• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 4.19 Komposisi Vegetasi Pohon pada Lokasi

4.7 Indeks Nilai Penting

Indeks Nilai Penting menyatakan kepentingan suatu jenis tumbuhan serta memperlihatkan peranannya dalam komunitas, di mana nilai penting itu pada tingkatan Pohon dan Pole didapat dari hasil penjumlahan kerapatan relatif (KR), frekuensi relatif (FR), dan dominansi relatif (DR).

Dari ketiga lokasi penelitian mempunyai Indeks Nilai Penting yang beragam dan jenis yang berbeda. Indeks Nilai Penting pada ketiga lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7 Jenis-Jenis Pohon dengan Indeks Nilai Penting pada Tiap Lokasi di Hutan Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh.

Lokasi I:

No. Famili Spesies KR

(%) FR (%) DR (%) INP (%)

1 Fagaceae Quercus lineata Bl. 15.5556 13.6364 9.6465 38.8384

2 Lauraceae Litsea sp 2. 8.8889 6.8182 13.2654 28.9724

3 Myrtaceae Eugenia sp 1. 8.8889 9.0909 11.2625 29.2423

4 Myrtaceae Eugenia sp 6. 8.8889 9.0909 9.1963 27.1761

5 Theaceae Schima sp. 8.8889 9.0909 7.2236 25.2034

6 Fagaceae Lithocarpus encleisacarpus

(Korth) A. Camus 4.4444 4.5455 3.3874 12.3773

7 Hammamelidaceae Rhodoleia championi Hook. F. 4.4444 4.5455 13.2372 22.2271

8 Myrsinaceae Ardisia sp. 4.4444 4.5455 3.1522 12.1421

9 Myrtaceae Syzygium aromaticum (L). 4.4444 4.5455 2.3355 11.3254

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.

Merr. & Perry.

12 Dipterocarpaceae Hopea sp. 2.2222 2.2727 1.7809 6.2759

13 Lauraceae Litsea trichophylla Kosterm. 2.2222 2.2727 1.0740 5.5689 14 Lauraceae Litsea cubeba (Lour) Pers. 2.2222 2.2727 1.1098 5.6048 Lanjutan……….

15 Lauraceae Cinnamomum sp. 2.2222 2.2727 1.3035 5.7984

16 Lauraceae Litsea sp 1. 2.2222 2.2727 6.8012 11.2962

17 Leguminosae Albizzia sp. 2.2222 2.2727 1.1098 5.6048

18 Myrtaceae Eugenia cf. opaca Auct. 2.2222 2.2727 1.5543 6.0493

19 Myrtaceae Eugenia sp 4. 2.2222 2.2727 1.2628 5.7578

20 Podocarpaceae Dacrycarpus imbricatus

(Blume) de Laub. 2.2222 2.2727 1.0197 5.5147

21 Rutaceae Evodia sp 1. 2.2222 2.2727 0.9675 5.4624

22 Saurauiaceae Saurauia bracteosa DC. 2.2222 2.2727 1.1292 5.6241

23 Anacardiaceae Swintonia sp. 2.2222 4.5455 2.1473 8.9150

Lokasi II

No. Famili Spesies KR

(%) FR (%) DR (%) INP (%) 1 Lauraceae Litsea sp 2. 13.3333 12.7660 22.4559 48.5552 2 Myrtaceae Eugenia sp 2. 8.8889 8.5106 15.0852 32.4848 3 Dipterocarpaceae Hopea sp. 6.6667 6.3830 8.2460 21.2956

