• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTALASI LINUX SuSE 9.1

Dalam dokumen Membangun Server (Halaman 72-109)

Dalam Instalasi server ini penulis menggunakan Operating System Linux S.u.S.E versi 9.1 . Semua instalasi yang dilakukan disini melalui media CD-ROM bukan dari Floppy Disk.

Persiapan hardware sebelum instalasi :

1. Processor Minimal Intel Pentium II 800 Mhz 2. Memory Minimal 64 Mb

3. VGA Card 4. Monitor 14”

5. CD ROM drive 52x

6. CD instalasi Linux SuSE 9.1 Proses instalasi :

Booting

Gambar 1

Pada saat komputer baru dihidupkan, masuklah ke BIOS, atur urutan booting awal dimulai dari CD-ROM, setelah itu simpan dan keluar dari menu BIOS. Masukkan CD 1 Linux SuSE 9.1 kedalam CD-ROM. Tunggu sejenak sampai komputer membaca proses boot dari CD-ROM dan masuk ke tampilan pembuka Instalasi Linux SuSE 9.1 . Perhatikan Gambar 1

Setelah menu pembuka selesai, instalasi akan dilanjutkan ke menu pemilihan booting yang dimulai dari CD Linux SuSE 9.1 seperti pada gambar disamping, Tekan arah panah bawah untuk memilih Instalation, kita memilih pilihan ini dikarenakan kita akan menginstal Linux didalam komputer yang masih belum meiliki Sistem Operasi sama sekali. Perhatikan Gambar 2.

Pilihan Bahasa

Menu Instalasi

Gambar 3a Gambar 3b

Gambar 4

Setelah memilih menu Instalation, instalasi akan dilanjutkan ke proses Loading seperti Gambar 3a, tekan F2 untuk melihat proses yang dilakukan Linux pada saat melakukan booting awal sistem operasi, Gambar 3b adalah proses yang sedang dilakukan linux pada saat awal booting dalam mode text.

Setelah proses loading selesai, instalasi akan dilanjutkan pada pemilihan bahasa yang akan digunakan, gunakan bahasa English US lalu klik Accept seperti tombol yang dilingkari merah pada Gambar 4.

Saat anda selesai mengklik tombol accept, instalasi aka dilanjutkan ke dalam Menu Instalation, disini kita akan mengatur dari awal sampai proses instalasi selesai, Perhatikan Gambar 5.

Section System

Section Mode Gambar 6

Gambar 7a Gambar 7b

Pada gambar disamping menu yang pertama kali adalah Menu

System, dalam menu ini hanya

menjelaskan secara detail tentang perangkat-perangkat yang terpasang pada computer kita, seperti processor, memory, dll. Perhatikan Gambar 6.

Pada tahap menu instalasi sesuai Gambar 7a diatas adalah Menu Mode. Setelah anda mengklik Menu Mode, anda akan diberikan pilihan mode instalasi seperti Gambar 7b.

New Instalation adalah pemilihan instalasi yang memungkinkan bahwa computer yang

diinstal belum memiliki sistem operasi, Update An Existing System adalah pilihan yang memungkinkan kita untuk memperbaharui sistem operasi Linux yang lama. Repair

Installed System adalah pilihan yang memungkinkan kita untuk memperbaiki sistem

operasi Linux yang sedang bermasalah. Boot Installed System adalah pilihan yang memungkinkan kita untuk melakukan proses booting melalui CD-Rom apabila Linux gagal melakukan proses booting melalui Hardsik. Dalam hal ini penulis memilih New Instalaion dikarenakan computer yang diinstall masih baru dan belum memiliki system operasi sama sekali. Setelah itu kliklah tombol Ok.

Section Keyboard Layout

Section Mouse

Gambar 9 Gambar 8

Gambar 10

Menu instalasi berikutnya adalah

Menu Keyboard Layout, dalam menu

ini anda bisa memilih jenis keyboard yang anda pakai, secara default linux telah mengenali keyboard yang anda pakai.Perhatikan Gambar 8.

Disamping ini adalah Layout keyboard yang akan digunakan, penulis menyarankan agar menggunakan layout English US.Setelah itu klik tombol Accept seperti lingkaran merah pada gambar. Perhatikan Gambar 9.

Setelah menu keyboard selesai, menu berikutnya adalah Menu

Mouse. Seperti halnya keyboard,

dalam menu ini kita memilih jenis mouse yang akan digunakan, Perhatikan Gambar 10.

