RLS Kabupaten Sambas dan Provinsi Kalbar Tahun 2015
B. Urusan Kesehatan
1. Indikator Derajat Kesehatan
B. Urusan Kesehatan
1. Indikator Derajat Kesehatan
Tabel II.26
Kasus kematian bayi, ibu dan Angka Harapan Hidup
Indikator Target 2015
Realisasi
2012 2013 2014 2015 Jumlah kasus kematian bayi
(berumur < 1 tahun) 102 98 108 111 138 Jumlah kasus kematian ibu pada
1 tahun tertentu 13 17 15 13 22
Angka Harapan Hidup 70 67,5 67,6 67,7 67,94 Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Dari tabel tersebut tergambar terjadi penurunan kasus kematian ibu sebesar 11,7% dari 17 kasus di tahun 2012 menjadi 15 kasus ditahun 2013, dan pada tahun 2014 terjadi penurunan kasus sebesar 15,4% yaitu menjadi 13 kasus. Akan Tetapi pada tahun 2015 terjadi kenaikan kasus sebesar 40,9% dengan penyebab kematian diantaranya perdarahan sebanyak 7 kasus, eklamsi 4 kasus, infeksi sebanyak 1 kasus, dan lainnya sebanyak 10 kasus. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas bahwa usia kematian ibu 20-29 tahun sebanyak 11 kasus dan 30-40 tahun sebanyak 11 kasus.
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Gambar II.24
Angka Kematian Ibu di Kab. Sambas
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 52
Bila dilihat trend lokasi terjadinya kematian ibu di 19 kecamatan, dimana dikecamatan yang dulu tidak pernah terjadi kasus kematian ibu, ditahun 2015 mulai terjadi kasus kematian ibu sebanyak 3 kasus seperti kecamatan Pemangkat dan Selakau Timur, dan dibeberapa kecamatan terjadi peningkatan kasus kematian ibu seperti kecamatan Selakau tahun 2014 sebanayak 2 kasus pada tahun 2015 menjadi sebanyak 3 kasus. Kecamatan Sebawi pada tahun 2014 tidak terjadi kasus, maka pada tahun 2015 terjadi kasus kematian ibu sebanyak 1 kasus. Demikian juga Kecamatan Tekarang tahun 2014 kasus kematian ibu hanya 1 kasus namun ditahun 2015 menjadi 2 kasus. Tahun keempat pelaksanakan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, tergambar bahwa kecamatan Paloh dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 tidak terjadi kasus kematian ibu.
Trend kasus yang terjadi di 19 kecamatan di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel II.27
Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
No Kecamatan Jumlah Kasus
2012 2013 2014 2015 1 Selakau 0 0 2 3 2 Selakau Timur 0 0 0 3 3 Salatiga 1 1 0 0 4 Pemangkat 0 0 0 3 5 Semparuk 1 1 2 2 6 Tebas 2 1 1 1 7 Sebawi 0 1 0 1 8 Sambas 5 2 1 2 9 Sejangkung 1 3 1 1 10 Sajad 0 2 0 0 11 Subah 1 1 0 0 12 Jawai Selatan 1 0 0 0 13 Jawai 0 1 0 0 14 Tekarang 0 0 1 2
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 53
No Kecamatan Jumlah Kasus
2012 2013 2014 2015 15 Teluk Keramat 1 0 3 3 16 Tanggaran 1 0 2 2 17 Galing 3 1 0 0 18 Paloh 0 0 0 0 19 Sajingan Besar 0 1 0 0 TOTAL 17 15 13 22
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Kemudian pada kasus kematian bayi (kematian 0-11 bayi) terjadi peningkatan kasus sebesar 24,32% dari 111 kasus yang terjadi ditahun 2014 menjadi 138 kasus ditahun 2015 atau terjadi penambahan sebanyak 27 kasus. Dengan penyebab kematian bayi seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 25 kasus, Asfiksia sebanyak 46 kasus, Sepsis sebanyak 4 bayi, kelainan congenital sebanyak 6 bayi, pneumonia sebanyak 2 kasus, diare sebanyak 1 kasus, kelainan salauran cerna sebanyak 1 kasus, dan kasus penyebab lainnya sebanyak 53 kasus.
