Rincian_sebagai_berikut:
Sektor Energi, Inspeksi dan
Jasa Angkutan Jasa Karoseri Sewa Properti Jasa Lainnya Training Eliminasi Jumlah
P e n d a p a t a n
E k s t e r n a l 64.584.644.870 2.500.690.905 175.076.100 - 67.260.411.875 Antar Segmen 252.000.000 - 204.000.000 (456.000.000) -Jumlah Pendapatan 64.836.644.870 2.500.690.905 379.076.100 - - (456.000.000) 67.260.411.875 Beban Operasi Jasa (50.138.913.997) (1.604.648.926) (835.206.752) - - 252.000.000 (52.326.769.675) Laba (Rugi) Bruto 14.697.730.873 896.041.979 (456.130.652) - - (204.000.000) 14.933.642.200 Beban Usaha (6.828.213.685) (29.655.781) (3.669.784.875) (346.218.447) 204.000.000 (10.669.872.788) Laba (Rugi) Usaha 7.869.517.188 866.386.198 (4.125.915.527) (346.218.447) - - 4.263.769.412 Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Neto (4.266.726.183) (7.188.139) (37.767.944.054) (139.852.944) (685.587) - (42.182.396.907) Laba (Rugi) sebelum Pajak 3.602.791.005 859.198.059 (41.893.859.581) (486.071.391) (685.587) - (37.918.627.495) Pajak Penghasilan 65.190.969 (18.882.818) (22.400.000) - - 23.908.151 Laba (Rugi) Periode Berjalan 3.667.981.974 840.315.241 (41.916.259.581) (486.071.391) (685.587) - (37.894.719.344)
56 Segmen Usaha (Lanjutan)
Sektor Energi, Inspeksi dan
Jasa Angkutan Jasa Karoseri Sewa Properti Jasa Lainnya Training Eliminasi Jumlah
Aset Segmen 297.196.179.637 4.683.208.856 187.072.678.807 30.450.832.524 - 5.597.852.387 525.000.752.211 Investasi Saham 167.057.705.332 500.000 17.667.090 - - (167.058.205.332) 17.667.090 Jumlah Aset 464.253.884.969 4.683.708.856 187.090.345.897 30.450.832.524 - (161.460.352.945) 525.018.419.301
Liabilitas Segmen 115.701.624.856 408.606.685 32.236.663.798 18.111.349.668 (5.430.888.706) 161.027.356.301 Selisih Lebih Bagian rugi Bersih
Entitas Anak di atas Nilai Investasi 2.202.939.937 - - - - (2.202.939.937) -Ekuitas - Entitas Induk 346.349.320.176 4.275.102.171 154.853.682.099 12.339.482.856 - (153.826.524.302) 363.991.063.000 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 464.253.884.969 4.683.708.856 187.090.345.897 30.450.832.524 - (161.460.352.945) 525.018.419.301
Untuk Periode 6 Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)
Sektor Energi, Inspeksi dan
Jasa Angkutan Jasa Karoseri Sewa Properti Jasa Lainnya Training Eliminasi Jumlah
P e n d a p a t a n
E k s t e r n a l 54.931.636.042 1.651.873.300 27.571.068.128 - - 84.154.577.470 Antar Segmen 216.000.000 - 600.000.000 - - (816.000.000) -Jumlah Pendapatan 55.147.636.042 1.651.873.300 28.171.068.128 - - (816.000.000) 84.154.577.470 Beban Operasi Jasa (45.600.733.426) (1.311.477.849) (23.979.800.768) - - 216.000.000 (70.676.012.043) Laba Bruto 9.546.902.616 340.395.451 4.191.267.360 - - (600.000.000) 13.478.565.427 Beban Usaha (6.798.673.551) (146.812.199) (3.052.778.331) - (359.071.827) 600.000.000 (9.757.335.908) Laba (Rugi) Usaha 2.748.229.065 193.583.252 1.138.489.029 - (359.071.827) - 3.721.229.519 Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Neto (2.600.199.970) 5.182.458 (212.052.462) - (12.522.134) - (2.819.592.108) Laba (Rugi) sebelum Pajak 148.029.095 198.765.710 926.436.567 - (371.593.961) - 901.637.411 Pajak Penghasilan 359.007.855 - (98.432.683) - - - 260.575.172 Laba (Rugi) Periode Berjalan 507.036.950 198.765.710 828.003.884 - (371.593.961) - 1.162.212.583