Section Partitioning

Gambar 11

Gambar 12

Gambar 13 Gambar disamping kanan adalah

daftar jenis-jenis mouse yang terdapat dalam Linux, setelah anda memilih jenis mouse dan melakukan

Test mouse anda, klik tombol Accept.

Perhatikan Gambar 11.

Setelah Menu Mouse selesai, Menu Instalasi berikutnya adalah

Menu Partitioning, Perhatikan

Gambar 12.

Setelah anda mengklik Menu Partitioning, maka anda aka mendapatkan menu dengan 3 buah option pilihan yaitu :

Accept Proposal as-is, Base partition setup on this proposal, Create Custom

Partition Setup. Option pertama

menjelaskan agar linux membuat partisi secara automatis, option kedua menjelaskan agar linux membuat partisi dengan konfirmasi dari user, option ketiga adalah membuat partisi sesuai dengan kemauan anda, pilih option ketiga dan klik Next. Perhatikan Gambar 12.

Partisi Boot

Partisi boot digunakan sebagai partisi khusus yang dibuat untuk penyimpanan file-file yang akan diloading pada saat linux pertama kali dijalankan.

Pada gambar disamping, terdapat dua buah pilihan. Pilihan ini digunakan apabila dalam computer kita terdapat lebih dari satu buah hardisk yang terpasang, saran penulis adalah menggunakan pilihan kedua yaitu

Custom Partitioning – For Experts.

Setelah memilih pilihan tersebut lanjutkan dengan mengklik tombol

Next. Perhatikan Gambar 14.

Gambar 14

Gambar 15 Perhatikan Gambar 14. Pada kotak

dijelaskan secara sekilas tentang Kapasitas hardisk, Type Hardisk, Start dan End Cylinder,dll. Pada hardisk ini kita akan membuat partisi yang dibutuhkan Linux. Klik tombol Create untuk membuat pertisi Linux.

Setelah anda mengklik tombol

Create maka akan muncul dialog

box seperti gambar disamping ini, Anda akan diberikan pertanyaan “Which type of partition do you

want to create ?”. Pilihan yang

diberikan adalah Primary Partition dan Extended Partition. Pilihlah Primary Partition lalu klik tombol

Perhatikan dengan seksama gambar disamping, yaitu File System, Mount

Point, End. Pada File System

pilihlah Ext2, Sedangkan Mount Point pililah /boot. Lalu pada kotak

End isilah dengan +15M. Lalu klik Ok. File System adalah jenis system

file yang dibuat dalam sebuah partisi. Mount Point adalah nama partisi yang akan dibuat, Sedangkan End adalah besar partisi yang akan di buat. Perhatikan Gambar 16.

Gambar 16

Gambar 17

Pada gambar diatas, terdapat partisi boot seperti pada gambar yang di lingkari merah. Klik pada bagian /dev/hda untuk melanjutkan pembuatan partisi Linux Swap lalu klik tombol create. Perhatikan Gambar 17.

Partisi Swap

Partisi Swap digunakan sebagai pengganti memory, partisi ini berguna untuk komputer yang memiliki kapasitas memory yang rendah. Untuk menghindari crash maka linux menyimpan sebagian isi dari memory didalam hardisk.

Gambar 18

Pada /dev/hda Klik tombol create untuk membuat partisi Linux Swap. Apabila muncul dialog box “Which type of partition do you

want to create ?”, Pilihlah Primary Partition. Perhatikan Gambar 18.

Gambar 19

Perhatikan dengan baik pada File System dan End, Ubah File System menjadi Swap, Sedangkan pada kolom End isi dengan +256M, Setelah semua sudah benar klik kembali tombol Ok. Penulis menyarankan agar kolom End diberikan angka sebesar dua kali dari jumlah memory, pada contoh ini penulis menggunakan memory sebesar 128 MB, jadi dua kali dari jumlah memory adalah 256 MB. Angka

Partisi Home

Partisi Home digunakan sebagai tempat home direktori user yang berada dalam mesin server anda.

Gambar 20

Pada list partisi yang sudah dibuat pilihlah /dev/hda lalu kliklah tombol create untuk membuat partisi /home. Parhatikan Gambar 20.