4 Lauraceae Litsea cubeba (Lour) Pers. 6.6667 8.5106 6.4077 21.5850

5 Pinaceae Pinus mercusii Joungh. 6.6667 6.3830 5.2807 18.3304

6 Theaceae Schima sp. 6.6667 6.3830 6.2812 19.3308

7 Fagaceae Quercus lineata Bl. 4.4444 4.2553 2.1782 10.8780

8

Myrtaceae Eugenia cf. opaca Auct. 4.4444 4.2553 4.9015 13.6013

9 Eugenia sp 7. 4.4444 4.2553 2.3288 11.0285

10 Podocarpaceae Dacrycarpus imbricatus

(Blume) de Laub. 4.4444 4.2553 2.9239 11.6237

11 Sapindaceae Nephelium sp. 4.4444 4.2553 4.0388 12.7385

12 Fagaceae Lithocarpus encleisacarpus

(Korth) A. Camus 2.2222 2.1277 1.0093 5.3592

13

Guttiferae Calophyllum sp. 2.2222 2.1277 2.0372 6.3871

14 Garcinia sp 1. 2.2222 2.1277 1.1602 5.5101

15 Hammamelidaceae Rhodoleia championi Hook.

F. 2.2222 2.1277 1.0093 5.3592 16 Lauraceae Cinnamomum zeylanicum NEES 2.2222 2.1277 0.9143 5.2642 17 Beilschmiedia sp. 2.2222 2.1277 0.8251 5.1750 18 Cinnamomum sp. 2.2222 2.1277 3.0140 7.3639 19 Litsea sp 1. 2.2222 4.2553 3.4698 9.9473 20 Myrtaceae

Eugenia cf. desipiens K. &

V. 2.2222 2.1277 2.1394 6.4893

21 Eugenia sp 1. 2.2222 2.1277 0.8843 5.2342

22 Eugenia sp 6. 2.2222 2.1277 0.9298 5.2796

23 Sapotaceae Chrysophyllum sp. 2.2222 2.1277 1.1951 5.5449

24 Saurauiaceae Saurauia bracteosa DC. 2.2222 2.1277 1.2843 5.6342 52

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.

Lokasi III

No. Family Spesies KR

(%) FR (%) DR (%) INP (%)

1 Pinaceae Pinus mercusii Joungh. 27.0270 27.0270 41.3234 95.3775

2 Myrtaceae Syzygium aromaticum (L). Merr.

& Perry. 13.5135 13.5135 10.2666 37.2937

3 Guttiferae Garcinia sp 1. 8.1081 8.1081 6.5551 22.7713

4 Sapotaceae Palaquium abovatum (Griff.)

Engler 8.1081 8.1081 10.4948 26.7110

5 Sapotaceae Palaquium sp. 8.1081 8.1081 4.6969 20.9131

6 Myrtaceae Eugenia sp 6. 5.4054 5.4054 3.5121 14.3229

7 Araliaceae Brassaiopsis glomerulata (Bl)

Regel. 2.7027 2.7027 1.1171 6.5225

8 Araliaceae Schefflera sp. 2.7027 2.7027 1.3819 6.7873

9 Dipterocarpaceae shorea sumatrana 2.7027 2.7027 3.7244 9.1298

10 Guttiferae Garcinia murdhocii Ridl. 2.7027 2.7027 5.8984 11.3038

11 Lauraceae Litsea cf. resinosa Bl. 2.7027 2.7027 1.0891 6.4945

12 Lauraceae Cinnamomum sp. 2.7027 2.7027 1.3404 6.7458

13 Lauraceae Phoebe sp. 2.7027 2.7027 1.3819 6.7873

14 Moraceae Ficus annulata Bl. 2.7027 2.7027 2.0690 7.4744

15 Myrtaceae Eugenia cf. opaca Auct. 2.7027 2.7027 0.9306 6.3360

16 Myrtaceae Tristaenia sp. 2.7027 2.7027 1.2022 6.6076

17 Anacardiaceae Mangifera odorata Griff. 2.7027 2.7027 3.0161 8.4215

Dari Tabel 4.7 dapat di lihat bahwa Indeks Nilai Penting dari vegetasi pohon dilokasi I berkisar antara 8,9150 – 25,2034 %. Pada lokasi II berkisar antara 21,2956 – 19,3308 %, dan pada lokasi III berkisar antara 8,4215 – 26,7110 %.

Indeks Nilai Penting tertinggi pada lokasi I terdapat pada Quercus lineata Bl. Dari famili Fagaceae sebesar 38,8384 %, Pada lokasi II INP tertinggi terdapat pada jenis Litsea sp 2 Dari famili Lauraceae sebesar 48,5552 %, dan pada lokasi III INP tertinggi didapat pada jenis Pinus mercusii Joungh Dari famili Pinaceae sebesar 95,3775 %.

