• Tidak ada hasil yang ditemukan

indah bahwa, sekali seorang anak belajar menggunakan perpustakaan, pintu belajar selalu terbuka

Laura Bush, Mantan Ibu Negara AS

Koran Tempo, 7 April 2013 Hal. A21

RESENSI

LAYANAN PERPUSTAKAAN BUKAN SESUATU YANG STATIS

Paulus Suparmo

Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma email: prm@mail.usd.ac.id

Judul buku : 50+ Library Services:

innovation in action

Pengarang : Diantha Dow Schull

Penerbit : American Library Association Tahun terbit : 2013

Jumlah hlm : xxvii+334 Hlm

Salah satu semboyan, dari lima sem boyan, yang sangat terkenal di bidang perpustakaan, yang dikemuka-kan S.R.Ranganathan ialah “perpus-takaan adalah organisasi yang hidup”

(library is growing organism).

Sem-boyan tersebut ingin menjelaskan bahwa sebuah perpustakaan bukanlah sebuah benda mati yang diam tanpa perkembangan. Perpustakaan meru-pakan sebuah organisasi yang dina-mis, sebuah organisasi yang hidup. Dalam konteks masa kini, terlihat sangat jelas, yang dikemukakan oleh S.R. Ranganathan tersebut bahwa da-lam kenyataannya perpustakaan tidak bisa diam begitu saja dalam mengi-kuti perkembangan zaman. Berbagai macam inovasi telah banyak dilaku-kan oleh perpustakaan-perpustakaan. Inovasi dilakukan oleh perpustakaan-perpustakaan, terutama dipengaruhi oleh perubahan budaya masyarakat dan juga lebih-lebih karena tuntutan masyarakat pengguna. Sebagai

orga-nisasi yang hidup, perpustakaan tidak akan tinggal diam karena penggunanya akan terus mempengaruhi keberlang-sungan hidup sebuah perpustakaan.

Buku yang diterbitkan oleh

Ameri-can Library Association (ALA) pada

tahun 2013 ini adalah salah wujud respon dan tanggung jawab perpus-takaan dalam menanggapi kebutuhan penggunanya. “50+Library Services:

Innovation in action”

mengungkap-kan bentuk inovasi pelayanan per-pustakaan yang dilakukan oleh Per-pustakaan Umum di negara-negara bagian di Amerika. Perpustakaan-per-pustakaan umum di negara-negara ba-gian di Amerika memiliki perhatian yang sangat besar terhadap bentuk-bentuk pelayanan bagi masyarakat-nya. Melalui “50+ Library Services” para pustakawan di Amerika hendak me nunjukkan perhatiannya kepada generasi “baby boomers”, yakni memper lakukan secara khusus ge-nerasi “baby boomers” di Amerika.

Mereka memerlukan perhatian khusus dalam pelayanan perpustakaan. Me-reka tidak dapat diperlakukan sama se perti generasi saat ini. Generasi

“Baby boomers” yang saat ini sudah

berumur lima puluh tahun lebih (50+), dalam pelayanannya tidak dapat disa-makan dengan mereka yang lahir pada tahun 90-an. Perlu diketahui

“ba-by boomers” adalah sebutan untuk

sebuah generasi di Amerika yang lahir pada tahun antara 1946-1964, yakni generasi di Amerika yang lahir setelah Perang Dunia II, yang saat ini mereka telah berumur lima puluh tahun lebih.

Di dalam buku “50+ Library

Ser-vices” dikemukakan program-program

yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum di Amerika bagi mereka yang telah berumur lima puluh tahun lebih. Setiap perpustakaan umum di negara bagian di Amerika memiliki program yang berbeda-beda. Sebagai contoh program Perpustakaamn Umum di negara bagian Arizona (Arizona State

Library, Archives and Public Records

: www.lib.az.us),. Sejak tahun 2004 hing ga tahun 2007 Arizona State

Li-brary, Archives and Public Records

mengimplementasikan program-pro-gram perpustakaan yang diperuntuk-kan bagi pemustaka yang telah beru-mur 50 tahun lebih (halaman 6 dan seterusnya). Program-program yang mereka implementasikan misalnya: Informasi Kesehatan dan Kesejahte-raan (halaman 7). Ada juga program pelatihan komputer, seperti yang di-lakukan oleh Parker Public Library.

Program lainnya, misalnya yang di-lakukan oleh Apache Junction Public Library, program yang diberi nama

Kboom! (Keeping Boomers Options Open and Manageable) yang

dilaku-kan pada tahun 2007 (halaman 7). Contoh lain, misalnya yang di-lakukan oleh Perpustakaan Umum di Negara Bagian California

(Califor-nia State Library). Califor(Califor-nia State Library memiliki program yang

diberi nama Transforming Life After

50 (TSLA 50). Program yang

dilaku-kan dalam TLA50 (www.transform-inglifeafter50.org) adalah program-program yang disusun oleh California

State Library. Program- program yang

dilakukan misalnya pelatihan, peng-gunaan sumber-sumber online, forum jejaring. Program-program tersebut di-harapkan dapat memberikan inspirasi bagi organisasi-organisasi yang lain dalam merespon dan melayani ang-gota masyarakat yang telah berumur 50 tahun lebih.

