• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII PENUTUP

7.2 Saran

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan kerjasama lintas sektoral bersama BMKG untuk melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) tehadap mosquito-borne disease untuk mencegah terjadinya peningkatan jumlah kasus penyakit ini.

2. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan seluruh Puskesmas dapat memberikan peringatan dini untuk meningkatan kewaspadaan masyarakat, sehingga dapat dilakukan pencegahan selama masa penundaan waktu (time-lag / yang terjadi selama 2 bulan) sedang berlangsung.

3. Sebaiknya hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, misal jika terjadi hari hujan yang banyak maka masyarakat harus melakukan tindakan pencegahan mosquito-borne disease

dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk ataupun menggalakkan gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).

4. Perlu diadakan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai parameter iklim dan insidens mosquito-borne disease dengan analisis menggunakan data hari hujan mingguan, agar dapat diketahui pola hari hujan mingguan yang berpotensi untuk meningkatkan insidens mosquito-borne disease.

154

Akerlof, K. et al. (2010) ‘Public Perceptions of Climate Change as A Human Health

Risk: Surveys of The United States, Canada and Malta’, International Journal of Environmental Research and Public Health, 7(6), pp. 2559–2606. doi: 10.3390/ijerph7062559.

Aldrian, E. (2000) ‘Pola Hujan Rata-rata Bulanan Wilayah Idonesia ; Tinjauan

Hasil Kontur Data Penakar Dengan Resolusi ECHAM T -42’, Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca, 1 No. 2(1921), pp. 113–123.

Aldrian, E. (2013) Kamus Istilah Perubahan Iklim. Jakarta: Puslitbang BMKG. Aldrian, E. (2014) Pemahaman Dinamika Iklim di Negara Kepulauan Indonesia

sebagai Modalitas Ketahanan Bangsa. Jakarta: BMKG.

Alexander, L. K. et al. (no date) ‘Ecologic Studies’, in. UNC CH Department of

Epidemiology.

Ariati, J. and Anwar, D. A. (2014) ‘Model Prediksi Kejadian Demam Berdarah

Dengue (DBD) Berdasarkan Faktor Iklim di Kota Bogor, Jawa Barat’, Bul. Penelit. Kesehat, 42(4), pp. 249–256.

Ariati, J. and Musadad, D. D. A. (2012) ‘Kejadian Demam Berdarah Dengue

(DBD) Dan Faktor Iklim di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau’.

Bai, L., Morton, L. C. and Liu, Q. (2013) ‘Climate Change and Mosquitoborne Diseases in China: A Review’, Globalization and Health, 9, p. 1. doi: 10.1186/17448603910.

BMKG (2008) Curah Hujan dan Potensi Bencana Gerkan Tanah. Jakarta.

BMKG (2015a) Prakiraan Musim Hujan 2015-2016 di Indonesia. Jakarta: BMKG. BMKG (2015b) Prakiraan Musim Kemarau 2015 di Indonesia. Jakarta: BMKG. BMKG (2015c) Pusat Database BMKG. Available at:

http://dataonline.bmkg.go.id/webfaq (Accessed: 29 November 2016).

Hujan. Jakarta.

BMKG (2017a) Alamat Stasiun dan UPT BMKG | BMKG. Available at: http://www.bmkg.go.id/profil/stasiun-upt.bmkg (Accessed: 20 May 2017). BMKG (2017b) Sejarah | BMKG. Available at: ?p=sejarah&lang=ID (Accessed:

20 May 2017).

BMKG (2017c) Tugas dan Fungsi | BMKG. Available at: ?p=tugas-fungsi&lang=ID (Accessed: 20 May 2017).

BMKG (2017d) Visi dan Misi | BMKG. Available at: ?p=visi-misi&lang=ID (Accessed: 20 May 2017).

Candra, A. (2010) ‘Demam Berdarah Dengue : Epidemiologi , Patogenesis , dan Faktor Risiko Penularan’, 2(2), pp. 110–119.

CDC (2009) ‘Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever: Information for Health Care Practitioners’, Dengue Hemorrhagic Fever, pp. 1–4. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

CDC (2014) ‘Information for Healthcare Providers’, pp. 1–5. Available at: http://www.cdc.gov/ncbddd/heartdefects/hcp.html.

