• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Kendala-Kendala yang Dialami Pustakawan dalam Mewujudkan Kinerja Perpustakaan MAN I Makassar

3. Indikator Kinerja Hasil (Outcome) a. Pengadaan

Untuk mencapai suatu tujuan, visi dan misi sebuah lembaga organisasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Ini membutuhkan suatu proses yang saling terkait satu sama lain dan juga konsistensi organisasi tersebut. Tidak banyak organisasi yang ada saat ini gagal dalam mencapai tujuan mereka. Hal seperti ini juga banyak kita jumpai di perpustakaan.

Berkaitan dengan itu, pustakawan MAN I Makassar, sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya yaitu mereka mengadakan kegiatan semacam kampanye minat baca dan penyediaan buku pengayaan. Sehingga kendala yang dialami pustakawan dalam indikator kinerja hasil bagian pengadaan sama halnya dengan kendala pada indikator kinerjaoutputpada bagian yang sama.

Mengolah bahan pustaka agar terorganisir dengan baik tentu memerlukan kemampuan dalam bidang kepustakawanan. Koleksi perpustakaan yang teratur dapat bermanfaat bukan hanya pada pemustakanya tetapi juga kepada pustakawan itu sendiri. Penelitian ini menemukan bahwa pustakawan yang bekerja di perpustakaan MAN I Makassar mengalami kesulitan dalam mengolah bahan pustaka.

Hal itu disebabkan, karena kurangnya pengetahuan pengelola lainnya mengenai hal tersebut. Sebagaimana yang diungkapkan oleh informan III yaitu “saya sudah lupa cara membuat kartu katalog karena hanya dua semester saya mempelajarinya….”.Padahal pustakawan telah memberikan pengetahuan kepada pengelola lainnya sedikit-demi sedikit, sebagaimana yang telah diungkapkannya dalam wawancara pada tanggal 26 Desember 2014 yaitu sebagai berikut:

“Mengajar pengelola lainnya supaya dia tahu cara mengelola bahan pustaka sedikit demi sedikit, karena kalau kita berusaha pasti kita tahu nantinya….

c. Pelayanan

Siswa-siswi madrasah pada umumnya sangat labil dalam bertindak, sehingga hal ini dapat menjadi dasar bagaimana seorang pengelola perpustakaan memberikan arahan yang baik lagi lembut pada saat mereka datang berkunjung. Namun yang terjadi adalah pengelola perpustakaan bersikap kurang respon kepada para pemustaka sehingga ada beberapa koleksi perpustakaan yang mengalami kerusakan. Hal itu sesuai dengan hasil

Januari 2015 dan hasil observasi pada tanggal 10 Januari 2015

4. Indikator Kinerja Dampak (Impact)

Indikator ini membahas tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh setiap indikator. Dampak negatif yang dimaksud adalah segala akibat yang disebabkan oleh kendala-kendala yang dialami pustakawan dalam melakukan kegiatan pengadaan, pengolahan dan pelayanan.

Berdasarkan seluruh hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah dilakukan peneliti, maka dapat dikatakan bahwa dampak dari semua kendala yang dialami pustakawan pada setiap tingkatan indikator kinerja yang lainnya adalah menghambat pustakawan dalam mencapai tujuan, visi dan misi perpustakaan MAN I Makassar secara maksimal sehingga tidak terjadi peningkatan kinerja yang juga mengakibatkan peran pustakawan tidak sangat signifikan.

76

Setelah melakukan penelitian tentang peran pustakawan dalam mewujudkan kinerja perpustakaan di MAN I Makassar, maka peneliti memperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Pustakawan mempunyai peran yang cukup signifikan dalam mewujudkan kinerja perpustakaan MAN I Makassar. Peran yang telah dilakukan dinilai sangat baik sesuai dengan hasil indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagai berikut:

a. Indikator kinerja masukan (input)

Perpustakaan MAN I Makassar telah memenuhi indikasi dari indikator ini yaitu adanya sumber daya manusia, informasi dan kebijakan.

b. Indikator kinerja keluaran (output)

Setiap kegiatan yang dilakukan di perpustakaan MAN I Makassar baik itu pengadaan, pengolahan dan pelayanan koleksi terlaksana dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan.

c. Indikator kinerja hasil (outcome)

Semua kegiatan baik itu pengadaan, pengolahan dan pelayanan koleksi yang ada di perpustakaan MAN I Makassar selalu terkait dengan tujuan akhir madrasah yang bersangkutan.

