• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)

Dalam dokumen PT FKS MULTI AGRO Tbk (Halaman 35-39)

30 September 2011

Perdagangan Pabrikasi Total

Laporan posisi keuangan:

Aset segmen 1.673.009.375.779 35.458.920.742 1.708.468.296.520

Liabilitas segmen 1.462.353.138.719 21.718.383.678 1.484.071.522.398

30 September 2010

Perdagangan Pabrikasi Total

Laporan laba rugi:

Penjualan Bersih:

Lokal 3.017.896.492.357 17.421.573.683 3.035.318.066.040

Ekspor - 7.781.480.546 7.781.480.546

Jumlah 3.017.896.492.357 25.203.054.229 3.043.099.546.586

Beban Pokok Penjualan 2.905.872.835.490 25.874.870.415 2.931.747.705.905

Laba Kotor 112.023.656.867 ( 671.816.186 ) 111.351.840.681

Umum dan administrasi ( 57.343.272.625 ) ( 1.400.662.520 ) ( 58.743.935.146 ) Jasa bongkaran, curah dan

bagging 1.291.740.414 - 1.291.740.414

Penghasilan komisi, penalty dan

klaim 537.327.299 - 537.327.299

Penghasilan sewa 597.907.532 - 597.907.532

Laba (rugi) penjualan aset tetap 349.127.782 - 349.127.782

Lain-lain – bersih 279.131.607 510.412.367 789.543.974

Beban pajak ( 173.223.708 ) ( 25.000 ) ( 173.248.708 )

Laba (rugi) selisih kurs – bersih 16.764.131.439 - 16.764.131.439

Penghasilan bunga 126.267.715 212.484 126.480.199

Beban bunga ( 2.276.449.272 ) ( 2.276.449.272 )

Laba sebelum beban (manfaat) pajak

penghasilan 72.176.345.049 ( 1.561.878.855 ) 70.614.466.194

Beban (manfaat) pajak penghasilan:

Pajak terkini ( 17.653.616.548 )

Pajak tangguhan -

Jumlah beban (manfaat) pajak

penghasilan bersih ( 17.653.616.548 )

Laba bersih yang diatribusikan kepada

pemilik 52.960.849.645

31 Desember 2010

Perdagangan Pabrikasi Total

Laporan posisi keuangan:

Aset segmen 1.042.501.929.972 58.831.063.395 1.101.332.993.367

Liabilitas segmen 818.895.019.204 79.353.085.294 898.248.104.498

33

Perusahaan mencatat kewajiban imbalan pasti atas imbalan pasca kerja (post employment benefit) tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2010 yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya pada tanggal 17 Februari 2011 dengan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Perubahan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010

Saldo awal tahun Rp 2.553.298.772 Rp 4.030.426.726

Penambahan periode berjalan 637.500.000 850.927.774

Pembayaran periode berjalan - ( 2.328.055.728 )

Saldo akhir periode Rp 3.190.798.772 Rp 2.553.298.772

32. PERJANJIAN-PERJANJIAN

a. Pada tanggal 15 Mei 2008, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa gudang yang terletak di Jalan Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang dengan PT Gerbang Cahaya Utama. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan memperoleh pendapatan sewa sebesar Rp 14.400 per metrik ton per bulan dihitung dari saldo awal persediaan setiap bulan.

Perjanjian ini berlaku sampai dengan 15 Mei 2013. Pendapatan tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan Sewa” dalam Penghasilan (Beban) lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif.

b. Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menandatangai perjanjian sewa gudang yang terletak di Jalan Mayjen S. Parman KM. 13 Pelabuhan Cigading – Cilegon dengan PT Sentral Grain Terminal. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan dibebankan biaya sewa sebesar Rp 14.400 per metrik ton per bulan dihitung dari saldo awal persediaan setiap bulan.

Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2013 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

c. Pada tanggal 16 Agustus 2010, Perusahaan telah menandatangani perpanjangan perjanjian fasilitas bersama dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan mendapatkan fasilitas treasury, fasilitas mata uang asing dan fasilitas security for sanctioned. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Juli 2011 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.

d. Pada tanggal 4 Januari 2010, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa bangunan yang terletak di Jalan Pulau Sumbawa No.3 KIM Mabar Medan dengan PT Teluk Intan.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan dibebankan biaya sewa sebesar Rp 16.500 per metrik ton per bulan dihitung dari saldo awal persediaan setiap bulan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun

“Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

e. Pada tanggal 2 Februari 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa gudang dan mesin pengering yang terletak di Jalan Prof.Dr.Ir.Sutami No.38, Kel. Parangloe, Makassar dengan PT Gerbang Cahaya Utama. Berdasarkan Perjanjian tersebut, Perusahaan akan dibebankan biaya sewa gudang sebesar Rp 14.400 per metrik ton per bulan dihitung dari saldo awal persediaan setiap bulan. Sedangkan biaya sewa mesin sebesar Rp 25.000 per metrik ton proses. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 2 Februari 2012. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

f. Pada tanggal 9 September 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa gedung yang terletak di Jalan Suryopranoto No. 11 G dengan PT Lautan Usaha Cahaya Kita.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan memperoleh pendapatan sewa sebesar Rp 65.000.000 setahun. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 9 Oktober 2012. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

g. Pada tanggal 01 Januari 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa mesin handling yang terletak di jalan Sumbawa no.3, Kawasan Industri Medan, Medan dengan PT Gerbang Cahaya Utama. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan dibebankan biaya sewa sebesar Rp 3.653.333.000,- setahun. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 31 Desember 2011 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

h. Pada tanggal 1 Agustus 2010, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa Gedung Kantor yang terletak di Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta dengan PT. Buana Sakti.

Perjanjian ini berakhir pada tanggal 6 September 2011. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

i. Pada tanggal 1 April 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa gudang yang terletak di Jalan Pangeran Tirtayasa No.8, Campang, Bandar Lampung sebesar Rp 648.000.000 setahun. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Maret 2012. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

j. Pada tanggal 6 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa gudang yang terletak di Komplek pergudangan CM I no. 5, 7 dan 14 jalan Jenderal Sudirman No.10, Cilegon, Banten dengan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan dibebankan biaya sewa sebesar Rp 182.160.000 per bulan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 25 September 2011 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban umum dan Administrasi”

dalam laporan laba rugi komprehensif.

k. Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa gudang yang terletak di Komplek pergudangan CM I no. 2 jalan Jenderal Sudirman No.10, Cilegon, Banten dengan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan dibebankan biaya sewa sebesar Rp 68.640.000 per bulan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 19 Oktober 2011 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

l. Pada tanggal 1 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa silo yang terletak di Kompleks Pelabuhan Khusus, Cigading dengan PT Redwood Indonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan dibebankan biaya sewa Rp 15.000 per metrik ton dan biaya pemasukan dan pengeluaran barang sebesar Rp 5.000 per metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 30 Juni 2012 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

m. Pada tanggal 15 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa gudang yang terletak di jalan Papandayan No.9, Surabaya dengan PT. Palunesia Makmur. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan dibebankan biaya sewa sebesar Rp 96.096.000 perbulan.

Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 14 Juli 2012 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

n. Pada tanggal 5 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa gudang yang terletak di jalan Raya Anyer Km.10, Tegal Ratu Ciwandan, Cilegon, Banten dengan PT Super Plastindo Utama. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan dibebankan biaya sewa sebesar Rp 15.000 per metrik ton per bulan dihitung dari saldo awal persediaan tiap bulan.

Perjanjian ini berlaku sampai dengan 5 September 2011 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif.

33. INSTRUMEN KEUANGAN

Tabel berikut menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat pada laporan keuangan:

30 September 2011

Nilai tercatat Nilai wajar Aset Keuangan

Kas dan bank 73.786.510.361 73.786.510.361

Piutang usaha – bersih 380.234.282.427 380.234.282.427

Uang muka pembelian 26.124.136.322 26.124.136.322

Aset lancar lainnya 4.294.333.539 4.294.333.539

Liabilitas Keuangan

Pinjaman jangka pendek 251.455.500.000 251.455.500.000

Utang usaha 978.493.463.914 978.493.463.914

Beban masih harus dibayar 15.457.479.311 15.457.479.311

Uang muka penjualan 233.905.605.399 233.905.605.399

Liabilitas lancar lainnya 240.675.885 240.675.885

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat kas dan bank, piutang usaha – bersih, uang muka pembelian, aset lancar lainnya, piutang hubungan istimewa, hutang usaha, beban masih harus dibayar, jaminan pelanggan dan liabilitas lancar lainnya, kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrument keuangan tersebut berjangka pendek.

Nilai wajar dari pinjaman jangka pendek mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko perubahan kurs mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas.

Risiko tingkat bunga

Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko ini terutama terkait dengan pinjaman jangka pendek. Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko tingkat bunga yang berasal dari pinjaman jangka pendek adalah langsung membebankan perubahan tingkat bunga yang terjadi ke pelanggan melalui perubahan harga jual.

Risiko perubahan kurs mata uang asing

Risiko perubahan kurs mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa dating dari suatu instrument keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing.

Risiko ini terutama terkait dengan pembelian impor yang dilakukan dalam mata uang asing.

Perusahaan mengatasi risiko ini melalui proses natural hedging. Untuk seluruh utang impor dalam mata uang asing, penjualan kepada pelanggan dilakukan dengan mata uang yang sama. Dengan demikian, pembayaran dapat dilakukan langsung dalam mata uang asing dan atau dalam mata uang rupiah yang setara pada saat pembayaran diterima.

Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrument keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. Risiko kredit dikendalikan melalui pemeriksaan yang mencukupi terhadap pelanggan. Pelanggan hanya diberikan kredit setelah melalui pemeriksaan yang teliti atas rekam jejak mereka, potensi bisnis, kekuatan keuangan mereka, reputasi di bidang industry dan evaluasi atas manajemen.

Batas kredit dimonitor berdasarkan parameter di atas. Meskipun demikian, tidak semua pelanggan diberikan kredit, dalam hal ini, penjualan dilakukan secara tunai. Pada penjualan tunai, pembayaran diterima di depan, misalnya: sebelum barang dikirim dan juga segera setelah barang dikirim seluruhnya.

Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko saat posisi arus kas Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan bank yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo liabilitas lancar, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan fasilitas kredit.

Seluruh liabilitas keuangan akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun.

Dalam dokumen PT FKS MULTI AGRO Tbk (Halaman 35-39)

Dokumen terkait