Pada hutan pegunungan dengan ketinggian 1000-3000 mdpl jenis-jenis yang terdapat pada zone ini adalah dari famili Fagaceae seperti Quercus, Castanopsis, Nethofagus, Magnolia, dan Ulmus. Beberapa asosiasi yang terdapat yaitu asosiasi

Pinus mercusii, Agathis, Podocarpus, Duabanga malucans dan Araucaria. Dan yang

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.

sering terdapat pada Lapisan tajuk kedua biasanya dikuasai famili Lauraceae,

Myrtaceae (Soerianegara & Indrawan, 1978).

Jenis dengan nilai kerapatan relative (KR) tertinggi pada lokasi I adalah

Quercus lineata Bl. Dari famili fagaceae sebesar 15,5556 %, Pada lokasi II Nilai KR

tertinggi terdapat pada jenis Litsea sp 2. Dari famili Lauraceae sebesar 13,3333 %, dan pada lokasi III Nilai KR tertinggi terdapat pada jenis Pinus mercusii Joungh Dari famili Pinaceae sebesar 27,0270 %. Tingginya nilai ini menunjukkan banyaknya jenis tersebut pada Hutan Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh. Beragamnya nilai kerapatan relatif ini mungkin disebabkan karena kondisi hutan yang memiliki variasi lingkungan yang tinggi. Menurut Loveless (1989), sebagian tumbuhan dapat berhasil tumbuh dalam kondisi lingkungan yang beraneka ragam sehingga tumbuhan tersebut cenderung tersebar luas.

Nilai frekuensi relatif (FR) tertinggi pada lokasi I terdapat pada jenis Quercus

lineata Bl. Dari Suku Fagaceae sebesar 13,6364 %, Pada lokasi II Nilai FR tertinggi

terdapat pada jenis Litsea sp 2. Dari famili Lauraceae sebesar 12,7660 %, dan pada lokasi III Nilai FR tertinggi terdapat pada jenis Pinus mercusii Joungh Dari famili Pinaceae sebesar 27,0270 %. Frekuensi kehadiran suatu jenis organisme di suatu habitat menunjukkan kesering-hadiran jenis tersebut di habitat itu. Dari frekuensi kehadiran itu dapat tergambar penyebaran jenis tersebut di habitat itu. Bila frekuensi kehadirannya tinggi berarti jenis itu sering ditemukan di habitat itu (Suin, 2002). Lebih lanjut Suin (2002) menyatakan bahwa frekuensi kehadiran organisme dapat dikelompokkan atas empat kelompok, yaitu jenis-jenis yang aksidental bila konstansinya 0 – 25 %, jenis assesori yang konstansinya 25 – 50 %, jenis yang konstan yang konstansinya 50 – 75 %, dan jenis yang absolute bila konstansinya lebih dari 75 %.

Menurut Indriyanto (2005), menyatakan bahwa di dalam ekologi, frekuensi digunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah sampel yang berisi suatu spesies tertentu terhadap jumlah sampel. Frekuensi spesies tumbuhan adalah jumlah petak contoh tempat ditemukannya suatu spesies dari sejumlah petak contoh yang dibuat frekuensi merupakan besarnya intesitas ditemukannya suatu spesies organisme dalam pengamatan keberadaan organisme pada komunitas atau ekosistem.

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.

Dari nilai tersebut dapat di lihat bahwa jenis-jenis ini banyak terdapat pada hutan Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh. Jenis-jenis tersebut dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan tersebut, akan tetapi famili Vatica sp., Beilschmeidia sp.,

Eugenia cf. opaca Auct. Dengan berkurangnya ketinggian akan berkurang jumlah

maupun jenisnya. Berdasarkan nilai FR tersebut dapat dilihat proporsi antara jumlah pohon dalam suatu jenis dengan jumlah jenis lainnya didalam komunitas serta dapat menggambarkan penyebaran individunya didalam komunitas.