Tiga tingkatan indikator kinerja organisasi yang mencakup kegiatan pengadaan, pengolahan dan pelayanan memberikan dampak positif terhadap lingkungan perpustakaan.

2. Kendalakendala yang dialami pustakawan dalam mewujudkan kinerja perpustakaan MAN I Makassar pada umumnya diakibatkan oleh pihak madrasah yang masih belum meluangkan perhatian besar terhadap perpustakaan. Untuk lebih rincinya, kendala-kendala yang dialami pustakawan tergambar dalam beberapa indikator sebagai berikut:

a. Indikator kinerja masukan (input)

Sumber daya manusia di perpustakaan MAN I Makassar tidak seimbang, kemudian informasi yang dibutuhkan pemustaka pun belum memadai dan kebijakan yang ada masih belum sepenuhnya dipatuhi.

b. Indikator kinerja keluaran (output)

Setiap kegiatan yang dilakukan di perpustakaan MAN I Makassar masih kurang maksimal karena adanya hambatan dari segi dana, sarana dan prasarana.

c. Indikator kinerja hasil (outcome)

Setiap kegiatan yang dilakukan di perpustakaan MAN I Makassar dalam mewujudkan tujuan, visi dan misi perpustakaan tersebut tidak dapat mencapai hasil yang sangat signifikan. Hal itu disebabkan oleh adanya hambatan yang ada pada indikator kinerja output dan pengelola perpustakaan.

Kendala pada indikator ini adalah pustakawan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan, visi dan misi perpustakaan MAN I Makassar sehingga tidak terjadi peningkatan kinerja pada perpustakaan tersebut.

B. Saran

Berikut ini merupakan sara-saran dari peneliti untuk meningkatkan peran pustakawan dalam mewujudkan kinerja perpustakaan MAN I Makassar, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Pihak madrasah seharusnya lebih memperhatikan perpustakaannya agar seluruh komponen yang ada di madrasah saling berintegrasi dengan baik dan saling mendukung dalam meningkatkan kinerja madrasah Aliyah Negeri I Makassar. 2. Hal yang dapat dilakukan dalam meningkatkan minat baca selain melengkapi

perpustakaan MAN I Makassar dengan buku pengayaan yang banyak adalah mengadakan seminar yang temanya bermakna pentingnya membaca dalam meningkatkan kualitas diri agar menjadi siswa yang cerdas dan berakhlak mulia, sehingga para siswa, guru dan civitas madrasah termotivasi untuk lebih sering mengunjungi perpustakaan dan mengembangkan minat bacanya.

3. Pustakawan harus lebih kreatif dalam mengembangkan koleksi perpustakaan agar pengadaan tidak mengalami kemacetan di lain waktu.

4. Mengingat di era saat ini telah banyak perpustakaan-perpustakaan sekolah menerapkan sistem otomasi perpustakaan, maka alangkah baiknya juga jika perpustakaan MAN 1 Makassar dapat melakukan hal yang sama.

sebab bekerja sendirian akan menguras banyak tenaga sehingga teknisi perpustakaan MAN I Makassar yang berstatus sebagai pelaksana pustakawan sebaiknya diberi pelatihan tentang kepustakawanan, misalnya dengan cara magang di perpustakaan perguruan tinggi, diklat kepustakawanan, workshop dan sebagainya.

