagogik guru. Oleh karena itu program-program tersebut perlu dikembangkan dan dilakukan secara berkesinambungan, misalnya membentuk kelompok MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) atau rumpun mata pelajaran di madrasah, sehingga pengetahuan guru terus berkembang. Program Learning Assistance Program for Islamic School LAPIS tersebut sebaiknya tidak ditangani oleh sebuah yayasan atau LSM (lembaga swadaya masyarakat) tetapi oleh kementerian agama atau balai diklat keagamaan sehingga lebih terfokus dan terarah.

Program Learning Assistance Program for Islamic School (LAPIS) sangat membantu madrasah dalam mengembangkan dan mewujudkan cita-citanya yang tertuang dalam visi dan misinya, sehingga madrasah tidak lagi dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat yang menganggap bahwa madrasah adalah kelas ke dua dibanding dengan sekolah umum. Maka madrasah harus terus berbenah dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik pihak swasta maupun pemerintah. Selain itu, pengelola madrasah dalam hal ini yayasan berupaya untuk membuat program dalam meningkatkan kompetensi guru yang berkualifikasi akademik non kependidikan untuk mengikuti program AKTA IV atau program pendidikan S2 bidang kependidikan.

Program Learning Assistance Program for Islamic School (LAPIS) yang berbentuk bantuan block grant, hendaknya tidak berupa barang langsung tetapi madrasah yang langsung mengelola atau membelanjakannya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kualitas barangnya.

123

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. Kadir. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif, Makassar: Indobis Media Centre, 2003.

Akbarizrahmads. blogspot.com. diakses pada tanggal 18 April 2011.

Anwar. Hubungan kinerja MGMP (Musyawarah Guru Mata pelajaran) Pendidikan Agama Islam dengan Kompetensi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam Pada SMP Negeri di Kec. Biringkanaya Kota Makassar, Tesis PPs UIN Alauddin Makassar, 2008.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992.

Asmani, Jamal Makmur . Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif. Cet. I; Jogjakarta: Diva Press, 2009.

Atik. Pengembangan Profesionalisme Guru Bahasa Arab Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri di Provinsi Gorontalo, Tesis PPs UIN Alauddin Makassar, 2006.

Australia Indonesia Partnership. Performance Management System. Jakarta: AusAID Document, 2007.

Bachtiar, Harsya W. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Cet. III; Jakarta: PT. Gramedia, 1986.

Bachtiar, Wardi. Metode Penelitian Ilmu Dakwah. Cet. I; Jakarta: Logos, 1997. Baharuddin dan Esa Nurwahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran Cet. II;

Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2008 .

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Ke arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Darmadi, Hamid. Kemampuan Dasar Mengajar : Landasan dan Konsep

Implementasi. Cet. II; Bandung : Alfabeta, 2010.

Departemen Agama R.I., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Jumanatul ‘Ali Art (J-Art), 2005.

Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Direktorat Jendral Pendidikan Kemenag RI. Panduan Pelaksanaan Program Percepatan Akreditasi Madrasah. Ed. II; Jakarta: LAPIS, 2011.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Membangun Profesionalisme guru : Analisis Kronologis atas lahirnya UU Guru dan Dosen. Cet. I; Jakarta: Elsas, 2006.

Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial. Cet. VI; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Getteng, Abd. Rahman. Menuju Guru Profesional dan Beretika. Cet. 5; Yogyakarta: Grha Guru, 2011.

Hadis, Abdul dan Nurhayati. Manajemen Mutu Pendidikan. Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2010.

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Kusnandar. Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Ed. I; Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008.

…….., Guru Profesional. Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

LAPIS Performa. Draft Performa Pengajuan Proposal, Jakarta: LAPIS, 2007.

Makkualau, et. al. Implementasi KTSP Pendidikan Agama di Madrasah. Cet. I; Jakarta: Orbit, 2010.

Mappanganro. Pemilikan Kompetensi Guru. Makassar : Alauddin Press, 2010. Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Moleong, Lexi J. Metode Penelitian Kualitatif. Cet. XVII; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Muhajir, Noeng. Metode Penelitian Kualitatif. Cet. VIII; Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996. lihat juga Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Cet. VIII; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992.

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Cet. III; Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008.

