• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

B. Implikatur dalam Talk Show PP

6. Implikatur Tidak Setuju

(125/190112/EP/MPel) Pada data (17b) terdapat tuturan yang mengandung implikatur harapan. Hal ini dapat dilihat pada tuturan Tamtowi Yahya, “Jadi permasalahan banjir

ini bukan permasalan baru permasalahan klasik, tapi diselesaikan dengan cara solusi yang sama yang diharapkan sekarang ini adalah dengan dukungan anggaran dari DPRD yang diharapkan dari seorang gubernur dia harus datang dengan konsep penyelesaian dengan solusi yang baru. Kedua permasalahan banjir ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh DKI tanpa dukungan ..”. Tuturan tersebut dituturkan oleh Tamtowi Yahya dan ditujukan

kepada mitra tuturnya yaitu Pandji dan pemirsa.

Pada tuturan di atas, secara tersurat Tamtowi yahya mengharapkan banjir di Jakarta dapat diatasi dengan seorang gubernur yang memiliki konsep penyelesaian baru serta didukung oleh anggaran dari DPRD. Tuturan Tamtowi tersebut mengandung implikasi berupa harapan sekaligus kritikan terhadap kinerja pemerintah dalam hal ini gubernur DKI Jakarta yaitu Fauzi Bowo yang dianggap kurang berhasil dalam mengatasi masalah banjir di masa pemerintahannya.

6. Implikatur Tidak Setuju

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:1189) kata „tidak‟ memiliki arti partikel untuk menyatakan pengingkaran; penolakan; penyangkalan,

commit to user

sedangkan kata „setuju‟ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006:1216) memiliki arti setujuan; sepakat; semufakat; sependapat (tidak bertentangan, tidak berselisih); merasa senang atau tertarik hati; suka; berkenan. Dari definisi tersebut, dapat dikatakan impikatur tidak setuju adalah salah satu jenis implikatur yang diungkapkan oleh penutur berupa ketidaksetujuan atau ketidaksepakatan terhadap sesuatu hal yang ditujukan kepada mitra tutur. Berikut merupakan data implikatur tidak setuju.

(18) Konteks Tuturan

Percakapan yang terjadi antara Ronal dan Joshi dalam program acara PP. Ronal bertanya kepada Joshi mengenai apakah pemerintah memiliki resolusi pada tahun 2012. Hal ini berhubungan dengan topik yang berjudul “Resolusi Korupsi 2012”.

Bentuk Tuturan

(18a) Ronal : “Astaga, ngomongin resolusi gue sih gak penasaran sama resolusi lo Jos. Gue penasaran sama pemerintah, pemerintah kita punya resolusi gak ya tahun ini?”

(18b) Joshi : “Ya ampun Nal mereka resolusinya selalu sama dari setiap

tahun carilah proyek yang lebih banyak dan lebih besar itu selalu.”

(103/050112/RK2012/MKuan) Pada data (18b) terdapat tuturan yang mengandung implikatur tidak setuju. Hal ini dapat dilihat pada tuturan Joshi, “Ya ampun Nal mereka resolusinya

selalu sama dari setiap tahun carilah proyek yang lebih banyak dan lebih besar itu selalu”. Tuturan tersebut dituturkan oleh Joshi dan ditujukan kepada

mitra tuturnya yaitu Ronal.

Pada tuturan Joshi (18b), secara tersirat mempunyai maksud menyatakan tidak setuju. Joshi menggangap bahwa pemerintah Indonesia tidak mempunyai resolusi pada tahun 2012. Resolusi pemerintah Indonesia dari setiap tahun selalu sama yaitu mencari proyek yang lebih banyak dan lebih besar untuk keuntungan mereka sendiri.

commit to user

Data lain yang menunjukkan implikatur tidak setuju adalah sebagai berikut.

(19) Konteks tuturan

Percakapan yang terjadi antara Ronal dan Joshi berperan sebagai mahasiswa dalam program acara PP. Joshi menjawab pertanyaan dari Ronal bahwa Amerika di Papua telah mengatasi kelaparan, memberantas TBS, HIV, AIDS, kelaparan, dan kurang gizi. Hal ini berhubungan dengan sketsa yang berjudul “Sketsa Kelas Indonesia-Amerika”.

Bentuk Tuturan

(19a) Ronal : T”etapi kan mereka juga mengatasi kelaparan, memberantas TBS, HIV, AIDS, kelaparan, kurang gizi di Papua itu apa?” (19b) Joshi : “Tetapi yang bikin rakyat Papua menderita siapa coba. Nah

tetapi begini ni kalau dibilang tadi ada USA dan itu gak sendiri kan ada juga Word Bank, ada AFF yang terlalu banyak ikut campur seolah-olah baik tetapi kan mereka juga punya kepentingan dan ini ya kalau gue baca ni ya ini dari anggota DPR dari fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari gak pakai Sukoco beliau bilang keterlibatan Bank Dunia tersebut itu membuat mengubah sejumlah Undang-Undang. Lo lihat dari Undang-Undang Pendidikan Nasional itu Undang no 20 tahun 2003, Undang-Undang Kesehatan no 23 tahun 92, Undang-Undang-Undang-Undang Kelistrikan no 20 tahun 2002, Undang-Undang Sumber Daya Air no 7 tahun 2004. Begitu banyak daerah apa area yang harusnya dikuasai oleh negara akhirnya dimasukin oleh asing gara-gara mereka juga.”

(47/081211/CIA/MKuan) Pada data (19b) terdapat tuturan yang mengandung implikatur tidak setuju. Hal ini dapat dilihat pada tuturan Joshi, “Tetapi yang bikin rakyat Papua

menderita siapa coba. Nah tetapi begini ni kalau dibilang tadi ada USA dan itu gak sendiri kan ada juga Word Bank, ada AFF yang terlalu banyak ikut campur seolah-olah baik tetapi kan mereka juga punya kepentingan dan ini ya kalau gue baca ni ya ini dari anggota DPR dari fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari gak pakai Sukoco beliau bilang keterlibatan Bank Dunia tersebut itu membuat mengubah sejumlah Undang. Lo lihat dari Undang Pendidikan Nasional itu Undang no 20 tahun 2003, Undang-Undang Kesehatan no 23 tahun 92, Undang-Undang-Undang-Undang Kelistrikan no 20 tahun

commit to user

2002, Undang-Undang Sumber Daya Air no 7 tahun 2004. Begitu banyak daerah apa area yang harusnya dikuasai oleh negara akhirnya dimasukin oleh asing gara-gara mereka juga”. Tuturan tersebut dituturkan oleh Joshi dan

ditujukan kepada mitra tuturnya yaitu Ronal.

Pada tuturan Joshi (19b), secara tersirat mempunyai maksud menyatakan tidak setuju. Joshi tidak setuju bahwa Amerika telah mengatasi kelaparan, memberantas TBS, HIV, AIDS, kelaparan, dan kurang gizi di Papua. Joshi justru menganggap Amerika lah yang telah merugikan Indonesia, misalnya dengan membuat rakyat Papua dirugikan, mengubah sejumlah Undang-Undang di Indonesia serta membuat sejumlah daerah di Indonesia dikuasai oleh negara asing.

Dokumen terkait