• Tidak ada hasil yang ditemukan

insertion transposition , hasil , hail 1 transposition

2 perdaagangan hassil pertanian perdagangan 1 insertion hasil 1 insertion 3 perdaagangan hasil perrtanian perdagangan 1 insertion pertanian 1 insertion 5 1 penerapan tekhnologi

pertanian teknologi 1 insertion 2 penerapan tecnologi

pertanian teknologi 1 substitution

3 penerrapan tehnologi pertanian

penerapan 1 insertion

teknologi 1 substitution

6

1 pupuk organik organnik 1 pembelajaran 2 pupuk organiik organik, organnik 1 insertion

3 pupuk ortganik organik 1 insertion

7

1 penyakti hewan ternak penyakit 1 insertion

2 penyakit hewan ternakj ternak 1 insertion

3 Pemyakit hewan tyernak penyakit 1 substitution

ternak 1 insertion

8

1 penerapan biotekhnologi di

Indonesia bioteknologi 1 insertion 2 penerapan biotehnologi di

Indonesia bioteknologi 1 substitution 3 penerpan bioteknologi di

indonesia

penerapan,

16 Lampiran 3 lanjutan

No Ulangan Query Usulan Koreksi Jarak

edit

Klasifikasi Kesalahan

8 3 penerpan bioteknologi di

indonesia Indonesia 1 substitution

9

1 laboaratorium pertanian laboratorium 1 insertion

2 labroatoruim pertanian laboratorium 2 transposition

3 laboratorium pertanihan pertanian,

pertanahan 1 insertion

10

1 riser pertanian riset 1 substitution

2 risert pertanian riset 1 insertion

3 riset petranian pertanian 1 transposition

11

1 hagra komoditas pertanian jagra, harga, hara 1 transposition

2 hahrga komodias pertanian komoditas 1 deletion

3 harga komodiatas pertanian komoditas 1 insertion

12

1 tanaman pagnan pangan, pagan 1 transposition

2 tnaman pangan tanaman, taman 1 deletion

3 tanaman pangna pangsa, pangan 1 transposition

13

1 kelompk masyarakt tani kelompok 1 deletion

masyarakat 1 deletion

2 kelompok masiarakat tani masyarakat,

masarakat 1 substitution 3 kellompok masyarakat tani kelompok 1 insertion

14

1 musim panmen pasmen, panen 1 deletion

2 nmusim panen musim 1 insertion

3 musim psanen panen 1 insertion

15

1 tannaman obat tanaman 1 insertion

2 tanaman obatr obat, obar 1 insertion

3 taanman obat tanaman 1 transposition

16

1 gabah kering gilign giling, gilian 1 transposition

2 gabh kering giing gah, gabah 1 insertion

giling 1 deletion

3 gabah kerign giling kering 1 insertion

17

1 impor breas indonesia beras 1 transposition

Indonesia 1 substitution

2 inmpor beras Indonesia impor 1 insertion

3 import beras Indonesia impor 1 insertion

17 Lampiran 3 lanjutan

No Ulangan Query Usulan Koreksi Jarak

edit

Klasifikasi Kesalahan

18

1 sisitem pertanain organik pertanian 1 transposition

2 sistem pertranian organic pertanian 1 insertion

organik 1 substitution

3 sisten pertanian organik sistem, asisten 1 substitution

19

1 swasemnbada pangan swasembada 1 insertion

2 suasembada pangan swasembada 1 substitution

3 swasembada pangnan pangonan, pangan,

panenan 1 insertion

20

1 penyuluahan pertanian penyuluhan 1 insertion

2 penyuluhan oertanian pertanian 1 substitution

3 pemyuluhan pertanian penyuluhan 1 substitution

21

1 tadajh hujan tadah 1 insertion

2 tdaah hujan tadah 1 transposition

3 tadah jhujan hujan 1 insertion

22 1 benacana kekeringan bencana 1 insertion kepeningan, kemiringan, keserongan, kekuningan, kekurangan, kekejangan, kebeningan, keserangan, keterangan, keheningan, keberingas 2 pembelajaran

