Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 PT. BPR Asli Dana Mandiri
D. INFORMASI LAIN
1. Ikhitisar Kebijakan Akuntansi
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan ditetapkan oleh Bank, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan dibawah ini. a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan PT. BPR Asli Dana Mandiri disusun sesuai dengan Ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Keuangan (SAK non-ETAP), Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan BPR serta Prinsip dan Praktek Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Dasar pengukuran laporan keuangan yaitu berdasarkan biaya historis, biaya kini, nilai realisasi, nilai sekarang dan nilai wajar. Sedangkan dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual kecuali laporan arus kas.
b. Kas
Kas terdiri dari mata uang kertas dan logam rupiah yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Kas meliputi kas besar, kas kecil, kas dalam mesin ATM dan kas
Laporan Tahunan PT. BPR Asli Dana Mandiri Tahun 2020 Halaman 41 Dari 50
dalam perjalanan. Mata uang rupiah yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran tidak berlaku sebagai alat pembayaran yang sah sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan yang berlaku. Mata uang dimaksud tidak termasuk dalam pengertian kas dan disajikan dalam aset lain-lain.
c. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima
Pendapatan bunga yang akan diterima terdiri dari pendapatan bunga dari kualitas kredit dengan kualitas lancar yang telah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya. Termasuk dalam pengertian ini adalah pengakuan bunga dari penempatan pada bank lain. Akun ini juga memuat pendapatan bunga yang akan diterima dari nasabah yang direstrukturisasi karena dampak COVID-19.
d. Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pinjaman setelah dikurangi penyisihan kerugian kredit. Bank membentuk penyisihan kerugian kredit berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing saldo pinjaman pada akhir tahun, dan disajikan sebagai pos pengurang. Kredit diklasifikasikan sebagai non-performing pada saat pokok pinjaman telah lewat jatuh tempo dan / atau pada saat manajemen berpendapat, bahwa penerimaan atas pokok atau bunga pinjaman tersebut diragukan. Pendapatan bunga atas pinjaman yang telah diklasifikasikan sebagai diragukan ini diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Kredit yang diberikan dihapusbukukan pada saat manajemen berpendapat bahwa kredit tersebut tidak dapat tertagih lagi. Penerimaan kembali pinjaman yang telah dihapusbukukan diakui sebagai penyesuaian terhadap penyisihan kerugian kredit dari nilai pokok, jika penerimaan kembali melebihi nilai pokoknya maka kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
e. Penyisihan kerugian aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Penyisihan kerugian aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontijensi dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif pada akhir tahun dengan mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 33/POJK.03/2018 Tentang Kualitas Aset Produktif dan Pembentukan Penyisihan Aset Produktif Bank Pengkreditan Rakyat Rakyat dan berdasarkan POJK 34/POJK.03/2020 tentang Kebijakan Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Syariah Sebagai Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019. Oleh karena itu besarnya PPAP yang dibentuk BPR adalah sebagai berikut :
Laporan Tahunan PT. BPR Asli Dana Mandiri Tahun 2020 Halaman 42 Dari 50
Penggolongan Persentase Penyisihan
Lancar : 0.50%
Dalam Perhatian khusus : 0.50% setelah dikurangi agunan Kurang Lancar : 10% setelah dikurangi nilai agunan Diragukan : 50% setelah dikurangi nilai agunan Macet : 100% setelah dikurangi nilai agunan
Besarnya nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang pada penyisihan setinggi-tingginya adalah sebagai berikut:
- 100% (seratus perseratus) dari agunan yang bersifat likuid berupa SBI, surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, tabungan dan / atau deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan dan logam mulia;
- 85% (delapan puluh lima perseratus) dari nilai pasar untuk agunan berupa emas perhiasan;
- 80% (delapan puluh perseratus) dari nilai hak tanggungan untuk agunan berupa tanah, bangunan dan / atau rumah yang memiliki sertifikat yang diikat dengan hak tanggungan atau fidusia;
