• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1

Lampiran 2

TUJUAN, TARGET, DAN INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA

No Tujuan Target Indikator

1 Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya di bawah US$1 perhari menjadi setengahnya dalam kurun waktu 1990-2015

f) Persentase penduduk dengan pendapatan di bawah US$1 (PPP) per hari.

g) Persentase penduduk dengan tingkat konsumsi di bawah garis kemiskinan nasional.

h) Indeks kedalaman kemiskinan. i) Indeks keparahan kemiskinan.

j) Proporsi konsumsi penduduk termiskin (kuantil pertama). Menurunkan proporsi penduduk yang

menderita kelaparan menjadi setengahnya dalam kurun waktu 1990-2015

c) Persentase anak-anak berusia di bawah 5 tahun yang mengalami gizi buruk (severeunderweight).

d) Persentase anak-anak berusia di bawah 5 tahun yang mengalami gizi kurang (moderateunderweight). 2 Mencapai pendidikan dasar

untuk semua

Menjamin pada tahun 2015, semua anak, di manapun, laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan

pendidikan dasar

a) Angka partisipasi murni (APM) sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (7-12 tahun).

b) Angka partisipasi murni (APM), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (13-15 tahun). c) Angka melek huruf usia 15-24 tahun.

3 Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di

semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

a) Rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di tingkat pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi, yang diukur melalui angka partisipasi murni anak perempuan terhadap anak laki-laki (%).

b) Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki usia 15-24 tahun, yang diukur melalui angka melek huruf

perempuan/laki-laki (indeks paritas melek huruf gender) (%).

c) Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan (%). d) Tingkat pengangguran terbuka (TPT) perempuan (%). e) Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan (%). f) Tingkat daya beli (Purchasing Power Parity, PPP) pada

No Tujuan Target Indikator kelompok perempuan (%).

g) Proporsi perempuan dalam lembaga-lembaga publik (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) (%).

4 Menurunkan angka kematian anak

Menurunkan angka kematian balita sebesar dua-pertiganya dalam kurun waktu 1990 – 2015

a) Angka kematian bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup. b) Angka kematian balita (AKB) per 1000 kelahiran hidup. c) Anak usia 12-23 bulan yang diimunisasi campak (%). 5 Meningkatkan kesehatan ibu Menurunkan angka kematian ibu sebesar

tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990

– 2015

a) Angka kematian ibu melahirkan (aki) per 100.000 kelahiran hidup.

b) Proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan (%).

c) Proporsi wanita 15-49 tahun berstatus kawin yang sedang menggunakan atau memakai alat keluarga berencana (%). 6 Memerangi HIV/AIDS, malaria

dan penyakit menular lainnya

Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada tahun 2015

a) Prevalensi HIV dan AIDS (%).

b) Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi (%).

c) Penggunaan kondom pada pemakai kontrasepsi (%). d) Persentase penduduk usia muda 15-24 tahun yang

mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS (%).

Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit lainnya pada

tahun 2015

a) Prevalensi malaria per 1.000 penduduk. b) Prevalensi tuberkulosis per 100.000 penduduk.

c) Angka penemuan pasien tuberkulosis bta positif baru (%). d) Angka keberhasilan pengobatan pasien tuberkulosis (%). 7 Memastikan kelestarian

lingkungan hidup

Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang

a) Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan satelit Landsat terhadap luas daratan (%). b) Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan luas

kawasan hutan, kawasan lindung, dan kawasan konservasi termasuk kawasan perkebunan dan hutan rakyat terhadap luas daratan (%).

c) Rasio luas kawasan lindung terhadap luas daratan (%). d) Rasio luas kawasan lindung perairan (marine protected

area) terhadap luas daratan (%).

e) Jumlah emisi karbondioksida (CO2) (metrik ton).

No Tujuan Target Indikator

f) Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) (ton). g) Rasio jumlah emisi karbondioksida (CO2) terhadap jumlah

penduduk indonesia (%).

h) Jumlah penggunaan energi dari berbagai jenis (setara barel minyak, SBM), Fosil dan non-fosil.

i) Rasio penggunaan energi (total) dari berbagai jenis terhadap produk Domestik bruto (%).

j) Penggunaan energi dari berbagai jenis secara absolut (metrik ton).

Menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar sebesar separuhnya pada 2015

a) Proporsi rumah tangga terhadap penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (total) (%)

b) Proporsi rumah tangga/penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (perdesaan) (%)

c) Proporsi rumah tangga/penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (perkotaan) (%)

d) Cakupan pelayanan perusahaan daerah air minum (KK) e) Proporsi rumah tangga dengan akses pada fasilitas

sanitasi yang layak (total) (%)

f) Proporsi rumah tangga dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak (perdesaan) (%)

g) Proporsi rumah tangga dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak (perkotaan) (%)

Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh pada tahun 2020

Proporsi rumah tangga yang memiliki atau menyewa rumah (%).