Penyebaran dan pertumbuhan dari pada individu pohon sangat di pengaruhi oleh daya tumbuh biji, tofografi dan keadaan tanah dan faktor lingkungan lainnya. Biji pohon yang tersebar didaerah yang miskin akan bahan organik dan dengan intensitas cahaya yang berlebih seperti yang terdapat pada hutan Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh ini dapat berakibat buruk dan mematikan bagi tumbuhan biji tersebut. Dengan bertambahnya. Dengan bertambahnya ketinggian tempat pada hutan pegunungan, variasi iklim sangat tinggi dimana kandungan bahan organik berkurang, suhu dan kelembaban sangat bervariasi.

Nilai Dominansi relatif tertinggi pohon pada lokasi I ditempati oleh jenis

Litsea sp.2 yaitu sebesar 13,2654 %, sedangkan yang terendah ditempati oleh jenis Evodia sp. yaitu sebesar 0,9675 %. Pada lokasi II nilai DR tertinggi terdapat pada

jenis Litsea sp.2 sebesar 22,4559 % dan yang terendah terdapat pada jenis

Beilschmiedia sp. sebesar 0,8251 %. Pada lokasi III nilai DR tertinggi terdapat pada

jenis Pinus mercusii Joungh. Sebesar 41,3234 % dan yang terendah terdapat pada jenis Eugenia cf. opaca Auct. Sebesar 0,9306 %. Nilai Dominansi Relatif menunjukkan proporsi antara luas tempat yang di tutupi oleh jenis tumbuhan dengan luas total habibat serta menunjukkan jenis tumbuhan yang dominan didalam komunitas (Indriyanto, 2006).

Dari data dapat dilihat dengan jelas bahwa pada lokasi I, pada tingkatan pohon didominasi oleh Quercus lineata Bl. dari famili Fagaceae, pada lokasi II oleh jenis

Litsea sp.2 dari famili Lauraceae. Sedangkan pada lokasi III didominasi oleh jenis Pinus mercusii Joungh dari famili Pinaceae. Menurut Odum (1971), jenis yang

dominan mempunyai produktivitas yang besar, dan dalam menentukan suatu jenis 55

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.

vegetasi dominan yang perlu di ketahui adalah diameter batangnya. Keberadaan jenis dominan pada lokasi III yaitu Pinus mercusii menjadi faktor penghambat pertumbuhan bagi jenis lainnya karena jenis ini merupakan jenis tumbuhan yang mengandung allelopati di mana bisa berfungsi menghambat pertumbuhan jenis lainnya yang hidup berdampingan dengannya. Pada lokasi I didominasi oleh Quercus

lineata Bl. dan lokasi II didominasi oleh Litsea sp.2, hal ini juga memperlihatkan

jenis-jenis tersebut dapat tumbuh dengan baik di habitat ini.

Indeks Nilai Penting pole pada tiap lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Jenis-jenis Pole dengan Indeks Nilai Penting pada Tiap Lokasi di Hutan Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh

Lokasi I

No. Famili Spesies KR

(%) FR (%) DR (%) INP (%) 1 Sapotaceae Palaquium sp. 23.2877 14.2857 23.8156 61.3890 2 Guttiferae Garcinia sp 1. 13.6986 12.5000 12.9917 39.1903 3 Myrtaceae Eugenia sp 7. 8.2192 5.3571 6.8673 20.4436 4 Leguminosae Albizzia sp. 6.8493 7.1429 6.9431 20.9352