CDC (2016) CDC - Malaria - About Malaria - Biology - Mosquitoes - Anopheles

Mosquitoes. Available at:

https://www.cdc.gov/malaria/about/biology/mosquitoes/ (Accessed: 4 January 2017).

Cheong, Y. L. et al. (2008) ‘Assessing Weather Effects on Dengue Disease in Malaysia’, Int. J. Environ. Res. Public Health International Journal of Environmental Research and Public Health Int. J. Environ. Res. Public Health, 10(10), pp. 6319–6334. doi: 10.3390/ijerph10126319.

Choi, Y. et al. (2016) ‘Effects of weather factors on dengue fever incidence and implications for interventions in Cambodia’, BMC Public Health. BMC Public Health, pp. 1–7. doi: 10.1186/s12889-016-2923-2.

Rosdakarya.

Depkes (2008) ‘Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia’, pp. 1–37. Dinkes DKI Jakarta (2016) Survailans Epidemiologi Dinas Kesehatan DKI

Jakarta. Available at: http://www.surveilans-dinkesdki.net/ (Accessed: 25 November 2016).

Dittmar, J. et al. (2014) ‘Heat and Immunity: An Experimental Heat Wave Alters

Immune Functions in Three-Spined Sticklebacks (Gasterosteus aculeatus)’,

Journal of Animal Ecology, 83(4), pp. 744–757. doi: 10.1111/1365-2656.12175.

Ehelepola, N. D. et al. (2003) ‘A Study of The Correlation Between Dengue and

Weather in Kandy City, Sri Lanka (2003 -2012) and Lessons Learned’. doi:

10.1186/s40249-015-0075-8.

Epstein, P. R. (2001) ‘Climate change and emerging infectious diseases’, Microbes and Infection, 3(9), pp. 747–754. doi: 10.1016/S1286-4579(01)01429-0.

Feyzar Rasmanto, M. and Sakka, A. (2016) ‘MODEL PREDIKSI KEJADIAN

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) BERDASARKAN UNSUR IKLIM DI KOTA KENDARI TAHUN 2000-2015’.

Gage, K. L. et al. (2008) ‘Climate and Vectorborne Diseases’, American Journal of Preventive Medicine, 35(5), pp. 436–450. doi: 10.1016/j.amepre.2008.08.030.

Gao, H. et al. (2012) ‘Change in Rainfall Drives Malaria Re-Emergence in Anhui’,

7(8). doi: 10.1371/journal.pone.0043686.

Gunawan, D. (2013) Gas Rumah Kaca dan Perubahan Iklim di Indonesia. Jakarta: Puslitbang BMKG.

Guo, C. et al. (2015) ‘Malaria incidence from 2005 – 2013 and its associations with

meteorological factors in’, pp. 1–12. doi: 10.1186/s12936-015-0630-6.

Hakim, L. and Ipa, M. (2007) ‘Sistem Kewaspadaan DIM KLB Malaria

Kabupaten Sukabumi’.

Haque, U. et al. (2010) ‘The Role of Climate Variability in the Spread of Malaria

in Bangladeshi Highlands’, 5(12), pp. 1–9. doi:

10.1371/journal.pone.0014341.

Hastono, S. P. (2006) Analisis Data. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Hoshen, M. B. and Morse, A. P. (2004) ‘A weather-driven model of malaria

transmission’, Malaria Journal, 3(1), p. 32. doi: 10.1186/1475-2875-3-32. Huang, F. et al. (2011) ‘Temporal correlation analysis between malaria and

meteorological factors in Motuo County, Tibet.’, Malaria journal, 10(1), p. 54. doi: 10.1186/1475-2875-10-54.

IPCC (2007a) Climate Change 2007: impacts, adaptation and vulnerability: contribution of Working Group II to the fourth assessment report of the Intergovernmental Panel, Genebra, Suíça. doi: 10.1256/004316502320517344.

IPCC (2007b) Climate Change 2007 Synthesis Report. Geneva: The Intergovernmental Panel on Climate Change.

IPCC (2007c) ‘Summary for Policymakers. In: Climate Change 2007: The Physical

Science Basis. Contribution of Working Group I to the Fourth Assessment

Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change’, New York Cambridge University Press, p. 996. doi: 10.1038/446727a.

