• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Data Informan

Data beberapa informan yang menjadi sumber data primer pada penelitian ini dapat berasal dari BPP dan KB dan sekolah. informan dari BPP dan KB ada 12 orang informan dan dari sekolah ada 17 orang informan. Untuk memperoleh data informan penulis memperolehnya dari hasil wawancara dengan infoman. Maka untuk melihat data informan maka dapat dilihat melalui tabel di bawah ini :

Tabel Data 4.1 Data Informan BPP dan KB

Sumber data : Wawancara tahun 2016 NO NAMA USIA JENIS

KELAMIN

PENDIDIKAN PEKERJAAN 1. Asrah

Harahap

52 Tahun Wanita Pasca Sarjana Sekeretaris BPP Dan KB Kota

Tabel 4.2 Data Informan di Sekolah

No Nama Usia Jenis Kelamin

Asal Sekolah Status di Sekolah 1 Asnan Sumber data : Wawancara Tahun 2016

4.2.1.1 Data Sekolah yang membentuk PIK-R sebagai wadah Program Generasi Berencana (GenRe) di kota Medan

Pada tahun 2012- 2015 ada 9 sekolah SMA negeri 13, SMA Harapan Mandiri, SMP Swasta perguruan Ar-Rahman, Mandrasah Aliyah Negeri Medan, SMP Negeri 16 Medan, SMP Namira Tech Nusantara, SMA swasta UISU Medan, SMA negeri 12 Medan, SMA swasta IWA Martadinata. Tetapi setiapa tahunya ada sekolah yang tidak aktif PIK Remajanya. Untuk mengetahui implementasi program generasi berencana pada remaja di kota medan melalui wadah pusat informasi konseling

Remaja maka peneliti melakukan wawancara di 4 sekolah di kota Medan yaitu sekolah SMA negeri 13, SMA Harapan Mandiri , Mandrasah Aliyah Negeri 1 Medan dan SMP Negeri 37 kota Medan, Daftar sekolah yang sudah membentuk kepengurusan PIK Remaja sampai tahun 2016 berdasarkan data dari BPP dan KB kota medan dapat dilihat tabel dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 4.3 Daftar Nama PIK-Remaja Kota Medan Berbasis Sekolah Tahun 2016

49

19 M. Baru -

4.2.2 Temuan Lapangan Mengenai Implementasi Program Generasi Berencana (GenRe)

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis kepada para informan maka diperoleh data primer yang selanjutnya akan diolah penulis guna tujuan penelitian, yaitu mengetahui komunikasi, sumber daya, disposisi/sikap, dan struktur birokrasi yang dilakukan BPP dan KB untuk mengimplementasikan program generasi berencana pada remaja sekolah. Berikut ini penjelasan ataupun kutipan wawancara yang dilakukan penulis kepada para informan tentang implementasi program GenRe :

4.2.2.1 Komunikasi

Komunikasi merupakan hal penting dalam mempromosikan program generasi berencana. Komunikasi yang dilakukan untuk mempromosisikan dan

sosialisasi program generasi berencana. Komunikasi yang dilakukan supaya mengetahui implementasi program generasi berencana pada remaja sekolah maka penulis mewawancara pegawai BPP dan KB. Untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi dalam sosialiasi program GenRe di kota Medan. Dalam wawancara penulis menanyakan tentang sosialisasi yang dilakukan BPP dan KB pada remaja sekolah Untuk sosialisasi awal pada tahun 2012-2015 pihak BPP dan KB melakukan komunikasi tidak langsung awal melalui surat yang dikirim kepada setiap sekolah dikota Medan. dan melakkan komunikasi langusung dengan melakukan seminar dn datang lasung ke sekolah. untuk membentuk Pusat informasi konseling Remaja sebagai wadah dari program generasi berencana (Genre). Komunkasi yang dilakukan dengan sosialisasi ke berbagai pihak dari BPP dan KB pada PLKB, PLKB pada remaja sekolah melalui pusat informasi konseling remaja.

