• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI SEGMEN SEGMENT INFORMATION

a. Segmen operasi a. Operating segments

Informasi segmen berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut:

Segment information is presented based on the business segments, which are as follows:

i. Segmen pertambangan timah terdiri dari Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan peleburan timah.

i. The tin mining segment consists of the Company operations which are involved in tin mining and smelting.

ii. Segmen industri terdiri dari satu entitas anak, TI, yang bergerak di bidang produksi tin chemical dan tin solder.

ii. The industry segment consists of the Company’s subsidiary, TI, which is involved in tin chemical and tin solder production.

iii. Segmen konstruksi terdiri dari satu entitas anak, DAK, yang bergerak di bidang perbengkelan, konstruksi dan jasa perkapalan.

iii. The construction segment consists of one of the Company’s subsidiary, DAK, which is involved in workshop, construction and shipping dockyard services.

iv. Segmen pertambangan batubara terutama berasal dari kegiatan usaha TAJ yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batubara.

iv. The coal mining segment is primarily from the operations of TAJ which are involved in coal mining and trading.

v. Segmen lainnya terutama berasal dari perdagangan aluminium, kegiatan usaha TKPP yang bergerak di bidang properti.

v. The others segments are primarily from trading of aluminium, the operation of TKPP which are involved in property.

Segmen tersebut menyelenggarakan kegiatan usahanya secara substansial di Indonesia.

Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

Grup mengevaluasi kinerja berdasarkan laba atau rugi operasi sebelum beban pajak penghasilan. Grup mencatat penjualan dan transfer antar segmen seolah-olah penjualan dan transfer tersebut dilakukan kepada pihak ketiga, misalnya pada harga pasar kini.

These segments conduct all of their business in Indonesia. All inter-segment transactions have been eliminated in the preparation of the consolidated financial statements.

The Group evaluate performance based on operating profit or loss before income tax expense. The Group record inter-segments sales and transfers as if the sales and transfers were carried out to a third party, such as at market price.

36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 36. SEGMENT INFORMATION (continued) b. Informasi keuangan segmen b. Segment financial information

Berikut ini adalah informasi segmen: The segment information is set out below:

Segmen Segmen

pertambangan pertambangan Segmen Segmen Segmen timah/ Batubara/ konstruksi/ industri/ lainnya/

30 September/ Tin mining Coal Mining Construction Industry Other Eliminasi/ Jumlah/

September segment Segment segment segment segment Elimination Total

PENDAPATAN REVENUE

Pendapatan eksternal 8.288.886 329.015 14.716 853.907 212.637 - 9.699.160 External revenue Pendapatan antar segmen 3.524.016 - 171.332 33.021 90.121 (3.818.491) - Inter-segment revenue Jumlah pendapatan 11.812.902 329.015 186.048 886.928 302.758 (3.818.491) 9.699.160 Net revenue

HASIL RESULTS

Hasil segmen 1.612.227 79.618 2.531 75.120 39.731 (614.896) 1.194.332 Segment results

Bagian yang tidak Unallocated

dapat dialokasikan expense

Beban keuangan (276.722) Finance cost

Pendapatan keuangan 10.849 Finance income

Lain-lain (48.246) others

Bagian laba neto Share in net income

perusahaan asosiasi 10.258 of associates

Beban pajak penghasilan (278.018) Income tax expense

Rugi tahun berjalan dari Loss for the year from

Operasi yang dihentikan (413) discontinued operations

Laba periode berjalan 612.040 Profit for the period

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

Aset segmen 14.609.868 228.115 452.072 1.471.303 585.132 (3.753.152) 13.593.339 Segment assets Investasi pada entitas asosiasi 2.250.748 - 134 7.456 6.629 (2.053.769) 211.198 Investments in associates

Jumlah aset yang dikonsolidasikan 13.804.536 Consolidated total assets

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segmen 9.434.612 158.573 276.823 1.219.178 242.641 (3.116.456) 8.215.373 Segment liabilities Liabilities directly associated Jumlah liabilitas yang dikonsolidasikan - 8.215.373 Consolidated total liabilities Penambahan aset tetap 549.423 5.484 6.807 8.123 4.321 - 574.159 Fixed asset addition Penyusutan dan amortisasi 597.042 1.698 14.055 16.739 1.973 - 631.507 Depreciation and amortization

