• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi yang diciptakan pemerintah dalam implementasi

produk smart city sebagai bentuk pelayanan publik di Kota Serang

Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” atau “hasil”

pengembangan dan atau pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses yang dapat memberikan nilai yang lebih berarti (Sumanjoyo dan Hermawan, 2018: 23). Rogers dalam LAN (2007: 116) yang termuat dalam Sumanjoyo dan Hermawan, 2018: 25 menyatakan bahwa inovasi mempunyai atribut sebagai berikut, 1) Keuntungan relatif (relative advancage), 2) Kesesuaian (compatibility), 3) Kerumitan (complexity), 4) Kemungkinan dicoba (triability), dan 5) Kemudahan diamati (observability).

Sebuah inovasi harus memiliki keunggulan dan nilai lebih dari inovasi sebelum nya. Selalu ada nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi yang menjadi ciri yang membedakan dengan yang lain.

Relative asvantage atau keuntungan

24 | H e r m e n e u t i k a

relatif juga diartikan sebagai tingkat kelebihan suatu inovasi apakah lebih baik dari inovasi sebelumnya atau dari hal- hal yang biasa dilakukan. Biasanya diukur dari segi ekonomi, prestasi sosial, kenyamanan, dan kepuasan.

Semakin besar keuntungan relatif yang dirasakan oleh adopter, maka semakin cepat inovasi tersebut diadopsi (Rogers, 2005 dalam Yahya, 2016:5). Inovasi menjadi suatu keharusan untuk dilakukan, tujuan nya adalah untuk menuju kearah yang lebih baik dan tidak stuck. Begitupun dalam pelaksanaan smart city di kota serang yang juga mengeluarkan inovasi- inovasi seperti pelaksanaan pelayanan yang serba online dan produk inovasi lain yang dapat memudahkan pemerintah dan masyarakat seperti aplikasi Rabeg sebagai wadah pengaduan masyarakat, layanan 112 sebagai layanan kedaruratan, dan yang terbaru masih dalam bentuk aplikasi yang dipergunakan bagi internal pemerintah untuk perjalanan dinas yang diberi nama

“arep lunge”. Tentu saja inovasi dalam pelaksanaan smart city itu sangat bermanfaat seperti dapat memberikan kemudahan, kemudahan bagi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat maupun sebaliknya, kemudahan bagi masyarakat dalam menerima pelayanan dari pemerintah, mengetahui perkembangan kota, dan mendapatkan informasi yang up to date dari pemerintah.

Gambar 4.12 gambaran keuntungan relatif inovasi Inovasi juga sebaiknya mempunyai sifat kompatibel atau kesesuaian dengan inovasi yang digantinya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama tidak serta- merta dibuang begitu saja, selain karena alasan faktor biaya yang sedikit, namun juga inovasi yang lama menjadi bagian dari proses transisi ke inovasi terbaru. Selain itu juga dapat memudahkan proses adabtasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi itu secara lebih cepat. Compatibility atau kesesuaian ini juga merupakan tingkat keserasian dari suatu inovasi, apakah dianggap konsisten atau

dan Informatika Kota Serang), Nada Nursyahidah, Ronni Juwandi, Wika Hardika Legiani

25 | H e r m e n e u t i k a sesuai dengan nilai- nilai,

pengalaman, dan kebutuhan yang ada. Jika inovasi berlawanan atau tidak sesuai dengan nilai- nilai dan norma yang dianut oleh adopter maka inovasi baru tersebut tidak dapat diadopsi dengan mudah oleh adopter (Rogers, 2005 dalam Yahya, 2016:5). Sesuai dengan kemajuan teknologi yang sudah semakin pesat, dalam pelaksanaan smart city di kota serang, pemerintah kota serang juga melakukan inovasi dengan pemanfaatan teknologi yang tengah digandrungi oleh masyarakat sehingga terciptalah produk smart city yang sekarang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti layanan siaga 112 yang membantu masyarakat pada situasi gawat serta darurat, memberikan apa yang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat, dan pemerintah hadir. Masyarakat merasakan perbedaan selama pelaksanaan smart city karena merasa dimudahkan dalam mendapatkan pelayanan sesuai dengan tujuan utama pemerintah yakni memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mudah dan tidak berbelit juga memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.