Sosialisasi

Sosialisasi dalam mempromosikan program genre dilakukan BkkbN provinsi sumatera utara dengan menyampaikan tugas kepada BPP dan KB kota (tingkat II) sebagai penanggung jawab dan pelaksana untuk tingkat II kemudian diserahkan kepada petugas lapangan untuk di sosialisasikan kepada remaja sekolah. Pada tahun 2010 Program Generasi berencana bernama program kesehatan reproduksi remaja (KRR) yang dikembangkan melalui wadah PIK-KRR. Namun Tahun 2014 program kesehatan reproduksi remaja (KRR) dikembangkan jadi program generasi berencana melalui wadah PIK-R. Program KRR hanya memiliki materi tentang kesehatan reproduksi remaja tetapi program

tentang pengetahuan penundaan usia, perkawinan, seks bebas, narkoba dan keterampilan untuk para remaja dengan tujuan penyiapan kehidupan berkeluarga untuk para remaja. hal ini terungkap dari hasil wawancara sebagai berikut :

Sejak kapan ada program generasi berencana pada remaja sekolah melalui wadah PIK-R

Ibu A.FM. Harahap (sekretaris BPP dan KB kota Medan) mengatakan “sekitar tahun 2010 ada program KRR tetapi dikota medan aktif memberikan sosialisasinya tahun 2014 tentang GenRe. Hal sama juga disampaikan oleh oleh Bapak Kisman Lubis (Kasubbid kesehatan reproduksi ) “mengatakan awalnya 2010 Program Generasi berencana bernama Program (KRR). Namun pada tahun 2012 disepakati untuk dikembangkan menjadi Program Generasi berencana melalui wadah pusat informasi konseling remaja. pada tahun 2014 program kesehatan reproduksi remaja (KRR) dikembangkan jadi program generasi berencana melalui wadah PIK-R. GenRe lebih banyak materi ditambah melatih keterampilan remaja(wawancara tanggal 26 april pukul 10:00)

Dalam sosialisasi program generasi berencana pada remaja sekolah di kota Medan dilakukan dengan dengan aturan kerja. Aturan kerja atau prosedur terlasananya program adalah melalui BkkbN Pusat sebagai pembuat program genre. BkkbN perwakilan provinsi yang menyampaikan kepada BPP dan KB (tingkat II). Pada BPP dan KB disampaiakan kepada bidang kesehatan reproduksi yang melakukan sosialisasi melalui seminar dan melakukan pembinaan, Dari BPP dan KB (tingkat II) disampaikan pada PLKB (petugas lapangan keluarga berencana, Kecamatan ada kordinator PLKB dan PLKB, lalui PLKB di kecamatan melakukan sosialisasi pada pihak sekolah. kegiatan sosialisasi yang dilakukan BPP dan KB seseuai dengan tugas dan fungsi pegawai masing-masing. Aturan kerja dalam sosialisasi terungkap dari hasil wawncara sebagai berikut :

Bagaimana aturan kerja dalam sosialisasi GenRe sehingga sampai kepada remaja disekolah. Hal ini diungkapkan sebagai berikut :

Syafrina (Kasubbag program) Prosedur dari program melalui BkkbN Pusat, BkkbN perwakilan provinsi, BPP & KB, Kecamatan Dari kota BPP & KB, Kecamatan ada kordinator PLKB dan PLKB, lalui kesekolah Beliau tidak pernah turun langsung kelapangan karena menurut beliau setiap program sudah ada bagiannya masing-masing dan kerja sesuai tuposksi (wawancara pada tanggal 26 april 2016, pukul 10.00 Wib ) Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Kisman Lubis (Kasubbid kesehatan reproduksi ) “mengatakan BPP dan KB mengetahui program ini dari BkkbN provinsi lalu pada BPP dan KB, selanjutnya pada bidang kesehatan reproduksi, mereka memberikan kami informasi untuk melaksanakan program genre. (wawancara 26 april 2016 pukul 09.00 Wib)

Dengan adanya aturan kerja dalam sosialisai program generasi berencana.