Aset Segmen 285.397.806.919 4.390.739.502 196.787.114.472 7.702.086.897 685.588 (2.452.856.997) 491.825.576.381 Investasi Saham 164.691.475.052 50.500.000 17.667.090 - 1.000.000 (164.717.975.052) 42.667.090 Jumlah Aset 450.089.281.971 4.441.239.502 196.804.781.562 7.702.086.897 1.685.588 (167.170.832.049) 491.868.243.471
Liabilitas Segmen 100.913.763.998 1.064.647.269 36.892.088.160 5.876.532.650 - (10.101.537.146) 134.645.494.931 Selisih Lebih Bagian rugi Bersih
Entitas Anak di atas Nilai Investasi 2.202.939.937 - - - - (2.202.939.937) -Ekuitas - Entitas Induk 346.972.578.036 3.376.592.233 159.912.693.402 1.825.554.247 1.685.588 (154.866.354.966) 357.222.748.540 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 450.089.281.971 4.441.239.502 196.804.781.562 7.702.086.897 1.685.588 (167.170.832.049) 491.868.243.471
Per 31 Desember 2013 (Diaudit)
57 Segmen Geografis
P e n g h a s i l a n
Rincian pendapatan bersih untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni sebagai berikut:
2 0 1 4 2 0 1 3
(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)
DKI Jakarta 52.146.973.591 48.224.520.375 Jawa Tengah 7.081.762.124 -Kalimantan Timur 4.290.000.000 1.142.705.000 Jawa Barat 3.741.676.160 7.216.283.967 Jawa Timur - 27.571.068.128 J u m l a h 67.260.411.875 84.154.577.470
23. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Perseroan mempunyai aset moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Mata Uang Asing Ekuivalen Mata Uang Asing Ekuivalen
Rp'000 Rp'000
A S E T
Kas dan Setara Kas USD 35.922 429.950 495.181 6.035.766 Piutang Usaha - Bersih USD 172.500 2.064.653 521.507 6.356.648 L I A B I L I T A S
Utang Usaha kepada Pihak Ketiga USD (1.360.344) (16.281.957) (1.403.181) (17.103.373) Jumlah Liabilitas - Bersih USD (1.151.922) (13.787.354) (386.493) (4.710.959)
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) 31 Desember 2013 (Diaudit)
Kurs konversi yang digunakan per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut:
2 0 1 4 2 0 1 3
58
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Kebijakan keuangan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perseroan dan Entitas Anak.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa perseroan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perseroan melakukan kesepakatan mengenai jangka waktu pembayaran pada saat pengadaan kontrak kerja dengan para pelanggannya dan memonitor sistem pembayaran dari pelanggan dan telah menerapkan denda kepada pelanggan yang telah melewati masa tenggang pembayaran yang telah ditentukan.
Perseroan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank dengan reputasi yang baik.
Risiko Kredit
Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Kas dan Setara Kas 5.288.049.276
Piutang Usaha 24.861.529.018
Piutang Lain-lain 13.008.270.197
Piutang Pihak Berelasi 837.134.282
Uang Jaminan 204.273.000
J u m l a h 44.199.255.773
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan dan Entitas Anak terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter, yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Risiko ini dikelola lindung nilai natural yang berasal dari aset dan liabilitas moneter dalam mata uang yang sama.
Pada tanggal 30 Juni 2014, liabilitas bersih Perseroan dan Entitas Anak dalam mata uang asing adalah USD. Apabila USD menguat/melemah 10% terhadap Rupiah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka rugi sebelum pajak akan naik/turun sebesar Rp 1.379 juta diakibatkan kerugian/keuntungan selisih kurs yang dicatat di laba rugi.