Gambar 4.13 Gambaran keseuaian inovasi Dengan sifatnya yang terbaru, maka inovasi mempunyai tingkat kerumitan yang boleh jadi lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi sebelum nya. Namun demikian, karena inovasi menawarkan cara yang lebih baru dan lebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak menjadi masalah.

Complexity merupakan kerumitan dari suatu inovasi untuk diadopsi, seberapa sulit memahami dan menggunakan inovasi. Semakin mudah suatu inovasi dimengerti dan dipahami oleh adopter, maka semakin cepat inovasi diadopsi (Rogers, 2005 dalam Yahya, 2016:5). Kerumitan dalam pelaksanaan smart city di kota serang adalah kurang tanggap nya OPD dalam menjalankan smart city seperti hal nya pada pelaksanaan aplikasi Sikondang, dimana OPD sering kali sulit untuk memberikan data sektoral OPD kepada dinas kominfo sehingga pembaruan data

26 | H e r m e n e u t i k a

Sikondang menjadi terhambat.

Selain itu, kurang nya partisipasi dari masyarakat atau masyarakat yang kurang siap menerima smart city juga turut menjadi kerumitan dalam menjalankan produk smart city di kota serang karena masyarakat sendiri cenderung cuek terhadap program pemerintah. Akan tetapi, kerumitan itu dapat diatasi dengan selalu memberikan edukasi kepada seluruh OPD juga kepada masyarakat. Edukasi kepada OPD bahwa smart city adalah program bersama dan harus dikerjakan bersama- sama, dan edukasi kepada masyarakat terkait smart city di kota serang yang membutuhkan juga partisipasi aktif dari masyarakat untuk kelancaran smart city di kota serang.

Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan telah terbukti mempunyai keuntungan dibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehingga sebuah produk inovasi harus melewati fase “uji publik”, dimana setiap orang atau pihak mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi. Triability diartikan juga dapat diuji coba, merupakan tingkat apakah suatu inovasi dapat dicoba terlebih dahulu atau harus terikat untuk menggunakannya. Suatu

inovasi dapat diuji cobakan pada keadaan sesungguhnya, inovasi pada umumnya lebih cepat diadopsi.

Untuk lebih mempercepat proses adopsi, maka suatu inovasi harus

mampu menunjukkan

keunggulannya (Rogers, 2005 dalam Yahya, 2016:5). Beberapa produk smart city kota serang dilakukan uji coba publik dan beberapa produk tidak melalui masa uji coba. layanan siaga 112 merupakan salah satu produk smart city kota serang dilakukan uji coba publik dan mulai diperkenalkan kepada masyarakat sebelum dilaunchingkan kepada masyarakat.

Sedangkan aplikasi Sikondang merupakan produk yang tidak melalui uji coba publik. Adapun tujuannya dilakukannya uji coba publik sendiri adalah agar masyarakat dan pemerintah sendiri menjadi lebih siap dalam menjalankan produk smart city yang akan di keluarkan. Pemerintah memiliki kesiapan lebih untuk memantau apa yang kurang dalam produk yang akan diluncurkan kepada masyarakat, dan masyarakat memiliki kesiapan lebih untuk menerima dan memahami produk yang akan dikeluarkan oleh pemerintah.

dan Informatika Kota Serang), Nada Nursyahidah, Ronni Juwandi, Wika Hardika Legiani

27 | H e r m e n e u t i k a Sebuah inovasi harus juga dapat

diamati, dari segi bagaimana sebuah inovasi bekerja dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Observability adalah tingkat bagaimana hasil penggunaan suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain.

Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan inovasi diadopsi oleh orang atau sekelompok orang (Rogers, 2005 dalam Yahya, 2016:5). Semakin berkembangnya jaman, semakin pula suatu inovasi dibutuhkan baik bagi individu maupun sekelompok orang.