- 70% (tujuh puluh perseratus) dari nilai agunan berupa resi gudang yang penilaiannya dilakukan kurang dari atau sampai dengan 12 (dua belas) bulan terakhir dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan mengenai resi gudang;
- 60% (enam puluh perseratus) dari Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) atau nilai pasar berdasarkan penilaian oleh penilai independen untuk agunan berupa tanah dan / atau bangunan yang memiliki sertifikat yang tidak dibebani dengan hak tanggungan atau fidusia;
- 50% (lima puluh perseratus) dari NJOP berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) atau surat keterangan NJOP terakhir dari instansi berwenang, atau dari nilai pasar berdasarkan penilaian oleh penilai independen atau instansi berwenang, untuk agunan berupa tanah dan / atau bangunan dengan kepemilikan berupa surat pengakuan tanah adat;
- 50% (lima puluh perseratus) dari nilai hipotek atau fidusia berupa kendaraan bermotor, kapal, perahu bermotor, alat berat, dan / atau mesin yang menjadi satu kesatuan dengan tanah, yang disertai dengan bukti kepemilikan dan telah dilakukan pengikatan hipotek atau fidusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundan-undangan;
Laporan Tahunan PT. BPR Asli Dana Mandiri Tahun 2020 Halaman 43 Dari 50
- 50% (lima puluh perseratus) dari nilai agunan berupa resi gudang yang penilaiannya dilakukan lebih dari 12 (dua belas) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) bulan dan sejalan dengan ketentuan peraturan perundang - undangan mengenai resi gudang;
- 50% (lima puluh perseratus) untuk bagian dari kredit yang dijamin oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) / Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang melakukan usaha sebagai penjamin kredit dengan memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum dan pemenuhan modal inti minimum bank perkreditan rakyat; atau
- 30% (tiga puluh perseratus) dari nilai agunan berupa resi gudang yang penilaiannya dilakukan lebih dari 18 (delapan belas) bulan namun belum melampaui 24 (dua puluh empat) bulan terakhir dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai resi gudang.
f. Agunan yang diambil alih
Agunan yang diambil alih merupakan aset yang diperoleh PT. BPR Asli Dana Mandiri baik melalui pelelangan maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada PT. BPR Asli Dana Mandiri, Agunan yang diambil alih disajikan secara terpisah dari aset lainnya sebesar nilai tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, mana yang lebih rendah.
g. Aset Tetap
Aset tetap dan inventaris merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aset tetap kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
___________ ___________
Aset Tetap Tahun
___________ ___________
- Kendaraan 4-8
Laporan Tahunan PT. BPR Asli Dana Mandiri Tahun 2020 Halaman 44 Dari 50
Penyusutan dimulai ketika suatu aset tetap tersedia untuk digunakan dan penyusutan-nya dihentikan ketika aset tetap dan inventaris dihentikan pengakuanpenyusutan-nya.
Pengeluaran setelah biaya perolehan suatu aset tetap dan inventaris yang memperpanjang umur manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan standar kerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset tetap dan inventaris tersebut serta biaya pemeliharaan dan reparasi sehari-hari dari aset tetap dan inventaris sebagai beban dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Aset tetap yang berasal dari sewa pembiayaan disajikan tersendiri dalam pos Aset Tetap dan Inventaris serta kewajiban sewa pembiayaan disajikan dalam Pinjaman Yang Diterima.
Revaluasi aset tetap dan inventaris pada umumnya tidak diperkenankan, revaluasi aset tetap dan inventaris dapat dilakukan apabila berdasarkan ketentuan pemerintah. Selisih antara nilai aset tetap dan inventaris setelah revaluasi dengan nilai tercatat diakui sebagai Surplus Revaluasi Aset Tetap dalam ekuitas. Surplus Revaluasi Aset Tetap tersebut di reklasifikasi ke Saldo Laba pada saat aset tetap dan inventaris dihentikan pengakuannya.
h. Rupa-Rupa Aset
Rupa-rupa aset merupakan pos-pos aset yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam kelompok pos aset yang ada dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri. Klasifikasi aset lain-lain meliputi: pajak dibayar dimuka, biaya dibayar dimuka, mata uang kertas dan logam yang ditarik dari peredaran dan tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah namun masih dalam masa tenggang pertukaran, piutang dari perusahaan asuransi dan lainnya misalnya commemorative coins/notes.
