• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2005

RINGKASAN

RULLY PAISHAL.

Pengaruh Naungan dan Pupuk Daun terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L) dengan

Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST). (Dibimbing oleh

ANAS D.

SUSILA

)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh naungan dan pupuk daun untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman seledri dalam teknologi hidroponik sistem terapung (THST). Penelitian dimulai dari bulan Januari 2005 sampai dengan Mei 2005. Bertempat di fasilitas THST, Danasworo Hydro-Garden, Ciapus, Bogor yang berada pada ketinggian 500 dpl.

Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan split plot. Sebagai petak utama adalah aplikasi naungan yang terdiri dari dua perlakuan yaitu perlakuan tanpa naungan (N0) dan dengan naungan (N1). Anak petak adalah konsentrasi pupuk daun yang terdiri dari empat taraf yaitu 0 g/l, 2 g/l, 4 g/l, 6 g/l. Dengan demikian terdapat 8 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 10 kali, satu ulangan terdiri dari 15 tanaman, sehingga terdapat 80 satuan percobaan dengan 1 200 tanaman. Setiap ulangan digunakan tiga sampel sehingga total tanaman yang diamati sebanyak 240 tanaman sampel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi naungan berpengaruh nyata menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman, kecuali pada panjang akar, yaitu pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan jumlah rumpun. Perlakuan naungan juga menurunkan hasil produksi tanaman seledri, yaitu pada jumlah tanaman yang hidup, bobot akar, bobot yang dapat dipasarkan per panel dan bobot yang dapat dipasarkan per tanaman. Tanaman tanpa naungan memiliki pertumbuhan vegetatif yang lebih baik dibandingkan tanaman dengan aplikasi naungan. Tanaman tanpa naungan juga mempunyai hasil produksi yang lebih baik dibandingkan tanaman dengan naungan. Aplikasi naungan meningkatkan kandungan klorofil a, b dan total pada daun.

Penggunaan pupuk daun sampai 6 g/l secara linier menurunkan pertumbuhan vegetatif pada tinggi tanaman 4-6 MST sedangkan pada variabel jumlah daun, diameter batang, panjang akar, dan jumlah rumpun tidak berpengaruh nyata. Penggunaan pupuk daun secara linier menurunkan hasil produksi pada bobot yang dapat dipasarkan per panel dari 281 gram sampai 190 gram sedangkan pada variabel jumlah tanaman yang hidup, bobot akar, dan bobot yang dipasarkan per tanaman, pemberian pupuk daun tidak berpengaruh nyata. Aplikasi pupuk daun sampai 6 g/l juga menurunkan kandungan klorofil a, b dan total daun.

Tidak terdapat interaksi antara naungan dan pupuk daun terhadap pertumbuhan vegetatif dan hasil produksi tanaman. Selama penanaman terjadi peningkatan kandungan NO2-N dan NO3-N sedangkan kandungan NH4-N mengalami penurunan. Kandungan NO2-N mengalami peningkatan dari 0.016 mg/l menjadi 0.226 mg/l. Kandungan NO3-N juga mengalami peningkatan dari 1.05 mg/l menjadi 1.076 mg/l. Penurunan NH4-N terjadi dari 1.616 mg/l menjadi 0.902 mg/l.

PENGARUH NAUNGAN DAN PUPUK DAUN TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELEDRI

(Apium graveolens L) DENGAN TEKNOLOGI

HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh : RULLY PAISHAL

A34301051

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2005

Judul Penelitian : Pengaruh Naungan dan Pupuk Daun terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium

graveolens L) dengan Teknologi Hidroponik Sistem Terapung

Nama Mahasiswa : Rully Paishal NRP : A34301051

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Anas Dinurrohman Susila, MSi. NIP 131 699 950

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. H. Supiandi Sabiham, MAgr. NIP 130 422 698

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Blora pada tanggal 1 Juli 1983. Merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari Bapak Bachtiar Basri Gatam dan Ibu Atty Susiati.

Jenjang pendidikan penulis dimulai pada tahun 1989 di SDN Siliwangi 1 Bekasi dan lulus tahun 1995, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Bekasi dan lulus tahun 1998. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke SMU Negeri 1 Bekasi dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Hortikultura Jurusan Budidaya Pertanian melalui jalur UMPTN.

Selama perkuliahan, penulis pernah aktif sebagai pengurus Lembaga Studi Islam Faperta (el-SIFA) periode 2001-2002 dan periode 2002-2003. Dalam hal kepanitiaan, penulis pernah ikut serta menjadi panitia Workshop Forum Florikultur Indonesia (FFI) ke-12 dan kepengurusan Festival Tanaman (FESTA) Himagron XXV. Dalam bidang akademik, pernah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa bidang penelitian pada tahun 2004. Pada tahun ajaran 2004-2005 penulis menjadi asisten mata kuliah Hortikultura. Pada tahun 2005, penulis pernah menjadi asisten instruktur pada pelatihan teknologi hidroponik sistem terapung dalam rangkaian acara FESTA XXVI.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya-Nya sehingga makalah skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi dengan judul “Pengaruh Naungan dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L) dengan THST” bertujuan untuk mengetahui pengaruh naungan dan pupuk daun dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi seledri yang berkualitas.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Anas Dinurrohman Susila, MSi. sebagai pembimbing skripsi yang telah membimbing, mengarahkan, memberikan masukan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, MSc. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran, pengertian, kesabaran dan motivasi dalam perbaikan skripsi ini.