Begitupun juga pada kehidupan pemerintahan, inovasi merupakan suatu keharusan. Mengamati inovasi yang sedang dijalankan pun merupakan suatu keharusan.

Pemerintah kota serang selalu mengawasi inovasi yang sekarang tengah berjalan, juga mengawasi inovasi yang sedang dijalankan oleh kota lain untuk kemudian diamati apakah inovasi yang dilakukan oleh kota lain dapat juga dilakukan oleh kota serang, sehingga kota serang tidak menjadi kota yang tertinggal.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan sebelumnya mengenai implementasi

produk smart city kota serang sebagai bentuk pelayanan publik di kota serang, dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Implementasi produk smart city sebagai bentuk pelayanan publik dalam menciptakan akuntabilitas publik di Kota Serang memiliki dua fokus pembahasan, yaitu produk smart city kota serang juga akuntabilitas publik di kota serang.

Beragam hal yang sudah dilakukan oleh dinas kominfo kota serang yang merupakan birokrasi yang menaungi smart city, yang dimaksudkan agar kota serang benar- benar menerapkan smart city.

Dinas kominfo melakukan pengadaan infrastruktur smart city seperti pemasangan jaringan internet pada tiap OPD sampai tingkat kelurahan dan juga membuat website tunggal bagi tiap- tiap OPD untuk memudahkan OPD menginput informasi dan memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi OPD sehingga terciptanya transparansi pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat.

Walaupun pada pelaksanaannya, banyak OPD yang masih belum maksimal menggunakan website tersebut untuk pemenuhan informasi dan masih banyak masyarakat yang masih acuh terhadap urusan

28 | H e r m e n e u t i k a

pemerintah. Selain itu, beberapa produk penunjang smart city sudah kota serang miliki seperti informasi seputar kota serang yang tersaji dalam bentuk angka atau yang dinamakan Sikondang Kota Serang, kanal pengaduan masayarakat yang di beri nama Rabeg Kota Serang atau Reaksi Atas Berita Warga, layanan kedaruratan siaga 112, sampai dengan produk yang difokuskan untuk UMKM atau yang di beri nama Gelati Kota Serang.

Semua produk itu sudah dimiliki serta diberlakukan di kota serang.

Adapun untuk penyebaran informasi seputar produk seperti hal nya prosedur penggunaan dan lain sebagainya, pemerintah kota serang memanfaatkan media sosial, standing banner, maupun sosialisasi langsung kepada masyarakat.

2. Respon yang diberikan masyarakat tentang implementasi produk smart city sangat beragam. Masyarakat kota serang sendiri mengharapkan pelayanan publik yang mudah, cepat, serta tidak membedakan antara masyarakat satu dengan yang lainnya dan pemerintah kota serang mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat. Masyarakat kota serang perlahan turut berpatisipasi terhadap pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah seperti turut

memberikan laporan atau aduan pada kanal pengaduan Rabeg dan turut melaporkan kepada layanan kedaruratan 112 apabila menjumpai keadaan darurat di sekitar.

Bermacam Sikap yang masyarakat tunjukan kepada pelayanan publik di kota serang seperti terdapat masyarakat yang cuek terhadap pelayanan publik, masyarakat yang antusias, sampai dengan masyarakat yang mengapresiapsi pelayanan publik di kota serang.

3. Inovasi yang diciptakan pemerintah dalam implementasi produk smart city adalah dalam bentuk aplikasi.

Seperti kanal pengaduan Rabeg Kota Serang yang menyediakan 2 versi, yakni versi website dan versi aplikasi yang dapat masyarakat akses melalui smartphone. Beberapa produk smart city yang dikeluarkan oleh pemerintah kota serang dilakukan uji coba sebelum launcing kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar baik pemerintah maupun masyarakat sudah lebih siap untuk menerima produk yang akan dikeluarkan. Pemerintah kota serang terus memantau setiap inovasi- inovasi yang tengah terjadi di kota- kota lain agar kota serang tidak menjadi kota yang tertinggal.