2 bancana kekeringan kancana, bencana,

bancang 1 substitution 3 bencana kekeriangan kekeringan 1 insertion

23

1 peterank unggas peternak, peterana 1 transposition

2 peternak ugngas unggas 1 transposition

3 perternak unggas peternak 1 insertion

24

1 lfu burung lu, flu 1 transposition

2 flu burumg burung 1 substitution

3 flu bvrung burung 1 substitution

25

1 inatitut pertanian bogro institut 1 substitution

bogor 1 transposition

2 institut pertaniuan bogor pertanian 1 insertion

18 Lampiran 3 lanjutan

No Ulangan Query Usulan Koreksi Jarak

edit Klasifikasi Kesalahan 26 1 pemabanngunan untuk sektor perrtanian pembangungan 2 insertion pertanian 1 insertion

2 pemebangunan untuk sektor

pertanian pembangunan 1 insertion 3 Pembangunan untuk sector

pertanian setor, sektor 1 substitution

27

1 upaya peningkatan

pendapatan petnai petani, petsai, petai 1 transposition 2 upaya peningaktan

pendapatan petani peningkatan 1 transposition

3 upaya penignkatan pendaptan petani

peningkatan 1 transposition

pendapatan 1 deletion

28

1 prodak usaha petrnakan rakyat

produk, podak 1 substitution

peternakan 1 deletion

2 prtoduk usahas peternakan rakyat

produk, 1 insertion

usaha 1 insertion

3 produk usaha perternakan ralkyat

peternakan 1 insertion

rakyat 1 insertion

29

1 kelangakaan pupuk kelangkaan 1 insertion

2 kelangkaan pupupk pupuk 1 insertion

3 kelangakan pupuk kelangkaan,

kelangkan 1 transposition

30

1 dukungan pemerinrah pada

pertanian pemerintah 1 substitution

2 dukungna pemerintahj pada pertanian

dukungan 1 transposition

pemerintah 1 insertion

3 dukungn pemerintah pada pretanian

dukungan, dukung 1 deletion

pertanian 1 transposition

19 Lampiran 4. Perbandingan maksimum nilai precision tahap sebelum dikoreksi dan tahap setelah pengoreksian dengan kata yang bukan diharapkan

recall Sebelum dikoreksi

Dikoreksi dengan bukan kata yang diharapkan Perubahan (%) 0 1 1 0 0,1 1 1 0 0,2 1 1 0 0,3 1 0,89 -11 0,4 0,83 0,71 -14,46 0,5 0,86 0,75 -12,79 0,6 0,88 0,76 -13,64 0,7 0,89 0,76 -14,61 0,8 0,89 0,77 -13,48 0,9 0,86 0,74 -13,95 1 0,84 0,64 -23,81 Rataan 0,91 0,82 -10,7

Lampiran 5. Perbandingan maksimum nilai precision tahap sebelum dikoreksi dan setelah pengoreksian dengan kata yang diharapkan

recall Sebelum dikoreksi

Dikoreksi dengan kata yang diharapkan Perubahan (%) 0 1 1 0 0,1 1 1 0 0,2 1 1 0 0,3 1 1 0 0,4 0,83 0,91 9,64 0,5 0,86 0,92 6,98 0,6 0,88 0,88 0 0,7 0,89 0,84 -5,62 0,8 0,89 0,81 -8,99 0,9 0,86 0,77 -10,47 1 0,84 0,70 -16,67 Rataan 0,91 0,89 -2,3

20 Lampiran 6. Perbandingan minimum nilai precision tahap sebelum dikoreksi dan tahap setelah pengoreksian dengan kata yang bukan diharapkan

recall Sebelum dikoreksi

Dikoreksi dengan bukan kata yang diharapkan Perubahan (%) 0 0,02 0,03 50 0,1 0,02 0,04 100 0,2 0,01 0,04 300 0,3 0,02 0,04 100 0,4 0,02 0,03 50 0,5 0,02 0,03 50 0,6 0,02 0,03 50 0,7 0,02 0,03 50 0,8 0,02 0,03 50 0,9 0,02 0,04 100 1 0,02 0,02 0 Rataan 0,02 0,03 81,82