5 Araliaceae Brassaiopsis glomerulata (Bl)

Regel. 5.4795 5.3571 5.2452 16.0818

6 Myrtaceae Eugenia sp 3. 5.4795 7.1429 5.1391 17.7614

7 Cunnoniaceae Weinmannia blumei Plant. 2.7397 3.5714 3.1229 9.4340

8 Elaeocarpaceae Elaeocarpus sp. 2.7397 3.5714 2.6378 8.9489

9 Guttiferae Calophyllum incrassatum

Henderson et Wyatt-Smith. 2.7397 3.5714 2.5468 8.8580

10 Guttiferae Garcinia forbesii King 2.7397 3.5714 2.9713 9.2824

11 Myrtaceae Eugenia cf. opaca Auct. 2.7397 3.5714 2.6984 9.0095

12 Anacardiaceae Semecarpus vernicifera Hay-et

KAWA. 1.3699 1.7857 1.2091 4.3646

13

Dipterocarpaceae shorea sumatrana 1.3699 1.7857 1.7898 4.9454

14 Hopea sp. 1.3699 1.7857 1.3328 4.4884

15 Fagaceae Lithocarpus sp. 1.3699 1.7857 1.3328 4.4884

16

Lauraceae

Beilschmiedia oligocarpa Kosterm. 1.3699 1.7857 1.3899 4.5455

17 Cinnamomum zeylanicum NEES 1.3699 1.7857 1.8374 4.9930

18 Litsea johorensis Gamble. 1.3699 1.7857 1.4851 4.6407

19 Litsea sp 3. 1.3699 1.7857 1.8469 5.0025 20 Myrsinaceae Ardisia sp. 1.3699 1.7857 1.3614 4.5170 21 Myrtaceae Eugenia sp 1. 1.3699 1.7857 1.6089 4.7645 22 Eugenia sp 5. 1.3699 1.7857 1.0472 4.2028 23 Eugenia sp 6. 1.3699 1.7857 1.2015 4.3571 24 Rutaceae Evodia sp 1. 1.3699 1.7857 1.3043 4.4598

25 Sapotaceae Palaquium abovatum (Griff.) Engler 1.3699 1.7857 1.4280 4.5836

26 Madhuca sp. 1.3699 1.7857 1.1234 4.2790

27 Saurauiaceae Saurauia bracteosa DC. 1.3699 1.7857 1.8469 5.0025 56

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.

28 Stiracaceae Stirax benzoin 1.3699 1.7857 1.8755 5.0311

Lokasi II

No. Famili Spesies KR

(%) FR (%) DR (%) INP (%) 1 Guttiferae Garcinia sp 1. 14.5833 10.0000 14.5605 39.1438 2 Myrtaceae Eugenia sp 1. 10.4167 10.0000 10.5140 30.9306

3 Saurauiaceae Saurauia bracteosa DC. 8.3333 10.0000 7.6370 25.9703 4 Araliaceae Brassaiopsis glomerulata (Bl)

Regel. 7.2917 5.7143 6.5259 19.5319 5 Lauraceae Cinnamomum sp.1 7.2917 7.1429 7.8358 22.2703 6 Myrtaceae Eugenia sp 7. 7.2917 5.7143 7.4849 20.4909 7 Eugenia sp 6. 5.2083 4.2857 5.5435 15.0376

8 Euphorbiaceae Macaranga tanaria Muell. 4.1667 2.8571 4.4559 11.4797 9 Hammamelidaceae Symingtonia populnea (Miq) A.

DC.