Bila dilihat trend lokasi terjadinya kematian bayi di 19 kecamatan, disemua kecamatan terjadi kasus kematian bayi, bahkan terjadi peningkatan kasus kematian bayi cukup tinggi, seperti kecamatan Sejangkung, Sambas, Tebas, Tekarang, Selakau, Pemangkat, Teluk Keramat, Tangaran, Sajingan Besar, Galing dan Subah. Tidak demikian yang terjadi didua kecamatan yaitu kecamatan Selakau Timur dan Paloh, yang tahun sebelum tidak terjadi kasus, akan tetapi tahun 2015 terjadi kasus kematian bayi.
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 54
Tabel II.28
Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
No Kecamatan Jumlah Kasus
2012 2013 2014 2015 1 Sejangkung 6 5 5 11 2 Sambas 8 7 20 12 3 Sajad 2 11 7 2 4 Sebawi 8 7 10 6 5 Tebas 8 9 6 8 6 Tekarang 1 0 1 3 7 Selakau 5 4 1 2 8 Selakau Timur 0 0 0 2 9 Pemangkat 2 6 3 9 10 Salatiga 2 6 4 4 11 Semparuk 5 7 5 3 12 Jawai 4 3 6 3 13 Jawai Selatan 2 4 3 4 14 Teluk keramat 11 12 14 19 15 Tangaran 9 3 10 13 16 Paloh 0 1 0 8 17 Sajingan Besar 8 9 4 6 18 Galing 14 9 10 11 19 Subah 3 4 2 4 Total 98 108 111 138
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Bahwa berdasarkan hasil Pematauan Status Gizi (Pemantauan Status Gizi) balita, terjadi peningkatan prevalensi gizi buruk dari tahun 2014 yaitu 2,47% menjadi 3,05% pada tahun 2015.
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 55
Tabel II.29
Prevalensi Gizi di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
Status Gizi Target Capaian (%)
2015 2012 2013 2014 2015 % Kurang <16% 14,98 15,67 13,09 14,00
% Buruk <2% 3,85 2,77 2,47 3,05 Total <15% 18,82 18,44 15,56 17,05 Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Prevalensi gizi buruk di Kabupaten Sambas dilihat melalui Pemantauan Status Gizi (PSG) dengan mengukur berat badan balita per umur, dimana pada tahun 2015 balita yang diukur sebanyak 28.430 balita, dan ditemukan 866 kasus balita gizi buruk yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel II.30
Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
NO KECAMATAN KASUS GIZI (PSG) 2012 2013 2014 2015 1 Sejangkung 18 61 87 59 2 Sambas 25 83 85 79 3 Sajad 12 25 25 21 4 Sebawi 24 38 36 26 5 Tebas 38 43 49 121 6 Tekarang 5 46 39 29 7 Selakau 20 44 81 76 8 Selakau Timur 14 21 23 29 9 Pemangkat 13 50 44 71 10 Salatiga 5 9 4 5 11 Semparuk 1 16 7 30 12 Jawai 5 23 26 58 13 Jawai Selatan 6 12 6 30
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 56 NO KECAMATAN KASUS GIZI (PSG) 2012 2013 2014 2015 14 Teluk keramat 40 83 64 102 15 Tangaran 43 21 16 22 16 Paloh 6 14 0 4 17 Sajingan Besar 20 24 14 37 18 Galing 7 57 12 54 19 Subah 2 4 21 13 Total 847 674 639 866 Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Dari hasil prevalensi gizi buruk dilakukan penyaringan pengukuran berat badan di bagi tinggi badan dengan Z-score <-3 dan atau dengan penyakit penyerta ditemukan sebanyak 17 balita dan dilakukan perawatan di Pusat Pemulihan Gizi (PPG), dimana dari 17 kasus gizi buruk yang dirawat di Pusat Pemulihan Gizi (PPG), 10 balita berubah status gizinya menjadi baik. Berikut ini trend lokasi balita gizi buruk yang dirawat yaitu :
Tabel II.31
Gizi Buruk yang di Rawat di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
NO KECAMATAN Kasus Balita Gizi Buruk Dirawat 2012 2013 2014 2015 1 Sejangkung 8 1 1 0 2 Sambas 11 2 3 0 3 Sajad 2 1 5 1 4 Sebawi 3 4 5 0 5 Tebas 10 2 5 1 6 Tekarang 0 0 1 2 7 Selakau 0 0 0 0 8 Selakau Timur 0 1 1 2 9 Pemangkat 8 0 0 0 10 Salatiga 4 0 0 0
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 57
NO KECAMATAN Kasus Balita Gizi Buruk Dirawat 2012 2013 2014 2015 11 Semparuk 7 0 0 2 12 Jawai 5 3 0 0 13 Jawai Selatan 6 0 0 2 14 Teluk keramat 9 7 2 4 15 Tangaran 4 1 3 1 16 Paloh 0 0 0 0 17 Sajingan Besar 0 0 0 0 18 Galing 5 1 1 2 19 Subah 12 0 0 0 Total 304 94 27 17
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Selain itu, upaya yang dilakukan dalam memperbaiki gizi masyarakat di Kabupaten Sambas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel II.32