Setelah anda mengklik tombol create maka akan tampil dialog box dengan pertanyaan “Which type of

partition do you want to create ?”, Pilihlah Primary Partition. Setelah anda memilih Primary Partition kliklah tombol Ok untuk melanjutkan pembuatan partisi. Perhatikan Gambar 21.

Gambar 21

Perhatikan dengan seksama gambar disamping, yaitu File System, Mount

Point, End. Pada File System pilihlah

Ext2, Sedangkan Mount Point pililah /home. Lalu pada kotak End isilah dengan +2G. Lalu klik Ok. File System adalah jenis system file yang dibuat dalam sebuah partisi. Mount Point adalah nama partisi yang akan dibuat, Sedangkan End adalah besar partisi yang akan di buat untuk partisi Home User. Perhatikan Gambar 22.

Partisi Root

Gambar 23

Perhatikan gambar disamping ini. Sekarang partisi yang akan dibuat adalah partisi /root. Pada /dev/hda kliklah tombol

create. Perhatikan Gambar 23.

Setelah anda mengklik tombol create maka akan tampil dialog box dengan pertanyaan “Which type of

partition do you want to create ?”, Pilihlah Primary Partition. Setelah anda memilih Primary Partition kliklah tombol Ok untuk melanjutkan pembuatan partisi. Perhatikan Gambar 24.

Gambar 24

Gambar 25

Setelah anda mengklik Ok. Akan muncul menu pada gambar disamping. Anda tidak perlu mengubah File System, Mount Point dan End. Klik langsung tombol Ok. Jadi pada pembuatan partisi Root ini semua kapasitas hardisk akan digunakan untuk partisi /root. Perhatikan Gambar 25.

Section Software

Gambar 26 Setelah semua partisi telah

dibuat, kliklah tombol Next, seperti pada gambar disamping. Perhatikan Gambar 26.

Gambar 27

Menu instalasi berikutnya adalah Menu Instalasi Software. Perhatikan gambar disamping, kliklah Software untuk memulai pemilihan software yang akan di install kedalam mesin server anda. Perhatikan Gambar 27.

Gambar 28 Pada pilihan menu Software,

pilihlah Option Default System. Setelah anda milih option software, kliklah

Detailed Selection untuk

memilih paket-paket server. Perhatikan Gambar 28.

Pada Gambar 29a bagian yang dilingkari memiliki fungsi tersendiri, yaitu : 1. Pemilihan paket dalam mode filter atau satu persatu. 2. Pemilihan paket dalam mode Group Packages. 3. Informasi kapasitas hardisk pada paket-paket linux yang di-install. 4. Kumpulan paket grup pada pemilihan filter dengan menggunakan Packages Groups. 5. Informasi tentang paket yang di-install berupa fungsi paket dan lain-lain. Berilah tanda cek pada bagian kedua yaitu Network Server,LDAP Server and Tools, Simple

Webserver with Apache2, C/C++ Compiler Tools, Kernel Development, Experience User. Sedangkan

pada Gambar 29b adalah salah satu contoh mode instalasi dalam mode Search. Setelah semua paket sudah selesai dipilih, kliklah tombol Accept Perhatikan dengan baik Gambar 29a.

Gambar 29b Gambar 29a

1

2

4

3

5

Gambar 30

Setelah anda memilih paket-paket yang akan di-install dan telah mengklik tombol Accept maka dialog box akan muncul seperti pada gambar disamping ini. Pada isi dialog box adalah informasi sebagian paket-paket dengan informasi sekilas dari paket-paket tersebut. Perhatikan Gambar 30.

Catatan : Pada pemilihan paket-paket yang akan di-install, setelah anda memberi tanda centang pada

network server, LDAP server and Tools, Simple Web Server With Apache2, maka secara automatis linux

Section Booting

Menu instalasi ini menjelaskan bagaimana mengatur booting pada boot lader untuk masuk kedalam Operating System.

Gambar 31 Menu instalasi berikutnya adalah

Menu Instalasi Booting. Perhatikan lingkaran merah pada gambar disamping. Kliklah pada

Link Booting untuk mengatur

proses instalasi booting. Perhatikan Gambar 31.

