• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

5.2 Informan Tambahan

5.2.2 Informan Tambahan 2

Nama : Ibu Salamah

Usia : 52 Tahun

Suku : Aceh

Alamat : Jalan Komplek Rumah Sakit Kusta Sicanang Belawan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga a. Kebutuhan Material

Kehidupan sehari-hari ibu Inung terlihat sangat sederhana dan tentunya selalu mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai tetangga tak banyak yang bisa dilakukan untuk membantunya, sesekali saja ibu Salamah ini membagi sedikit makanan yang dimilikinya kepada bu Inung tetangganya tersebut. Berikut hasil wawancaranya :

“kasian liatnya hidupnya itu cuma dari bantuan bulanan pemerintah aja gak ada kerjaan lain. Jari tangannya udah bengkok gitu gak bisa lagi dia kerja lain kayak kita yang normal ini. Ada niat bantu tapi liat sendirilah kondisi ekonomi keluarga gak jauh beda sama ibu itu, bedanya kalo aku suami masih bisa kerja nafkahi anak istri ya walaupun pas-pasan dan harus pande bagi-bagi uang untuk kebutuhan yang lain, kadang kalo ada makanan ya sikit-sikitlah kukasi”.

Program pemerintah dalam mengurangi kemiskinan tidak berlaku untuk sebagian besar mantan penderita kusta di Pulau Sicanang Belawan. Bantuan-bantuan sosial yang ditujukan untuk masyarakat miskin tidak mereka dapatkan. Penyandang kusta ini tidak terjamin kesehatannya, jika sewaktu-waktu ia menderita penyakit maka dapat dipastikan ia akan kesulitan dalam membiayai perobatan. BPJS sebagai bentuk jaminan kesehatan nasional juga tidak dapat menjamin kesehatan mereka.

“Bantuan pemerintah yang dibagi ke ibu itu ya cuma beras,minyak goreng, sayur, yang biasanya dikasi sebulan sekali itu biasanya dek, kalo uang-uang yang dari subsidi BBM itu gak ada dapat setauku dek, BPJS juga gak dapat dek soalnya kalo pun sakit ibu itu pake uang sendiri biasanya beli obat ke kede”

Ibu Inung tinggal dirumah yang diberikan pemerintah untuk ia tempati sementara sejak kesembuhannya dari penyakit kusta yang sempat ia derita dulu. Didalamnya sudah terdapat kamar mandi dengan air bersih yang berasal dari sumur bor, tidak untu mandi saja namun air itu juga dapat diminum ataupun digunakan untuk keperluan sehari-hari. Rumah itu dapat melindungi penghuninya dari panas matahari ataupun hujan, dindingnya yang sebagian terbuat dari papan dan batu dapat melindungi penghuninya dari udara dingin yang berhembus. Berikut hasil wawancaranya :

“ kalo ditanya soal rumah ibu itu gak jauh beda sama rumahku ini dek, dindingnya sebagian papan lumayanlah kalo malam gak kedinginan kali kami karna angin, kalo siang gak kepanasan, kalo siang gak kepanasan. kamar mandinya juga ada sama air bersih juga tersedia disini, asalnya ya dari sumur bor dek, kalo air dari sumur biasa mana bisa dek pasti jorok juga kayak air laut itu”.

Menurut keterangan yang diperoleh dari informan tambahan, ibu Inung jarang terlihat sakit, begitu juga dengan anggota keluarganya. Jika hanya sakit ringan ia dan keluarganya hanya mengkonsumsi obat yang ia beli diwarung sekitar, tetapi jika terserang penyakit yang tergolong cukup parah ataupun penyakit itu tidak kunjung sembuh maka ia akan membawa berobat ke puskesmas terlebih dahulu. Berikut hasil wawancaranya :

“sakit ibu itu minum obat kede aja dek, trus kalo gak kurang-kurang sakitnya baru dia kepuskesmas, tapi itu pun jarang dia nampak sakit kuliat, jarang juga dia mengeluh sakit samaku tapi entah juga lah ya kalo dia diem-diem ditahankan sakit itu “

Menurut informasi informan tambahan, jika mengemis ataupun meminta-minta dijalan, ibu Inung seperti masyarakat yang bekerja lainnya pergi pagi dan pulang sore. Berikut hasil wawancaranya :

“kalo lagi minta-minta kejalan, dia Pergi dari pagi ke Medan sana dek nanti sore mau magrib baru pulang dia dari Medan sana naik angkot, kadang ada angkot yang mau nurunkan sampe kedalam sini, tapi kadang kalo gak ada angkot yang mau nurunkan disini ya turun dia didepan jalan bercabang itu, karna sebetulnya gak ada angkot yang masuk sini, masuknya ke jalan sebelah sana aja”.

b. Kebutuhan Spiritual

Menurut informasi dari informan tambahan kedua, Ibu Inung sering juga beribadah, baik dirumah maupun berjamaah sholat Magrib dan sholat Isya di Mesjid. Aktivitas yang ia lakukan di Mesjid bukan hanya sholat saja, tapi juga menghadiri pengajian dan mendengarkan ceramah.

“ ibu Inung itu sholat ya dimesjid, seringnya sholat Magrib dan Sholat Isya berjamaah dia dimesjid. Kalo dengerin ceramah ya setiap ada pengajian dimesjid ini lumayan sering lah dia datang ngikutin sampe siap acaranya itu”.

c. Sosial

Interaksi Sosial antara individu penyandang kusta dengan penyandang kusta lain dinilai informan tambahan kedua dinilai baik-baik saja. Jika bertemu

dengan sesamanya mereka saling menegur dan saling melempar senyum paling tidak. Berikut hasil wawancaranya :

“ Dimana pun orang itu jumpa pasti saling negur kok, senyum lah paling gak, soalnyakan mereka ini udah saling kenal, sama-sama pernah dirawat dirumah sakit ini, gak pernah keliatan berantam ataupun ribu-ribut besar”.

Interaksi Individu antara penyandang kusta dengan kelompok masyarakat sekitar dinilai baik-baik saja oleh informan tambahan. Bu Inung dapat bergaul baik dengan masyarakat sekitar, karena masyarakat setempat juga tidak menunjukan sikap penolakan atau diskriminasi terhadap ibu Inung. Berikut hasil wawancaranya :

“ Sikap masyarakat sini biasa aja dek sama ibu ini, gak pernah macem-macem sama menjauhi dia karna penyakitnya itu, malahan ibu Inung ini sama-sama anggota pengajian ibu-ibu, anggotanya sebagian besarnya ya ibu-ibu lain yang fisiknya sehat sama gak pernah sakit kusta, orang sini gak takut lah”.

Interaksi kelompok penyandang kusta dengan kelompok masyarakat lain menurut informan tambahan yaitu terjadi ketika kelompok warga yang pernah dirawat dirumah sakit kusta dengan para petugas dari Dinas Sosial mendistribusikan bantuan rutin sebulan sekali untuk memenuhi kebutuhan mereka selama sebulan kedepan. Ketika itu seluruh penghuni rumah pondok yang dihuni mantan pasien rumah sakit kusta berkumpul di halaman gedung serbaguna rumah sakit kusta untuk mengambil apa yang menjadi hak mereka. Berikut hasil wawancaranya :

“Orang-orang ini jarang ngumpul dek, paling ngumpul nanti kalo ada orang dari Dinas datang mau bagi bantuan baru orang ini ngumpul semua ambil bantuan

digedung depan rumah sakit ini. udah taulah itu dek orang itu jadwalnya kapan datang bantuan dari pemerintah itu dikasikan ke orang itu”.

Dokumen terkait