i. Kewajiban Segera Dibayar
Kewajiban segera dibayar merupakan kewajiban yang telah jatuh tempo dan atau yang segera dapat ditagih oleh pemiliknya dan harus segera dibayar. Kewajiban segera dibayar meliputi: saldo rekening tabungan yang sudah ditutup dan deposito yang sudah jatuh tempo namun belum diambil oleh pemilik, kiriman uang masuk/keluar, kredit yang diberikan yang bersaldo kredit ketika nasabah melakukan pembayaran yang melebihi jumlah terutang secara kontraktual, selisih hasil penjualan agunan yang dikuasai BPR yang merupakan hak debitur, deviden yang sudah ditetapkan tetapi belum dibayarkan, potongan pajak penghasilan karyawan dan pajak atas bunga final (PPh pasal 21 dan pasal 23) dan denda/sanksi kewajiban membayar kepada instansi terkait.
Laporan Tahunan PT. BPR Asli Dana Mandiri Tahun 2020 Halaman 45 Dari 50 j. Simpanan
Simpanan merupakan dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank umum atau BPR lain) kepada BPR berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan meliputi tabungan dan deposito.
k. Pinjaman Yang Diterima
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank umum dan BPR lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
l. Kewajiban Imbalan Kerja
Perusahaan belum sepenuhnya menghitung kewajiban imbalan pasca kerja sebagaimana diatur dalam SAK ETAP bab 23 "Imbalan Kerja". Pengakuan kewajiban tersebut didasarkan pada ketentuan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Dalam ketentuan tersebut Perusahaan diwajibkan untuk membayarkan imbalan kerja kepada karyawannya pada saat mereka berhenti bekerja dalam hal mengundurkan diri, pensiun normal, meninggal dunia dan cacat tetap. Besarnya imbalan pasca kerja tersebut terutama berdasarkan lamanya masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat penyelesaian hubungan kerja. Pada dasarnya imbalan kerja berdasarkan UU Ketenagakerjaan No.13/2003, tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pada tanggal 31 Desember 2020 perusahaan telah mengikutkan karyawannya pada BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang meliputi Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
m. Kewajiban Lain-Lain
Kewajiban lain-lain merupakan pos yang dimaksudkan untuk menampung kewajiban BPR yang tidak dapat di golongkan ke dalam salah satu pos kewajiban yang ada dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos sendiri.
n. Modal Disetor
Modal disetor diakui pada saat penerimaan setoran modal bank berupa kas maupun aset non-kas. Modal disetor dicatat berdasarkan:
- Jumlah uang yang disetor;
- Setoran saham dalam bentuk uang, sesuai transaksi nyata; - Besarnya utang yang dikonversi menjadi modal;
- Setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga wajar saham, yaitu nilai wajar yang disepakati RUPS untuk saham;
Laporan Tahunan PT. BPR Asli Dana Mandiri Tahun 2020 Halaman 46 Dari 50 o. Saldo Laba
Saldo laba merupakan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian deviden, koreksi laba rugi periode lalu dan reklasifikasi surplus, revaluasi aset tetap.
Saldo laba dikelompokkan menjadi:
- Cadangan tujuan yaitu cadangan yang dibentuk dari laba netto setelah pajak yang tujuan penggunaannya telah ditetapkan;
- Cadangan umum yaitu cadangan yang dibentuk dari laba netto setelah pajak yang dimaksudkan untuk memperkuat modal;
- Saldo laba yang belum ditentukan tujuannya terdiri dari laba periode lalu yang belum ditetapkan penggunaannya dan laba rugi periode berjalan.
p. Pengakuan pendapatan dan Beban
Bank mengakui pendapatan dan beban bunga dengan menggunakan metode accrual. Bank tidak mengakui pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan atau aset produktif lainnya yang telah di klasifikasikan sebagai non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dicatat sebagai tagihan kontijensi. Yang dimaksud dengan aset produktif non-performing adalah bilamana terdapat tunggakan pokok, tunggakan bunga dan cerukan sebagaimana tercatat dalam ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Provisi
Provisi yang sehubungan dengan kredit yang diberikan diakui sebagai pendapatan provisi yang di amortisasi selama jangka waktu kredit.Provisi sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diterima dari bank umum di amortisasi selama jangka waktu pinjaman kredit yang diberikan.
q. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
r. Cadangan Menurut Undang-Undang
Menurut undang-undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun 1995 dengan perubahan terakhir undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, Bank wajib setiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai 20% dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Laporan Tahunan PT. BPR Asli Dana Mandiri Tahun 2020 Halaman 47 Dari 50
BPR belum membentuk cadangan sesuai ketentuan karena BPR masih mengalami kerugian sejak berdiri sehingga belum bisa membentuk cadangan.
s. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
t. Hal Lain
1) Kebijakan Menghadapi Pandemi COVID-19
Dalam menghadapi pandemi COVID-19 PT. BPR Asli Dana Mandiri sudah meiliki pedoman dan kebijakan yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Direktur. Kebijakan pertama adalah Pedoman dan Kebijakan Stimulus Kredit Bagi Debitur Dampak Penyebaran COVID-19 PT. BPR Asli Dana Mandiri yang telah disahkan melalui Surat Keputusan nomor : 008/Skep-BPR.ADM/IV/2020 tanggal 03 April 2020. Pedoman tersebut berisi kebijakan terhadap debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19 yang meliputi kriteria debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19, sektor ekonomi debitur yang terkena dampak COVID-19, kebijakan penetapan kualitas aset, kebijakan restrukturisasi kredit, kebijakan pemberian kredit / penyediaan dana baru dan pelaporan. Dalam pelaksanaan kebijakan ini, Direksi dan Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif sesuai dengan yang sudah diatur dalam kebijakan ini.
Kebijakan kedua adalah Kebijakan BPR Sebagai Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019. Kebijakan ini telah disahkan melalui Surat Keputusan nomor : 010/Skep-BPR.ADM/VI/2020, kemudian kebijakan ini direvisi dan disahkan melalui Surat Keputusan nomor : 015/Skep-BPR.ADM/XI/2020. Berdasarkan kebijakan ini diketahui bahwa PT. BPR Asli Dana Mandiri mempunyai kebijakan sebagai berikut:
- PT. BPR Asli Dana Mandiri membentuk penyisihan penghapusan aset produktif umum sebesar 0% (nol persen) sampai dengan 0,5% (nol koma lima persen) untuk aset produktif dengan kualitas lancar terhitung tanggal 01 Desember 2020 sampai dengan 31 Maret 2021 yang mana akan ditetapkan berdasarkan ketentuan internal sendiri.
Laporan Tahunan PT. BPR Asli Dana Mandiri Tahun 2020 Halaman 48 Dari 50
- Perhitungan persentase nilai agunan yang diambilalih sebagai faktor pengurang modal inti dalam perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum BPR menggunakan posisi laporan bulan Maret 2020.
- BPR dapat melakukan penyediaan dana dalam bentuk penempatan dana antar bank pada BPR dan BPRS lain untuk penanggulangan permasalahan likuiditas pada BPR dan BPRS lain. Penyediaan dana dalam bentuk penempatan dana antar bank pada BPR untuk penanggulangan permasalahan likuiditas dikecualikan dari ketentuan batas maksimum pemberian kredit penyaluran dana dengan ketentuan paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari modal BPR dan BPRS, dan didasarkan pada surat pernyataan dari BPR dan BPRS yang melakukan penempatan dana dan surat pernyataan dari BPR dan BPRS yang menerima penempatan dana.
- Sesuai dengan POJK No.34/POJK.03/2020, BPR dapat menyediakan dana pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan SDM kurang dari 5% (lima persen) dari realisasi biaya sumber daya manusia tahun sebelumnya.
- BPR wajib menyampaikan laporan penyediaan dana dalam bentuk penempatan dana antar bank untuk penanggulangan likuiditas paling lambat tanggal 10 (sepuluh) pada bulan berikut nya setelah penyediaan dana tersebut. Apabila tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari Sabtu, hari Minggu, dan / atau hari libur nasional, BPR menyampaikan laporan penyediaan dana dalam bentuk penempatan dana antar bank untuk penanggulangan permasalahan likuiditas pada hari kerja berikutnya.