36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 36. SEGMENT INFORMATION (continued)

b. Informasi keuangan segmen (lanjutan) b. Segment financial information (continued) Segmen Segmen

pertambangan pertambangan Segmen Segmen Segmen timah/ Batubara/ konstruksi/ industri/ lainnya/

30 September/ Tin mining Coal Mining Construction Industry Other Eliminasi/ Jumlah/

Sep-20 segment Segment segment segment segment Elimination Total

PENDAPATAN REVENUE

Pendapatan eksternal 11.180.400 - 14.716 405.924 332.450 - 11.933.490 External revenue Pendapatan antar segmen 8.722.103 - 242.852 13.011 152.021 (9.129.987) 0 Inter-segment revenue Jumlah pendapatan 19.902.503 - 257.568 418.935 484.471 (9.129.987) 11.933.490 Net revenue

HASIL - RESULTS

Hasil segmen 185.254 - 8.928 6.897 17.056 (153.304) 64.834 Segment results

Bagian yang tidak Unallocated

dapat dialokasikan expense

Beban keuangan (533.117) Finance cost

Pendapatan keuangan 27.023 Finance income

Lain-lain 185.716 others

Bagian laba neto Share in net income

perusahaan asosiasi (11.086) of associates

Manfaat pajak penghasilan - Income tax benefit

Rugi tahun berjalan dari Loss for the year from

Operasi yang dihentikan (1.190) discontinued operations

Rugi tahun berjalan (255.158) Loss for the period

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

Aset segmen 17.571.430 - 446.051 1.053.383 468.143 (3.397.125) 16.141.883 Segment assets Investasi pada entitas asosiasi 1.576.084 - 134 1.200 20 (1.269.444) 307.995 Investments in associates Asset yang dimiliki untuk dijual - - 302.284 Asset held for sale

Jumlah aset yang dikonsolidasikan 16.752.162 Consolidated total assets

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segmen 13.416.187 - 258.771 703.794 467.473 (3.099.735) 11.746.491 Segment liabilities Liabilities directly associated Liabilitas yang dimiliki untuk dijual - - (1.190) with assets held for sale Jumlah liabilitas yang dikonsolidasikan - 11.745.301 Consolidated total liabilities Penambahan aset tetap 791.933 - 16.439 5.061 23.145 - 836.577 Fixed asset addition Penyusutan dan amortisasi 542.737 - 13.081 16.307 11.094 - 583.219Depreciation and amortization

37. KOMITMEN 37. COMMITMENTS

a. Komitmen penjualan a. Sales commitments

Pada tanggal 30 September 2021 dan 2020, Grup mempunyai beberapa komitmen penjualan kepada beberapa pelanggan produk-produk tertentu dengan jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak. Penyerahan produk akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu.

At 30 September 2021 and 2020, the Group has various commitments to sell certain products to various customers at specified agreed quantities.

The products will be delivered periodically.

37. KOMITMEN (lanjutan) 37. COMMITMENTS (continued)

b. Perjanjian kerjasama dengan PT PAL b. Cooperation agreement with PT PAL DAK, entitas anak, mengadakan perjanjian

kerjasama dengan PT PAL dalam rangka menyelesaikan pembangunan satu unit 24.000 DWT Chemical Tanker (Hull) 242. Nilai kontrak maksimum yang disetujui sebesar AS$7.000.000 (nilai penuh). Dikarenakan proses penyelesaian pembangunan tanker tersebut mengalami keterlambatan, pada tahun 2010 calon pembeli tanker membatalkan kontrak pembeliannya dengan PT PAL. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, PT PAL masih dalam proses mencari calon pembeli potensial untuk tanker tersebut.

DAK, a subsidiary, has entered into an agreement with PT PAL for the completion of the building of one unit 24,000 DWT Chemical Tanker (Hull) 242. The maximum contract value is US$7,000,000 (full amount). Due to the delay in the completion of the building of the Tanker, in 2010, the potential buyer of the Tanker cancelled its purchase agreement with PT PAL.

As at the date of these consolidated financial statements, PT PAL is still in the process of searching for potential buyers for the tanker.

Pada tanggal 13 Desember 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian penyelesaian kewajiban dengan PT PAL, dimana PT PAL akan melunasi kewajibannya pada Grup melalui cicilan dimulai dari bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Desember 2023. Di tahun 2017, Perusahaan dan PT PAL menandatangani amandemen perjanjian penyelesaian kewajiban yang merubah jadwal pembayaran oleh PT PAL.

Provisi penurunan nilai atas tagihan tersebut telah dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian dan manajemen yakin bahwa provisi tersebut telah memadai.

On 13 December 2013, the Company signed a settlement agreement with PT PAL, whereby PT PAL commited to settle its obligations to the Group through monthly settlement starting from March 2014 until December 2023. In 2017, the Company and PT PAL signed an amendment to the settlement agreement which changed the payment schedule to be made by PT PAL.

Provision for impairment of receivables have been provided in these consolidated financial statements and management believes that provision is adequate.

c. Perjanjian kerjasama dengan INUKI c. Cooperation agreement with INUKI Pada tanggal 4 November 2015, Perusahaan

mengadakan perjanjian kerjasama dengan INUKI dalam rangka revitalisasi produksi radioisotop dan radiofarmaka, sebagaimana telah diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 16 Januari 2017. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 3 November 2021 dan dapat diperpanjang kembali. Mempertimbangkan adanya potensi kerugian proyek akibat risiko kegagalan yang tinggi, provisi penurunan nilai piutang telah dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian ini dan manajemen berpendapat bahwa provisi tersebut telah memadai.

On 4 November 2015, the Company entered into an agreement with INUKI to produce radioisotopes and radiopharmeuticals, which

was amended and restated on 16 January 2017. The agreement is valid up to

3 November 2021 and can be extended.

Considering the potential project loss due to the high risk of failure, impairment of receivables has been provided in these consildated financial statements and management is of the opinion that such provision is adequate.

37. KOMITMEN (lanjutan) 37. COMMITMENTS (continued) d. Peraturan mengenai peningkatan nilai

tambah mineral

d. Regulations on domestic value-add for minerals

Pada tanggal 11 Januari 2017, PerMen ESDM No. 5/2017 mengenai “Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di dalam Negeri”

diterbitkan sebagai peraturan implementasi dari PP No. 1/2017.

On 11 January 2017, MoEMR Regulation No. 5/2017 concerning “Increasing Added Value Through Domestic Processing and Refining of Minerals” was issued as an implementation regulation of GR No. 1/2017.

Beberapa ketentuan penting dari peraturan ini antara lain adalah sebagai berikut:

Several key provisions of this regulation among others are as follows:

- Pemegang KK Mineral Logam, IUP OP, IUPK OP, IUP OP khusus pengolahan dan/atau pemurnian dan atau pihak lain dapat melakukan penjualan konsentrat ke luar negeri untuk 5 tahun kedepan sejak 11 Januari 2017 jika memenuhi syarat tertentu, yaitu bersedia untuk mengubah KK menjadi IUPK Operasi Produksi (khusus untuk pemegang KK), memberikan komitmen pembangunan smelter dan membayar bea keluar sesuai dengan peraturan yang berlaku; dan

- Holders of Mineral CoW, IUP OP, IUPK OP, IUP OP specially for processing and/or refinery can export concentrate for a period of 5 years from 11 January 2017 if they meet certain requirements, as follows: willing to change the form of their mining business from CoW into IUPK OP (specific requirement for CoW holders), provide commitment to build refining facility and pay export duties under the prevailing laws and regulation; and - Penjualan ke luar negeri hanya dapat

dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi persetujuan ekspor dari Kementerian ESDM.

- Export can only be done after export recommendation from the MoEMR is obtained.

Manajemen telah melakukan evaluasi atas ketentuan yang ada pada PerMen ESDM No. 5/2017 dan berpendapat bahwa berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh manajemen, Grup akan dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang diatur dalam PerMen ESDM No. 5/2017.

Peraturan Menteri Perdagangan No.

32/M-DAG/PER/6/2013 merupakan amandemen atas Peraturan No. 78/M-DAG/PER/12/2012 mengenai peraturan ekspor timah yang efektif pada tanggal 1 Juli 2013. Dalam amandemen tersebut, semua eksportir timah harus terdaftar pada perdagangan berjangka komoditi (di Indonesia) atau ekspor tidak bisa dilakukan.

Peraturan ini juga dimaksudkan untuk mengurangi ekspor timah ilegal.

Management has assessed the provisions in the MoEMR Regulation No. 5/2017 and is of the opinion that based on management’s assessment, the Group will be able to meet the requirements stipulated in the MoEMR Regulation No. 5/2017.

Minister of Trade Regulation No. 32/M-DAG/PER/6/2013 amended Regulation No.

78/M-DAG/PER/12/2012 regarding tin export regulation which was effective on 1 July 2013.

Under the amended regulation, all tin exporters must be registered with the commodity futures trading (in Indonesia) or else the export cannot be done. This regulation is also intended to reduce export of illegal tin.

37. KOMITMEN (lanjutan) 37. COMMITMENTS (continued) d. Peraturan mengenai peningkatan nilai

tambah mineral (lanjutan)

d. Regulations on domestic value-add for minerals(continued)

Mengenai spesifikasi dan jenis-jenis timah yang dapat diekspor dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan ekspor timah, pada tanggal 24 Juli 2014 Menteri Perdagangan mengeluarkan Peraturan No.

44/M-DAG/PER/7/2014 yang diamandemen dengan Peraturan Menteri Perdagangan No.

33/M-DAG/PER/5/2015 tanggal 12 Mei 2015 yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2015. Peraturan baru ini melarang ekspor timah kecuali jenis timah yang dapat diekspor, yaitu timah murni batangan, tin solder dan produk timah lain yang ditetapkan.

Regarding the specifications and types of tin which are allowed to be exported and the requirements that must be met in order to export tin, on 24 July 2014 the Minister of Trade issued Regulation No. 44/M-DAG/PER/7/2014 which was amended with Regulation of the Minister of Trade No. 33/M-DAG/PER/5/2015 dated 12 May 2015 which will be effective on 1 August 2015. This new regulation prohibits the export of tin except tin with approved specification, such as pure tin bars, tin solder and other specified tin products.

Manajemen berpendapat bahwa produk Grup telah memenuhi ketentuan ekspor ini. Namun, Grup masih terus mengevaluasi dampak dari peraturan ini terhadap kegiatan operasinya.

Management believes that the Group’s products have met the export requirements. However, the Group is currently assessing the impact of these regulations on its operations.

e. Jasa pertambangan e. Mining services

Perusahaan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga sehubungan dengan jasa penambangan bijih timah. Total jasa penambangan yang dibayarkan didasarkan pada tingkat SN bijih timah yang terima oleh Perusahaan dan tarif yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan Perusahaan.

The Company engage third parties in connection with tin ore mining services. Total mining service paid are based on the level of SN tin ore received by the Company and tariff determined based on the Company’s policy.

f. Konstruksi Pabrik Muntok/Mentok Tin Ausmelt (“Proyek Ausmelt”)

Di tahun 2017 dan 2018, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian dengan Outotec Pty Ltd sehubungan dengan Proyek Ausmelt di Muntok/Mentok, Bangka Indonesia.

Nilai atas kontrak untuk Proyek Ausmelt ini sebesar AS$17.080.040 (nilai penuh), AU$4.479.000 (nilai penuh) dan Rp5.945.000.000 (nilai penuh). Pada tahun 2019, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sehubungan dengan pekerjaan komisioning konstruksi atas Proyek Ausmelt dengan nilai kontrak sebesar Rp796 miliar. Pada tanggal 30 September 2021, progress konstruksi sudah mencapai 78,06% (2020: 39,0%).

f. Construction of Muntok/Mentok Tin Ausmelt Plant (“Project Ausmelt”)

In 2017 and 2018, the Company entered into several agreements with Outotec Pty Ltd related to Project Ausmelt in Muntok/Mentok, Bangka, Indonesia. The total value of these agreements is US$17,080,040 (full amount), AU$4,479,000 (full amount) and Rp5,945,000,000 (full amount).

In 2019, the Company entered into agreement with PT Wijaya Karya (Persero) Tbk related to Engineering Procurement Construction Commissioning of the Project Ausmelt with contract value is Rp796 billion. As at 30 September 2021, the progress of construction has achieved 78,06% (2020: 39.0%).

37. KOMITMEN (lanjutan) 37. COMMITMENTS (continued) g. Perubahan terhadap Undang-Undang

Pertambangan Mineral dan Batubara

g. Amendment to the Mineral and Coal Mining Law

Pada tanggal 10 September 2020, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Perubahan ini mengalihkan kewenangan pengelolaan mineral dan batubara dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat. Undang-undang ini juga mengatur beberapa kewajiban finansial tambahan bagi perusahaan pertambangan, termasuk dana ketahanan cadangan mineral dan kewajiban untuk melakukan eksplorasi lanjutan. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban ini akan diatur dalam peraturan pemerintah.

On 10 September 2020, the government issued Law No. 3 of 2020 on the Amendment to Law No. 4 of 2009 on Mineral and Coal Mining. The Amendment transfers the authority for mineral s and coals management from the Local Government to Central Government. The law also provides some additional financial obligation for mining companies, including mineral reserve resilience fund and continued exploration obligation. Details of these obligations are to be further regulated in a government regulation.

Perusahaan yakin bahwa penerapan peraturan ini dapat memberikan dampak positif terhadap tingkat produksi dan pasokan bijih timah Perusahaan dimasa akan datang.

The Company believes that the implementation of these regulationsmay bring positive impact to the Company production level and supplies of tin oresin the future.

h. Undang-undang Cipta Kerja h. Job Creation Law Pada 5 Oktober 2020, Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia (DPR) menyetujui Undang-undang Cipta Kerja (RUU Cipta Kerja) - yang biasa dikenal dengan "Undang-Undang Omnibus", yang kemudian ditandatangani Presiden pada 2 November 2020. Undang-Undang Omnibus mengamandemen lebih dari 75 undang-undang, dan mengharuskan pemerintah pusat untuk menerbitkan lebih dari 30 peraturan pemerintah dan peraturan pelaksana lainnya yang harus dikeluarkan dalam waktu tiga bulan setelah diundangkan Undang-Undang Omnibus. Undang-Undang-Undang-Undang Omnibus berfokus pada peningkatan kemudahan berusaha di Indonesia (diantaranya, menyederhanakan proses perizinan, menyederhanakan proses pengadaan tanah, memformalkan zona ekonomi, memberikan lebih banyak insentif untuk zona perdagangan bebas,

dan mengubah undang-undang

ketenagakerjaan).

On 5 October 2020, the Indonesian House of Representatives (“DPR”) approved the job creation law - commonly known as the "Omnibus Law", which was later signed by the President on 2 November 2020. The Omnibus Law amended more than 75 current laws and will require the central government to issue more than 30 government regulations and other implementing regulations which must be issued within three months of its enactment. The Omnibus Law focuses on increasing the ease of doing business in Indonesia (e.g., simplifying licensing processes, simplifying land acquisition processes, formalizing economic zones, providing more incentives for free trade zones, and amending the labor law).

Di Februari 2021, Pemerintah secara resmi menerbitkan 49 Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang Omnibus. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Grup masih melakukan tinjauan dampak dari Undang-Undang Omnibus dan peraturan pelaksanaannya.

In February 2021, the Government officially enacted 49 implementing regulations of the Omnibus Law. As at the date of these consolidated financial statements, the Group is still assessing the impact of the Omnibus Law and its implementing regulations.

Dokumen terkait