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat di Kabupaten Sambas tahun 2012-2015
No. Indikator CAPAIAN (%)
2012 2013 2014 2015 1 Balita yang ditimbang berat badannya 48.7 49.4 56,07 57,9 2 Balita yang naik berat badannya 67.0 65.3 75,78 74,53 3 Balita bawah garis Merah di kartu KMS 2.3 1.9 2,98 3,19 4 Cakupan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 73.3 80.5 28,13 47,18 5 Bayi yang mendapat Asi - Eksklusif 8.45 51.9 64,2 66,0 6 Cakupan balita mendapat kapsul Vitamin A
(2 kali) 82.9 84.3
67,87 78,83
7 Kecamatan bebas rawan gizi 36.8 26.3 36,84 36,84 8 Cakupan buml mendapat 90 tablet Fe 80.8 91.4 88,19 83,52
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 58
No. Indikator CAPAIAN (%)
2012 2013 2014 2015 9 Cakupan ibu nifas mendapat Vitamin A 80.8 96.5 80,94 76,72 10 Cakupan bumil menderita Anemia 0 1.86 3,81 4,10 11 Cakupan ibu hamil kekurangan energi kronis 0 5.5 5,22 5,86 12 Cakupan desa dengan garam beryodium
baik 88.1 100 100 100
13 Cakupan WUS yang mendapat kapsul
yodium 0 0 0 0
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Cakupan pelayanan kesehatan tahun 2015 dapat dilihat dari pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Adapun capaian SPM sebagai berikut:
Tabel II.33
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2012 - 2015
No. INDIKATOR KINERJA SPM BIDANG KESEHATAN
Target 2015
CAPAIAN (%)
2012 2013 2014 2015 PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Cakupan Kunjungan Bumil K4 95 91 95,97 90,98 84,42 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100 70,72 76,02 76,11 100
3 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 90 92,2 91,46 86,33 81,02 4 Cakupan pelayanan nifas 90 86 86,88 83,12 81,77 5 Cakupan neonates dengan komplikasi
yang ditangani 100 58 56,01 51,55 81,05 6 Cakupan kunjungan bayi 95 63 80,52 84,41 90,67 7 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 88 89 100 83,00 8 Cakupan pelayanan anak balita 95 32 44,68 43,38 69,22
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 59
No. INDIKATOR KINERJA SPM BIDANG
KESEHATAN Target 2015
CAPAIAN (%)
2012 2013 2014 2015 10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 100 100 90 100
13 Cakupan penemuan penderita penyakit:
a.AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ≥2 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2
b.Penemuan penderita pneumonia
balita 80 0,43 0,39 0,20 61,17
c.Penemuan pasien baru TB BTA positif 95 53 53,67 38,60 53,00 d.Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 100 100 e.Penemuan penderita diare 95 51 92,94 94,13 91,63 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin 95 87 198 15,07 42,82 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masayarakat miskin 80 8,09 17,46 3,59 2,95
16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/kota
84,62 35,48 46,88 80,64 100
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) 17 Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
100 100 100 0 0
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Cakupan desa siaga aktif 80,90 94 96,67 51,57 88,88
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Dilihat dari tabel tersebut, untuk pelayanan kesehatan dasar hanya 6 (enam) yang mencapai target yaitu cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, cakupan penjaringan kesehatan siswa SD setingkat, AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun, dan cakupan penderita DBD yang ditangani. Untuk pelayanan kesehatan rujukan dari 2 (dua) indikator SPM, hanya 1 (satu) yang
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 60
mencapai target yaitu cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kabupaten/Kota. Kemudian untuk pelayanan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa, desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyeledikan epidemiologi < 24 jam tidak terjadi kasus. Pelayanan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan indikator cakupan desa siaga aktif sudah mencapaian target.