Pada gambar disamping, perhatikan dengan baik pada bagian dialog box yang berisi : Boot Loader

Type, Default Section, Available Sections, Time Out. Pada Boot Loader Type, anda bisa mengubah

dari GRUB menjadi LILO. Default Sections adalah sistem operasi yang paling pertama kali diloading pada saat pertama kali boot, ini berlaku jika dalam komputer anda terdapat system operasi lain seperti Windows. Available Sections adalah urutan menu pada boot loader yang akan dibuat. Sedangkan

Time Out adalah waktu yang dibutuhkan boot loader untuk masuk kedalam OS dalam detik. Anda

dapat juga mengubah konfigurasi diatas melalui Text apabila anda mengklik tombol Edit

Configuration Files. Perhatikan Gambar 32.

Section Time Zone

Bagian ini untuk mengatur waktu didalam mesin server yang akan kita install.

Menu instalasi berikutnya adalah Menu Instalasi Time Zone. Perhatikan gambar disamping, pada lingkaran merah gambar disamping adalah bagian menu instalasi time zone. Kliklah link

Time Zone untuk melanjutkan

instalasi barikutnya. Perhatikan Gambar 33. Gambar 33 Gambar 34 1 2 4 3

Perhatikan baik-baik gambar disamping. Pada gambar linkaran yang diberikan kode 1 adalah Region, Kode 2 adalah

Time Zone, Kode 3 adalah Change Time Or Date, sedangkan kode 4 adalah Clock Time Set. Carilah daerah regional anda,

lalu pada time zone carilah ibukotanya, konfigurasikan waktunya lalu kliklah tombol Accept. Perhatikan Gambar 34.

Menu instalasi berikutnya adalah Menu Intalasi Languange. Perhatikan gambar disamping, kliklah Link Languange untuk memilih bahasa yang digunakan dalam mesin server anda. Perhatikan Gambar 35.

Section Languange

Gambar 36 Pilihlah bahasa standar yang akan

digunakan mesin server anda. Secara default gunakanlah bahasa English (US). Setelah anda memilih bahasa yang akan digunakan, kliklah tombol Accept. Perhatikan Gambar 36.

Gambar 37

Menu instalasi berikutnya adalah Menu Intalasi Run Level. Perhatikan gambar disamping, kliklah Link Run Level untuk mengatur instalasi berjalan pada init level berapa, penjelasan mengenai init level akan dijelaskan pada bab berikutnya. Perhatikan Gambar 37.

Perhatikan gambar disamping. Secara default Run Level yang diberikan adalah Run Level 5 yaitu Full Multiuser with network and xdm. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai Run Level akan dijelaskan secara mendetail di bab berikutnya. Untuk bagian Run

Level gunakanlah setting default

linux, yaitu Run Level 5. Perhatikan Gambar 38.

Gambar 39a Gambar 39b

Setelah semua menu instalasi telah dikonfigurasikan kliklah tombol Accept seperti pada Gambar 39a. Lalu akan tampil dialog box peringatan mengenai instalasi Linux SuSE. Perhatikan Gambar 39b. Dialog box ini menjelaskan mengenai instalasi linux yang akan dilakukan bahwa instalasi akan dilakukan menggunakan setting dan konfigurasi yang dilakukan. Semua konfigurasi yang dilakukan dapat dilakukan kembali setelah proses instalasi selesai. Kliklah tombol Yes, Install untuk memulai proses instalasi. Perhatikan Gambar 39b.

Proses Instalasi CD 1 Linux SuSE versi 9.1. Pada gambar disamping tombol Details… berfungsi untuk melihat proses instalasi paket-paket linux kedalam komputer anda, sedangkan tombol Abort Instalation berfungsi untuk membatalkan proses instalasi. Perhatikan Gambar 40.

Setelah proses intalasi CD pertama Linux SuSE 9.1 selesai, maka proses intalasi akan melakukan

Finishing Basic Instalation. Proses ini berfungsi untuk melakukan uji coba terhadap instalasi tahap

pertama yang kita lakukan. Perhatikan gambar disamping, proses yang berjalan adalah : Update

Configuration, Copy Files to Installed System, Install Boot Manager, Prepare System for Initial Boot. Setelah proses diatas selesai maka komputer akan melakukan restart. Keluarkan CD installer

Linux SuSE 9.1 dari CD-ROM. Lakukan proses booting melalui Hardisk. Perhatikan Gambar 41. Gambar 41

Setelah proses Finishing Basic Instalation selesai dan telah melakukan

restart. Maka secara automatis linux akan melakukan loading untuk melanjutkan proses instalasi CD-2 Linux SuSE 9.1. Perhatikan gambar disamping. Linux akan meminta kepada anda untuk memasukkan CD-2 Installer Linux SuSE 9.1. Klik Eject untuk mengeluarkan CD, dan klik Ok apabila anda ingin memasukkan kembali CD-ROM. Perhatikan Gambar 42.

