• Tidak ada hasil yang ditemukan

Infeksi Luka Operasi (ILO)

Dalam dokumen 99 - PPI Kebijakan PPI (Halaman 36-40)

KRITERIA INFEKSI :

3. Infeksi Luka Operasi (ILO)

d. Lepas atau hentikan akses pemasangan kateter vena sentral sesegera mungkin jika tidak diperlukan lagi

e. Pengecekan daerah inserasi tiap penggantian shift dan sebelum memberikan injeksi melalui kateter vena sentral.

3. Infeksi Luka Operasi (ILO)

Merupakan infeksi yang terjadi pada tempat atau daerah insisi akibat suatu tindakan pembedahan.

Kategori Operasi : a. Operasi Bersih

- Operasi dilakukan pada daerah / kulit yang pada kondisi pra bedah tidak terdapat peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastrointestinal, orofaring, traktus urinarius, atau traktus billier.

- Operasi berencana dengan penutupan kulit primer, dengan atau tanpa pemakaian drain tertutup.

b. Operasi Bersih Tercemar

- Operasi yang membuka traktus digesivus , traktus billier, traktus urinarius, traktus respiratorius, sampai dengan orofaring, atau traktus reproduksi kecuali ovarium.

- Operasi tanpa pencemaran nyata (gross spillage), seperti operasi pada traktus billier, apendiks, vagina atau orofaring.

c. Operasi Tercemar

Operasi yang dilakukan pada kulit yang terbuka, tetapi masih dalam waktu emas (golden periode) yaitu 6 jam.

4. Operasi Kotor atau dengan Infeksi

- Perporasi traktus digestivus, traktus urogenetalis atau traktus respiratorius yang terinfeksi.

- Melewati daerah purulen (inflamasi bacterial).

- Luka terbuka lebih dari 6 jam setelah kejadian, terdapat jaringan luas atau kotor.

- Dokter yang melakukan operasi menyatakan sebagai luka operasi kotor / terinfeksi.

Klasifikasi SSI :

a. Infeksi Isisional Superfisial

Infeksi pada luka insisi (kulit dan subcutan), terjadi dalam 30 hari setelah operasi, dan bila terdapat salah satu dari kriteria dibawah ini :

37

- Kultur positip dari cairan yang keluar atau jaringan yang diambil secara aseptic

- Ditemukan paling tidak satu tanda infeksi : nyeri, bengak, kemerahan, kecuali bila hasil kultur negatif.

- Dokter yang menangani mengatakan infeksi. b. Infeksi Insisional Dalam

Infeksi pada kulit insisi, terjadi dalam 30 hari pasca bedah atau sampai 1tahun bila ada implant dan bila terdapat paling tidak satu keadaan dibawah ini :

- Keluar cairan purulen dari luka insisi, tapi bukan berasal dari rongga / organ.

- Secara spontan mengalami dehisens atau dengan sengaja dibuka oleh ahli bedah dan paling sedikit

- Satu dari tanda berikut : demam (>30 0C), nyeri lokal, kecuali hasil kultur negatife.

- Ditemukan abses atau bukti lain adanya infeksi yang mengenai luka inisi pada pemeriksaan langsung ( waktu pembedahan ulang), dwngan pemeriksaan histopatologis atau radiologis.

- Dokter yang menangani mengatakan terjadi infeksi.

c. Infeksi organ/rongga

Infeksi yanf terjasi dalam 30 hari pasca operasi atau 1 tahun bila ada impian dan bila terdapat paling sedikit menunjukan satu gejala berikut: - Drainase purulen dari drain yang dipaang melalui luka inisi ke dalam

rongga/organ.

- Ditemukan organism melalui aseptic kultur dari organ/rongga

- Ditemukan abses atau tanda infeksi lainnya yang mengenai organ/rongga, pada waktu pemeriksaan

- langsung saat pembedahan ulang dengan pemeriksaan histopatologis atau radiologis.

- Dokter yang menangani mengatakn infeksi organ/rongga.