Capaian akses dan mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari indikator rasio fasilitas kesehatan dan sumber daya kesehatan yang ada di Kabupaten Sambas. Berikut ini cakupan akses fasilitas kesehatan yaitu :
Tabel II.34
Cakupan Akses Fasilitas Kesehatan Tahun 2012 - 2015
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Dari tabel tersebut, pencapaian rasio rumah sakit sudah mencapai target, tetapi pencapaian rasio fasilitas kesehatan (puskesmas dan puskesmas pembantu) belum mencapai target.
Ditahun 2015, kondisi puskesmas yang sudah baik sebesar 77,78% (21 buah), bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 51,85% (14 buah). Jika dilihat pada kondisi puskesmas pembantu pada tahun 2015 kondisi puskesmas pembantu yang baik 38,04% (35 buah) dibandingkantahun dengan tahun 2014 sebesar 34,78% (32 buah). Hal serupa terjadi pada kondisi polindes/poskesdes, pada tahun 2015 kondisi polindes/poskedes yang baik sebesar 54,40% (105 buah) dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 52,60% (101 buah).
Adapun kondisi fasilitas kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Indikator Target 2015 2012 2013 CAPAIAN2014 2015 1 Rasio rumah sakit per
satuan penduduk (dikali 1.000)
0,006 0,006 0,006 0,006 0,006
2 Rasio failitas kesehatan (puskesmas & pustu) persatuan penduduk (dikali 1.000)
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 61
Tabel II.35
Kondisi Fasilitas Kesehatan Tahun 2012 - 2015
No. Jenis Fasilitas Kesehatan
Kondisi Fasilitas kesehatan Tahun 2015
Jumlah Baik Ringan Rusak Sedang Rusak Rusak Berat
1 Puskesmas 21 3 1 2 27
2 Puskesmas Pembantu 35 27 9 21 92 3 Polindes/Poskesdes 105 44 27 17 193
No. Jenis Fasilitas Kesehatan
Kondisi Fasilitas kesehatan Tahun 2014
Jumlah Baik Ringan Rusak Sedang Rusak Rusak Berat
1 Puskesmas 14 4 3 6 27
2 Puskesmas Pembantu 32 28 9 23 92 3 Polindes/Poskesdes 101 44 27 20 192
No. Jenis Fasilitas Kesehatan
Kondisi Fasilitas kesehatan Tahun 2013
Jumlah Baik Ringan Rusak Sedang Rusak Rusak Berat
1 Puskesmas 8 7 11 1 27
2 Puskesmas Pembantu 39 25 14 14 92 3 Polindes/Poskesdes 115 38 28 10 191
No. Jenis Fasilitas Kesehatan
Kondisi Fasilitas kesehatan Tahun 2012
Jumlah Baik Ringan Rusak Sedang Rusak Rusak Berat
1 Puskesmas 8 5 13 1 27
2 Puskesmas Pembantu 29 28 11 24 92 3 Polindes/Poskesdes 103 40 28 20 191
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Dari semua fasilitas kesehatan, baik puskesmas, puskesmas pembantu, polindes/poskesdes dan rumah sakit yang di manfaatkan oleh masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan terjadi peningkatan sebesar 10% dari tahun 2013 sebanyak 284.390 jiwa menjadi 316.803 jiwa ditahun 2014 dan pada tahun 2015 sebanyak 695.097 jiwa.