6. Perkembangan teknologi dan informasi telah banyak merubah pola pikir anak remaja, sehingga pustakawan dan pengelola perpustakaan MAN I Makassar perlu memberikan pendidikan tentang budi pekerti yang baik dan membuat tempat di mana pun kita berada terutama di perpustakaan MAN I Makassar terasa nyaman, tidak gaduh dan riuh.

80

Agusta, Ivanovich. 2005. “Metode Kualitatif.” Makalah disampaikan dalam

Lokakarya Metode Kualitatif, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Jakarta, 11 Oktober. httpivanagusta.files.wordpress.com200904ivan-metode-kualitatif.pdf (22 November 2014).

Ahmadi, Rulam. 2011. “Metodologi Penelitian Kualitatif.”Official Website Informasi Pendidikan Nasional. http://www.infodiknas.com/metodologi-penelitian-kualitatif-rulam-ahmadi.html. (15 Oktober 2014).

Almah, Hildawati. 2012. Pemilihan dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Makassar: Alauddin University.

Arif, Hardiyanti. 2013. “Peranan Pustakawan dalam Sistem Temu Balik InfoemasiDi Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.” Skripsi. Makassar: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan praktik. Jakarta: Reneka Cipta.

Azis, Fatimah St. 2009. “Peranan Pustakawan dalam Memberikan Jasa Layanan Secara Informatif, Edukatif, dan Rekreatif Di Perpustakaan Local Education Center (LEC) Maros.”Skripsi. Makassar: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin.

Aziz, Safrudin. 2014. Perpustakaan Ramah Difabel: Mengelola Layanan Informasi bagi Pemustaka Difabel. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bafadal, Ibrahim. 2008.Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Basa, Fahmi. 2008. “Peran Pustakawan Terhadap Pengembangan Perpustakaan

Keliling Pada Perpustakaan Umum Kota Tangerang.” Skripsi. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Jakarta.

Bastian, Indra. 2006.Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Darmono. 2007.Perpustakaan sekolah: pendekatan aspek manajemen dan tata kerja.

Jakarta: Grasindo.

. 2009. “Indikator Kinerja Perpustakaan Sekolah.” Blog Darmono.

Fakultas Psikologi UI. 2011.Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Gassing, A. Qadir dan Wahyuddin Halim, ed. 2013. Pedoman Penulisan Karya

Tulis Ilmiah: Makalah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi Universitas Islam Negeri Alauddinh Makassar. Ed. Revisi. Makassar: Alauddin University. Habsyi, Sitti Husaebah Pattah. 2012. Pengantar Tajuk Subjek dan Klasifikasi.

Makassar: Alauddin University.

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto. Himayah. 2013. Katalogisasi Bahan Pustaka Dan Informasi Berdasarkan AACR2,

ISBD, dan RDA. Makassar: Alauddin University.

Ihsanuddin, Muhammad. 2010. “Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah Dalam

Pembelajaran Abad 20”. Makalah Disampaikan Pada Rakerpus XVI dan Seminar Ilmiah Nasional IPI. Senggigi Mataram, Hotel The Santosa, 8-10 November 2010.

Ikatan Pustakawan Indonesia. 2013. Peran dalam Meningkatkan Kompetensi Pustakawan Menuju Sertifikasi. Jakarta: Sagung Seto.

. 2013.Pustakawan Indonesia: Jejak Langkah 40 Tahun.Jakarta: IPI

International Federation of Library Association. 2006. “Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO.” Official Website IFLA/UNESCO. http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html. (23 September 2014).

Kasenda, Maya Anjelina, dkk. 2014. “Peran Pustakawan dalam Pengolahan Bahan Pustaka Buku Di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Propinsi

Sulawesi Utara.” Acta Diurna, vol 3 no.1.

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/download/4477/4004 (09 Oktober 2014).

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2012. Alqur’an dan Terjemah: New Cordova. Bandung: Syamil Quran.

Lasa, Ha. 2008.Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media.

. 2009.Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book.

. 2013. Manajemen Perpustakaan Sekolah Atau Madrasah. Yogyakarta: Ombak. .

Mahsun, Mohamad. 2006.Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.