Saran

dan Informatika Kota Serang), Nada Nursyahidah, Ronni Juwandi, Wika Hardika Legiani

29 | H e r m e n e u t i k a Hendaknya pemerintah kota

serang lebih memaksimalkan lagi pelaksanaan smart city di kota serang serta lebih gencar lagi dalam mengadakan sosialisasi kepada masyarakat bahwa kota serang telah melaksanakan smart city dan mengeluarkan berbagai produk yang dapat masyarakat gunakan. Karena banyak masyarakat kota serang yang masih asing dengan produk smart city yang pemerintah keluarkan.

Meningkatkan lagi transparansi kepada masyarakat, karena masyarakat masih menganggap bahwa terkadang pemerintah cenderung tertutup kepada masyarakat dan menutup- nutupi informasi publik kepada masyarakat.

Selain itu, pemerintah diharapkan lebih mengedepankan respon cepat pada masayarakat agar timbul kepercayaan dari masyarakat bahwa laporan atau pengaduan yang disampaikan memiliki kejelasan.

Hendaknya pula masyarakat lebih peduli dan lebih mau tau lagi tentang kinerja pemerintah, tentang apa yang sedang pemerintah kerjakan. Karena pelaksanaan smart city bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota serang, partisipasi dari masyarakat kota serang juga sangat dibutuhkan demi terciptanya pelayanan yang memuaskan terkhusus bagi masyarakat selaku penerima layanan.

Daftar Pustaka Sumber buku :

Ahmad, Jamaluddin. (2015). Metode Penelititan Administrasi Publik Teori & Aplikasi. Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Dwidjowinoto, Riant, Nugroho.

(2004). Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Edisi 2. Jakarta: PT.

Gramedia.

Dwiyanto, Agus. (2017). Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Edisi 4.

Yogyakarta: UGM Press.

Mukarom, Zaenal dan Laksana, Muhibudin, Wijaya. (2015).

Manajemen Pelayanan Publik. Edisi 1. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.

Mustafa, Abdul, Talib. (2017).

Kemitraan dalam Pelayanan Publik. Edisi 2. Yogyakarta:

CALPULIS.

Purwanto, Erwan Agus, dan Sulistyastuti, Dyah, Ratih., (2015). Implementasi Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

30 | H e r m e n e u t i k a

Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Sanabela, Lijan, Poltak, dkk. (2011).

Reformasi Pelayanan Publik Tori, Kebijakan, dan Implementasi. Cetakan 5.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi 26. Bandung:

ALFABETA.

Sumanjoyo, Simon, Hutagalung dan Hermawan, Dedy. (2018).

Membangun Inovasi

Pemerintah Daerah. Edisi 1.

Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Sumber Jurnal :

Ahmad, M, Yahya., (2016), Pengaruh Karakteristik Inovasi Pertanian Terhadap Keputusan Adopsi Usaha Tani Sayuran Organik, Journal Of Agroscience,Vol. 6, Hal 5.

Budi, Ikhsan, Setiawan., (2017), Respon Masyarakat Terhadap Pembangunan Jalan Kereta Api di Desa Bagan Sinembah Kota Kecamatan Bagan

Sinembah kabupaten Rokan Hilr, JOM FISIP, Vol. 4, Hal.

4.

Gani, Ferdi., (2014), Respon Masyarakat Terhadap Kinerja Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Pinogaluman, Jurnal Ad’ministrare, Vol 1, Halaman 63.

Gunawan, Hendri., (2018), Landasan Hukum dan Implementasi Teknologi Menuju Serang Madani Berbasis Smart City, Jurnal Studi Ilmu Hukum Pasca Sarjana Untirta, Vol 3, Halaman 28.

Hasibuan, Abdurrozak, & Sulaiman, Oris, Krianto., (2019), Smart City, Konsep Kota Cerdas Sebagai Alternatif Penyelesaian Masalah Perkotaan Kabupaten/ Kota, Di Kota- kota Besar Provinsi Sumatra Utara, Jurnal Buletin Utama Teknik, Vol. 14, Hal 130.

Insani, Priskadini, April, (2017), Mewujudkan Kota Responsif Melalui Smart City, PUBLISIA (Jurnal Ilmu

dan Informatika Kota Serang), Nada Nursyahidah, Ronni Juwandi, Wika Hardika Legiani

31 | H e r m e n e u t i k a Administrasi Publik), Vol 2,

Halaman 27.

