• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

B. Implikasi Penelitian 1.Implikasi Teoritis 1.Implikasi Teoritis

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan observasi kelas selama pengembangan model pembelajaran kooperatif grup investigasi (GI) dilakukan, peneliti dapat melihat adanya implikasi praktis bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan model ini. Di antara implikasi praktis yang dimaksud adalah;

a. Kemauan guru untuk belajar. Model-model pembelajaran yang berbasis konstruktivistik atau model pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa memang belum banyak diketahui, apalagi dipraktekkan oleh sebagian besar guru Alquran hadis kelas XI (sebelas) di kota Samarinda. Dengan pengembangan model yang melibatkan guru dalam implementasinya, tentu menuntut guru untuk beradaptasi dengan menerapkan model yang dimaksud. Untuk tujuan ini, diperlukan kemauan kuat oleh guru untuk selalu mengembangkan diri.

b. Kesiapan siswa sangat perlu dipertimbangan. Model pembelajaran kooperatif tipe grup investigasi hasil pengembangan ini sangat menekankan pada keaktifan siswa sejak awal hingga akhir pembelajaran. Mereka dituntut untuk terlibat aktif menyelesaikan dan mempresentasikan tugas yang telah diberikan oleh guru. Dengan demikian, kesiapan siswa sejak awal pembelajaran, sangat penting untuk diperhatikan. Di antara faktor yang sangat mendukung kesiapan dan keaktifan siswa dengan model ini adalah kemampuan membaca Alquran dan kemampuan dasar bahasa Arab.

c. Model pembelajaran kooperatif tipe grup investigasi hasil pengembangan ini tidak perlu menggunakan sarana dan prasarana khusus dalam implementasikannya. Sarana dan prasarana yang diperlukan kurang lebih sama dengan model pembelajaran yang lain termasuk model pembelajaran konvensional. Di antara sarana dan prasarana yang sangat mendukung penerapan model ini adalah meja dan kursi yang mendukung pembelajaran berkelompok, kelas yang representative dan tidak mengganggu kelas lain jika penerapan model berlangsung.

d. Sumber pembelajaran yang diperlukan cukup dengan buku paket, kitab tafsir yang relevan, kamus bahasa Arab, kitab asbabul nuzul (jika ayat dipelajari) dan kitab asbabul wurud (jika hadis yang dipelajari)

C. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti merekomendasikan beberapa hal untuk menjadi perhatian bagi siapa saja yang memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Alquran hadis khususnya, dan pendidikan agama pada umumnya.

a. Pihak guru sebagai pengembang kurikulum di dalam kelas, kiranya model pembelajaran hasil pengembangan ini dapat dipertimbangkan untuk digunakan secara berkesinambungan dan profesional, karena model ini memiliki kelebihan dibandingkan model pembelajaran yang tidak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Di antara kelebihannya adalah; model ini dapat meningkatkan pemahaman siswa, mengaktifkan siswa dalam belajar, membiasakan kerja sama dan diskusi konstruktivistik di antara siswa.

b. Para kepala Madrasah Aliyah (MA), kiranya selalu merencanakan dan melakukan kebijakan yang berpihak kepada guru untuk mengembangkan diri agar menjadi guru yang professional, terutama dalam hal pengembangan metodologis dan penguasaan materi ajar.

c. Pihak kementerian agama (KEMENAG) yang bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam (PAI) di madrasah dan sekolah, kiranya melakukan upaya sistematis dan terencana berupa pelatihan atau workshop pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan guru-guru agama

Islam dalam hal penguasaan berbagai model, strategi, metode dan teknik pembelajaran. Profesionalitas guru dalam menerapkan berbagai model, strategi, metode dan teknik pembelajaran tersebut tentu akan berdampak pada peningkatan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Peningkatan minat dan motivasi siswa akan berdampak pada peningkatan mutu proses dan hasil pendidikan di lingkungan Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia. d. Kepada peneliti yang lain yang tertarik untuk mengembangkan model

pembelajaran diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan mata pelajaran atau tingkatan kelas yang berbeda. Sebagaimana diketahui bahwa dalam rumpun pendidikan agama Islam terdapat empat mata pelajaran yaitu Alquran hadis, Sejarah Kebudayaan Islam, Akidah Akhlak dan Fikih. Diharapkan kepada peneliti lain untuk mengembangkan model pembelajaran yang relevan dan cocok diterapkan pada keempat rumpun mata pelajaran tersebut.

e. Kepada Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti Fakultas/Jurusan Tarbiyah sebagai lembaga yang bertugas untuk mencetak guru, kiranya membekali mahasiswa mereka pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan berbagai model-model pembelajaran.

Muhammad Nasir, 2012

Abdullah, M.A. (1998). Problem Epistimologis-Metodologis Pendidikan Islam dalam Abdul Munir Mulkhan, et ell. Relegiusitas IPTEK. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Abdul Baqi, M.F. (t.th) al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz Alqur’an ) Indonesia : Maktabah Dakhlan.

Agashe, L. (t.th). Sustainable Development and Cooperative Learning in the

Formal Education System in India. Tersedia (on-line),

http://www.ceeindia.org/esf/download/paper36.pdf. Diakses 21 Agustus 2009 Ahid, N. (2009). Problematikan Madrasah Aliyah (MA) di Indonesia, Solusi dan

Jawaban Perbagai Problem. Kediri : STAIN Kediri Press.

Ahmad, M. A.Q. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Rineka Cipta.

A’la, M. (2011). Quantum Teaching. Cet. II. Jogyakarta : Diva Press.

Al-Syathibi, I.M, Ishak.( t.th) Al-Muwafaqat fi Ushul Syari’ah. Jilid 1. Bairut Libnan : al-Dar al-Kutub al-Ilmia’ah.

Al-Syaibany, O. M.A. Falsafah al-Tarbiyah al-Islamiyah. Diterjemahkan oleh Hasan Langgulung (1979). dengan judul Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bulan Bintang.

Al-Nahlawi, A. (1996). Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. diterjemahkan oleh Shihabuddin dari jjudul aslinya Ushul al- Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibihu fi al-Bayt wa al-Madrasah wa al- Mujetama. Cet.II. Jakarta : Gema Insani Press.

Al-Khalidy, A.F.S. (2010). Memahami Alquran. [on-line].http://c.1aspot .com/sibin/memahami Alquran.asp. (07 Januari 2010).

Muhammad Nasir, 2012

---, et.al. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

---, (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arends, R. II. (2004). Learning to Teach. New York: Mc Graw Hill.

Ashtiani, A.A,et. al (2007).Comparison Cooperative Learning and Tradisional

Learning in Academic Achievement. Tersedia [on-line]

http://scialert.net/pdfs/jas/2007/137140.pdf. Diakses 24 Nopember 2009. Budiningsih. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Reneka Cipta.

Bochari, M. (1992). Posisi dan Fungsi Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi Umum. Makalah pada Seminar Nasional IKIP Malang. 24 Februari.

Borg, R. W. and Gall M. D. (1989). Educational Research, an Intruduction. New York : Routledge.

Carol, A. (1986). Cooperative Learning in The Urban Classroom. New York : Office of Educational Research and Improvement.

--- (1986). Cooperative Learnig in The Urban Classroom, Tersedia http://eric.ed.gov/ERICDocs/data/ericdocs2sql/content_storage_01/0000019b/ 80/2f/6e/76.pdf, (diakses 01 Desember 2009).

Christine , B. R. (1990). Cooperative Learning: Theory and Research by Sholomo Sharan. New York: Praeger Publishers. Tersedia (On-line) http://bul.sagepub.com. Diakses 29 Maret 2009

Creswell, J.W. (2008). Educational Research; Planning, Conducting, Evaluating, Quantitative and Qualitative Research. University of Nebraska : Lincolin. Pearson Education.

Muhammad Nasir, 2012

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Daniel, Z. (2008), Group Investigation: Theory and Practice. Tersedia (On-Line) http://www.danielzingaro.com/gi.pdf. Diakses 21 Agustus 2009.

Darajat, Z. (1995). Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Cet. II. Jakarta : Sinar Grafika Offset.

---. (1992). Ilmu Pendidikan Islam. Ed.I Cet II. Jakarta : Bumi Aksara. David W. J. and Roger T. J. (1988), Cooperative Learning Two Heads Learn

Better than One. http://www.context.org/ICLIB/IC18/Johnson.htm, (24 Nopember.2009).

---. (2009), An Educational Psychology Success Story: Social Interdependence Theory and Cooperative Learning. http://edr.sagepub.com/cgi/content/abstract (25 Agustus 2009).