. 2011. “Indikato-indikator Kinerja.” Blog Mohamad Mahsun.

http://mohmahsun.blogspot.com/2011/04/indikator-kinerja.html. (23 Desember 2014).

. 2011. “ Konsep Dasar Pengukuran Kinerja.” Blog Mohamad Mahsun.

http://mohmahsun.blogspot.com/2011/04/konsep-dasar-pengukuran-kinerja.html (23 Desember 2014).

Marbun, Rocky. 2010.Jangan Mau Di- PHK Begitu Saja. Jakarta: Visi Media. Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2006. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI

Standar Isi 2006. Jakarta: Esis.

Mathar, Quraisy. 2012. Modul Manajemen dan Organisasi Perpustakaan. Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN lauddin Makassar. Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24

Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum.

. 2008.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. No 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

. 2012. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2013.

Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Ed. Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhammad, Fadel. 2008. Reinventing Local Government: Pengalaman Pribadi. Jakarta: Kompas Gramedia.

Nugraheni, Nurfitra Rahma. 2014. “Pengelolaan perpustakaan dan laboratorium sekolah.” Makalah Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Pengelolaan Perpustakaan & Laboratorium Sekolah. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP PGRI Madiun. https://www.academia.edu/3519854/Pengelolaan_Perpustakaan 13/10/2014. (15 Oktober 2014).

Patton, Michael Quinn. 2002.Qualitative Research & Evaluation Methods. Thousand Oaks: Sage.

Bidang Perpustakaan Dan Kepustakawanan Tentang Perpustakaan Sekolah No 7329 Tahun 2009.

. 2011. Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah No 009 Tahun 2011.

Perwira, Putri. 2012. “Teknik Pengumpulan Data: Wawancara dan Focus Group

Discussion”. Official Website Universitas Airlangga. http://putrinyaperwirafisip09.web.unair.ac.id/artikel_detail64797Analisis%20 Hubungan%20InternasionalTeknik%20Pengumpulan%20Data:%20Wawanca ra%20dan%20Focus%20Group%20Discussion.html. (16 Oktober 2014). Prastowo, Andi. 2012.Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jakarta: Diva. Pusat Bahasa. 2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed. 3. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rahmat, Pupu Seful. 2009. “Penelitian Kualitatif.” Equilibrium, vol 5 no 9. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74992&val=4723. (15 Oktober 2014).

Republik Indonesia. Menteri Pendidikan Nasional. 1989. Undang-Undang No 2 Tahun 1898 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

, Direktorat Hak Kekayaan Intelektual. 2002. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta.

, Menteri Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

, Menteri Pendidikan Nasional. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. . Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.2007. “Undang-undang R.I. Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Saleh, Abdul Rahman. 2011. Percikan Pemikiran Di Bidang Kepustakawanan. Jakarta: Sagung Seto.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Ed. 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Satori, Jam’an dan Aan Komariah. 2013.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Setiawan, Hendrik. 2014. “Efektivitas Kegiatan Orientasi Perpustakaan (Studi Eksplanatif Tentang Efektivitas Kegiatan Orientasi Perpustakaan Terhadap

Sitorus, Abner. 2014. “Mewujudkan Perpustakaan Ideal.” Official Website Perpustakaan Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan. www.bpkp.go.id/pustakabpkp/index.php?p=wujud%20perpus%20ideal. ( 15 Oktober).

Steel, Paul. 2010. “Daftar Istilah Baldrige. Official Website Baldrige. http://www.pt-pp.com/images/download/annual/7.pdf. ( 15 Oktober 2014).

Subandi. 2011. “Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode dalam Penelitian

Pertunjukan. Harmonia, vol. 11 no. 2.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74954&val=4723&title. (15 Oktober 2014).

Sugiyono. 2013.Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung: Alfabeta.

Suharso dan Ana Retnoningsih, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.

Suharyoto. 2014. Mengenal dan Mengelola Perpustakaan. Yogyakarta: Naafi’ Book Media.