3. Ir. Megayani Sri Rahayu, MS. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran, pengertian, kesabaran dan motivasi dalam perbaikan skripsi ini.

4. Bapak Wendy, Supervisor Yogya cab. Kedung Halang atas kerjasamanya. 5. Orang tua, mbah, kakak dan Tante Kris yang senantiasa memberikan semangat,

dukungan dan doa.

6. Nia atas kesabarannya menemani, memberikan motivasi dan semangat dengan penuh kasih sayang.

7. Mas Arief, Teh Iya, Puput, Zaqiah dan Mierina serta Tim Ciapus: Encep, Anto, Heri, Fajar, Thury, Ara, Leli, Gina, Oty, Aldi, Budi, Jimmi, Amie, Wike, Victoria, dan Tinche atas kerjasama, dukungan dan bantuannya. 8. Semua pihak yang terlibat hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Bogor, Desember 2005

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv PENDAHULUAN ... .. 1 Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 3 Hipotesis ... 3 TINJAUAN PUSTAKA... 4 Seledri... 4 Hidroponik ... 5 Larutan Nutrisi ... 6 Naungan... 7 Pupuk Daun... 9

BAHAN DAN METODE... 11

Waktu dan Tempat ... 11

Bahan dan Alat... 11

Metode Penelitian... 12

Pelaksanaan... 13

Pengamatan... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15

Kondisi Umum... 15

Hasil... 16

Pembahasan ... 21

KESIMPULAN DAN SARAN ... 25

Kesimpulan ... 25

Saran ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman Teks

1. Komposisi Larutan Nutrisi AB Mix... 11 2. Pengaruh Aplikasi Naungan dan Pupuk Daun terhadap Tinggi Tanaman .... 16 3. Pengaruh Naungan dan Pupuk Daun terhadap Jumlah Daun Tanaman... 17 4. Pengaruh Aplikasi Naungan dan Pupuk Daun terhadap Diameter Batang,

Jumlah Rumpun dan Panjang Akar Seledri ... 18

5. Pengaruh Aplikasi Naungan dan Pupuk Daun terhadap Jumlah Tanaman yang Hidup, Bobot Akar, Bobot yang Dapat Dipasarkan per Panel dan per Tanaman ... 19

6. Kandungan Nitrogen Larutan Nutrisi ... 20 7. Kandungan Klorofil a, b, dan Total pada Daun ... 20 8. Kandungan N, P dan K pada Jaringan Tanaman. ...

21

Lampiran

1. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Naungan dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri ... 29

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman Teks

1. Kondisi Tanaman Seledri pada Kolam Nutrisi... 15

Lampiran 1. Denah Petak Percobaan Pengaruh Naungan dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri…….……….. 30

2. Grafik Intensitas Cahaya di Luar GH, di Dalam GH Tanpa Naungan dan di Dalam GH Naungan ...

31 3. Grafik EC larutan Nutrisi ... 31

4. Grafik Suhu Larutan Nutrisi ... 31

5. Grafik pH Larutan Nutrisi ... 32

6. Grafik Suhu Pagi greenhouse... 32

7. Grafik Suhu Siang greenhouse ... 32

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman seledri adalah salah satu sayuran daun yang memiliki banyak manfaat, antara lain dapat digunakan sebagai pelengkap masakan dan memiliki khasiat obat. Seledri mempunyai aroma yang khas, dipakai untuk penambah aroma masakan (Soewito, 1989).

Data ekspor seledri pada bulan Januari-Juni 2001 sebesar 23 636 Kg sedangkan data impor seledri pada bulan Januari-Juni 2001 sebesar 58 334 Kg (BPS, 2001). Defisit ekspor seledri sebesar 34 698 Kg antara lain disebabkan rendahnya produksi seledri yang berkualitas dan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Dibutuhkan suatu teknologi yang dapat meningkatkan produksi seledri yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan pasar.

Hidroponik merupakan salah satu teknologi budidaya yang menggunakan prinsip penyediaan larutan nutrisi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan tanaman. Menurut Jensen (1997) hidroponik adalah suatu teknologi budidaya tanaman dalam larutan nutrisi dengan atau tanpa media buatan (pasir, kerikil, rockwool, perlite, peatmoss, coir, atau sawdust) untuk penunjang mekanik. Budidaya hidroponik yang umum dijumpai adalah sistem hidroponik dalam wadah menggunakan drip irrigation dan nutrient film technique (NFT). Kedua sistem ini perlu biaya produksi yang mahal karena harus menggunakan listrik dalam jumlah besar untuk sirkulasi larutan nutrisi. Teknologi hidroponik sistem terapung (THST) telah dikembangkan sebagai teknik budidaya hidroponik sederhana yang tidak memerlukan listrik karena larutan nutrisi tidak disirkulasi seperti pada sistem NFT. Sistem ini menggunakan kolam berukuran besar dan dalam dengan volume larutan nutrisi yang besar, sehingga dapat menekan fluktuasi konsentrasi larutan nutrisi (Susila, 2003). Hilangnya ketergantungan terhadap ketersediaan energi listrik, serta minimnya penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan tanaman dalam teknologi hidroponik sistem terapung akan memungkinkan diaplikasikan pada tingkat petani kecil dengan berbagai kondisi lingkungan yang berbeda.

Dokumen terkait