Root Password Setelah proses instalasi CD-2 Linux SuSE 9.1 selesai, lanjutkan proses instalasi CD-3 Linux SuSE 9.1 seperti saat anda diminta untuk memasukkan CD-2 Installer Linux. Lalu kliklah tombol Ok. Sehingga Linux akan melanjutkan proses instalasi seperti pada gambar disamping ini. Perhatikan Gambar 43.

Gambar 43

Seperti proses instalasi CD-3 Linux SuSE 9.1. Apabila proses instalasi CD-3 Linux SuSE 9.1 selesai, lanjutkan proses instalasi CD-4 dan CD-5 Linux SuSE 9.1. Perhatikan gambar disamping. Gambar disamping adalah proses instalasi CD-4 Linux SuSE 9.1. Perhatikan Gambar 44.

Gambar 44

Setelah proses instalasi selesai maka linux akan meminta kepada anda untuk mengisi password untuk user root. Isikanlah password pada kolom yang disediakan. Lalu kliklah tombol

Network Configuration

Gambar 46

Setelah anda mengklik tombol Next pada saat memasukkan password root, maka komputer akan melanjutkan instalasi ke proses Network Configuration. Perhatikan gambar disamping. Perangkat jaringan yang dideteksi pada instalasi ini adalah Network Interfaces. Kliklah link tersebut untuk mengkonfigurasikan Ethernet card anda. Perhatikan Gambar 46.

Gambar 47 Setelah anda mengklik link Network

Interfaces maka akan muncul

Network Card Configuration seperti pada gambar disamping. Perhatikan tanda kotak merah. Pada bagian tersebut anda akan diinformasikan mengenai merk ethernet card anda. Kliklah tombol change untuk melakukan konfigurasi Ethernet card anda. Perhatikan Gambar 47.

Gambar disamping adalah Network Card

Configuration Overview disini anda dapat

menambah, mengkonfigurasikan, dan menghapus Ethernet card. Kliklah Edit untuk melanjutkan konfigurasi Ethernet card. Perhatikan Gambar 48.

Gambar 49a Gambar 49b

Masukkanlah IP Address kedalam text box dan Netmask seperti pada Gambar 49a. lalu kliklah pada

Hostname And Name Server. Masukkan nama Hostname dan nama domain server yang akan dibuat.

Perhatikan Gambar 49b. Untuk bagian ini akan dijelaskan lebih detail pada bab berikutnya.

Gambar 50a Gambar 50b

Setelah selesai mengkonfigurasikan IP address dan Hostname maka kliklah tombol Next seperti pada Gambar 50a. Setelah itu kliklah tombol Finish untuk mengakhiri konfigurasi Network Conection. Perhatikan Gambar 50b.

Gambar 51a Gambar 51b

Setelah selesai kliklah tombol Next seperti pada Gambar 51a. Lalu linux akan menyimpan hasil konfigurasi Network Conection. Perhatikan Gambar 51b.

Gambar 52

Perhatikan gambar diatas, jika anda memiliki koneksi ke internet anda bisa melakukan test koneksi anda dengan melakukan proses download dan update. Anda bisa melewati tahap ini dengan memilih Option No, Skip This Test. Lalu kliklah tombol Next. Perhatikan Gambar 52.

Gambar disamping adalah bagaimana cara agar Client dalam jaringan anda bisa mengenali server anda. Pada bagian ini terdapat 2 Option yaitu Stand Alone dan

Network Client. Sebaiknya anda

memilih Stand Alone. Perhatikan Gambar 53.

Gambar 53

Setelah itu maka anda dapat menambahkan user biasa dalam mesin server anda. Masukkan Username, User Login dan Password lalu kliklah tombol Next. Perhatikan Gambar 54.

Gambar 55

Setelah menambahkan user maka linux akan menyimpan konfigurasi yang dilakukan seperti gambar disamping. Perhatikan Gambar 55.

Gambar disamping adalah informasi sekilas mengenai Linux SuSE 9.1. Lalu kliklah tombol Next apabilaanda telah selesai membacanya. Perhatikan Gambar 56.