59 Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perseroan terpengaruh risiko perubahan suku bunga terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga dan nilai wajar kepada Perseroan.
Pada tanggal 30 Juni 2014, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin dengan seluruh variabel-variabel lain, maka rugi sebelum pajak untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 akan naik/turun sebesar Rp 470.911.911.
Saat ini Perseroan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.
Risiko Likuiditas
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas memadai untuk mendukung kegiatan bisnis Perusahan dan Entitas Anak secara tepat waktu. Dalam mengantisipasi risiko pengelolaan dana, Perseroan dan Entitas Anak telah melakukan prediksi dana untuk jangka pendek dan menengah dalam mendukung kebutuhan operasionalnya dan memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. Rincian liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anak per 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Dalam Waktu
Dalam Waktu Dalam Waktu Lebih dari
Jumlah 1 Tahun 1 - 5 Tahun 5 Tahun
Utang Bank 94.182.382.194 46.628.567.597 47.553.814.597
-Utang Usaha 21.957.727.523 21.957.727.523 -
-Utang Lain-lain 6.470.228.607 5.257.101.417 1.213.127.190
-Beban Akrual 2.413.999.590 2.413.999.590 -
-Utang Pembiayaan Konsumen 2.896.479.726 1.612.340.652 1.284.139.074
-J u m l a h 127.920.817.640 77.869.736.779 50.051.080.861 -Pengelolaan Modal
Tujuan Perseroan dan Entitas Anak ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Perseroan dan Entitas Anak secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perseroan dan Entitas Anak, profitabilitas saat ini dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perseroan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
60 Pengelolaan Modal (Lanjutan)
Perseroan dan Entitas Anak memonitor berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi utang bersih dengan total ekuitas. Utang bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas.
Rasio gearing sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2 0 1 4 2 0 1 3
(Tidak Diaudit) (Diaudit)
Jumlah Pinjaman 112.198.479.309 87.694.629.033
Kas dan Setara Kas (5.288.049.276) (12.543.798.005)
Pinjaman Bersih 106.910.430.033 75.150.831.028
Ekuitas 359.053.459.696 356.494.280.818
Rasio Gearing (%) 30% 21%
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Tabel berikut ini menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013:
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Kas dan Setara Kas 5.288.049.276 5.288.049.276 12.543.798.005 12.543.798.005 Piutang Usaha 24.861.529.018 24.861.529.018 30.738.718.740 30.738.718.740 Piutang Lain-Lain 13.008.270.197 13.008.270.197 13.639.198.716 13.639.198.716 Piutang Pihak Berelasi 837.134.282 837.134.282 689.559.282 689.559.282 Aset Lain-Lain 204.273.000 204.273.000 149.953.000 149.953.000 J u m l a h 44.199.255.773 44.199.255.773 57.761.227.743 57.761.227.743 Tersedia untuk Dijual
Investasi pada Instrumen Ekuitas 112.305.167.090 112.305.167.090 108.917.667.090 108.917.667.090 Jumlah Aset Keuangan 156.504.422.863 156.504.422.863 166.678.894.833 166.678.894.833
61
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Liabilitas Keuangan
Liabiilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Utang Bank 94.182.382.194 94.182.382.194 68.499.136.431 68.499.136.431 Utang Usaha kepada Pihak Ketiga 21.957.727.523 21.957.727.523 21.643.931.548 21.643.931.548 Utang Lain-Lain 6.470.228.607 6.470.228.607 6.505.492.359 6.505.492.359 Beban Akrual 2.413.999.590 2.413.999.590 2.832.632.544 2.832.632.544 Utang Pembiayaan Konsumen 2.896.479.726 2.896.479.726 2.663.316.456 2.663.316.456 Utang Pihak Berelasi - - 1.206.000.000 1.206.000.000 Jumlah Liabilitas Keuangan 127.920.817.640 127.920.817.640 103.350.509.338 103.350.509.338
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) 31 Desember 2013 (Diaudit)
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi yang wajar (arm-lenght transactions).
