VI. Anekdotal Informasi
2.3. Inflasi Tahunan (y-o-y)
2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (q-t-q)
Laju inflasi triwulanan di Kota Tarakan triwulan III-2009 mencapai 3,52% (q-t-q), merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Kalimantan Timur, lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2009 yang mencapai 1,34%. Laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok komoditas bahan makanan yang mencapai 6,44% (q-t-q), diikuti oleh kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (6,06%) dan kelompok komoditas sandang (2,72%). Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena pengaruh pola konsumsi musiman dengan adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Sementara deflasi terjadi pada kelompok komoditas transpor, komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar -0,08% (q-t-q).
Tabel 2.3
Inflasi Triwulanan di Kota Tarakan
Kelompok Q-t-Q (%)
Q 1-09 Q 2-09 Q 3-09
Bahan Makanan 1.92 -1.00 6.44
Makananan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0.33 6.52 6.06
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0.30 0.97 0.67
Sandang 4.89 -0.99 2.72
Kesehatan 0.07 2.74 1.52
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0.00 2.22 0.64
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -4.11 0.97 -0.08
UMUM 0.53 1.34 3.52
Sumber: BPS, diolah
2.3 Inflasi Tahunan (y-o-y)
2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda
Laju inflasi Kota Samarinda secara tahunan pada triwulan III-2009 tercatat sebesar 3,69% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada triwulan sebelumnya sebesar 4,87%. Laju inflasi Kota Samarinda ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan secara nasional yang tercatat sebesar 2,83%.
Kelompok komoditas dengan laju inflasi terbesar adalah kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 10,71%, diikuti oleh kelompok komoditas bahan makanan (8,30%) dan kelompok komoditas kesehatan (6,55%). Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri dan kenaikan biaya kesehatan (Tabel 2.5). Sementara itu, deflasi terjadi pada kelompok komoditas transpor, komunikasi dan jasa keuangan (-6,18%), yang dipengaruhi oleh penurunan ongkos angkutan.
22
Tabel 2.4
Inflasi tahunan Samarinda menurut kelompok barang & jasa
Kelompok Inflasi Y-o-Y (%)
Q 1-09 Q 2-09 Q 3-09
Bahan Makanan 11.28 6.55 8.30
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 14.88 10.87 10.71
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 18.07 7.25 2.05
Sandang 5.44 2.82 4.05
Kesehatan 8.43 6.80 6.55
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 7.77 8.40 2.35
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0.52 -6.19 -6.18
UMUM 10.52 4.87 3.69
Sumber: BPS, diolah
2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan
Laju inflasi tahunan di Kota Balikpapan pada periode berjalan mencapai 3,30% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada triwulan II-2009 yang mencapai 3,77%. Laju inflasi tahunan Kota Balikpapan ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang tercatat sebesar 2,83%. Laju inflasi tertinggi di kota ini tercatat terjadi pada kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 17,45% (y-o-y), yang dipengaruhi oleh meningkatnya biaya pendidikan. Kelompok komoditas lainnya yang juga memiliki tingkat inflasi yang cukup tinggi pada triwulan III-2009 adalah kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (9,23%), yang dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan karena adanya pola konsumsi musiman; dan kelompok komoditas perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (4,55%). Sementara satu-satunya kelompok komoditas yang mengalami deflasi adalah kelompok komoditas transpor, komunikasi dan jasa keuangan, yang dipengaruhi oleh penurunan tarif angkutan kota.
Tabel 2.5
Inflasi tahunan Balikpapan menurut kelompok barang & jasa
Kelompok Inflasi Y-o-Y (%)
Q 1-09 Q 2-09 Q 3-09
Bahan Makanan 9.21 3.22 0.35
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 8.12 9.33 9.23
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 10.57 4.84 4.55
Sandang 3.59 3.75 3.77
Kesehatan 4.68 4.02 2.77
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 13.69 13.63 17.45
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -2.27 -6.37 -6.03
UMUM 7.29 3.77 3.30
Sumber: BPS, diolah
2.2.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan
Laju inflasi tahunan di Kota Tarakan pada triwulan III-2009 mencapai 6,33% (y-o-y), merupakan yang tertinggi diantara kota-kota pembentuk inflasi di Kalimantan Timur. Berdasarkan
Evaluasi Perkembangan Inflasi
23
kelompok komoditasnya, kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok & tembakau merupakan kelompok komoditas dengan laju inflasi tertinggi yaitu sebesar 15,28% (y-o-y); diikuti oleh kelompok komoditas bahan makanan (10,70%), dan kelompok komoditas sandang (8,99%). Hal ini juga dipengaruh pola konsumsi musiman. Sementara deflasi terjadi pada kelompok komoditas transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, yaitu sebesar -8,83% (y-o-y).
Tabel 2.6
Inflasi tahunan Kota Tarakan menurut kelompok barang & jasa
Kelompok Y-o-Y (%)
Q 1-09 Q 2-09 Q 3-09
Bahan Makanan 21.31 15.42 10.70
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 13.46 14.86 15.28
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 7.53 5.92 2.39
Sandang 8.89 7.16 8.99
Kesehatan 7.46 7.31 5.80
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 1.68 3.49 3.09
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1.56 -8.63 -8.83
UMUM 11.69 8.40 6.33
26
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
3.1. Gambaran Umum
Kinerja kegiatan usaha perbankan di Kaltim pada triwulan laporan secara umum menunjukkan peningkatan baik secara triwulanan (qtq) maupun tahunan (yoy). Hal ini tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami indikator utama kegiatan usaha perbankan meliputi aset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit.
Apabila dibandingkan dengan data nasional (s.d Agustus 2009) menurut pertumbuhan triwulanan (qtq), indikator kegiatan usaha perbankan di Kaltim dan nasional menunjukkan perkembangan yang searah. Jumlah aset, DPK, dan kredit bank umum secara nasional mengalami pertumbuhan positif masing-masing sebesar 3,24%, 3,55%, dan 4,64%. Sementara pada periode yang sama bank umum di Kaltim mengalami peningkatan aset, DPK dan kredit masing-masing sebesar 1,44%, 1,42%, dan 5,67%. Berdasarkan pertumbuhan tahunan (yoy), jumlah aset dan penghimpunan DPK bank umum di Kaltim mengalami peningkatan masing-masing sebesar 8,25% dan 9,15%, lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan nasional yang mengalami peningkatan secara signifikan masing-masing sebesar 17,7% dan 21,04%. Namun dari sisi kredit, prosentase kredit bank umum di Kaltim naik 18,46% atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit secara nasional sebesar 13,28%.
Perkembangan kinerja BPR di Kaltim menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah aset BPR yang mencapai 16,98% (y-o-y). Demikian juga halnya dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 27,74% (y-o-y), sementara kredit hanya mampu tumbuh sebesar 17,14% (y-o-y) atau mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Asesmen terhadap risiko-risiko yang dihadapi perbankan daerah, memperlihatkan terjadinya peningkatan risiko kredit dan risiko likuiditas namun tetap dalam kondisi yang terkendali.
I
IIIIIII I
3.24 3.55 4.64 1.44 1.42 5.67 - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 Aset DPK Kredi t Nasional Kaltim Grafik 3.1Kinerja triwulanan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltimdan Nasional (qtq) 17.77 21.04 13.28 8.25 9.15 18.46 - 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 Aset DPK Kredit Grafik 3.2
Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltimdan Nasional (yoy)
Perkembangan Perbankan Daerah
27
3.2. Perkembangan Usaha Bank Umum