Maka sosialisasi dilakukan pada tahun 2012 dengan nama program kesehatan reproduksi remaja melalui wadah PIK-KRR disosialisasikan di kota Medan tetapi pada tahun 2014 program tersebut dikembangkan menjadi program generasi berencana melalui wadah pusat informasi konseling remaja (PIK-R). Program generasi berencana dikembangkan melalui dua wadah yaitu pertama melalui wadah PIK-KRR ini di bina adalah remaja di sekolah wadah yang kedua melalui BKR (bina keluarga remaja ) disini binaanya adalah keluarga yang memiliki remaja. Untuk program genre melalui wadah PIK-R di sosialisasikan tahun 2014.

Dalam penelitian ini yang diteliti adalah Program genre melalui PIK-R. Adanya program generasi berencana dan disosialisasikan dikota Medan terungkap dari hasil wawancara sebagai berikut :

Sejak kapan program generasi berencana pada remaja sekolah disosialisasikan di kota Medan

Bapak Kisman Lubis mengatakan “tahun 2012 nama program KRR pada tahun 2014 di kembangkan jadi Program genre melalui wadah PIK-R dikota Medan diterapkan tahun 2012 tetapi hanya beberapa sekolah yang membentuknya disekolah.(wawancara tanggal 26 april 2016 pukul 09:30) Hal yang sama juga disampaikan oleh ibu Syafrina yang mengatakan “sejak tahun 2012 program KRR lalu dikembangkan jadi genre. (26 april 2016 pada tanggal 13.30 WIB)

Komunikasi dalam menyampaikan sosialisasi juga dilakukan pegawai BPP dan KB di kecamatan yaitu petugas lapanagan keluarga berencana (PLKB). Awala nya sosialisaisi pernah dilakukan di remaja yang ada di tingkat kecamatan dan desa ataupun kelurahan tapi tidak berjalan dengan baik. Karena setiap ada tahun ada remaja di desa/kelurahan yang meratau jadi PIK-R di desa dan kelurahan tidak berjalan. Maka dalam implementasi program generasi berencana di fokuskan pada remaja di sekolah. Program generasi berencana melalui wadah PIK-R hanya disosialisasikan pada remaja sekolah. PIK-R remaja bebasis masyarakat didalamnya pemuda-pemuda desa atau kelurahan yang berperan. Tetapi tidak berjalan karena kesibukan para pengurus seperti ada yang merantau, sudah menikah dan ramaja yang sibuk dengan aktivitas sekolah. BPP dan KB memfokuskan PIK Remaja berbasis sekolah karena remaja sekolah dapat diarahkan disekolah dengan pantauan guru dan pengurus disekolah serta remaja sekolah juga lebih banyak berada disekolah setiap harinya

hal ini terungkap di wawancara sebagai berikut :

Ibu Aswinta mengatakan “ PIK-Remaja yang di masyarakat pernah perkembang tetapi setelah para remaja meratau dan melanjutkan kuliah didaerah lain maka PIK-R tidak berjalan lagi makanya sekarang PIK-Remaja sebagai wadah program Generasi berencana lebih difokuskan kepada remaja di sekolah karena remaja umumnya lebih banyak disekolah dan lebih bisa terarah untuk diberikan pembinaan” (wawancara tanggal 27,28,29 april 2016 wawancara pada pukul 09.00 wib) Hal yang sama juga diungkapkan ibu Jeremida mengatakan “Pernah ada dibuat PIK remaja untuk masyarakat melalui pemuda pemudi tetapi gak aktif maka sekarang di fokus kan pada remaja sekolah yang ada disekoloah.”.(9 mei dan 10 mei 2016 pukul 11.00 WIB ).