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:
- Nilai wajar investasi pada instrumen ekuitas berdasarkan harga kuotasi pasar adalah sebesar nilai tercatatnya. Nilai wajar aset keuangan ini ditetapkan berdasarkan harga kuotasi pasar yang tersedia di bursa.
- Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, utang pembiayaan konsumen dan utang bank mendekati nilai tercatatnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut, atau efek diskonto tidak signifikan atau dikenakan suku bunga pinjaman yang berlaku di pasaran pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim.
- Nilai wajar piutang pihak berelasi, investasi pada instrumen ekuitas tanpa kuotasi pasar, aset lain-lain dan utang pihak berelasi tidak disajikan, karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal dimana instrumen keuangan tersebut tidak memiliki jangka waktu pengembalian secara kontraktual.
26. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING
a. Sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Agris dan PT Bank Mestika Dharma dan MDL dari PT Bank Mestika Dharma, Perseroan dan MDL
diwajibkan meminta persetujuan tertulis dari bank untuk melakukan tindakan-tindakan yang dibatasi dalam perjanjian kredit.
62
b. Perseroan telah mengadakan Perjanjian Pengangkutan dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement), terakhir diperbaharui dengan Perjanjian Pengangkutan Semen Kantong No. 186/Agr-ITP/HO/VI/14 tanggal 19 Mei 2014 (Perjanjian Pengangkutan), di mana Indocement menunjuk Perseroan untuk mengangkut semen bag lewat darat dari Citeureup dan Palimanan ke beberapa kota atau tempat tujuan. Penunjukan ini tidak bersifat eksklusif sehingga Indocement berhak menunjuk dan atau menggunakan jasa pengangkutan pihak lain dan berhak menetapkan jumlah semen bag yang akan diangkut dan dikirim oleh Perseroan sesuai kondisi dan kinerja Perseroan.
Perseroan juga mengadakan Perjanjian Pengangkutan Material dengan Indocement dengan Perjanjian Pengangkutan Material No. 201/Agr-ITP/HO/VI/14 tanggal 9 Juni 2014, dimana Indocement menunjuk Perseroan untuk mengangkut material (clinker, batu bara, gypsum, laterite, trass, cangkang kelapa sawit, copper slag) lewat darat dari lokasi yang ditentukan Indocement ke beberapa kota atau tempat tujuan. Penunjukan ini tidak bersifat eksklusif sehingga Indocement berhak menunjuk dan atau menggunakan jasa pengangkutan pihak lain dan berwenang menentukan dan menetapkan jadwal pelaksanaan pengangkutan. Kedua perjanjian dengan Indocement diatas akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2017.
c. Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perseroan memperoleh Purchase Order (PO) No. 4500031647 dari PT Holcim Indonesia Tbk. Purchase Order merupakan perjanjian
pengangkutan, dimana Holcim menunjuk Perseroan untuk melaksanakan pengiriman barang milik Holcim dengan menggunakan Truk dari/ke Wilayah transportasi atau ke lokasi- yang ditentukan dalam PO tersebut. PO ini berlaku sampai dengan 22 Oktober 2013. Pada tanggal 17 Mei 2013, Perseroan kembali memperoleh PO No. 4500036303 dari PT Holcim Indonesia Tbk. PO ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2015.
Perseroan juga mengadakan Perjanjian Pengangkutan Angkutan Batu Pecah dengan PT Holcim Beton (Holcim) dengan Perjanjian Operasional Angkutan Batu Pecah No. 012/AGMT/LCA-FIN-ADW/HB/II/2014 tanggal 14 Februari 2014, dimana Holcim
menunjuk Perseroan untuk melaksanakan pengiriman batu pecah dengan menggunakan dump truk dari/ke lokasi pengiriman dalam wilayah transportasi atau ke lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Holcim dari waktu ke waktu. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun dan akan berakhir pada tanggal 13 Februari 2019.
d. Pada tanggal 15 Januari 2007, PKR menandatangani perjanjian “production barge (floating
production facility) service” dengan Santos selama 6 tahun dengan nilai estimasi kontrak
USD 78.025.135, dimana PKR menyetujui untuk menyewakan Production Barge kepada Santos sebagai sewa kapal, sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian ini.