Lampiran 7. Perbandingan minimum nilai precision tahap sebelum dikoreksi dan setelah pengoreksian dengan kata yang diharapkan

recall Sebelum dikoreksi

Dikoreksi dengan kata yang diharapkan Perubahan (%) 0 0,02 0,19 850 0,1 0,02 0,09 350 0,2 0,01 0,11 1000 0,3 0,02 0,10 400 0,4 0,02 0,10 400 0,5 0,02 0,08 300 0,6 0,02 0,07 250 0,7 0,02 0,06 200 0,8 0,02 0,06 200 0,9 0,02 0,04 100 1 0,02 0,03 50 Rataan 0,02 0,09 372,73

21 Lampiran 8. Perbandingan rata-rata nilai precision tahap sebelum dikoreksi dan tahap setelah pengoreksian dengan kata yang bukan diharapkan

recall Sebelum dikoreksi

Dikoreksi dengan bukan kata yang diharapkan Perubahan (%) 0 0,48 0,60 25 0,1 0,38 0,48 26 0,2 0,35 0,41 17 0,3 0,32 0,38 19 0,4 0,28 0,34 21 0,5 0,27 0,29 7 0,6 0,26 0,27 4 0,7 0,25 0,23 -8 0,8 0,22 0,19 -14 0,9 0,20 0,17 -15 1 0,14 0,13 -7 Rataan 0,28 0,32 6,82

Lampiran 9. Perbandingan rata-rata nilai precision tahap sebelum dikoreksi dan setelah pengoreksian dengan kata yang diharapkan

recall Sebelum dikoreksi

Dikoreksi dengan kata yang diharapkan Perubahan (%) 0 0,48 0,78 63 0,1 0,38 0,68 79 0,2 0,35 0,54 54 0,3 0,32 0,50 56 0,4 0,28 0,43 54 0,5 0,27 0,41 52 0,6 0,26 0,37 42 0,7 0,25 0,33 32 0,8 0,22 0,28 27 0,9 0,20 0,24 20 1 0,14 0,16 14 Rataan 0,28 0,43 44,82

22 Lampiran 10 Daftar hasil usulan kata dengan metode Levenshtein(Arumsari, 1998)

No Ulangan Query Usulan Koreksi Jarak

edit

1

1 gaga;l panep/puso gagal 1

panen, panel 1

2 gagal pnen/puso pen, panen 1

3 ggaal panen/puso

gubal, gagal, gemal, igal, gial, gayal, gawal, gail, gual, gaul, gatal, gasal, faal, gazal, Baal, gamal, laal, giral, agal, ganal,

2

2

1 petani tebtu tentu, tebu 1 2 ptani tebu petani, tani 1 3 eptani tebu etana, aptasi, botani, tani, petani,

bertani, litani, heptana, 2

3

1 industri ugla

aga, vla, gila, ugut, ular, ulas, ua, tala, ulat, sela, unda, iga, rela, iglo, ulam, aula, ulak, mola, ungka, ulan, jela, bola, ela, hela, cela, ulna, jala, kala, sila, mala, ulu, uda, uma, lala, duga, dula, nala, oga, pala, ugem, uger, pola, usia, uba, uli, gela, kuala, pula, ulah, gala, vila, la, tela, uvula, nila, imla, urna, cula, dila, sala, mula, gua, bila, jila, Tula, uzlah, lila, sula, urea, lela, kila, gula, bala, bela, sugra, tuala, hala, ala, kola, uja, unta, upa, juga

2

2 indstri gula industri 1 3 indusri gula industri 1

4 1 perdagagnang haisl pertanian - - hail 1 2 perdaagangan hassil pertanian perdagangan 1 hasil 1 3 perdaagangan hasil perrtanian perdagangan 1 pertanian 1 5 1 penerapan tekhnologi pertanian teknologi 1 2 penerapan tecnologi pertanian teknologi 1 3 penerrapan tehnologi pertanian penerapan 1 teknologi 1 6

1 pupuk organik organnik 1 2 pupuk organiik organik, organnik 1 3 pupuk ortganik organik 1 7 1 penyakti hewan ternak penyakit 1