Jika disimak lebih jauh, berbagai macam program yang diselenggara-kan oleh perpustakaan-perpustakaan umum di setiap negara ba gian di Amerika, yang kemudian dike mas ke dalam buku “50+ Library Ser vices”, tidak terlepas dari suatu ke giatan yang dilakukan oleh perpustakaan untuk tetap memberikan perhatian kepada orang-orang setengah baya agar tidak tertinggal oleh generasi muda dalam hal memperoleh informasi maupun dalam tetap terjaganya secara psikolo-gis kestabilan hidup mereka.

Setiap perpustakaan umum di se-mua negara bagian di Amerika men-ciptakan kreativitasnya sendiri untuk melayani orang-orang setengah baya. Hal yang menarik bahwa perpusta-kaan umum menganggap bahwa me-reka yang telah berumur 50 tahun le-bih perlu mendapat perhatian khusus. Perhatian bukan hanya bagi mereka yang muda tetapi juga bagi mereka yang menjelang senja. Tentu saja per-hatian yang dilakukan bukan lagi pada kebutuhan informasi tentang kebu-tuhan belajar untuk mempersiapkan masa depan tetapi adalah perhatian ter-hadap kebutuhan informasi pada saat mereka menginjak usia tua, misalnya informasi tentang kesehatan, tentang kesejahteraan (lihat misalnya yang di-lakukan oleh Arizona State Library,

Archives and Public Records).

Hal menarik lainnya adalah yang dilakukan oleh Los Angeles Public Li-brary. Mereka memiliki program yang dikenal dengan GAB (Grandparents

and Books). Program GAB

dilaku-kan oleh Los Angeles Public Library dengan cara merekrut voluntir yang terdiri dari orang-orang separuh baya untuk membacakan buku bagi anak-anak di perpustakaan yang dilakukan setelah jam sekolah di akhir pekan, se-lama paling sedikit dua jam.

Di negara semaju Amerika, yang konon kabarnya membaca sudah men jadi kebiasaan sehari-hari tetapi kenyataannya, program kegiatan mem baca masih terus dilakukan dan difasilitasi oleh perpustakaan

bah-kan mewajibbah-kan anak-anak untuk mengikuti program membaca yang dilakukan di setiap akhir pekan set-elah jam sekolah. Program GAB yang dipelopori oleh Los Angeles Public

Library didukung oleh sebuah

spon-sor yang mendanai workshops dan pembelian buku-buku baru untuk kep-erluan program GAB.

“50+ Library Services: innova-tion in acinnova-tion”, dapat menjadi bahan

inspirasi bagi perpustakaan-perpus-takan di luar Amerika. Perpustakaan umum di negara semaju Amerika ternyata justru memiliki kepedulian khusus dalam memperhatikan kebutu-han pengembangan generasi tertentu -

“baby boomers” - yang barangkali di

negara lain tidak terperhatikan dalam hal kebutuhan informasinya.

Para pengelola perpustakaan di In-donesia dapat membaca buku tersebut untuk menyimak berbagai program yang telah mereka buat bagi peng-guna perpustakaan yang telah berusia 50 tahun atau lebih. Program yang direncanakan sangat bervariasi dan dilakukan oleh seluruh perpustakaan umum beserta cabang-cabangnya di negara-negara bagian di Amerika.

Buku yang ditulis oleh seorang pustakawan senior, Diantha Dow Schull, ini sangat menginspirasi ba gi para pustakawan dan pengelola per-pustakaan di seluruh dunia. ALA seba-gai asosiasi profesional pustakawan, menurut penulis, sangat bagus dalam mengemas informasi di dalam buku ini sehingga dapat menjadi contoh

pelaksanaan program sebuah per-pustakaan yang dapat menginpspi-rasi pustakawan, perpustakaan bahkan suatu negara yang memiliki kepedu-lian penuh terhadap pengembangan masyarakanya melalui perpustakaan.

Bab terakhir buku “50+Library

Services” yang berjudul: “The 50

Place” (halaman 297) antara lain dibahas mengenai kesehatan mental pada usia tua. Dikatakan di dalam bab tersebut bahwa beberapa peneliti te-lah menemukan terdapat hubungan positif antara interaksi sosial yang baik dengan kesehatan mental. In-teraksi sosial akan sangat membantu kesehatan pikiran di masa penuaan. Dan hal inilah yang menjadi salah

satu alasan mengapa disusun program pelayanan yang dikenal dengan “50+

Library Services”. Orang-orang

beru-sia setengah baya menuju ke uberu-sia tua perlu mendapat perhatian agar mer-eka tetap memiliki mental yang sehat, berinteraksi dengan sesama melalui bacaan-bacaan bahkan dengan sesa-ma seangkatan, yang interaksinya dibangun melalui sebuah wadah yang diprogram oleh sebuah perpustakaan. Sungguh sesuatu yang menarik dan barangkali belum dilakukan di negara Indonesia.

“50+ Library Services”, baik

un-tuk dibaca sebagai bahan mencari inspirasi dalam mengembangakan pe-layanan perpustakaan. Selamat mem-baca.

Perpustakaan sekarang bukan lagi hanya merupakan instrumen

Dokumen terkait