Bagi pihak sekolah yang pada tahun 2012 sudah mengetahui program kesehatan reproduksi remaja melalui wadah PIK-KRR dan membentuk PIK-KRR disekolah tinggal menambah ilmu tentang program genre dan tidak perlu lagi membentuk PIK-R sebagai wadah program genre. Bagi sekolah yang dan remaja

Untuk mengetahui sejak kapan program generasi berencana melalui wadah pusat informasi konseling remaja (PIK-R) diimplementasikan pada remaja sekolah di kota medan dan apa alasan sekolah mau menerapkannya disekolah. Maka penulis juga mewawancarai pembina PIK-R di sekolah. Pihak sekolah mengetahui sosialiasi program generasi berencana melalui PLKB. Menurut para pembina PIK-R program generasi berencana melalui wadah PIK-PIK-R itu sangat bagus untuk dibuat disetiap sekolah supaya remaja lebih terarah untuk menyiapkan masa depannya Remaja juga diajarkan banyak materi mulai dari kesehatan reproduksi, kegiatan lomba dan keterampilan. Karena dengan adanya PIK-R siswa lebih mudah untuk mengukapkan masalahnya dan membantu mengarahkan. Program genre melalui PIK-R disekolah dibentuk atas kemauan pihak sekolah dan BPP dan KB yang melakukan sosialisasi dan memfasilitasi sosialisasi. Untuk mengetahui komunikasi yang dilakukan antara PLKB dan pihak sekolah dapat dilihat sebagai berikut:

Sejak kapan mengetahui dan membentuk PIK Remaja dan apa alasan mau membentuk PIK-R di sekolah,

Ibu Listasari mengatakan “tahu program genre dari PLKB di kecamatan medan johor tahun 2012. Karena menurut saya penting genre ini.(tanggal 28 Mei dan 2 juni 2016 pukul 09.00 Wib ) Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak Asnan Situmorang mengatakan saya mengetahui Program generasi berencana melalui wadah PIK-R sejak tahun 2012. Dan yang memberikan informasinya dari BPP dan KB melalui surat dan PLKB di kecamatan. Pada tahun 2012 SMA negeri 13 membentuk PIK-R di sekolah. Menurut beliau alasan pihak sekolah SMA negeri 13 mau membentuk PIK-Rsebagai wadah program generasi berencana karena Program tersebut bagus supaya siswa lebih mengetahui tentang apa yang tidak boleh dilakukan yang merusak kesehatan dan tidak melakukan pernikahan dini serta menambah keterampilan siswa dalam mengelola organisasi disekolah.

(wawancara tanggal 17 Mei dan 18 2016 pukul 09.00 Wib )

Tetapi bagi sekolah yang belum membentuk PIK-R sebagai wadah dari program genre pada 2012 dan pada tahun 2014 PIK dan baru membentuk pada tahun 2014 maka sosialisasi yang dilakukan kembali pada tahun 2016. Hal ini dapat terlihat dari hasil wawancara dengan pegawai BPP dan KB sebagai berikut : Bapak kisman mengatakan sosialisasi ada di tahun 2012 itu porgram KRR, tahun 2014 sudah program genre wah PIK-R hanya 9 sekolah yang ikut maka sosialisasi lagi awal tahun 2016 74 sekolah yang bentu tapi belum aktif kepengurusanya.hal yang sama juga disampaikan oleh ibu Aswinta tahun 2014 ada sosialisasi tapi sedikit sekolah yang membentuk dan awal 2016 sosialisasi kembali dan 74 sekolah ikut tapi belum aktif PIK-R nya”.

Dari hasil wawawancara tentang kapan program generasi berencana melalui wadah PIK-R ada di kota Medan. Maka dari atas penulis merangkum bahwa Program generasi berencana awalnya bernama program kesehatan reprodukasi remaja. Pada tahun 2012 program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) diteruskan menjadi program generasi berencana. Awalnya program penyiapan keluarga bagi para remaja melalui program kesehatan reproduksi remaja dengan pembelajaranya hanya tentang kesehatan reproduksi. Sejak tahun 2012 program generasi berencana melalui wadah PIK-R (pusat informasi konseling remaja) tidak hanya mempelajari tenatang kesehatan reproduksi bagi Remaja tetapi pembelajaran sudah ada tentang penundaan usia seks bebas, narkoba, HIV-Aids dan keterampilan untuk remaja yang betujuan untuk penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

Sosialisasi dapat dilakukan dengan baik jika ada komunikasi yang berjalan dengan lancar antara dengan pihak BPP dan KB tingkat II dan BPP dan KB di kecamatan. Dalam melakukan sosialisasi program generasi berencana pada remaja sekolah tidak hanya melakukan menjalin komunikasi sesama pegawai BPP dan KB tetapi diperlukan komunikasi yang baik dengan pihak dinas terkait seperti

dinas pendidikan untuk membantuk mempelancar sosialisasi progam genre dan melakukan pembentuk PIK-R sebagai wadah program GenRe.

Supaya mengetahui bagaimana implementasi program generasi berencana pada remaja sekolah maka penulis mewawancarai pegawa BPP dan KB. Untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi dalam sosialiasi program genre di kota Medan. Hasil wawancara Dengan BPP dan KB tentang komunikasi yang dilakukan dalam pengeimplementasian program genereasi berencana

a. Sosialisasi dengan komuninkasi tidak langsung

Dalam wawancara penulis menanyakan tentang sosialisasi yang dilakukan BPP dan KB pada remaja sekolah Untuk sosialisasi awal pada tahun 2012-2015 pihak BPP dan KB melakukan komunikasi tidak langsung awal melalui surat yang dikirim kepada setiap sekolah dikota Medan untuk membentuk Pusat informasi konseling Remaja sebagai wadah dari program generasi berencana (Genre). tahun 2012,2014 dan 206 tingkat II menyurati sekolah-sekolah yang mau membentuk PIK-Remaja di sekolahnya masing-masing. Sosialisasi tidak hanya melalui surat tetapi pada tahun 2014 ada juga media sosialisasi melalui majalah khusus generasi berencana yaitu Horas Genre (horas generasi berencana)

Hal tersebut terungkap dari hasil wawancara. Bagaimana sosialisasi program generasi berencana yang di lakukan BPP dan KB kota Medan

Bapak Drs.H. Kisman Lubis mengatakan “tahun 2012 waktu program KRR surat saja tetapi 2016 sudah ada surat dan majalah horas”.. Hal ini juga diungkapkan oleh kordinator PLKB kecamatan Medan Timur Ibu Aswinta sebagai berikut :kalau pemberitahuan tidak langsung kepada kami ada melalui surat karena setiap tugas atau perintah dari tingkat II selain bertemu langsung juga menggunakan surat tugas ataupun surat edaranya. Kalau ada kegiatan untuk mengundang PIK-R disekolah BPP dan KB juga selalui pakai surat keterangan yang diserahkan pada PLKB” (wawancara tanggal 26 april 2016 )

Penulis juga menanyakan kepada pihak sekolah bagaimana sosialisasi program generasi berencana yang dilakukan BPP dan KB pada remaja di sekolah.

Hasil Wawancara dengan Pihak sekolah tentang sosialiasasi. Dalam wawancara penulis menanyakan sosialisasi melalui komunikasi tidak langsung tentang program generasi berencana melalui wadah PIK-R yang dilakukan BPP dan KB

Bapak Asnan Situmorang Pembina PIK SMA Negeri 13 mengatakan “sosialisasi yang dilakukan BPP dan “Genre melalui wadah PIK-Remaja di sekolah kami sejak 2012, saat sekolah kami mendapat surat dari BPP dan KB tentang pemebentukan PIK-Remaja yang membahas tentang penundaan usia perkawaninan ,seks bebas,narkoba dan HIV –Aids dan ada juga majalah tentang generasi berencana yang diberikan PLKB sama pengurus PIK-R disekolah kami”.(wawancara tanggal 17 Mei 206 pukul 10.00 wib ) hal yang sama juga terungkap Pembina PIK-R sekolah Harapan mandiri Ibu Listasari juga mengatakan sosialisasi dilakukan dengan menyurati sekolah kami untuk membentuk PIK-R”