23 Lampiran 10 lanjutan

No Ulangan Query Usulan Koreksi Jarak

edit

7

2 penyakit hewan ternakj ternak 1

3 pemyakit hewan tyernak penyakit 1

ternak 1 8 1 penerapan biotekhnologi di indonesia bioteknologi 1 2 penerapan biotehnologi di indonesia bioteknologi 1 3 penerpan bioteknologi di indonesia penerapan, peneraan 1 Indonesia 1 9

1 laboaratorium pertanian laboratorium 1 2 labroatoruim pertanian - - 3 laboratorium pertanihan pertanian, pertanahan 1

10

1 riser pertanian riset 1 2 risert pertanian riset 1

3 riset petranian pertanian, petagian, petarangan,

peranan, perapian, peragian, 2

11

1 hagra komoditas pertanian jagra, hara 1 2 hahrga komodias pertanian harga, komoditas 1 3 harga komodiatas pertanian komoditas 1

12

1 tanaman pagnan pagan 1 2 tnaman pangan tanaman, taman 1 3 tanaman pangna pangsa 1

13

1 kelompk masyarakt tani kelompok 1

masyarakat 1

2 kelompok masiarakat tani masyarakat, masarakat 1 3 kellompok masyarakat tani kelompok 1

14

1 musim panmen pasmen, panen 1

2 nmusim panen musim 1

3 musim psanen panen 1

15

1 tannaman obat tanaman 1 2 tanaman obatr obat, obar 1

3 taanman obat

tuangan, tawanan, tandan, tanaman, tatanan, tayangan, tahanan, tangan, taman,

2

16 1 gabah kering gilign gilian 1 2 gabh kering giing gah, gabah 1

24 Lampiran 10 lanjutan

No Ulangan Query Usulan Koreksi Jarak

edit

16 2 gabh kering giing giling 1 3 gabah kerign giling kering 1

17

1 impor breas indonesia

bahas, beruas, ares, reras, areal, area, aras, ruas, bidas, arcas, breksi, urea, uras, batas, ras, barkas, abras, kreasi, brem, bren, iras, tres, trias, rebas, retas, biras, bebas, real, baras, betas, babas, buras, redas, obras, bayas, bakas, boyas, remas, bas, pres, bea, bias, reak, bekas, tras, belas, regas, relas, bros, bagas, bergas, berkas, berias, bargas, beras, rias, bilas, balas, beremas, repas, buas, gres, bernas, beres,

2

Indonesia 1

2 inmpor beras Indonesia impor 1 3 import beras Indonesia impor 1

18

1 sisitem pertanain organik

sistem 1

pertanahan, pertanian, pertanaman, pertandaan, peranan, perangin, pertuanan, pertapaan, pertanyaan, pertunaian, pertalan,

2

2 sistem pertranian organic pertanian 1

organik 1

3 sisten pertanian organik sistem, asisten 1

19

1 swasemnbada pangan swasembada 1 2 suasembada pangan swasembada 1 3 swasembada pangnan pangonan, pangan, panenan 1

20

1 penyuluahan pertanian penyuluhan 1 2 penyuluhan oertanian pertanian 1 3 pemyuluhan pertanian penyuluhan 1

21

1 tadajh hujan tadah 1

2 tdaah hujan

tarah, tapah, tanah, dadah, tatah, tebah, dah, tulah, tirah, takah, diah, tamah, adalah, taat, tabah, tah, tadah, tujah, dakah, darah, idah, idarah, topah, dayah, timah, titah, tiwah, toyah, temaah, tekah, tegah, tufah, tuah, damah, telah, telaah, radaah, talah,

2

3 tadah jhujan hujan 1

25 Lampiran 10 lanjutan

No Ulangan Query Usulan Koreksi Jarak

edit

22 2 bancana kekeringan kancana,

bencana, bancang 1

3 benacana kekeringan bencana 1

23

1 peterank unggas peterana 1

2 peternak ugngas

lengas, ungam, tengas, rengas, tangas, engas, rangas, bangas, gagas, dungas, ungar, bingas, mangas, gegas, unggas