Naim, Ngainun. Menjadi Guru Inspiratif. Cet. II; Jogjakarta : Pustaka Pelajar, 2009. Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di

Indonesia. Cet. I; Jakarta: PT. Prenada Media, 2001.

National Board for Professional Teaching Standards. What Teachers Should Know and Be Able to Do. (Arlington,VA. 2002

Nawawi, Hadari dan Mimi Martini. Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1996.

---. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Cet. II; Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. Cet. IV; Jakarta : Redaksi Sinar Grafika, 2009.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPMJ) 2004-2009. Cet. I; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

Rochaety, Eti, Pontjorini dan Prima Gusti Yanti. Sistem Menejemen Pendidikan. Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Sagala, Syaiful. Kemampuan Proesional Guru dan Tenaga Kependiidkan. Cet. II; Bandung : Alfabeta, 2009.

Samad, Muhammad Ishaq. Manajemen Dakwah Jejaring Dalam Pemberdayaan Masyarakat : Studi Manajemen Networking Learning Assistance Program for Islamic School (LAPIS), Disertasi PPs UIN Alaudidin, 2011.

---. Manajemen Dakwah Jejaring dalam Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Al-Firdas, 2011.

Shalih bin Abdul Aziz Muhammad Ibrahim Ali Syaikh. Sunan Ibnu Majah. Cet. I; Riyadl: Darus Salam, 1999.

Singaribun, Masri, Metode Penulisan Survei. Pustaka: LP3ES Indonesia, 1995 Suarni. Efektifitas MGMP dalam meningkatkan Kompetensi Profesional Guru di

Kabupaten Kolaka, Tesis, PPs UIN Alauddin Makassar, 2009.

Subagyo, Joko. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Sudirman. Kompetensi Guru Pendidikan agama Islam dalam pembentukan Kepribadian Peserta Didik pada SMA Negeri I Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah,Tesis PPs UIN Alauddin Makassar, 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Cet. VI; Bandung: Alfabeta, 2008.

Sukardi. Metodologi Penelitian Kompetensi dan Praktiknya. Cet. III; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005.

Sulistiarini,dkk. Panduan Pelaksanaan Program Percepatan Akreditasi Madrasah, ed. II; LAPIS, Jakarta, 2011.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 1980.

Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim. Metodologi Penelitian Agama; Sebuah Pengantar. Cet. III; Yogyakarta: Tiara Wacana, 1996.

Tim Lindsey. Chair Australia Indonesia Institute, Quo Vadis LAPIS, Makalah disampaikan pada simposium Quo Vadis LAPIS di Bali, 3 Maret 2009.

Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. 3 ed. IV; Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Tim Redaksi Sinar Grafika.Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003). Cet. III; Jakarta: PT. Sinar Grafika, 2006.

---. Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI Nomor 14 Tahun 2005) Cet. III; Jakarta: Redaksi Sinar Grafika, 2010.

Usman, User. Menjadi Guru Profesional ed. II. Cet. XVI; Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1990.

Yamin, Martimis. Profesionalisme Guru dan Implementasi KTSP. Cet. II; Jakarta: Gang Persada Pers, 2007.

Nama :

Nip :

A. Tentang kondisi guru

1. Apakah bapak/ibu memiliki tugas tambahan selain menjadi tenaga pendidik? 2. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai tugas tambahan tersebut?

3. Apakah bapak/ibu mengajarkan mata pelajaran yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang bapak/ibu tempuh?

B. Tentang kondisi sarana di MTs DDI baru-Baru Tanga

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang sarana dan prasarana yang ada di MTs DDI Baru-Baru Tanga?

C. Tentang Program LAPIS

1. Apakah Bapak/Ibu mengikuti kegiatan yang diadakan oleh LAPIS? 2. Kegiatan apa yang Bapak/Ibu ikuti?

3. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang program LAPIS yang bapak/Ibu ikuti?

4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang program pendampingan tehnis dari LAPIS?

5. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana dampak program LAPIS terhadap peningkatan kompetensi guru di MTs DDI Baru-Baru Tanga.

D. Tentang Kompetensi Guru

1. Apakah Bapak/Ibu telah memiliki perangkat pembelajaran yang lengkap? 2. Manfaat apa yang Bapak/Ibu rasakan dengan adanya program LAPIS?