b. Sosialisasi Dengan Komunikasi Langsung

Untuk melakukan sosialisasi tidaka hanya melalui surat pada tahun 2014 Komunikasi langsung juga dilakukan pihak BkkbN provinsi yang melibatkan BPP dan KB untuk kota Medan mengadakan gebyar GenRe yang di hadiri siswa sekolah negeri dan swasta dan kegiatan ini masuk dalam rekor MURI karena dihadiri 6000 siswa untuk mengikrarkan penundaan pernikahan dini.

Ibu Syafrina, SE mengatakan “ sosialisasi di lapangan merdeka seminar Gebyar Genre pada tahun 2014 untuk memberitahukan siswa siswa tentang generasi berencana diadakan dilapangan merdeka. Dan gebyar genre pun dapat rekor Muri karena peserta 6000 ribu orang (wawancara tanggal 26 april 2016 pukul 13:30) hal yang sama juga disampaikan oleh bapak Kisman lubis BPPKB hanya orientasi dan sosialisasi dan pengarahan. Pernah juga di adakan di lapangan merdeka seminar Gebyar Genre pada tahun 2014 yang memecahkan rekor MURI sekitar 6000 ribu orang dilakukan BKKBN perwakilan Sumatera Utara. Di hadiri dari sekolah swasta dan negeri.(wawancara tanggal 26 mei 2016 pukul 09:30)

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh PLKB tentang sosialisasi genre yang di hadiri 6000 siswa sekolah negeri dan swasta. Hasil wawancara sebagai berikut :

Hal tersebut juga ditambahkan oleh ibu Aswinta, PLKB kecamatan Medan Johor mengatakan “seingat saya pernah tahun 2014 itu diadakan gebyar genre di lapangan merdeka untuk memberitahukan kepada siswa siswi tentang generasi berencana agar melalukan penundaan usia perkawinan agar tidak terjadi pernikahan dini”. (wawancara tanggal 27 april 2016 pukul 10:00 wib) hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Agnes Tambunan “ada dibuat sosalisasi tentang genre dilapangan merdeka yang mengundang semua sekolah dihadiri 6000 riu ribu siswa”(wawancara tanggal 27 pukul 11:30)

Dalam wawancara penulis juga bertanya pada PLKB di kecamatan. Bentuk sosialisasi dengan komunikasi langsung juga dilakukan pegawai BPP dan KB di kecamatan yaitu PLKB

Ibu Nurjanah mengatakan kami langsung mendatangi setiap sekolah yang ada di kecamatan untuk sosialisasi program genre melalui PIK-R dan mengajak pihak sekolah untuk membentuknya disekolah masing-masing (wawancara tanggal 27 april 2016) Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan Ibu Agnes petugas lapangan keluarga berencana “dengan langsung mendatangi setiap sekolah yang ada di kecamatan. kami datang ke sekolah-sekolah untuk sampaikan informasi yang datang dari tingkat II (BPP dan KB kota Medan ) untuk membentuk PIK Remaja sebagai wadah dari Genre. Kalau mau buat PiK- R disekolahnya kami siap untuk mengarahkan pembentukan yang di fasilitasi BPP dan KB kota medan (wawancara tanggal 28 april 2016)

Penulis mewawancarai pihak sekolah yang sejak tahun 2012 ikut membentuk PIK-R. Sosialisasi apa yang dilakuakan selain melalui komunikasi tidak langsung (surat) genre yang dilakukan BPP dan KB kepada Remaja di sekolah ?