2

3 perternak unggas peternak 1

24

1 lfu burung lu 1

2 flu burumg burung 1

3 flu bvrung burung 1

25

1 inatitut pertanian bogro

institut 1

boto, bogor, bogot, bongko, bongo, bogol, bogel, bogem, bogi, bowo, gogrok, boko, negro, logo, coro, gogo, comro, biro, sogo, bogam, joglo, bora, bor, boga, boron, borok, bego, bolero, toro, boros, pogrom, bonto, bobrok

2

2 institut pertaniuan bogor pertanian 1 3 inestitut pertanian bogor institut 1

26

1 pemabanngunan untuk sektor perrtanian

pembangungan 2

pertanian 1

2 pemebangunan untuk sektor

pertanian pembangunan 1

3 Pembangunan untuk sector

pertanian setor, sektor 1

27

1 upaya peningkatan

pendapatan petnai petsai, petai 1

2 upaya peningaktan

pendapatan petani peningkatan, peringatan, penindakan

3 upaya penignkatan pendaptan petani

peningkatan 2

pendapatan 1

28

1 prodak usaha petrnakan rakyat

produk, podak 1

peternakan 1

2 prtoduk usahas peternakan rakyat

produk 1

usaha 1

3 produk usaha perternakan ralkyat

peternakan 1

26 Lampiran 10 lanjutan

No Ulangan Query Usulan Koreksi Jarak

edit

29

1 kelangakaan pupuk kelangkaan 1 2 kelangkaan pupupk pupuk 1 3 kelangakan pupuk kelangkan 1

30

1 dukungan pemerinrah pada

pertanian pemerintah 1

2 dukungna pemerintahj pada pertanian

dukungan, dukung 2

pemerintah 1

3 dukungn pemerintah pada pretanian

dukungan, dukung 1

pertanian, petagian, prewangan 2

*) cetak tebal merupakan kata yang dipilih

Lampiran 11. Contoh kamus

Kata Sub Kata Kata Sub Kata Kata Sub Kata

A M Z

ab ma za

aba maab zabad

aba-aba maaf zabah

abad bermaaf-maafan Zabaniah berabad-abad memaafi zabarjad abadi memaafkan zabib

mengabadi maaf-memaafkan Zabur mengabadikan permaafan zadah pengabadian pemaaf zahid keabadian pemaafan zahir

abadiah mabir zai

abadiat mabriuk zaim

abah mabrur zair

mengabahkan mabuh zaitun abah-abah mabuk zakar abai bermabuk-mabukan sakat

mengabaikan memabukkan zakelek terabai mabuk-mabukan zakiah terabaikan dimabuk zakum abaian pemabuk zal pengabai mabul zalim

pengabaian mabul-mabul menzalimi abaimana macakal Menzalimkan

27 Lampiran 12. Antarmuka program Temu Kembali Informasi

6

Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui kinerja algoritme pengoreksian ejaan Damerau Levenshtein. Akan dilihat apakah algoritme tersebut dapat memberikan usulan kata yang cukup baik untuk berbagai variasi kesalahan yang terjadi.

Percobaan dilakukan dengan mengetikkan

query yang mengandung salah eja. Hal ini juga dilakukan seolah-olah tidak mengetahui ejaan

query yang benar (diasumsikan ejaan query

benar walaupun mengandung salah eja).

Evaluasi Kinerja Program

Evaluasi untuk mengukur kinerja sistem temu kembali informasi adalah dengan recall

dan precision. Dari hasil penemukembalian dokumen-dokumen, dilakukan perhitungan nilai

precision pada tingkat recall tertentu. Hasilnya kemudian dirata-ratakan untuk mendapatkan

Average Precision (AVP).

Asumsi

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Query yang dimasukkan ke sistem merupakan kata kunci yang telah ditentukan sebelumnya.

 Jumlah dokumen relevan untuk setiap query

telah diketahui sebelumnya.

 Teks pada dokumen benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

 Pengoreksian hanya dilakukan pada query.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen korpus yang digunakan untuk pengujian sebanyak 1000 dokumen dalam bentuk file teks yang berformat XML. Contoh dokumen pengujian dapat dilihat pada Lampiran 1. Deskripsi dokumen pengujian ditunjukan oleh Tabel 1.