63
e. Pada tanggal 1 September 2008, PKR menandatangani perjanjian sewa kapal dengan MIH selama 6 tahun, dimana PKR menyewa floating (production) storage and offloading (FPSO) dari MIH. Perjanjian ini diubah terakhir kalinya pada tanggal 24 September 2010 mengenai ketetapan tarif harian menjadi USD19.022 sampai dengan 24 September 2011 dan USD10.145 untuk periode 24 September 2011 sampai dengan 24 September 2013 .
Pada tanggal 1 Januari 2012, MIH menandatangani dan mentransfer Perjanjian Charter
termasuk semua hak, keuntungan, dan bunga yang terkait dengan Perjanjian Charter ke PT Apexindo Pratama Duta Tbk, tarif harian menjadi USD 12.000 per hari sampai dengan
perjanjian dengan Santos berakhir.
f. Perseroan menandatangani beberapa perjanjian sewa menyewa kendaraan dengan PT Aneka Food Tatarasa Industri dimana Perseroan menyewakan kendaraan kepada PT Aneka Food Tatarasa Industri untuk keperluan operasional. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan 16 Oktober 2015.
g. Pada Tanggal 1 April 2014, Perseroan mengadakan perjanjian dengan PT Dinamika Logistindo Indonesia. Perjanjian tersebut berkenaan dengan pallet yang akan digunakan Perseroan dalam pendistribusian semen Tiga Roda di gudang PT Dinamika Logistindo Indonesia yang berlaku sampai dengan 1 April 2017.
h. Perseroan mengadakan Perjanjian Pengangkutan dengan PT Tirtamas Lestari tanggal 2 Agustus 2012, dimana PT Tirtamas Lestari menunjuk Perseroan untuk melaksanakan
pengiriman produk milik PT Tirtamas Lestari dengan menggunakan truk dari/ke wilayah transportasi atau ke lokasi-lokasi yang ditentukan oleh PT Tirtamas Lestari dari waktu ke waktu. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun yang akan berakhir tanggal 1 Agustus 2013 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk 1 tahun berikutnya dan demikian seterusnya, kecuali PT Tirtamas Lestari memutuskan untuk tidak melanjutkan perjanjian ini. Penunjukkan ini tidak bersifat eksklusif sehingga PT Tirtamas Lestari berhak menunjuk dan/atau menggunakan jasa pengangkutan pihak lain.
i. Pada tanggal 3 September 2012, Perseroan menandatangani perjanjian kontrak sewa dengan PT Dinamika Logistindo Indonesia yang telah diubah terakhir tanggal 8 Oktober 2012, dimana Perseroan menyewakan tanah dan bangunan seluas 18.000m2 di Jalan Raya Tlajung Udik Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Perjanjian ini berlaku 5 tahun yang akan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017.
j. Berdasarkan Akta Notaris No 281 tanggal 29 Januari 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa - menyewa dengan Ibu Arsih. Perseroan menyewa sebidang tanah yang terletak di jalan Nusantara Cilacap dengan jangka waktu selama 5 (lima) tahun. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal 1 Januari 2018.
k. Perseroan menandatangani beberapa perjanjian pengangkutan dan pengiriman pupuk petroganik jalur darat dengan PT Petrokimia Gresik (Petrokimia), dimana Petrokimia menunjuk Perseroan untuk melaksanakan pekerjaan jasa pengangkutan dan pengiriman pupuk Petroganik dari gudang asal ke gudang penyangga yang di tunjuk Petrokimia. Perjanjian berlaku sampai dengan 31 Oktober 2014.
