Artinya:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukuran. (QS. Al-Qamar/ 54: 49)
Allah Swt telah mencipt akan benda dan manusia. Allah pula yang menetapkan sifat atau kadarnya. Misalnya, Allah telah tetapkan:
Pisau memiliki sifat memotong. Api memiliki sifat bisa membakar. Es memiliki suhu dingin.
Air mendidih pada suhu 100 derajat Celsius.
Manusia memiliki kebutuhan beragama sehingga ia menyembah Tuhannya. Manusia memiliki kebutuhan seksualitas sehingga ia suka kepada lawan jenisnya.
Gambar: Pisau bisa untuk memotong
Sumber : http://www.diskon.org Dengan demikian, qadar suatu benda dan diri manusia ditetapkan oleh Allah. Baik hal itu--dalam pandangan manusia--akan mendatangkan kebaikan atau pun keburukan. Oleh karena itu, wajib bagi seorang Muslim untuk beriman kepada qadar, baik dan buruknya dari Allah Swt.
C. Menunjukkan Keyakinan terhadap Qada dan Qadar
1. M enyikapi peristiwa Qada
Terhadap qa a yang terjadi memang tidak ada pertanggungjawabannya. Tetapi, sikap dan perbuatan yang muncul atas terjadinya qa a akan dihisab Allah Swt. Apakah itu sebagai amal baik atau sebagai amal buruk.
Misalnya, qa a seorang anak yang dilahirkan dari orangtua miskin. Ia tentu tidak bisa memilih (bakal) orangtuanya. Lalu ia menyikapinya dengan berkeluh kesah terus, menyalahkan orangtuanya, bahkan berprasangka buruk (tidak adil) terhadap Allah Swt. Akibatnya, timbullah rasa malas (beribadah, belajar atau bekerja). Sikap dan perbuatan inilah dicatat sebagai amal buruk.
Berbeda halnya bila anak tersebut berprasangka baik terhadap Allah. Ia mampu bersabar dan bersyukur. Dengan segenap potensinya ia berkreatif dan rajin (beribadah, belajar dan bekerja). Ia pantang menyerah, karena ia berkeyakinan bahwa Allah pasti memberikan potensi baik pada dirinya dan akan menolongnya. Sikap dan perbuatan inilah dicatat sebagai amal baik. Sikap dan perbuatan yang dapat mengubah nasibnya. Allah berfirman:
innall±ha l± yugayyiru m± biqaumin ¥att±
yugayyirμ m± bi’anfusihim
.
.
.
.
87
Bab 7 | Iman Kepada Qada dan QadarArtinya:
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra'd(u)/ 13: 11)
2. M enyikapi peristiwa Qadar
Allah telah menetapkan qadar semua benda. Adapun penggunaannya tergantung manusia. Sikap manusia atas qadar inilah yang dihisab Allah Swt. Manusia bisa menggunakan sifat-sifat benda untuk kebaikan. Sehingga tercatat sebagai amal baiknya. Misalnya:
Menggunakan pisau untuk memotong sayuran. Menggunakan api untuk memasak makanan.
Menghilangkan rasa lapar dengan makanan yang halal
Sebaliknya, manusia juga bisa menggunakan sifat-sifat benda tersebut untuk kejahatan. Sehingga tercatat sebagai amal buruknya. Misalnya:
Menggunakan pisau untuk membunuh orang tak bersalah. Menggunakan api untuk membakar rumah.
Menghilangkan rasa lapar dengan makanan yang haram.
Gambar : Api berguna untuk memasak
Sumber : http://jengjeng.matriphe.com
3. Perilaku yang mencerminkan keyakinan terhadap Qada dan Qadar Seorang muslim wajib mengimani qa a dan qadar, baik buruknya dari Allah Swt. Sehingga, perilaku yang tercermin dari keyakinan tersebut di antaranya:
Rajin beribadah, belajar dan bekerja. Karena ia tahu hal ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt.
Tidak menyesali apa yang menimpa dirinya. Sebaliknya, ia akan bersabar bahkan bersyukur agar semakin bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan rida, beribadah, belajar dan bekerja lebih baik.
.
Gambar : Q onita dan Aufa (penulis cilik) dengan hasil karyanya
Sumber : D okumentasi penulis
Selalu berdoa kepada Allah Swt agar diberikan kebaikan di dunia dan akhirat. Kita tidak tahu apa yang menimpa kita itu hakikatnya baik atau buruk. Boleh jadi yang kita anggap baik itu ternyata buruk. Sebaliknya, boleh jadi yang kita anggap buruk itu ternyata baik. Allah Maha Tahu, sedangkan manusia tidak mengetahuinya.
Senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. Karena keimanan dan ketakwaan ini akan dimintai pertanggungjawaban dan kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput kita.
Kerjakan di buku tugasmu:
1. Tulislah pengertian Qa a dan Qadar..
2. Tulislah masing-masing tiga contoh-contohnya.
Insya Allah Kamu Bisa
Hidup semakin kreatif. Betapa banyak orang yang tidak sempurna tubuhnya (cacat), tetapi karyanya luar biasa. Tentu juga banyak orang yang sempurna tubuhnya, karyanya juga luar biasa. Asalkan semuanya mau hidup kreatif. Di balik kesulitan pasti ada kemudahan.
.
89
Bab 7 | Iman Kepada Qada dan QadarAyo Praktikkan
1. Ayo coba lakukan:
berbicara di dalam air tanpa alat, atau
melompat ke atas tanpa alat setinggi 5 meter. Berhasilkah kamu melakukan kegiatan tersebut? Apakah perkara itu termasuk qada atau qadar? 2. Ayo coba lakukan:
meniup air di dalam gelas hingga mendidih, atau mendidikan air di dalam kulkas.
Berhasilkah kamu melakukan kegiatan tersebut? Apakah perkara itu termasuk qa a atau qadar?
H ikmah
Qa a dan qadar yang terjadi pada umumnya ada disenangi hati manusia dan ada pula yang dibencinya. Tetapi yang harus disadari, bahwa baik buruknya qa a dan qadar itu berasal dari Allah Swt. Manusia tidak dimintai pertanggung-jawaban atas terjadinya qa a dan qadar itu. Namun, Allah Swt akan meminta pertanggungjawaban sikap manusia atas qa a dan qadar yang menimpanya.
Bagaimana sikap seorang muslim dalam menghadapi qa a dan qadar yang menimpanya? Yaitu, dengan bersyukur dan bersabar.
Ketika qa a Allah memutuskan sesuatu yang menyenangkan kamu, maka bersyukurlah. M isalnya, kamu dikaruniai orangtua/ keluarga yang baik-baik, rezeki yang melimpah, dan wajah yang tampan/ cantik, maka bersyukurlah. Perlakukan semua itu dengan baik-baik dan meningkatkan amal ibadah kepada Allah Swt.
Ketika qa a yang terjadi sebaliknya. Yaitu, sesuatu yang buruk menurut pandangan manusia, maka bersabarlah. Misalnya, orang yang kamu kasihi meninggal dunia, harta benda habis terbakar, atau rumah hancur diguncang gempa, maka bersabarlah. Bersedih secara wajar boleh. Tetapi jangan sampai meratapi apalagi menyalahkan Allah Swt. Carilah hikmah dibalik semua musibah itu. Dan berharap, semoga Allah Swt menggantikan yang lebih baik.