Tabel 1. Deskripsi dokumen pengujian

Uraian Nilai

(bytes)

Ukuran rata-rata dokumen 4.111 Ukuran dokumen keseluruhan 4.110.509 Ukuran dokumen terbesar 53.306 Ukuran dokumen terkecil 456 Percobaan dilakukan dengan query sebanyak 30 query yang telah ditentukan. Lampiran 2 merupakan contoh query yang digunakan sebagai percobaan. Masing-masing query

dilakukan 3 kali percobaan. Lampiran 3 merupakan hasil percobaan untuk masing-

masing percobaan jenis kesalahan. Banyaknya kata usulan yang dimunculkan tergantung banyaknya kata di kamus serta nilai jarak edit

yang ditentukan sebelumnya.

Pada percobaan pengoreksian ejaan terdapat kata yang dikoreksi diberikan kata usulan oleh sistem tetapi tidak sesuai dengan kata yang diharapkan, seperti kata “organik” dan

“kekeringan”. Karena keterbatasan kata dalam

kamus, sistem hanya mengusulkan mungkin

kata tersebut adalah “organnik”. Namun, kata

“kekeringan”, sistem memunculkan kata usulan “kepeningan”, “kemiringan”, “keserongan”,

“kekuningan”, “kekurangan”, “kekejangan”,

“kebeningan”, “keserangan”, “keterangan”,

“keheningan” dan “keberingas”. Padahal kata

“organik” dan “kekeringan” benar sesuai ejaan

bahasa Indonesia. Dengan demikian, kata

“organik” dan “kekeringan” dilakukan proses penyimpan pada kamus khusus.

Pembobotan Model VSM

Proses tokenizer pada korpus menghasilkan

token atau kata setiap dokumen. Sesuai Tabel 3 jumlah kata setiap dokumen sangat beragam. Penjelasan hasil proses tokenizer ditunjukan oleh Tabel 2.

Tabel 2. Hasil proses tokenizer

Uraian Nilai

Rata-rata token tiap dokumen 563 Jumlah token keseluruhan 563.019 Jumlah token terbesar 7.166 Jumlah token terkecil 44 Hasil proses penentuan kata unik pada sebuah teks dokumen pada korpus juga sangat beragam. Kata unik yang diperoleh ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil penentuan kata unik

Uraian Nilai

Rata-rata token unik tiap

dokumen 26

Jumlah token unik keseluruhan 25875 Jumlah token unik terbesar 1.831 Jumlah token unik terkecil 37 Hasil penentuan kata unik disajikan pada Tabel 3, dimana didapatkan jumlah kata atau

token unik secara keseluruhan 25875 kata. Kata unik ini digunakan sebagai attribut vektor- vektor dokumen. Setiap dokumen menjadi sebuah vektor. Begitu juga query menjadi sebuah vektor.

Pembobotan ini dilakukan dengan membuat sebuah matriks yang menyimpan baris sebagai

7 kata unik dari korpus dan kolom sebagai nama

dokumen. Nilai cell pada matriks diisikan dengan nilai 1 dan 0. Nilai 1 menunjukkan kata ada pada dokumen. Sehingga matriks yang digunakan untuk pemodelan VSM memiliki ukuran 268.213 x 1001 cell.

Evaluasi Kinerja Temu Kembali

Untuk mengukur performansi dari temu kembali informasi, digunakan koleksi uji, koleksi uji terdiri atas tiga bagian, yaitu koleksi dokumen, query, dan relevance judgement. Koleksi dokumen adalah kumpulan dokumen yang dijadikan bahan pencarian oleh sistem.

Relevance judgement adalah daftar dokumen- dokumen yang relevan dengan semua query

yang telah disediakan.

Berdasarkan percobaan, akan dipaparkan nilai precision untuk beberapa tahap, yaitu nilai

precision sebelum dilakukan pengoreksian, nilai

precision setelah pengoreksian dengan memilih kata usulan yang bukan diharapkan, dan nilai

precision setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan. Nilai precision untuk semua percobaan akan dilihat berdasarkan maksimum nilai precision, minimum nilai

precision dan rata-rata precision dari semua percobaan.