64
l. Berdasarkan Akta Notaris No. 1 tanggal 12 Mei 2014, Perseroan menyewa sebidang tanah berikut bangunan diatasnya yang terletak di Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang Kecamatan Jayanti, Kelurahan Sumur Bandung. Perjanjian sewa menyewa ini berlaku selama 2 tahun yang akan berakhir pada tanggal 7 Mei 2016.
m. Pada tanggal 7 Maret 2014, Perseroan mengadakan perjanjian dengan PT Soeria Borneo Resources berkaitan dengan penyewaan dump truck dan jasa angkutan hasil galian tambang. Perseroan menunjuk PT Soeria Borneo Resources sebagai agen perseroan dalam menyewakan dump truck. Kerjasama penyewaan dumptruck tersebut akan meliputi penyewaan pekerjaan over burden galian tanah dan pekerjaan hauling batubara.
Jenis dan jumlah barang yang akan disewakan yakni heavy dump truck hino FM 260 JD tahun produksi 2008 dengan jumlah yakni 10 unit sampai dengan 20 unit. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 7 Maret 2015.
n. Pada tanggal 27 Juni 2014, MDL telah mengadakan perjanjian sewa lahan dan bangunan dengan PT Tirta Investama dimana MDL sebagai pihak yang menyewakan setuju menyewakan lahan dan bangunan seluas 48.930 m2 kepada PT Tirta Investama.
Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Mei 2017.
27. KONDISI KEUANGAN
Saldo rugi Perseroan per tanggal 30 Juni 2014 telah mencapai Rp 1.212 milyar atau sebesar 82% dari modal disetor dan tambahan modal disetor sebesar Rp 1.470 milyar.
Manajemen Perseroan tetap berhati-hati dalam mengelola dan menjalankan usahanya dan akan terus melakukan serangkaian tindakan untuk mengurangi dampak memburuknya kondisi keuangan Perseroan antara lain:
- Meningkatkan operasional Perseroan dan Entitas Anak dengan mencari peluang dan pelanggan baru.
- Meningkatkan efisiensi kerja di semua bagian. - Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan
- Terus meningkatkan teknologi dan sistem informasi Perseroan dan Entitas Anak.
Perseroan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
65
Informasi tambahan atas Laporan Arus Kas Konsolidasian terkait aktivitas non kas adalah sebagai berikut:
2 0 1 3 2 0 1 4 (Tidak Direviu) Perolehan Penyertaan Saham melalui Konversi
Piutang Pihak Berelasi 1.766.000.000 -Perolehan Aset Tetap melalui:
- Utang Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan 3.884.414.000 882.400.000 - Peningkatan Utang Pihak Berelasi - 7.926.000.000 Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi pada
Instrumen Ekuitas 3.412.500.000 43.712.500.000
Penjualan Investasi dalam Saham melalui Piutang
Lain-lain 400.000.000
-29. KEJADIAN SETELAH PERIODE PELAPORAN
Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 17 September 2014 dari Notaris Eka Putianto, SH, Perseroan dan RDR menyetujui untuk membeli 399 dan 1 saham MAD atau sebesar 39,99% dan 0,01% dari modal ditempatkan dan disetor dari PT Dinamika Logistindo Indonesia dan Ir. Alit. Atas pembelian saham tersebut, kepemilikan saham Perseroan dan RDR di MAD meningkat menjadi 99,99% dan 0,01%.
30. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan dan Entitas Anak, namun belum berlaku efektif untuk Laporan Keuangan Konsolidasian periode yang berakhir 30 Juni 2014:
- PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari Pos-pos-Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
- PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang diadopsi dari IAS 4, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan Laporan Keuangan Tersendiri sebagai informasi tambahan. Peraturan akuntansi untuk Laporan Keuangan Konsolidasian diatur dalam PSAK 65.
66
- PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini antara lain menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
- PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) yang mengenai peraturan akuntansi untuk Laporan Keuangan Konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
- PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
- PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diijinkan.
Perseroan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan.