• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 Juli 2009 dan Kamis, 30 Juli 2009. Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Agustus 2009 dan Kamis, 6 Agustus 2009. Adapun indikatornya adalah : (1) Mengenal nilai mata uang sampai dengan 10.000 Rupiah, (2) Menuliskan cara menyatakan nilai uang rupiah, (3) Menghitung sekelompok mata uang yang beragam nilainya, (4) Mengenal kesetaraan nilai mata uang dengan berbagai satuan uang lainnya, (5) Menghitung uang kembalian dari harga barang yang telah dibelinya, (6) Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan uang dengan cara memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan siswa sebagai penjual dan pembeli.

Dalam setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang.

Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan hasil belajar materi mata uang baik secara teoretis maupun secara praktis.

1. Implikasi Teoretis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok mata uang dan mendapatkan respon positif dari siswa, hal tersebut dapat ditinjau dari hal berikut :

a. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual meningkatkan hasil belajar Matematika siswa karena pendekatan kontekstual melibatkan interaksi antara siswa dan lingkungan, kebebasan bertanya dan berpendapat, pujian dan perayaan dari guru saat siswa berhasil melakukan kegiatan dengan baik.

Secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kontrol waktu.

Prosentase hasil belajar kognitif afektif dan psikomotorik siswa meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa mencetuskan pendapat, mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan guru, mampu medemonstrasikan, kerjasama dengan kelompok meningkat, dan menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelaspun menjadi lebih hidup dan menyenangkan dan pada akhirnya hasil belajar matematika siswa kelas III SDN I Simo meningkat.

b. Penerapan pendekatan kontekstual secara tepat dan optimal sehingga hasil belajar matematika meningkat.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan prestasi dan hasil belajar siswa yang akan dicapai. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode pembelajaran dan media yang tepat bagi siswa.

Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu guna dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama untuk mengatasi masalah peningkatan hasil belajar siswa, yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin.

Kendala yang dihadapi antara lain, guru akan sulit dalam mengendalikan siswa sehingga suasana nampak ramai. Karena biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi, siswa pun mengobrolkan hal lain karena siswa menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut. Guru mengatasinya, misalnya dengan menempatkan siswa yang sering ramai di dekat guru, guru harus sering mendekati siswa-siswa tersebut.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan pendekatan kontekstual pada kelas III SDN I Simo tahun ajaran 2009 / 2010, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SDN I Simo pada khususnya sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Penelitian dengan class-room action research membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Guru

a. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika (materi mata uang) diharapkan menggunakan pendekatan kontekstual.

b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektivan pembelajaran diharapkan menerapkan pendekatan kontekstual.

c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan penelitian disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan kalimat yang lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan pendekatan kontekstual pada materi mata uang.

3. Bagi Siswa

a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari hari.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Amir. 2007. Dasar-dasar Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: UNS Press. Andayani. 2009. Pembelajaran Inovatif Sebagai Upaya Meningkatkan

Profesionalisme Guru. Surakarta: Pusat Pengembangan dan Pelatihan Guru Profesional (P3GP).

Baharudin dan Esa Nur. Wahyuni. 2007 Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Darmono I.S, Suharyanto. 2006. Buku Ajar Fokus. Surakarta: CV. Sindhunata. Darmono I.S, Suharyanto.2006. Buku Ajar Fokus. Berdasarkan Standar Isi 2006.

Surakarta: CV. Sindhunata.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta bekerjasama dengan Depdikbud.

Garnida, Dadang. 2008. Pendekatan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan P4TK TK dan PLB.

Gino, HJ, dkk, 2000. Belajar dan Pembelajaran. Surakarta: UNS Press I. G. A. K Wardani. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka

Khafid, Suyati. 2004. Pelajaran Matematika Penekanan pada Berhitung untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

KTSP SD/ MI 2007

Mulyono Abdurrahman, 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. PT. Rineka Cipta.

Murniati, Endyah. 2007. Kesiapan Belajar Matematika di Sekolah Dasar. Surabaya: `Surabaya Intelectual Club (SIC).

Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rasdakarya.

Nurhadi; Senduk, A.G. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang (UMPRESS).

Oemar Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Purwo Darminto. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Purwoto; Marwiyanto. 2002. Pendidikan Matematika Materi Penataran Tertulis Sistem Belajar Mandiri. Bandung: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar & Menengah.

Ranti. 2007. Penilaian Hasil Belajar. (http://one.indoskripsi.com) diunduh tanggal 8 Februari 2009.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sarwiji Suwandi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Slamet,St.Y; Suwarto. 2007.Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Soewito. 1993. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sugiyanto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Suharsimi Arikunto dan Sugiarto. 2009. Peningkatan Profesi Ilmiah Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional. Surakarta: UNS.

Sulis. 2007. Studi Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Berhitung, Sumber Bahan Ajar dan Suasana Kelas di SLTP Negeri I Ngrompol Sragen. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta. UMS Surakarta.

Suminarsih. 2007. Model-model Pembelajaran Matematika. Semarang: Widyaiswara LPMP Jawa Tengah.

Sunarsih, Cicih. 2007. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar di SD. Bandung : Dirjen Pningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan P4TK TK dan PLB.

Syaifudin. . Aritmatika Metode Cerdas: Diklat Smart Aritmatika Matematika itu mudah, Matematika yang kusuka. Jakarta: GP Press. Wulandari, Fibrianti. 2007. Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching

and Learning-CTL dalam Pemecahan Masalah Matematika terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi tidak ditebitkan. Surakarta. UMS Surakarta.

http: ipotes.wordpress.com / 2009/04/23/pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning.

http: ipotes.wordpress.com / 2009/04/23/pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning.

http:www.indomedia.com/sriwijaya post online/23/04/2009.Pendekatan CTL Belajar Matematika

KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA

Siswa berbaris sebelum masuk kelas Siswa berdoa

Guru membagikan beberapa nilai mata uang baik logam maupun kertas

Siswa mulai berinisiatif untuk menghitung beberapa nilai mata uang

Guru menerangkan materi mata uang Siswa mengerjakan soal evaluasi

Semua siswa berlomba-lomba menunjukkan beberapa nilai mata uang.

Sekelompok siswa berdiskusi untuk menyelesaikan soal mengenal nilai mata uang kertas.

Dokumen terkait