2) Kelangsungan Usaha
PT. BPR Asli Dana Mandiri mengalami kerugian secara berturut-turut selama tiga tahun terakhir atau sejak berdirinya BPR. Oleh karena itu manajemen membuat rencana strategis untuk memperbaiki kondisi tersebut. Rencana tersebut tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2020, adapun rencana yang telah dibuat manaj-emen adalah sebagai berikut:
- Kebijakan jangka pendek (1 tahun)
Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit dengan selalu mengedepankan prinsip 5C, meningkatkan penyaluran kredit kendaraan bermotor (kendaraan roda dua dan roda empat) dengan bekerjasama dengan dealer motor baru dan dealer mobil baru juga seken, melakukan promosi pemasaran baik melalui iklan ataupun postingan pada media sosial, dan membentuk kerjasama tim yang baik, khususnya pada bagian bisnis untuk dapat meningkatkan kualitas dan kualitas pemberian kredit.
Laporan Tahunan PT. BPR Asli Dana Mandiri Tahun 2020 Halaman 49 Dari 50
- Kebijakan jangka menengah (3 tahun)
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pengetahuan dengan memberikan pelatihan memadai, meningkatkan pencapaian tingkat kesehatan bank sehingga dapat menjadi BPR dengan kinerja keuangan yang sehat, dan mengembangkan portal untuk menerima permohonan kredit secara online untuk menghadapi era digitalisasi perbankan. - Kebijakan jangka panjang (5 tahun)
Pengembangan jaringan kantor melalui pembukaan kantor cabang di kota Batam, Dikenal baik oleh masyarakat luas khususnya Tanjungpinang dan Bintan, Menjadi BPR dengan tingkat kesehatan bank yang baik dan sehat dan mengembangkan layanan online untuk meningkatkan performa perbankan secara keseluruhan.
- Strategi Pengembangan Bisnis
Untuk merealisasikan target – target yang telah ditetapkan, maka BPR akan menerapkan strategi – strategi, diantaranya : 1) Mengembangkan skema kredit dengan jangka waktu yang lebih pendek dan nominal yang lebih kecil, 2) Mempercepat proses pemberian kredit, dan 3) Mengadakan kerjasama dengan dealer kendaraan dan pengembang / developer dalam rangka penyaluran kreditKebijakan.
1 Perkembangan Usaha a.
Total asset tahun 2020 64.244.931.621
Total asset tahun 2019 58.149.183.726
Peningkatan (Penurunan) 6.095.747.895 Persentase Peningkatan (penurunan) 10,48%
b. Penghimpunan Dana
Deposito Tabungan
Dana yang dihimpun tahun 2020 48.048.159.913 6.355.935.435 Dana yang dihimpun tahun 2019 38.706.839.301 3.493.012.261
Peningkatan (Penurunan) 9.341.320.612 2.862.923.174 Persentase Peningkatan (penurunan) 24,13% 81,96% c. Pemberian kredit
Pinjaman yang diberikan tahun 2020 46.064.547.485
Pinjaman yang diberikan tahun 2019 42.421.742.395
Peningkatan (Penurunan) 3.642.805.090 Persentase Peningkatan (penurunan) 8,59%
2 Permodalan
a. Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (Rincian Terlampir)
b. Ratio Kecukupan Modal (Rincian Terlampir)
Jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun PT. BPR Asli Dana Mandiri 31 Desember 2020, yaitu deposito dan tabungan dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah pinjaman yang diberikan PT. BPR Asli Dana Mandiri 31 Desember 2020, mengalami peningkatan, dengan rincian sebagai berikut:
Bank diwajibkan memenuhi persyaratan ratio kewajiban penyediaan modal (KPMM) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan, yang mempertimbangkan secara kuantitatif seperti aset, kewajiban dan akun of balance sheet tertentu juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan resiko tertimbang.
Bank akan selalu memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan termasuk dalam bidang permodalan sehingga apabila terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut. Bilamana bank tidak memenuhi rasio kecukupan modal (CAR) maka Otoritas Jasa Keuangan dapat mengambil tindakan yang memengaruhi operasi bank
Total aset PT. BPR Asli Dana Mandiri per 31 Desember 2020, mengalami peningkatan dengan rincian sebagai berikut :
TANGGAL 31 DESEMBER 2020
Total asset
Kas 151.627.400
Penempatan pada bank lain (giro dan tabungan) 9.425.499.388
Jumlah 9.577.126.788