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 62
Kelompok umur yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan dari tahun 2012 - 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Gambar II.25
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan tahun 2012-2015
Dari grafik tersebut, pada tahun 2015 kelompok umur kurang dari 1 tahun yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan terjadi kenaikan sebesar 6.95% (19.509 jiwa) dari tahun 2014 (18.241 jiwa). Pada tahun 2015, kelompok umur 1-4 tahun pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 12,78% (1-41-4.526 jiwa) dari tahun 2014 (39.482 jiwa).
Selain memanfaatkan fasilitas kesehatan, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibentuk suatu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dalam bentuk pememberdayaan masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Saka Bhakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), dan Pengobatan Tradisonal (Battra) Ditahun kedua pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas 2012-2015. Adapun Jumlah dan perkembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Tahun 2012 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 63
Tabel II.36
Jumlah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Tahun 2012 - 2015
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Tabel II.37
Perkembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Tahun 2012 - 2015
Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
No Jenis UKBM Jumlah UKBM
2012 2013 2014 2015 1 Posyandu Balita 531 534 536 546 2 Saka Bhakti Husada (SBH) 6 6 9 14 3 Pos Kesehatan Pesantren 3 3 3 3 4. Polindes/Poskesdes 191 191 192 193 5. Posyandu lansia 89 89 89 89 6. Posbindu 2 2 12 30 7. Yankestrad 18 18 996 1381 8. Posmaldes 0 0 16 21 N o Jenis UKBM STRATA UKBM 2012 2013 2014 2015
Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama
1 Posyandu Balita 11 9 00 14 13 16 28 148
2 Saka Bhakti Husada (SBH) 4 2 4 2 4 5 6 0
3 Pos Kesehatan Pesantren 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Polindes/Poskesdes 0 0 0 0 0 0 0 0
5. Posyandu lansia 0 0 0 66 0 58 0 58
6. Posbindu 0 0 0 0 0 0 0 0
7. Yankestrad 0 0 0 0 0 0 0 0
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 64
Pada tabel tersebut, dari 8 jenis UKBM yang masih aktif terdiri dari Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) balita, Saka Bhakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren, polindes/poskesdes, posyandu lansia, Pos Pembinaan Terpadu (posbindu), pelayanan kesahatan tradisional (yankestrad), dan Pos Malaria Desa (posmaldes). Pada tahun 2015, dari 546 posyandu balita dan yang mengalami peningkatan perubahan strata purnama dan mandiri sebanyak 176 buah posyandu balita atau sebesar 32,23%. Untuk strata SBH yang mengalami perubahan strata purnama dan mandiri sebanyak 6 SBH atau sebesar 42,86%. Untuk UKBM yang lainnya belum ada peningkatan strata.
Jumlah posyandu balita bila dibandingkan dengan jumlah balita maka diperoleh maka rasio posyandu belum mencapai target. Adapun rasio posyandu, dan proporsi posyandu purnama dan mandiri sebagai berikut ini:
Tabel II.38
Rasio Posyandu Tahun 2012 - 2015
No Indikator Target 2015 abs Cakupan 2015 % Ket. 1 Rasio posyandu per satuan
balita (dikali 1.000) 9,512 546 9,051 Tdk tercapai 2 % posyandu purnama &
mandiri (posyandu aktif) 40 176 32,23 Tdk tercapai No Indikator Target 2014 Cakupan 2014 Ket.
abs % 1 Rasio posyandu per satuan
balita (dikali 1.000) 9,474 536 9,024 Tdk tercapai 2 % posyandu purnama &
mandiri (posyandu aktif)
38 63 11,75 Tdk tercapai No Indikator Target 2013 Cakupan 2013 Ket.
abs % 1 Rasio posyandu per satuan
balita (dikali 1.000) 9,436 534 8,991 Tdk tercapai 2 % posyandu purnama &
mandiri 36 23 4,31 Tdk tercapai No Indikator Target 2012 Cakupan 2012 Ket.
abs % 1 Rasio posyandu per satuan
balita (dikali 1.000) 9,398 531 9,612 tercapai 2 % posyandu purnama &
mandiri 35 20 3,77 Tdk tercapai Sumber: Buku Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas 2015
Dari tabel tersebut rasio posyandu per satuan balita pada tahun 2015 sebesar 9,051 per 1.000 balita dan belum mencapai target (9,512 per 1.000 balita).
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021 Bab II | 65