Ibu Listasari Simbolon selain komunikasi tidak langsung dengan surat pihak PLKB juga datang ke sekolah kami dengan memberikan pengarahan untuk membnetuk PIK remaja. Beliau mengatakan yang mengajak pihak sekolah kami untuk membuat PIK-Remaja sebagai wadah Genre ialah PLKB kecamatan Medan Johor. Hal ini juga ditambahkan oleh bapak Asnan situmorang pertama dulu surat lalu mereka juga datang mensosialisasikan sama siswa-siswa (wawancara tanggal 17 dan 18 mei 2016 )

Penulis juga menanyakan kapada pegawai BPP dan KB. Apakah dengan sosialisasi melalui komunikasi langsung dan tidak langsung seperti melalui surat, majalah dan surat sejak tahun 2012 -2015 hanya 9 sekolah yang ikut serta membentuk PIK sebagai wadah generasi berencana ?

Bapak Kisman mengatakan “Pada tahun 2012- 2015 hanyaada 9 sekolah SMA negeri 13, SMA Harapan Mandiri, SMP Swasta perguruan Ar-Rahman, Mandrasah Aliyah Negeri Medan, SMP Negeri 16 Medan, SMP Namira Tech Nusantara, SMA swasta UISU Medan, SMA negeri 12 Medan, SMA swasta IWA Martadinata. Karena masih sedikit sekolah yang membentuk PIK Remja maka pada bulan februari 2016 diadakan pertemuan Jumlah sekolah yang ada PIK Remaja nya ada 84 sekolah, ada PIK Remaja nya sudah ada tapi belum aktif dan sudah ada di bentuk PIK Remaja nya dan aktif ikut kegiatan. Halyang sama juga diungkapkan oleh ibu Nurmata (Staf BPP dan KB), jika sekolah yang ikut sejak 2012-2015 hanya 9 sekolah saja”.

Sekolah yang ikut serta 9 sekolah maka untuk mengajak sekolah supaya mau membentuk PIK Remaja pada bulan februari 2016 di kantor walikota diadakan pertemuan yang diselenggarakan BPP dan KB melalu BPP dan KB mengadakan sosialisasi melalui komunikasi langsung yang dihadiri walikota dan kepala sekolah dikota medan, petugas lapangan keluarga berencana untuk mengajak sekolah untuk membentuk pusat informasi konseling remaja sebagai wadah Program Genre. Sosialisasi seperti apa yang dilakukan BPP dan KB setelah tahun 2012-2015 hanya ada 9 sekolah yang ikut ?

Bapak Kisman Lubis mengatakan “belum banyaknya sekolah yang membentuk PIK-Remaja maka kami melakukan pertemuan diadakan di kantor walikota dengan mengundang walikota pihak sekolah untuk mengajak pihak sekolah membentuk PIK-Remaja. Yang hadir disana terutama sekolah negeri dan ada juga dari sekolah swasta. Hal ini ditambahkan oleh ibu Rilmawati PLKB kecamatan Medan Timur “Genre dengan wadah PIK-R itu sudah dari 2012 di kota medan tetapi untuk sekolah sekolah di kecamatan Medan Timur baru awal 2016 ikut. Dan informasi langsung kami terima di kantor walikota pada bulan februari 2016 yang dihadiri oleh BPP dan KB, pihak sekolah-sekolah di kota Medan dan PLKB

“.(wawncara tanggal 12 Mei 2016 )

Sosialisasi dalam komunikasi langsung dengan kami pihak sekolah dengan mengadakan pertemuan dikantor walikota untuk sosialisasi tentang PIK remaja

sebagai wadah Genre diberitahu PLKB kecamatan medan timur untuk datang.

Pada sosialisasi ulang yang dilakukan juga mengudang semua sekolah yang sudah membentuk PIK-R dan terutam sekolah yang belum membentuk PIK-R. Penulis juga mewawancarai pihak sekolah yang ikut program generasi berencana dan

Pada sosialisasi ulang yang dilakukan juga mengudang semua sekolah yang sudah membentuk PIK-R dan terutam sekolah yang belum membentuk PIK-R. Penulis juga mewawancarai pihak sekolah yang ikut program generasi berencana dan

Dokumen terkait