Berdasarkan Lampiran 4 dan Lampiran 5, nilai precision untuk tahap sebelum dilakukan pengoreksian, tahap setelah pengoreksian dengan memilih kata usulan yang bukan

diharapkan, dan tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan diperoleh dengan nilai precison maksimum dari semua percobaan. Penurunan nilai precision rata-rata setelah dilakukan tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan sedikit lebih kecil dibanding dengan tahap setelah pengoreksian dengan memilih kata usulan yang bukan diharapkan. Hal ini disebabkan secara maksimum nilai precision dari semua percobaan tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan lebih optimal. Sementara itu, grafik perbandingan precision tahap sebelum dilakukan pengoreksian, tahap setelah pengoreksian dengan memilih kata usulan yang bukan diharapkan, dan tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan dapat dilihat pada Gambar 3.

Berdasarkan Gambar 3, pada titik recall 0 sampai 0,2 menunjukkan nilai precision yang relatif sama. Untuk tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan pada titik

recall 0 sampai 0,6 kurva recall-precision

berada pada atau di atas dua kurva lainnya. Ini menunjukkan peningkatan nilai rata-rata

precision dokumen relevan. Tetapi pada titik

recall 0,7 sampai 1 mengalami penurunan nilai rata-rata precision. Walaupun demikian, tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan mengalami peningkatan dokumen relevan dalam sistem temu kembali .

Gambar 3. Kurva maksimum recall-precision tahap sebelum pengoreksian, tahap setelah pengoreksian dengan bukan kata diharapkan, dan tahap setelah pengoreksian dengan kata

yang diharapkan. 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 Sebelum dikoreksi

Dikoreksi dengan bukan kata yang diharapkan Dikoreksi dengan kata yang diharapkan

8 Gambar 4. Kurva minimum recall-precision tahap sebelum pengoreksian, tahap setelah pengoreksian

dengan bukan kata diharapkan, dan tahap setelah pengoreksian dengan kata yang diharapkan.

Berdasarkan Lampiran 6 dan Lampiran 7, nilai precision diperoleh dengan nilai precison

minimum dari semua percobaan. Nilai rata-rata

precision tahap setelah pengoreksian dengan bukan kata diharapkan sedikit lebih tinggi dibanding tahap sebelum dilakukan pengoreksian. Hal ini disebabkan dengan melihat nilai precision secara minimum percobaan setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan query menjadi lebih optimal. Sementara itu, grafik perbandingan

precision tahap sebelum dilakukan pengoreksian, tahap setelah pengoreksian dengan memilih kata usulan yang bukan diharapkan, dan tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan dengan melihat minimum precision dapat dilihat pada Gambar 4.

Berdasarkan Gambar 4, kurva recall- precision tahap setelah pengoreksian dengan memilih kata usulan yang bukan diharapkan, dan tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan selalu berada di atas kurva recall-precision tahap sebelum dilakukan pengoreksian. Hal ini menunjukkan peningkatan nilai rata-rata precision yang menyebabkan peningkatan dokumen relevan yang ditemukembalikan. Berdasarkan minimum

precision, perbandingan hasil temu kembali setelah tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan, menunjukkan nilai

recall dan precision memiliki nilai yang lebih baik dibanding dua tahap lainnya yang menyebabkan peningkatan dokumen-dokumen yang ditemukembalikan dan query menjadi lebih optimal.

Berdasarkan Lampiran 8 dan Lampiran 9, nilai precision untuk tahap sebelum dilakukan pengoreksian, tahap setelah pengoreksian dengan memilih kata usulan yang bukan diharapkan, dan tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan diperoleh dengan rata-rata nilai precison dari semua percobaan. Nilai rata-rata precision setelah tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan jauh lebih tinggi dibanding dengan tahap sebelum dilakukan pengoreksian maupun tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan. Hal ini disebabkan,

query setelah tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan menjadi

query yang lebih optimal. Sementara itu, grafik perbandingan precision tahap sebelum dilakukan pengoreksian, tahap setelah pengoreksian dengan memilih kata usulan yang bukan diharapkan, dan tahap setelah pengoreksian dengan kata usulan yang diharapkan dengan melihat minimum precision

dapat dilihat pada Gambar 5. 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 Sebelum dikoreksi

Dikoreksi dengan bukan kata yang diharapkan Dikoreksi dengan kata yang diharapkan

9 Gambar 5. Kurva rata-rata recall-precision tahap sebelum pengoreksian, tahap setelah pengoreksian

dengan bukan kata diharapkan, dan tahap setelah pengoreksian dengan kata yang diharapkan.

