B. Pembahasan
2. Indikasi Gejala Kecemasan yang Intens Dialami oleh Siswa Kelas IX SMP
Ujian Nasional
Item-item yang memiliki skor tertinggi sebelum menghadapi ujian
a. Indikator pertama adalah Perasaan akan adanya bahaya, pikiran kacau,
kurang percaya diri, dan kurang bertenaga. Dalam indikator tersebut
terdapat 1 item yang memiliki skor tinggi yaitu Saya takut
mendapatkan nilai rendah ketika mengerjakan salah satu mata
pelajaran yang paling sulit dalam ujian nasional menurut saya. Dalam
item tersebut masih banyak siswa yang merasa khawatir jika pada saat
ujian nasional berlangsung mereka mengalami kesulitan dalam
menjawab soal ujian, sehingga membuat mereka mengalami gejala
kecemasan sebelum menghadapi ujian nasional.
Gejala kecemasan yang dialami oleh siswa kelas IX SMP Negeri 2
Cepu semakin bertambah ketika mereka mendapatkan kesempatan
untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang
baru tahun 2017 ini dilaksanakan di sekolah mereka, dengan kata lain
siswa kelas IX angkatan 2016/2017 menjadi generasi pertama yang
melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMP Negeri 2
Cepu. Siswa merasa fasilitas komputer yang tersedia di sekolah ini
masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah peserta UNBK. Untuk
mengatasi masalah komputer yang masih kurang, pihak sekolah
meminta ketersediaan dari sebagian siswa untuk membawa laptop
sendiri untuk digunakan dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer. Selain masalah kurangnya komputer yang akan digunakan
untuk pelaksanaan UNBK, siswa juga mengalami gejala kecemasan
jaringan dalam UNBK. Siswa takut apabila sedang mengerjakan soal
ujian nasional, tiba-tiba ketersediaan jaringan mengalami masalah atau
terputus.
Banyak siswa mengalami kekhawatiran terhadap waktu yang
diberikan dalam ujian nasional yang terbatas dan cenderung kurang
lama untuk menjawab soal ujian yang banyak dan cenderung sulit.
Siswa terlalu fokus untuk mengerjakan soal ujian yang sulit dan
membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengerjakannya, daripada
mencoba untuk mengerjakan soal ujian yang mudah dan relatif
membutuhkan waktu yang lebih singkat sehingga waktu yang
digunakan dalam mengerjakan soal ujian nasional dapat dimanfaatkan
dengan efektif dan efisien.
Ketika ujian nasional tiba, pastinya siswa berkonsentrasi secara
penuh untuk mengerjakan soal-soal ujian nasional dan kurang
memperhatikan ketersediaan waktu ujian nasional yang terbatas.
Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal-soal ujian nasional
sangat terbatas sehingga siswa membutuhkan latihan dalam mengelola
waktu. Banyak siswa yang mengalami kegelisahan saat menghadapi
ujian nasional, meskipun mereka sudah mempersiapkan diri dengan
baik. Banyak siswa yang tergesa-gesa dalam mengerjakan soal-soal
ujian nasional yang mengakibatkan hasil atau nilai yang didapatkan
dalam ujian nasional kurang memuaskan atau tidak sesuai dengan
b. Indikator kedua yaitu Perasaan khawatir, rendah diri, tegang, tidak bisa
konsentrasi, ketakutan, dan kegelisahan. Dalam indikator tersebut
terdapat 2 item yang memiliki skor tinggi dan terdapat 1 item yang
memiliki skor sangat tinggi yaitu Saya takut hasil ujian nasional saya
kurang memuaskan. Dalam item tersebut masih banyak siswa yang
merasa khawatir jika pada saat ujian nasional berlangsung mereka
mengalami kesulitan dalam menjawab soal ujian, sehingga membuat
mereka mengalami gejala kecemasan sebelum menghadapi ujian
nasional.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa kelas IX di
SMP 2 Cepu yang bernama AL, AL mengatakan bahwa Dia
mengalami gejala kecemasan ketika ujian nasional akan tiba. AL sulit
untuk konsentrasi ketika belajar di rumah maupun di sekolah karena
rasa ketakutan yang begitu besar sehingga dapat menghambat AL
untuk fokus mempersiapkan ujian nasional. AL juga mengatakan
bahwa tingginya tuntutan nilai ujian nasional dari orang tua AL
maupun dari tempat AL bersekolah membuat gejala kecemasan AL
semakin bertambah besar. AL mengatakan bahwa banyak siswa yang
berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai ujian nasional yang tinggi
dengan harapan bisa masuk di SMA Negeri 1 Cepu yang merupakan
sekolah favorit di Cepu. SMA ini diperebutkan oleh siswa-siswi dari 5
tidak bisa masuk di SMA 1 Cepu karena kuota untuk masuk di SMA
ini sangat terbatas.
Cara guru dalam mengajar, juga bisa berpengaruh terhadap tingkat
gejala kecemasan siswa. Guru diharapkan untuk bisa menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan, bukan menciptakan
suasana pembelajaran yang menakutkan. Melakukan kegiatan selingan melalui berbagai kegiatan “game” atau “ice break” tertentu, terutama dilakukan pada saat suasana kelas sedang tidak kondusif. Sewaktu-
waktu mengajak siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar
kelas, sehingga siswa tidak merasa bosan. Memberikan materi dan
tugas-tugas yang cukup dan tidak terlalu berlebihan untuk persiapan
ujian nasional sehingga tidak menambah beban siswa. Menggunakan
pendekatan humanistik dalam mengelola kelas sehingga guru dan
siswa dapat mengembangkan pola hubungan yang baik. Guru
menanamkan kesan positif dalam diri siswa, dengan sosok yang
menyenangkan, ramah, cerdas, penuh empati, dan dapat memberikan
teladan, bukan menjadi sumber ketakutan. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melakukan penilaian diri (self assessment) atas
tugas dan pekerjaan yang telah dilakukannya. Mengoptimalkan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Cara orang tua dalam mendidik, juga bisa berpengaruh terhadap
tingkat gejala kecemasan anak. Untuk membantu anak mengelola
dapat melakukan beberapa hal, yaitu: tidak berlebihan menekan anak
saat belajar. Hal ini dapat dilakukan agar anak tidak semakin takut dan tegang ketika mempersiapkan ujian. Mengajak anak berpikir: “ini sulit, tapi mungkin” daripada “ini mungkin tapi sulit”. Membantu anak untuk berpikir bahwa ujian nasional adalah hal yang terpenting tapi
bukan tidak mungkin dapat dilewati. Pemikiran anak yang berlebihan
terhdap ujian nasional adalah salah satu penyebab anak merasa tegang
sehingga pelajaran yang semula dipahami hilang secara tiba-tiba saat
berada di ruang ujian. Berikan dukungan sosial pada anak dan
tanamkan pemikiran positif pada anak bahwa ia dapat menghadapi
ujian nasional dengan baik tanpa harus merasa khawatir berlebihan.
Mengajak anak untuk beribadah dan berdoa bersama agar semakin
tenang ketika sebelum menghadapi ujian nasional.
3. Usulan Topik Bimbingan Belajar Berdasarkan Item-item Gejala