Divaharan, S and Atputhasamy, L. (2002). An attempt to enhance the quality of cooperative learning through peer assessment. Singapore : Instructional Science Academic Group, National Institute of Education, Nanyang Technological University.

Deng, X.M. (2007). Promotion of Interaction in Cooperative Learning Task. Tersedia [On-line] http://www.linguist.org.cn/doc/su200707/su20070702.pdf, (24 Agustus 2009).

Departemen Pendidikan dan kebudayaan (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet III. Jakarta : Bulan Bintang.

Departemen Agama Republik Indonesia. (1412). Alquran dan Terjemahnya. Madinah al-Munawwarah, Mujamma al-Malik Fahd li Thiba’ah al-Mushaf al-Syarif.

Muhammad Nasir, 2012

Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Depdiknas.

Eriyanto, (1999). Metodologi Polling Memberdayakan Suara Rakyat. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Fajar, M. (1998). Madrasah dan Tantangan Modernitas. Bandung : Mizan.

Faisal, M. et.al. (2008). Alq$uran a Wareness: Reality and Challenges in Islamic Education in Schools. Celik. Vol. 31 no 1 : Fakultas Pendidikan Universiti Malaya.

Fauziyah, L dan Andi S. (2009) Kebenaran Alquran Hadis untuk Kelas XI Madrasah Aliyah (MA). Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Furchan, A. (2004). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Freire, P. (20050 Pendidikan sebagai Proses. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gert R.W. (t.th). John Dewey’s Understanding of Democracy. Tersedia (On-line) http://usps.org.ua/uploads/docs/Democracy.pdf. Diakses 25 Agustus 2009. Hamalik, O. (2007). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung :

Rosdakarya.

Herawati S. et al. (2008 ). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Rosdakarya. Hopkins, D. (1993). A Teacher’s guide to classroom research 3rd edition.

Maidenhead Piladelphia : Open University Press.

Holtzman, S. & Peloghitis, J. (2008). Cooperative Education,. [On-line] http:// www.nucba.ac.jp/cic/pdf/njlcc101/01SamuelJohn.pdf. (25 Agustus 2009). Ismail, Syuhudi. (1995) Kaedah Kesahihan Sanad Hadis, Telaah Kritis dan Tinjauan

Muhammad Nasir, 2012

00019b/80/16/1e/c0.pdf. (26 Agustus 2009).

Joyce, B. et al (2000). Model of Teaching. Boston, London, Toronto, Sydey, Tokyo, : Allyn and Bacon.

Jones, et ell. (1994). Cooperative Learning. Tersedia [on-line) http://www.neiu.edu/~sdundis/hrd310/cooperative.doc.pdf. 25 Agustus 2009. Kamarga, H. (2000). Model Pembelajaran Pengemas Awal (advance organizer)

dalamKurikulum Sejarah di Sekolah Dasar yang Menggunakan yang Menggunakan Pendekatan Kronologis dalam Rangka Mengembangkan Aspek Berpikir Kesejarahan. Disertasi Doktor pada SPPS UPI Bandung : Belum diterbitkan.

Kevin, O. (1999). Cooperative Learning). Tersedia [on-line] .http://www. edtech.vt. edu/edtech/id/models/powerpoint/coop.pdf. (14 Agustus 2009).

Karen, J.B. (1990). (Tesis) The Effects of Group Processing on Achievement in

Cooperative Learning Groups With Grade One Students. Simon Fraser

University.

Karl, A.S. (t.th), Cooperative Learning. http://www.ce.umn.edu/~smith/docs/CLHks. (14 Agustus 2009).

Kathryn, R, C. (1996). Promotiong Peer Postive Interaction in Cooperative

Learnin. http://www.eric.ed.gov/ERICDocs/data/ericdocs2sql/content_storag

e_01/0000019b/80/14/b3/4d.pdf. ( 24 Nopember 2009).

Kunandar (2007). Guru Profesional. Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Lie, A. (2005). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo.

Lyons, P.R (1990). Implenting Cooperative Learning Methods. EDRS Price : Plus Postage

Muhammad Nasir, 2012

Mappanganro. (1995). Sistem dan Metode Pendidikan Islam dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia menyongsong Era Industrialisasi. Ujungpandang : IKA Komisariat IAIN Alauddin Fakultas Tarbiyah.

