• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

INFERENSI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN AI Data Pakar

Nama Dr. Ir. Etih Sudahrnika, M.Si

Alamat Kantor Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner IPB

Tanggal Wawancara 5 Desember 2014

Pertanyaan 1

Menurut Ibu, siapakah yang berperan dalam menentukan kebijakan penanggulangan AI di Indonesia?

Jawaban Pertanyaan 1

Pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Pertanyaan 2

Menurut Ibu, apakah langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota memiliki perbedaan? Jika ya, apa perbedaannya?

Jawaban Pertanyaan 2

Ya, Perbedaanya ada pada fokus perhatian yang lebih pada wilayah yang dilingkupinya seperti pemerintah pusat melingkupi provinsi-provinsi, kemudian pemerintah provinsi melingkupi kabupaten/kota dan pemerintah kabupaten/kota melingkupi kecamatan.

Pertanyaan 3

Menurut Ibu, apakahacuan yang digunakan dalam menentukan kebijakan penanggulangan AI bagi pemerintah?

Jawaban Pertanyaan 3

Acuan yang bisa digunakan adalah ada tidaknya kejadian AI selain itu juga tingkat penyebaran AI pada suatu wilayah.

Pertanyaan 4

Menurut Ibu, bagaimana menentukan kebijakan penanggulangan AI menggunakan acuan ada tidaknya kejadian AI pada suatu wilayah?

Jawaban Pertanyaan 4

Jika ada kejadian AI kebijakan yang dilakukan adalah : Peningkatan cakupan vaksinasi, Pengawasan lalulintas unggas keluar harus memiliki SKKH, Unggas tidak diperkenankan dibawa ke wilayah tidak ada kasus, Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas, Edukasi kepada

33 peternak dan masyarakat serta Peningkatan kapasitas surveilans dan upaya pengendalian untuk penurunan kasus AI.

Jika tidak ada kejadian AI maka kebijakan yang dilakukan adalah Peningkatan cakupan vaksinasi, Pengawasan lalulintas unggas masuk harus memiliki SKKH dan tidak berasal dari daerah yang ada kasus AI, Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas, Edukasi kepada peternak dan masyarakat serta Peningkatan kapasitas surveilans untuk pencegahan AI

Pertanyaan 5

Menurut Ibu, bagaimana menentukan kebijakan penanggulangan AI menggunakan acuan tingkatpenyebaran AI pada suatu wilayah?

Jawaban Pertanyaan 5

Untuk wilayah yang memiliki kasus AI yang tinggi dan berdekatan/bertetangga memiliki kasus AI yang tinggi juga maka kebijakan yang dilakukan adalah: Peningkatan cakupan vaksinasi, Pengawasan lalulintas unggas keluar harus memiliki SKKH, Unggas tidak diperkenankan dibawa ke wilayah bebas AI, Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas serta Edukasi kepada peternak dan masyarakat.

Untuk wilayah yang memiliki kasus AI yang rendah atau tidak ada kasus AI berdekatan/bertetangga memiliki kasus AI yang tinggi maka kebijakan yang dilakukan adalah:Vaksinasi, Pengawasan lalulintas unggas masuk harus memiliki SKKH dan tidak berasal dari daerah endemis, Unggas tidak diperkenankan dibawa ke wilayah bebas AI, Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas, Edukasi kepada peternak dan masyarakat, Peningkatan kapasitas surveilans dan upaya pengendalian untuk penurunan kasus AI.

Untuk wilayah yang memiliki kasus AI yang rendah atau tidak ada kasus AI berdekatan/bertetangga memiliki kasus AI yang rendah/tidak ada kasus juga maka kebijakan yang dilakukan adalah:Vaksinasi, Pengawasan lalulintas unggas masuk harus memiliki SKKH dan tidak berasal dari daerah endemis, Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas, Edukasi kepada peternak dan masyarakat, Peningkatan kapasitas surveilans untuk deteksi dini AI, serta Depopulasi/stampingout dilakukan jika ditemukan kasus AI. Untuk wilayah yang memiliki kasus AI yang tinggi dan berdekatan/bertetangga memiliki kasus AI yang rendah/tidak ada kasus AI maka kebijakan yang dilakukan adalah:Peningkatan cakupan vaksinasi, Pengawasan lalulintas unggas keluar harus memiliki SKKH, Unggas tidak diperkenankan dibawa ke wilayah bebas AI, Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas, Edukasi kepada peternak dan masyarakat serta Peningkatan kapasitas surveilans untuk AI.

Pertanyaan 6

Menurut Ibu, dimana data kejadian AI bisa diperoleh?

Jawaban Pertanyaan 6

34

Pertanyaan 7

Menurut Ibu, apa perbedaan Dinas Peternakan Provinsi dan Balai Veteriner

Jawaban Pertanyaan 7

Dinas Peternakan Provinsi berada dibawah naungan pemerintah provinsi yang membawahi kabupaten. Balai veteriner berada dibawah naungan pemerintah pusat yang membawahi beberapa provinsi.