Populasi beresiko SSI :

1. Semua pasien yang dilakukan tindakan pembedahan 2. Numerator : jumlah kasus SSI

38 Infeksi rate : Numerator --- x 100 Denominaror Σ kasus Infeksi ---X 100 Σ kasus operasi Pencegahan ILO : 1) Pra bedah

a. Persiapan pasien sebelum operasi

- Jika ditemukan ada tanda – tanda infeksi, sembuhkan terlebihdahulu infeksinya sebelum hari opersi elektif dan perlu tunda hari opersi sampai tidak ada infeksi

- Jangan mencukur rambut, pencukuran hany dilakukan bila daerah sekitar operasi terdapat rambut yang dapat mengganggu jalannya operasi (pencukuran dilakuakn 1 jam sebelum operasi dengan menggunakan alat cukur elektrik). - Kendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes dan hindari

kadar gula yang terlalu rendah sebelum operasi

- Sarankan pasien untuk berhenti meroko, minimum 30 (tiga puluh) hati sebelum hari elektif opersi

- Mandikan pasien dengan cairan sabun yang mengandung chlorhexidine 2% minimla 1 jam sebelum opersi elektif

- Usahakan sesingkat mungkin hari rawat inap sebelum operasi dan waktu cukup untu persiapan operasi yang memadai b. Antiseptic tangan dan lengan untuk tim bedah

- Kuku harus pendek jangan memakai kuku palsu

- Lakukan cuci tangan bedah (sugrial scrub) dengan caiaran anti septic yang mengandung chlorhexidine 4% setelah cuci tangan, tangan harus tetap mengarah ke atas dan dijauhkan dari tubuh supaya air mengalir dari ujung ke siku, keringkan tangan dengan handuk steril pakai gaun dansarung tangan steril

c. Tim bedah yang terinfeksi atau terkolonisasi

Anjurakan tim bedah agar melaporkan jika memunyai tanda dan gejala penyakit infeksi dan segera melaporkan ke petugas pelayanan kesehatan karyawan.

39 d. Profilaksis anti mikroba

- Pemberian profilaksis anti mikroba hanya bila diindikasikan dan pilihlah jenis anti mikroba yang paing efektis terhadap patigen yang umum yang mnyebabkan ILO pada operasi jenis tersebut atau sesuia dengan rekomendasi.

- Berikan dosis profilaksasi awal melaui intra vena 1 (satu) jam sebelum operasi, sehingga pada saat operasi dimulai konsentrasi bakterida pada serm dan jarum jaringan maksimal konsentrasinya. Pertahakan kadarnya dalam serum dan jaringan selama berlangsung operasi dan maksimum sampai beberapa jam insisi ditutup.

- Jangan menggunakan vancomycin secra rutin untuk prolaksis anti mikroba.

2) Intra bedah i. Ventilasi

• Pertahakan tekanalebih positif dalam kamar bedah dibandingkan dengan koridor dan ruangan di sekitarnya

• Semua ydara harus disaring, baik udara segar maupaun udara hasil resirkulasi.

• Jangan menggunakan fogging dan sinar ultra violet di kamar operasi untuk mencegah infeksi ILO

• Pintu kamar bedah harus selalu ditutup, kecuali bila dibutuhkan untuk lewatnya peralatan, petugas dan pasien.batasi jumlah orang masuk dalam kamar bedah a. Membersihkan dan desinfeksi permukaan lingkungan

• Bila tampak darah atau cairan tubuh lainnya pada permukaan peralatan, lantai gunakan desinfeksi chlorine untuk membersihkannya sebelum opersi dimulai

• Tidak perlu mengadakan pembersihan khusus atau penutup kamar bedah setelah selesai operasi kotor • Pel dan keringakan lantai kamar bedah dengn

menggunakan larutan detergen normal. b. Sterillisasi instrumen kamar bedah

• Sterilkan semua intrumen bedah sesuai petunjuk

• Laksanakan sterilisasi kilat hanya untuk instrumen yang harus digunakan segera seperti instrument yang jatuh saat operasi belangsung. Jangan melaksanakan sterilisasi kilat dengan alas an kepraktisan, untuk

Dalam dokumen 99 - PPI Kebijakan PPI (Halaman 36-40)

Dokumen terkait