8 Membangun kemitraan global untuk pembangunan

Mengembangkan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi,

dan tidak diskriminatif.

a) Rasio antara jumlah ekspor dan impor dengan PDB (%). b) Rasio antara kredit dan tabungan (LDR) bank umum (%). c) Rasio antara kredit dan tabungan (LDR) bank perkreditan

rakyat (%). Menangani hutang negara berkembang

melalui upaya nasional maupun internasional agar pengelolaan

hutang berkesinambungan dalam jangka

a) Rasio antara jumlah ekspor dan impor dengan PDB (%). b) Rasio antara kredit dan tabungan (LDR) bank umum (%). c) Rasio antara kredit dan tabungan (LDR) bank perkreditan

rakyat (%).

No Tujuan Target Indikator panjang

Menangani hutang negara berkembang melalui upaya nasional maupun

internasional agar pengelolaan

hutang berkesinambungan dalam jangka panjang

a) Rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB. b) Debt-to-Service Ratio (DSR).

Bekerjasama dengan negara lain untuk mengembangkan dan menerapkan strategi untuk menciptakan

lapangan kerja yang baik dan produktif bagi penduduk usia muda

a) Tingkat pengangguran usia muda (15-24 tahun);

b) Tingkat pengangguran usia muda (15-24 tahun) menurut jenis kelamin;

c) Tingkat pengangguran usia muda (15-24 tahun) menurut propinsi.

Bekerjasama dengan swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan

komunikasi

a) Persentase rumah tangga yang memiliki telepon dan telepon selular.

b) Persentase rumah tangga yang memiliki komputer personal dan mengakses internet melalui komputer.

Lampiran 2

WILAYAH KABUPATEN/KOTA INDONESIA DENGAN MASALAH GIZI GANDA

No Kab/Perkotaan Propinsi Tipe wilayah Ibu lulus Wajar (%) Pengeluaran rumah tangga perkapita (Rp) Tingkat Kemiskinan (%) PDRB Perkapita (Ribu Rp) Prevalensi Underweight Prevalensi Overweight

1 Aceh Timur NAD perdesaan 59.9 262,733 28.2 9,015 21.8 13.1

2 Aceh Barat NAD perdesaan 59.7 376,091 32.6 13,371 29.9 6.5

3 Aceh Utara NAD perdesaan 53.2 247,553 33.2 8,096 35.5 5.2

4 Gayo Lues NAD perdesaan 31.5 237,500 32.3 8,606 19.5 10.2

5 Nagan Raya NAD perdesaan 64.4 276,494 33.6 15,192 35.7 5.9

6 Perkotaan Langsa NAD perkotaan 73.2 312,472 14.3 8,263 27.1 10.4

7

Perkotaan

Lhokseumawe NAD perkotaan 78.0 307,708 12.8 18,933 24.0 5.6

8 Tapanuli Selatan SUMUT perdesaan 68.9 211,070 20.3 7,236 27.3 5.8

9 Labuhan Batu SUMUT perdesaan 63.9 280,165 12.3 14,218 22.7 7.9

10 Humbang Hasundutan SUMUT perdesaan 80.9 204,116 18.8 11,228 30.1 6.2

11 Solok Selatan SUMBAR perdesaan 43.2 229,696 17.4 7,067 27.3 6.9

12 Dharmas Raya SUMBAR perdesaan 59.8 283,041 14.4 10,180 27.2 6.6

13 Indragiri Hilir Riau perdesaan 43.9 271,388 14.6 22,492 24.0 12.7

14 Kampar Riau perdesaan 73.2 359,130 10.7 15,491 23.0 11.2

15 Muaro Jambi Jambi perdesaan 55.3 274,170 7.1 6,061 26.7 9.9

16 Tanjung Jabung Barat Jambi perdesaan 35.4 261,521 12.8 12,773 18.5 16.2

17 Bungo Jambi perdesaan 50.6 308,358 7.6 8,604 24.4 12.4

18 Perkotaan Jambi Jambi perkotaan 86.1 403,717 5.0 11,797 22.4 16.7

19 Muara Enim SUMSEL perdesaan 46.5 236,207 19.9 12,590 28.1 7.0

No Kab/Perkotaan Propinsi Tipe wilayah Wajar (%) Ibu lulus Pengeluaran rumah tangga perkapita (Rp) Tingkat Kemiskinan (%) PDRB Perkapita (Ribu Rp) Prevalensi Underweight Prevalensi Overweight