Pertanyaan 8

Menurut sepengetahuan Ibu, apakah pemerintah saat inisudah memiliki aplikasi khusus dalam menentukan kebijakan penanggulangan AI?

Jawaban Pertanyaan 8

Belum ada.

Pertanyaan 9

Menurut sepengetahuan Ibu, apakah pemerintah perlu memiliki aplikasi khusus dalam menentukan kebijakan penanggulangan AI?

Jawaban Pertanyaan 9

Perlu, terutama deteksi dini untuk mempercepat respon pemerintah dalam menentukan kebijakan penanggulangan AI

35

Lampiran 2. Inferensi Kebijakan Penanggulangan AI bagi Pemerintah Kabupaten/Kota

IF Status THENKebijakan

Endemis 1. Peningkatan cakupan vaksinasi

2. Pengawasan lalulintas unggas keluar harus memiliki SKKH 3. Unggas tidak diperkenankan dibawa ke wilayah Terancam 4. Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan,

peralatan dan unggas

5. Edukasi kepada peternak dan masyarakat

6. Peningkatan kapasitas surveilans dan upaya pengendalian untuk penurunan kasus AI

Terancam 1. Peningkatan cakupan vaksinasi

2. Pengawasan lalulintas unggas masuk harus memiliki SKKH dan tidak berasal dari daerah endemis

3. Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas

4. Edukasi kepada peternak dan masyarakat

36

Lampiran 3. Inferensi Kebijakan Penanggulangan AI Bagi Pemerintah Provinsi IFCluster THENKebijakan

High-High 1. Peningkatan cakupan vaksinasi

2. Pengawasan lalulintas unggas keluar harus memiliki SKKH 3. Unggas tidak diperkenankan dibawa ke wilayah bebas AI

4. Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas

5. Edukasi kepada peternak dan masyarakat

Low-High 1. Vaksinasi di daerah low dan peningkatan cakupan vaksinasi di daerah high

2. Pengawasan lalulintas unggas masuk harus memiliki SKKH dan tidak berasal dari daerah endemis

3. Unggas tidak diperkenankan dibawa ke wilayah bebas AI

4. Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas

5. Edukasi kepada peternak dan masyarakat

6. Peningkatan kapasitas surveilans dan upaya pengendalian untuk penurunan kasus AI

Low-Low 1. Vaksinasi

2. Pengawasan lalulintas unggas masuk harus memiliki SKKH dan tidak berasal dari daerah endemis

3. Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas

4. Edukasi kepada peternak dan masyarakat

5. Peningkatan kapasitas surveilans untuk deteksi dini AI 6. Depopulasi/stampingout dilakukan jika ditemukan kasus AI High-Low 1. Peningkatan cakupan vaksinasi di daerah high dan vaksinasi di

daerah low

2. Pengawasan lalulintas unggas keluar harus memiliki SKKH 3. Unggas tidak diperkenankan dibawa ke wilayah bebas AI

4. Melakukan disinfektan pada setiap cek poin terhadap kendaraan, peralatan dan unggas

5. Edukasi kepada peternak dan masyarakat 6. Peningkatan kapasitas surveilans untuk AI

37

Lampiran 4. Kejadian AI dan Zi (analisis Morans scatterplot)

Kabupaten AI Zi Bandar Lampung 39 1.00382 Lampung Barat 7 -0.85449 Lampung Selatan 42 1.17803 Lampung Tengah 17 0.27377 Lampung Timur 37 0.88767 Lampung Utara 14 -0.44798 Mesuji 1 -1.20292 Metro 60 2.22333 Pesawaran 23 0.07466 Pringsewu 13 -0.50606 Tanggamus 26 0.24888

Tulang Bawang Barat 2 -1.14485

Tulangbawang 8 -0.79642 Way Kanan 15 -0.38991 mean 22.57143 Stdev 18.37102 N 14 58

38

Lampiran 5. Pembobotan Wilayah Kabupaten/Kota mernggunakan Morans scatterplot

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] Wi Bandar Lampung [1] 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 Lampung Barat [2] 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 4 Lampung Selatan [3] 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 5 Lampung Tengah [4] 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10 Lampung Timur [5] 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4 Lampung Utara [6] 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 4 Mesuji [7] 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 Metro [8] 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Pesawaran [9] 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 5 Pringsewu [10] 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 Tanggamus [11] 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 4

Tulang Bawang Barat [12] 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5

Tulangbawang [13] 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 4

Way Kanan [14] 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3

39

40

Lampiran 7. Diagram kelas visualisasi model konsentrasi AI dan visualisasi model cluster AI

41

Lampiran 8. Diagram aktifitas menampilkan visualisasi model konsentrasi AI dan model cluster AI

43

Dokumen terkait