BAB II LANDASAN TEORI
B. Hasil Belajar
4. Indikator Hasil Belajar Siswa
Indikator hasil belajar yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar diangap berhasil apabila telah memeneuhi beberapa indikator keberhasilan belajar. Adapaun indikator keberhasilan belajar adalah:
a. Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM)
15
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar(Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2009), h.27
16
Ibid, h. 25 17
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.18
C. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan
Barbicara mengenai pendidikan, jauh sebelumnya Allah SWT telah menandaskan dengan firman-Nya dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5,
ٱ
ۡأَﺮۡﻗ
ِﺑﭑ
ِﻢ ۡﺳ
َﻚﱢﺑَر
ٱ
يِﺬﱠﻟ
َﻖَﻠَﺧ
١
َﻖَﻠَﺧ
ٱ
َﻦ َٰﺴﻧِ ۡﻹ
ٍﻖَﻠَﻋ ۡﻦِﻣ
٢
ٱ
ۡأَﺮۡﻗ
َو
َﻚﱡﺑَر
ٱ
ُمَﺮ ۡﻛَ ۡﻷ
٣
ٱ
يِﺬﱠﻟ
ِﺑ َﻢﱠﻠَﻋ
ﭑ
ِﻢَﻠَﻘۡﻟ
٤
َﻢﱠﻠَﻋ
ٱ
َﻦ َٰﺴﻧِ ۡﻹ
ۡﻢَﻠ ۡﻌَﯾ ۡﻢَﻟ ﺎَﻣ
٥
Artinya : (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.(3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya, (QS. Al-„Alaq : 1- 5)
“Ahmad D. Marimba menjelaskan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perekembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadiab yang utama”.19
“Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksdunya, pendidikan yaitu menuntun
18
Syaiful Bahri Djaramah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 91 19
Rama Yulis, “ Ilmu Pendidikan Islam” (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 31, mengutip Ahmad D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bnadung: Al-Ma’arif 1987) h. 19
20
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya”.20
Dalam konteks Islam, pendidikan secara bahasa ada tiga kata yang digunakan. Ketiga kata tersebut, yaitu (1) at-tarbiyah, (2) al-ta’lim, dan (3)
al-ta’dib. Ketiga kata tersebut memiliki makna yang saling berkaitan saling cocok untuk pemaknaan pendidikan dalam islam. Ketiga kata itu mengandung makna yang amat dalam, menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubunganya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain.21
2. Pengertian Islam
Allah Swt. Dalam surah Ali Imran ayat 19 Berfirman,
ﱠنِإ
َﻦﯾﱢﺪﻟٱ
َﺪﻨِﻋ
ِﱠ ٱ
ُۗﻢَٰﻠ ۡﺳِ ۡﻹٱ
Artinya : “Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam.”(QS Ali Imran : 19)
Kata Islam menurut bahasa berasal dari kata “aslama”, yang berarti tunduk, patuh, dan berserah diri. Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan Allah Swt. kepada Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada manusia. Agama Islam berisi ajaran-ajaran Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Islam dalam pengertian ini adalah agama yang di bawa oleh para Rasul Allah, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad Saw.22
“Senada dengan pendapat di atas, sumber lain mengatakan bahwa Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata “salima” yang berarti selamat sentausa.”23
20
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2012) h. 4 21
Rama Yulis, “Ilmu Pendidikan Islam” (Jakarta: Kalam Mulia,2002), h.3, mengutip Al-Raghib Al-Isfahany. Mu’jam al-Mufradat Alfazh al-Qur’an(Beirut: Dar al Fikr, tt) h. 189
22
Toto Suryana, et al. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi, (Bandung: Tiga Mutiara, 1997) h. 30
23
3. Pengertian Pendidikan Agama Islam
“Menurut Musthafa Al-Ghulayani: bahwa Pendidikan Islam ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaa, kebaikan dan cinta bekerja kemanfaatan tanah air”.24
Pendidikan baru dapat disebut pendidikan Islam apabila memiliki dua ciri khas yaitu :
a. Tujuannya untuk membentuk individu menjadi bercocok dari tertinggi menurut ukuran Al-Qur’an/
b. Isi pendidikannya ajaran, Allah yang tercantum dengan lengkap di dalam Al-Qur’an dan pelaksanaannya di dalam praktek kehidupan sehari-hari sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.25
4. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:26 a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
dan berkepribadian luhur;
b. Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; c. Sehat, mandiri, dan percaya diri, dan
d. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab
“Pendidikan Agama Islam di sekolah umum dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia”.27 “Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah RI No. 55/2007 dijelaskan bahwa pendidikan agama
24
Romlah, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandar Lampung: Fakta Press, 2009), h. 6 25
Ibid. h. 6 26
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar, (Batam: Balitbang, 2013) h. 1
27
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) UU RI No. 20 Tahun 2003, Pamulang: SL Media, 2011) h. 57
22
bertujuan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni”.28
Dalam kurikulum 2013 tujuan Pendidikan Agama Islam dijelaskan secara terperinci, yaitu Kompetensi inti (KI) dan Kompetensi dasar (KD). Kompetensi inti (KI) dirancang dalam empat kelompok, yaitu berkenaan dengan sikap spiritual (Kompetensi Inti 1), sikap social (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok tersebut menjadi acuan dari Kompetensi Dasar (KD) dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.29
Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam Pendidikan Agama Islam meliputi.30
KI-1. Menghargai dan meenghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara interaktif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian.
KI-4. Mencoba, mengolah, dan menyajikan, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang dalam sudut pandang/teori.
“Kompetensi Dasar merupakan kompetensi mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri dari sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai oleh peserta didik”.31
28
Ibid. h. 36 29
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar. Op cit. h. 5 30
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti : Buku Guru untuk SMP/MTS Kelas VII, (Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif, 2013), h. 1
31