3.1250 2.8571 3.1343 9.1165 10

Lauraceae Beilschmiedia oligocarpa Kosterm. 3.1250 4.2857 3.3682 10.7789

11 Litsea cubeba (Lour) Pers. 3.1250 4.2857 3.5670 10.9777

12 Rutaceae Evodia sp 1. 3.1250 4.2857 3.3097 10.7204

13 Sapotaceae Palaquium sp. 3.1250 2.8571 3.6021 9.5843

14 Guttiferae Calophyllum sp. 2.0833 2.8571 2.2689 7.2093

15 Myrtaceae Eugenia cf. opaca Auct. 2.0833 2.8571 1.5204 6.4608

16 Saurauiaceae Saurauia ramiflora K. & V. 2.0833 1.4286 1.9414 5.4533

17 Burseraceae Santiria sp. 1.0417 1.4286 0.7458 3.2160

18

Dipterocarpaceae Anisoptera sp. 1.0417 1.4286 0.7985 3.2687

19 Hopea sp. 1.0417 1.4286 0.9567 3.4269

20 Elaeocarpaceae Elaeocarpus sp. 1.0417 1.4286 0.8060 3.2763

21 Guttiferae Garcinia murdochii Ridl. 1.0417 1.4286 1.3785 3.8488 22

Lauraceae Cinnamomum sp 2. 1.0417 1.4286 1.0094 3.4796

23 Litsea sp 1. 1.0417 1.4286 1.1676 3.6378

24 Myrsinaceae Ardisia sp. 1.0417 1.4286 0.7834 3.2537

25 Myrtaceae Tristaenia sp. 1.0417 1.4286 0.9793 3.4495

26 Pinaceae Pinus mercusii Joungh. 1.0417 1.4286 0.8211 3.2913

27

Sapindaceae Nephelium sp. 1.0417 1.4286 1.1676 3.6378

28 Guioa sp. 1.0417 1.4286 1.2505 3.7207

29 Stiracaceae Stirax benzoin 1.0417 1.4286 0.8663 3.3365

Lokasi III

No. Famili Spesies KR

(%) FR (%) DR (%) INP (%) 1 Sapotaceae Palaquium sp. 15.3846 11.3636 6.9012 33.6495 2 Myrtaceae Eugenia sp 3. 14.1026 9.0909 5.7254 28.9189

3 Saurauiaceae Saurauia bracteosa DC. 12.8205 12.5000 5.2367 30.5572 4 Araliaceae Brassaiopsis glomerulata (Bl)

Regel. 9.6154 7.9545 3.3219 20.8919

5 Guttiferae Garcinia sp 1. 9.6154 9.0909 3.5675 22.2738

6 Myrtaceae Eugenia sp 6. 8.9744 9.0909 4.1129 22.1781

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.

7 Melastomataceae Medinilla haseltii Bl. 3.2051 4.5455 1.2513 9.0019

8 Myrtaceae Tristaenia sp. 3.2051 4.5455 1.1474 8.8980

9 Lauraceae Cinnamomum burmanii Ness. Ex

Bl. 2.5641 2.2727 48.0937 52.9306

10 Myrtaceae Eugenia aromatica (L) Baill. 1.9231 1.1364 0.8311 3.8905

11 Pinaceae Pinus mercusii Joungh. 1.9231 3.4091 0.7862 6.1184

Lanjutan... 12

Thymelaeaceae Daphne sp. 1.9231 1.1364 0.7036 3.7630

13 Gonystylus forbesii Gilg. 1.9231 2.2727 0.6937 4.8895

14 Fagaceae Quercus lineata Bl. 1.2821 2.2727 0.6139 4.1686

15

Lauraceae Litsea cf. erectinervia Kosterm. 1.2821 2.2727 0.3919 3.9467

16 Litsea sp 1. 1.2821 1.1364 0.4297 2.8481

17 Rutaceae Citrus sp. 1.2821 2.2727 0.4155 3.9703

18 Euphorbiaceae Antidesma sp. 0.6410 1.1364 1.1758 2.9532

19 Fagaceae Lithocarpus encleisacarpus

(Korth) A. Camus 0.6410 1.1364 1.3977 3.1751

20 Guttiferae Garcinia murdochii Ridl. 0.6410 1.1364 1.2938 3.0712 21

Lauraceae

Beilschmiedia pahangensis

Gamble. 0.6410 1.1364 2.0635 3.8409

22 Cinnamomum zeylanicum NEES 0.6410 1.1364 0.8641 2.6415

23 Litsea trichophylla Kosterm. 0.6410 1.1364 1.3552 3.1326

24 Dehaasia sp. 0.6410 1.1364 0.7744 2.5518

25 Litsea sp 2. 0.6410 1.1364 1.7283 3.5056

26 Myrtaceae Eugenia sp 2. 0.6410 1.1364 0.8877 2.6651

27 Podocarpaceae Dacrycarpus imbricatus (Blume)

de Laub. 0.6410 1.1364 1.0436 2.8210

28 Rutaceae Acronychia porteri HKF. 0.6410 1.1364 1.9738 3.7512

29 Stiracaceae Stirax benzoin 0.6410 1.1364 1.2183 2.9957

Dari rincian nilai perhitungan analisis data vegetasi pole pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pada lokasi I Indeks Nilai Penting tertinggi terdapat pada jenis

Palaquium sp. Dari famili Sapotaceae sebesar 61,3890 %. Pada lokasi II nilai INP

tertinggi terdapat pada jenis Garcinia sp.1 Dari famili Guttiferae sebesar 39,1438 %. Pada lokasi III nilai INP tertinggi terdapat pada jenis Palaquium sp. Dari famili Sapotaceae sebesar 33,6495 %. Menurut Indriyanto (2006) menyatakan bahwa indeks nilai penting adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk menyatakan tingkat dominansi jenis-jenis dalam suatu komunitas tumbuhan. Jenis-jenis yang dominan (yang berkuasa) dalam suatu komunitas tumbuhan akan memiliki indeks nilai penting yang paling besar.