Juwandi, Roni., (2016), Efektivitas Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Dalam Rangka Reformasi Birokrasi, Untirta Civic Education Journal, Vol. 1, Hal 163.

Mursalim, Siti, Widharetno., (2017), Implementasi Kebijakan Smart City di Kota Bandung, Jurnal Ilmu Administrasi, Vol 14, Halaman 126.

Nugraha, Joko, Tri. (2018). E Government Dan Pelayanan Publik (Studi Tentang Elemen Sukses Pengembangan E Government Di Pemerintahan Kabupaten Sleman). Jurnal Komunikasi dan Kajian Media. Volume 2. Halaman 35.

Widya, Krsitian, Wicaksono. (2015).

Akuntabilitas Organisasi Sektor Publik.Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik. Volume 19. Halaman 7.

Yenni. (2013). Prinsip- prinsip Good Governance. Studi Tentang

Penerapan Prinsip- prinsip Good Governance Dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik di Kantor Camat Samarinda Utara Kota Samarinda.

eJournal Ilmu Administrasi Negara. Volume 1. Halaman 200.

Sumber Internet :

Banten, News., (2019). Awas! Pemkot Serang Tebar CCTV Pantau Ruang Publik. Tersedia pada

alamat website

https://www.bantennews.co.id /awas-pemkot-serang-tebar-cctv-pantau-ruang-publik/.

Diakses pada tanggal 1 februari 2020 Pukul 15.18

BLHD, Kota, Serang., Kota Serang Menuju Kota Sehat Tingkat Nasional. Tersedia pada

alamat website

https://blhd.serangkota.go.id/d etailpost/kota-serang-menuju-kota-sehat-tingkat-nasional.

Diakses pada tanggal 1 februari 2020 Pukul 19.41.

DPRD, serang, kota., Profile DPRD Kota Serang. Tersedia pada alamat website http://dprd-serangkota.go.id/id/read/profil e-dprd-kota-serang.html.

32 | H e r m e n e u t i k a

Diakses pada tanggal 10 desember 2019 Pukul 20.30.

Kabar, Banten., (2018). Kota Serang dinilai Masih Jauh Dari Kriteria “Smart City”.

Tersedia pada alamat website

https://www.kabar- banten.com/kota-serang- dinilai-jauh-dari-kriteria-smart-city/. Diakses pada tanggal 28 Desember 2019 Pukul 20.03.

Kabar, Banten., (2019). Predikat smart city di kota serang belum memuaskan.

https://www.kabar- banten.com/predikat-smart- city-di-kota-serang-belum-memuaskan/. Diakses pada tanggal 28 Desember 2019 Pukul 20.30.

Kota, Serang., Sejarah Kota Serang.

Tersedia pada alamat website https://serangkota.go.id/pages/

sejarah-kota-serang. Diakses pada tanggal 10 desember 2019 Pukul 22.20.

Ma’aruf, Jamal., (2017). Electronic government pemberdayaan pemerintahan dan potensi pemerintahan (studi kasus:

kelurahan pringsewu selatan, kecamatan pringsewu, pringsewu. Tersedia pada

alamat website

http://ojs.stmikpringsewu.ac.i d/index.php/procidingkmsi/art icle/viewFile/168/152 . Diakses pada tanggal 13 desember 2019 Pukul 23.31.

Muliarto, Hendro. (2015). Konsep Smart City; Smart Mobility.

Tersedia pada alamat website https://www.academia.edu /11740282/smart_city_

konsep_smart_ mobility.

Diakses pada tanggal 13 desember 2019 Pukul 20.21.

Natasya, Shahnaz, Yaumil, Haqqie.

(2016). Partisipasi Masyarakat Dalam program Pemberdayaan. Tersedia pada alamat website https://lib.unnes.ac.id/

24406/ 1/1201412052.pdf. Diakses pada tanggal 13 juni 2020 Pukul 24.09.

Dokumen terkait