Marsh, C and Stafford, K. (1998). Curriculum Practice, Sydny : : Mc Graw-Hill Book Company.

Margolis, H. (1990) Helping to Implement Co-Operative Learning.Tersedia [on-line) http://spi.sagepub.com/cgi/content/abstract/11/4/309. (29 Maret 2009).

Marimba, D.A. (1989). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Cet. VIII. Bandung : al-Ma’arif.

Marno, (2011) Modul Pengembangan Bahan Ajar Pendidian Agama Islam. Jakarta ; Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia

Mcmillan, J.H. (2008). Educational Research Fundamental for The Consumer, Pearson Education; INC.

Mustaji, & Sugiarso. (2005). Pembelajaran Berbasis Konstruktivistik. Surabaya: Unesa University Press.

Moleong, L.J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Miller, J. and Wayne. S. (1985). Curriculum Persepective and Practice. USA; Longman.

Mike, M. (2006). Cooperative Learning Skills. Tersedia [on-line] http://

www.principalspartnership.com/ cooplearningskills.pd. ( 25 Agustus 2009.)

Munir, (2008).Kurikulum Berbasis Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung : Al-Fabeta.

Muslich, M. (2007). KTSP; Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara.

Muhammad Nasir, 2012

Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

---, at all.(2008), Pengembangan Model kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada sekolah dan Madrasah. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

---, (2009). Rekonstruksi Pendidikan Islam; dari Paradigma Pengembangan, Managemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Mulyasa, E (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung ; PT Remaja Rosdakarya.

---, (2006). Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT Rosdakarya.

---, (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi; konsep, karakteristik dan Implementasi. Bandung : PT Rosdakarya.

Ming, D.X. (2007). Promotion of Interaction In Cooperative Learning Task Tersedia [on-line). http://www.linguist.org.cn/doc/su200707/su20070702.pdf. (24 Nopember 2009).

Nattiv, A. et. ell. (1991). Using Cooperative Learning with Preservice

Elementary and Secondary Education Students. Tersedia, [on-line)

http://jte.sagepub.com/cgi/content/abstract/42/3/216 ( 29 Maret 2009).

Noffka, SE dan Stevenson, RB. (1995). Educational Action Research Becoming Practically Critical. New York and London : Teacher College Press.

Patton, M. Q. (1990). Qualitative Evaluation and Research Methods. Newbury Park, CA : Sage Publication.

Parker, R. E. (1986). Small-Group Cooperative Learning—Improving Academic, Social Gains in The Classroom. Tersedia [on-line] http://bul.sagepub.com. (29 Maret 2009).

Paul, R. (1990) Implementation Cooperative Learning Method, [on-line] http://eric.ed.gov/ERICDocs/data/ericdocs2sql/content_storage_01/0000019b/ 80/23/1a/93.pdf, ( 01 Desember 2009).

Muhammad Nasir, 2012

Multicultural University Classrooms Tersedia [on-line]

http://www.eas.gatech.edu/files/Effectiveness_Cooperative_Learning_Strategi esMulticultural_Univ_Classrooms.pdf. (21 Agustus 2009).

PP. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah (PP) No 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Permendiknas No 08 Tahun 2009 tentang Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 tahun 2006.

Poerwadarminta, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1982 M.

Print, M. (1993). Curriculum Development and Design. Second Edition, New South Wales Australia : Allen & Unwim.

Qaththan, M.K. (1973) Mabahitz fi Ulum Alquran. Cet.III. Jakarta : Pustaka Litera antar Nusa.

Rahman, A. (2003). Mengkaji Ulang Ukuran Keberhasilan Pendidikan di Indonesia

dalam Buku “Mengurai Benang Kusut”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ramayulis. (2008). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia. Rasdiyanah. (1995). Butir-Butir Pengarahan Dirjen Bimbaga Islam pada Pelatihan

Peningkatan Wawasan Ilmu Pengetahuan dan Kependidikan bagi Dosen PAI di Perguruan Tinggi Umum. Bandung. 11 Desember 1995.

Raven, J. (1977). Education, Values, and Society: The Objectives of Education and the Nature and Development of Competence. London: HK Lewis & Co. Ltd.

Muhammad Nasir, 2012

Reiser, R.A & Dick. W (1996). Instructional Planning (A Guide for Teacher) : Allyn and Bacon : Florida State University.