Gambar 56

Gambar 57

Konfgurasi terakhir adalah VGA Card, Printers, Sound Card, dll. Secara default linux sudah mendeteksi dan mengkonfigurasikan perangkat tersebut, jadi sebaiknya lewati saja konfigurasi ini. Kliklah tombol Next jika anda tidak ingin mengkonfigurasikan perangkat tersebut. Perhatikan Gambar 57.

Gambar 58 Gambar disamping menandakan

bahwa instalasi yang dilakukan telah berhasil. Kliklah tombol Finish untuk menyelesaikan proses instalasi Linux. Perhatikan Gambar 58.

Gambar 59

Setelah proses intalasi selesai maka linux akan melakukan restart seperti pada gambar diatas. Perhatikan Gambar 59.

File System Linux

Struktur filesystem Linux adalah berbentuk tree, dengan “pusat”-nya adalah root (akar) yang dilambangkan dengan tanda “/” (slash).

Contoh struktur direktori pada Linux dapat digambarkan sebagai berikut:

Perintah Dasar Linux Sintaks

Secara umum perintah pada Linux memiliki sintaks sebagai berikut : perintah [option….] [argumen….]

option adalah pilihan untuk mendapatkan hasil tertentu

CATATAN :

Perintah dalam Linux adalah Case Sensitive yang berbeda dengan DOS Command. Pada DOS Command perintah ‘dir’ sama dengan ‘DIR’, tetapi pada linux ‘ls’ tidak sama dengan ‘LS’ atau ‘Ls’.

Perintah ls (list directory)

Perintah ini akan menampilkan isi sebuah direktori. Bila Anda ketikkan :

# ls

maka akan ditampilkan isi direktori di mana Anda berada (working directory). Perintah :

# ls /home/adjie

akan menampilkan isi direktori /home/adjie option yang dapat digunakan antara lain

-a menampilkan semua file termasuk yang beratribut hidden, yaitu file atau direktori yang berawalan tanda titik (.)

-l menampilkan file dan direktori dalam tampilan yang lengkap, termasuk nama file, ukuran, tanggal modifikasi, owner, group dan atributnya.

Perintah cd (Change Directory)

Perintah ini untuk berpindah direktori. Perintah :

# cd

akan membawa ke home directory Anda. Perintah :

# cd /home/meong

akan membawa Anda ke direktori /home/meong

Bila terdapat susunan direktori berikut : /usr/src/linux/arch

dan Anda sedang berada di direktori /usr/src/linux, maka bila Anda hendak masuk ke direktori arch, maka ketikkan :

sedangkan jika Anda ingin naik satu tingkat lebih atas maka ketikkan : # cd ..

Perintah pwd (Print Working Directory)

Perintah ini digunakan untuk melihat di direktori mana Anda sekarang berada. Perintahnya :

# pwd

Perintah more

Perintah more dapat Anda gunakan untuk melihat isi suatu file teks dengan layar perlayar, Artinya jika file Anda tampilkan ukurannya lebih dari suatu layar, maka more akan menghentikan tampilannya saat isi file telah mencapai satu layar. Anda dapat menlanjutkan ke tampilan berikutnya dengan menekan tombol [SPACEBAR], melihat baris berikutnya dengan tombol [enter], melihat baris sebelumnya dengan tombol b, atau keluar dari tampilan more dengan tombol q. Misalnya:

# more /etc/httpd/httpd.conf

akan menampilkan isi file /etc/httpd/httpd.conf layar per layar. Indikator (15%) di baris paling bawah manandai posisi (dalam persen) dari seluruh isi file (yaitu file httpd.conf) yang sekarang sedang ditampilkan.

Perintah cat

Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi file ke layar tanpa fasilitas tampilan layar per layar. Biasanya digunakan bersamaan dengan pipeline atau redirection. Misalnya, untuk melihat dan menampilkan isi file /etc/passwd dan /etc/group, gunakan perintah:

# cat /etc/passwd /etc/group

Perintah rm

Perintah ini digunakan untuk menghapus direktori atau file. Misalnya: # rm data.txt

akan menghapus file data1.txt yang terletak pada direktori tempat Anda berada sekarang, asalkan Anda memiliki hak untuk itu.

Dalam dokumen Membangun Server (Halaman 72-109)

Dokumen terkait