Identitas informan : Nama Siswa : Kelas :

1. Apakah Anda senang belajar di MTs DDI Baru-Baru Tanga? 2. Bagaimana tanggapan Anda tentang cara mengajar guru?

3. Apakah guru Anda telah memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran?

TANGAN 1. Muh. Takdir Halik, s. Pd. I Waka Humas 1.

2. Saenab, S. Pd. I Waka Kurikulum 2. 3. Rukmiyati, S. HI Guru Bahasa Arab 3.

4. Nursani, S. Ag. Guru Bahasa Indonesia 4. 5. Fitriyanti, S. Pd. I Guru Bahasa Indonesia 5

6. Dra. Damriyah Guru Matematika 6. 7. Mirwati, S. Ag Guru Matematika 7.

8. Sitti Namming, S. Ag Guru IPS 7. 9. Nur Asiah, S. Ag Guru IPS 9.

10. Nasrah Yusuf, S. Ag Guru Bahasa Inggris 10. 11. Nasrawati, SE Guru Ekonomi 11.

12. Muh. Sabir Halik, S. Pd.I Guru Qur’an Tajwid 12. 13. Sibgatullah Halik, ST Guru Fisika 13.

14. Jumaenah, S. Ag Guru Akidah Akhlak 14. 15. Sitti Fatimah, S. Pd. I Guru Bahasa Inggris/

Ka TU

15.

18. Wahfiuddin Siswa kelas III 18. 19. Abdul Rahman Siswa kelas II 19. 20. Maulidia Siswi kelas II 20.

Siti Umi Hanik dilahirkan di Ponorogo Jawa Timur 39 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 01 September 1972, dari keluarga sederhana pasangan Suratman dan Marsuni. Anak ke dua dari tiga bersaudara ini, mengawali pendidikan formalnya di SDN 343 Desa Bulu Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo pada tahun 1979 dan lulus pada tahun 1985. Melanjutkan pendidikan menengah selama enam tahun di MTsA al-Islam Joresan Ponorogo pada tahun 1985 dan lulus tahun 1991. Setamat dari MTsA al-Islam dikirim untuk mengabdikan diri di sebuah pesantren di kabupaten Sumenep, tepatnya di Pesantren al-Amin Prenduan pada tahun 1991-1992. Pada tahun kedua dipindahkan ke pesantren Dar al-Ridwan Songgon Banyuwangi Jawa Timur.

Setelah menjalani pengabdian selama dua tahun, penulis melanjutkan pendidikan strata 1(S1) di fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Riyadatul Mujahidin Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo pada tahun 1993 dan mendapat gelar sarjana pada tahun 1998 dengan judul skripsi “ Inovasi Pendidikan Di MTsA al-Islam Joresan Sebagai Solusi Problematika Pendidikan”. semasa kuliah mengajar di Pondok Pesantren al-Iman Ponorogo dan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Dipo Kerti Ponorogo.

Pada tahun 1999 mendapatkan amanah untuk melanjutkan pengabdiannya di luar Jawa, tepatnya di Pesantren DDI Baru-Baru Tanga Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan untuk mengajarkan bahasa arab sampai sekarang.

Pada tahun 2000 diangkat menjadi CPNS oleh pemerintah pusat dan ditempatkan di SMPN 4 Pangkajene (sekarang SMPN 2 Minasatene) kabupaten Pangkep untuk mengajarkan Pendidikan Agama Islam sampai tahun 2009. Tahun 2009 sampai sekarang mengajar di SMAN 2 Pangkajene kabupaten Pangkep dengan mengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan bahasa arab.

Di akhir tahun 2000 disunting oleh seorang taurungkana Makassar yang bernama Mishbahuddin Beta, pasangan dari H. Badaruddin Beta (alm) dan Hj. Hatijah Dg Ti’no (almh). Dari pernikahannya tersebut dikaruniai tiga orang anak perempuan, yaitu Nishfu Laylatil Maghfiroh Beta (10 tahun), Salsabila Mumtazah Nurul Ilmi Beta (6 tahun) dan Niezalta Alfa Salisah Ramdani Beta (4 tahun).

Dokumen terkait