Ruisi, M. (2005). Cooperative learning. Tersedia, [On-line] http://www.Linguist . org.cn /doc/uc200509/uc20050921.pdf. (21 Agustus 2009.

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Saylor, J.G. et.ell. (1974). Curriculum Planning For Better Teaching and Learning. (Japan, Sydny, Toronto, Monstreal, New York, Chicago and San Fransisco : Holt Rinehart and Winston.

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda, (2008) Laporan kegiatan Pengayaan Akademik Mahasiswa Baru. (Samarinda ; UPMA STAIN).

Stahl.R.J. (1994). Cooperative Learning in Social Studies: Hand Book for Teachers. USA: Kane Publishing Service, Inc.

--- (t.th), The Essential Elements of Cooperative Learning in the Classroom.http://www.learner.org/workshops/socialstudies/pdf/session6/6.Co operativeLearning.pdf. (25 Agustus 2009).

Syaodih, N. (2005). Landasan Psikologis Proses Pendidikan, Bandung : Rosdakarya. --- (2008). Pengembagan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

--- (2008), Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Syaodih, E. (2007), Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif untuk

Meningkatkan Keterampilan Sosial; Studi pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Bandung : tidak diterbitkan.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Muhammad Nasir, 2012

Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Silberman, M (2000). Active Learning, 101 Strategies To Teach Any Subject, Boston, London, Toronto, Sydny, Japan and Singapore : Allyn and Bacon.

Shaleh, A. (2004). Madasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta : PT Grafindo Persada.

Slavin, R.E. (1990). Cooperative Learning; Theory, Research and Practice, Second Edition. Boston : Allyn and Bacon.

---. (1990). Cooperative Learning; Theory, Research and Practice, Second Edition. Boston : Allyn and Bacon. Diterjemahkan oleh Zubaidi (2009) menjadi Cooperative Learning; Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media.

---, (1997). Educational Psychology Theory and Practice. Five Edition. Boston: Allyn and Bacon.

---, et.al. (1995). The Cooperative Elementary School: Effects on

Students’Achievement, Attitudes, and Social Relations. Tersedia [On-line]

http://aer.sagepub.com/cgi/content/abstract/32/2/321. (29 Maret 2009)

Slavin, R. E. et.ell (1988). Accommodating Student Diversity in Reading and

Writing Instruction: a Cooperative Learning Approach. [On-line]

http://rse.sagepub.com/cgi/content/abstract/9/1/60. (29 Maret 2009).

Solihatin, E. dan Raharjo. (2007). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuatintatif, kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

--- (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius.

Muhammad Nasir, 2012

Suryabrata, S. (2007). Psikologi Perkembangan, Jakarta : Raja Grafindo Persad Tafsir, A. (1997). Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet.III, Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

---, (1992). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Cet. I. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tilaar, H.A.R. (1999). Beberapa Agenda Pendidikan Nasional dalam Perspektif Abad 21. Magelang : Indonesia Tera.

Tim, M. (1999). Social Research Issue, Methods and Process, second Edition. Open University Press Buckingham.Philadelphia.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Uno, H.B. (2008). Orientasi Baru dalam Psikologi Perkembangan, Jakarta : Ikrar Mandiri Abadi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Winget P.L. (1988). Integrating The Core Curriculum Through Cooperative Learning. Program Curriculum and Traing Unit, California State Departement of Eduacation, Spesial Education Devision Sacramento.

Webb, N. M. (1982). Student Interaction and Learning in Small Groups. [On-line] http://rer.sagepub.com/cgi/content/abstract/52/3/421. (29 Maret 2009).

Muhammad Nasir, 2012

Yamin, M. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan, Panduan Menciptakan Managemen Mutu Pendidikan Berbasis Kurikulum yang Progresif dan Inspiratif. Jogjakarta : Diva Press.

Zaini, H. et. al. (2001). Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi,terjemahan dari judul aslinya “Active Learning,101 strategis to teach any Subjects”

oleh Mel Selberman, The Art of teaching Adult oleh Peter Reener, dan lain-lain Cet.I ( Jokyakarta : CTSD (Center For Teaching Staff Depelopment. Yacobs, G.M. (1990). Foundantion of Cooperative Learning, tersedia [on-line]

http://eric.ed.gov/ERICDocs/data/ericdocs2sql/content_storage_01/0000019b/ 80/12/f6/6f.pdf. (01 Desember 2009).

Dokumen terkait