Kurva perbandingan recall-precision pada Gambar 5 menunjukkan bahwa kurva recall- precision setelah tahap setelah pengoreksian dengan kata yang diharapkan selalu berada di atas dua kurva tahap sebelum pengoreksian dan tahap setelah pengoreksian dengan bukan kata diharapkan. Hal ini terjadi peningkatan nilai rata-rata precision yang baik setiap titik recall. Ini menunjukkan query setelah dilakukan pengoreksian dengan kata yang diharapkan jauh lebih optimal. Query yang lebih optimal menyebabkan peningkatan dokumen-dokumen relevan yang ditemukembalikan.

Pengoreksian ejaan query dengan menggunakan algoritme Damerau Levenshtein dalam percobaan, menunjukkan hasil yang sangat baik. Ini terlihat secara rata-rata perbandingan kurva sebelum query dikoreksi dan setelah dikoreksi dengan kata yang diharapkan terlihat nilai precision temu kembali meningkat untuk setiap titik recall. Ini juga menunjukkan dokumen-dokumen relevan yang ditemukembalikan berada pada halaman pertama dari sistem temu kembali.

Perbandingan Kinerja Temu Kembali dengan Levenshtein (Arumsari, 1998)

Dari hasil percobaan evaluasi temu kembali yang dilakukan dengan menggunakan algoritme Damerau Levenshtein, akan dilakukan perbandingan evaluasi kinerja temu kembali dengan menggunakan metode jarak edit yang

digunakan dalam penelitian Arumsari (1998). Tabel 11 menunjukkan nilai precision

perbandingan pengoreksian dengan menggunakan algoritme Damerau Levenshtein dan jarak edit (Arumsari, 1998) dan Gambar 5. menunjukkan kurva perbandingan menggunakan algoritme Damerau Levenshtein dengan metode jarak edit (Arumsari, 1998). Tabel 11. Perbandingan nilai precision dengan algoritme Damerau Levenshtein dengan metode Levenshtein (Arumsari,1998).

recall Levenshtein Damerau Levenshtein Perubahan (%) 0 0,65 0,78 20 0,1 0,56 0,68 21 0,2 0,45 0,54 20 0,3 0,4 0,5 25 0,4 0,36 0,43 19 0,5 0,34 0,41 21 0,6 0,31 0,37 19 0,7 0,28 0,33 18 0,8 0,22 0,28 27 0,9 0,18 0,24 33 1 0,13 0,16 23 Rataan 0,35 0,43 22,36

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 Sebelum dikoreksi

Dikoreksi dengan bukan kata yang diharapkan Dikoreksi dengan kata yang diharapkan

10 Gambar 6. Kurva recall-precision perbandingan algoritme Damerau Levenshtein dengan Levenshtein

Berdasarkan Gambar 6, kurva recall- precision dengan algoritme Damerau Levenshtein berada di atas kurva dengan metode Levenshtein (Arumsari, 1998) untuk setiap titik recall-nya. Ini menunjukkan pengoreksian ejaan dengan algoritme Damerau Levenshtein lebih optimal dan meningkatkan dokumen yang ditemukembalikan pada sistem. Ini terlihat ketika pengoreksian ejaan seperti

pada kata “perdagagnang”, “labroatoruim”,

“haisl” dengan menggunakan Levenhtein (Arumsari,1998), sistem tidak menemukan kata usulan atau tidak memberikan kata usulan yang diharapkan. Lebih lengkapnya kata usulan yang diberikan dengan metode Levenshtein (Arumsari,1998) dapat dilihat pada Lampiran 10. Lampiran 11 merupakan contoh referensi kamus dan Lampiran 12 merupakan antar muka sistem yang telah dibuat.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Melalui penelitian ini dapat disimpulkan:

Dokumen terkait