Suhendar, Yaya. 2014.Cara Mengelola Perpustakaan Sekolah Dasar. Ed. 1. Jakarta: Prenada Media.

Suherman, 2013. Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah: Referensi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.Bandung: Literate.

Sunyono. 2011. “ Teknik Wawancara (Interview) dalam Penelitian Kualitatif.” Paper. Surabaya, Fakultas Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya. http://sunyonoms.files.wordpress.com/2013/09/paper-mata-kuliah-penelitian-kualitatif.pdf. ( 15 Oktober 2014).

Suryana, Asep. 2007. “Tahap-tahap Penelitian Kualitatif Mata Kuliah Analisis Data Kualitatif.”. Bandung, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. http://file.upi.edudirektorifipjur._administrasi_pendidikan197203211999031-asep_suryanacopy_(4)_of_langkah_penelitian_kualitatif.pdf (22 November 2014).

Susilo, Heru. 2013. Manajemen Kinerja. Official Website Universitas Brawijaya. http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/2013/02/pokok-bahasan-i-manajemen-kinerja-dan kompensasi-konsep-dasar-manajemen-kinerja/. (16 Oktober 2014). Sutarno, Ns. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Raya Bogor Subandi.” Visi Pustaka, vol. 15 no 1. http:// www.pnri.go.id/Majalah-Online-Sutarsyah_Kinerja_Perpustakaan.pdf/. (16 Oktober 2014).

Suwarno. 2010. Ilmu Perpustakaan Dan Kode Etik Pustakawan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

. 2011. Perpustakaan Dan Buku: Wacana Penulisan Dan Penerbitan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Suwito, Hartati. 2014. “Pendekatan Psikologi dalam Pelayanan Perpustakaan” Official Website Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Daerah

Istimewa Yogyakarta.

http://yogya.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=249&ContentType Id=0x01003DCABABC04B7084595DA364423DE7897. ( 15 Oktober 2014). Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2007.Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo

Wibisono, Dermawan. 2013. Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Yogyakarta: Andi.

Yektiningsih, Sri Endang. 2008. “Peranan pustakawan dalam mewujudkan kinerja perpustakaan di perpustakaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan penddik dan enaga Kependidikan Seni dan Budaya Yogyakarta”. Skripsi. Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, UIN Sunan

Kalijaga.

http://digilib.uin-suka.ac.id/8971/2/BAB%201,%20V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf (9 Oktober 2014).

Yusuf, M Pawit dan Yaya Suhendar. 2010. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.Jakarta: Kencana.

Zaibaski, Sofyan. 2012. “Analisis dan Pengolahan Data Penelitian Kualitatif Metodologi Penelitian.” Makalah yang disajikan pada Seminar Metodologi Penelitian Forum Mahasiswa Fakultas Psikologi. Jakarta, Universitas

Indonesia, 15 April.

http://sofyanzaibaski.wordpress.com/2012/04/14/metodologi-penelitian/ (15 Oktober 2014).

tanggal 05 Juni 1994. Penulis adalah anak pertama dari empat bersaudara yang merupakan buah kasih dari H. Abdul Madjid dan Hj. Kasma. Sekarang orang tua penulis menetap di mana penulis dilahirkan dan dibesarkan.

Penulis menempuh pendidikan formal pertama pada tahun 1999 di SD Negeri 110 Borongloe Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan daerah penulis dibesarkan, di sekolah tersebut penulis menimba ilmu selama 6 tahun dan selesai pada tahun 2005. Padan tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di MTs Negeri I Kelara selama 3 tahun. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan studi ke SMA Negeri I Kelara dan selesai pada tahun 2011.

Setelah menyelesaikan sekolah di SMA Negeri I Kelara, penulis memutuskan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi yang memang keinginan penulis sendiri yakni UIN Alauddin Makassar. Penulis mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora dan selesai pada tahun 2015 dengan judul karya tulis ilmiah (skripsi):

“Peran Pustakawan dalam Mewujudkan Kinerja Perpustakaan (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Negeri IMakassar)”

Dokumen terkait