Kemudian dari segi nilai kerapatan relatif (KR), pada lokasi I jenis dengan nilai KR tertinggi adalah Palaquium sp. Dari famili Sapotaceae yaitu sebesar 23,2877 %, Pada lokasi II nilai KR tertinggi terdapat pada jenis Garcinia sp.1 Dari 58

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.

famili Guttiferae dengan nilai sebesar 14,5833 %. Dan pada lokasi III nilai KR tertinggi tedapat pada jenis yang sama yaitu Palaquium sp. Dari famili Sapotaceae dengan nilai sebesar 15,3846 %. Tingginya nilai ini menjelaskan bahwa jenis ini memiliki jumlah yang banyak pada lokasi tersebut selaras dengan banyaknya pohon dengan jenis yang sama pada lokasi ini. Dengan demikian dapat diduga bahwa jenis ini memiliki biji yang banyak dan mudah tumbuh pada lokasi ini.

Dari hasil nilai Kerapatan Relatif terendah menunjukkan bahwa jenis-jenis dari famili tersebut mempunyai jumlah paling sedikit didapatkan. Ini juga diduga karena factor lingkungan yang kurang cocok dengan syarat tumbuh dari jenis-jenis tersebut. Kecilnya nilai kerapatan relatif yang didapatkan ini merupakan sifat khas hutan hujan tropis, dimana perbandingan antara jumlah jenis dari jumlah pohon perjenis rendah (Resosoedarmo et al., 1989).

Menurut Suseno dan Riswan dalam Sofyan (1991), kerapatan permudahan pohon dan pohon dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan serta tersedianya biji, selain dari pada itu tingginyakandungan air dan kurangnya cahaya menyebabkan biji cepat rusak sehingga jumlah anakan pohon berkurang.

Nilai Frekuensi Relatif (FR) tertinggi pada lokasi I terdapat pada jenis

Palaquium sp. dengan nilai sebesar 14,2857 %, Pada lokasi II nilai FR tertinggi

terdapat pada jenis Garcinia sp.1 dengan nilai sebesar 10,0000%, Pada lokasi III nilai FR tertinggi terdapat pada jenis Palaquium sp. dengan nilai sebesar 11,3636 %.

Dari data diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa frekuensi kehadiran dari setiap pole ini termasuk dalam kategori aksidental (nilai FR 0-25%). Hal ini disebabkan karena pertumbuhan pole terhambat oleh adanya persaingan dengan pohon-pohon yang lebih besar maupun dengan pohon-pohon yang lebih besar maupun dengan kategori pole sendiri, baik persaingan berupa pengambilan hara mineral dari tanah maupun dalam hal mendapatkan cahaya matahari. Menurut Rososoedarmo et al. (1989), dalam suatu komunitas pengendali kehadiran jenis-jenis dapat berupa satu atau beberapa jenis tertentu atau dapat pula sifat-sifat fisik habitat. Meskipun demikian tidak ada batas yang nyata antara keduanya dapat saja beroperasi secara

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.

bersama-sama atau saling mempengaruhi, mksalnya saja kondisi tanah, topografi, elevasi dan iklim.

Menurut Pramono (1992), menyatakan bahwa pertumbuhan selain dipengaruhi oleh faktor genetic juga dipengaruhi oleh intraksinya dengan lingkungan. Pengaruh lingkungan terdiri dari faktor tanah, iklim, mikroorganisme, kompetisi dengan organisme lain. Lebih lanjut Daniel et al. (1992), menambahkan bahwa pertumbuhan tumbuhan juga dipengaruhi oleh zat-zat organik yang tersedia, kelembaban, sinar matahari, tersedianya air dalam tanah dan proses fisiologi tumbuhan tersebut.

Dokumen terkait