20 Musi Rawas SUMSEL perdesaan 34.2 259,294 32.9 7,670 20.6 6.3

21 Musi Banyu Asin SUMSEL perdesaan 32.4 267,184 33.6 14,969 20.0 8.7

22 Ogan Ilir SUMSEL perdesaan 36.6 269,292 21.6 6,664 19.7 6.3

23 Mukomuko Bengkulu perdesaan 46.5 251,101 20.1 6,540 19.7 7.5

24 Bangka Barat BABEL perdesaan 32.2 344,927 7.4 26,441 20.5 5.5

25 Bangka Selatan BABEL perdesaan 26.6 372,278 6.7 12,115 23.1 8.2

26 Natuna KEPRI perdesaan 35.7 401,081 8.7 15,904 20.0 5.8

27 Jombang JATIM perkotaan 66.7 243,908 21.2 7,667 19.4 7.6

28 Lombok Barat NTB perdesaan 28.7 213,089 29.0 4,687 27.6 6.8

29 Landak KALBAR perdesaan 54.4 202,291 25.0 6,699 20.3 10.3

30 Ketapang KALBAR perdesaan 22.5 242,697 17.9 10,442 24.6 7.7

31 Perkotaanwaringin Barat KALTENG perdesaan 48.8 350,035 8.7 15,688 18.7 5.1

32 Barito Selatan KALTENG perdesaan 63.8 324,754 10.4 12,072 23.2 5.6

33 Seruyan KALTENG perdesaan 36.4 240,715 11.3 16,098 29.8 5.7

34 Perkotaan Baru KALSEL perkotaan 48.6 427,756 8.6 24,845 22.9 5.3

35 Kutai Kartanegara KALTIM perdesaan 55.6 365,925 12.6 33,877 22.0 5.9

36 Nunukan KALTIM perdesaan 49.1 318,595 20.0 13,122 26.5 5.3

37 Perkotaan Samarinda KALTIM perkotaan 82.9 462,476 6.6 26,646 22.6 9.5

38 Banggai Kepulauan SULTENG perdesaan 31.0 184,746 27.9 6,107 23.6 5.3

39 Bantaeng SULSEL perdesaan 28.1 198,049 12.1 6,008 19.3 7.6

40 Jeneponto SULSEL perdesaan 27.6 171,636 24.6 3,909 20.3 10.3

41 Takalar SULSEL perdesaan 37.2 228,631 13.8 5,071 27.1 7.5

42 Pangkajene Kepulauan SULSEL perdesaan 39.4 194,181 23.9 10,817 18.9 8.9

43 48

No Kab/Perkotaan Propinsi Tipe wilayah Wajar (%) Ibu lulus Pengeluaran rumah tangga perkapita (Rp) Tingkat Kemiskinan (%) PDRB Perkapita (Ribu Rp) Prevalensi Underweight Prevalensi Overweight

43 Bone SULSEL perdesaan 41.8 184,768 18.8 6,311 22.3 6.8

44 Wajo SULSEL perdesaan 36.5 215,713 11.4 8,252 20.0 7.4

45 Sidenreng Rappang SULSEL perdesaan 54.3 256,977 8.1 7,869 18.5 7.2

46 Bombana SULTRA perdesaan 33.0 206,413 20.5 6,380 26.7 6.5

47 Kolaka Utara SULTRA perdesaan 41.9 244,189 26.3 13,267 19.2 9.0

48 Perkotaan Gorontalo Gorontalo perkotaan 67.8 300,556 8.1 6,044 21.8 6.6

49 Buru Maluku perdesaan 33.1 216,458 31.3 3,195 37.5 5.7

50 Seram Bagian Barat Maluku perdesaan 60.7 194,712 37.9 3,013 23.9 10.8

51 Raja Ampat Papua Barat perdesaan 32.5 153,643 3.0 8,237 24.0 5.0

52 Jayawijaya Papua perdesaan 23.0 178,499 50.3 4,449 22.8 19.3

53 Paniai Papua perdesaan 15.0 181,353 52.2 4,789 27.1 5.8

54 Yakuhimo Papua perdesaan 0.8 119,191 48.3 1,129 25.7 14.6

55 Sarmi Papua perdesaan 27.0 296,908 31.2 12,055 24.1 6.4

56 Waropen Papua perdesaan 81.1 329,987 46.9 7,162 29.4 13.2

Dokumen terkait