IPCC (2014) ‘Climate Change 2014 Synthesis Report Summary Chapter for Policymakers’, IPCC, p. 31. doi: 10.1017/CBO9781107415324.

Kazwaini, M., Willa, R. and Wadu (2014) ‘Korelasi Kepadatan Anopheles spp.

dengan Curah Hujan serta Status Vektor Malaria pada Berbagai Tipe

Geografi di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur’.

Kemenkes RI (2003a) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1116 Tahun 2003. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI (2003b) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1479 Tahun 2003. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI (2011a) ‘Informasi Umum Demam Berdarah Dengue’, pp. 1–5.

Available at:

http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/INFORMASI_UMUM_D BD_2011.pdf.

Kemenkes RI (2011b) Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue, Kementerian Kesehatan. Jakarta. Available at: www.kemenkes.com.

Kemenkes RI (2012) Pedoman Pengendalian Demam Chikungunya. Jakarta. Kemenkes RI (2013a) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5

Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Laksana Malaria, Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan RI. Jakarta. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Kemenkes RI (2013b) ‘Riset Kesehatan Dasar’.

Kemenkes RI (2014) ‘Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014’.

Kemenkes RI (2016) Wilayah KLB DBD Ada di 11 Provinsi. Available at: http://www.depkes.go.id/article/print/16030700001/wilayah-klb-dbd-ada-di-11-provinsi.html (Accessed: 25 November 2016).

Kigozi, R. et al. (2016) ‘Assessing temporal associations between environmental

factors and malaria morbidity at varying transmission settings in Uganda’,

Malaria Journal. BioMed Central, pp. 4–9. doi: 10.1186/s12936-016-1549-2.

KLHK (2007) Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

KLHK (2016) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim.

Adaptation’, Who, p. 48. doi: WHO/SDE/OEH/00.4.

Mangguang, M. D. (2008) ‘Analisis Epidemologi Penyakit Demam Berdarah

Dengue melalui Pendekatan Spasial Temporal dan Hubungannya degan

Faktor Iklim di Kota Padang Tahun’.

Mardiana (2012) ‘Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Insiden Malaria di

Kabupaten Bintan Kepulauan Riau dan Kabupaten Banggai Sulawesi

Tengah’.

Mardiana and Perwitasari, D. (2014) ‘Insiden Malaria dan Pola Iklim di Kabupaten

Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Sumba Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia Tahun 2005-2009’.

Maryani, L. (2010) Epidemiologi Kesehatan. 1st edn. Jogjakarta: Graha Ilmu.

Maslakah, F. A. (2015) ‘Tren Temperatur Dan Hujan Ekstrim Di Juanda Surabaya’,

pp. 135–143.

Maulidani, S., Ihsan, N. and Sulistiawaty (2015) ‘Jurnal Sains Dan Pendidikan

Fisika (Jspf) Analisis Pola Dan Intensitas Curah Hujan Berdasakan Data Observasi Dan Satelit Tropical Rainfall Measuring Missions (Trmm) 3B42

V7 Di Makassar’, 2015(April), pp. 98–103.

Morgenstern, H. (1995) ‘Ecologic Studies In Epidemiology : Concepts, Principles, and Methods’.

Murti, B. (1997) Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Negev, M. et al. (2015) ‘Impacts of Climate Change on Vector Borne Diseases in

the Mediterranean Basin — Implications for Preparedness and Adaptation

Policy’, Int. J. Environ. Res. Public Health International Journal of Environmental Research and Public Health, 12, pp. 6745–6770. doi: 10.3390/ijerph120606745.

Nuryanto, D. E. (2013) ‘Karakteristik Curah Hujan Abad 20 di Jakarta Berdasarkan Kejadian Iklim Global’, pp. 139–147.

Paz, S. (2015) ‘Climate change impacts on West Nile virus transmission in a global context’, Philosophical Transactions of the Roal Society Biological Sciences, 370.

Pemerintah DKI Jakarta (2012) ‘Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta Nomor 6 Tahun 2012’.

Pemerintah DKI Jakarta (2013) ‘Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2 Tahun 2013’, 2004, pp. 1–15.

Pemerintah DKI Jakarta (2016) Jakarta dalam Angka 2016. Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta.

Pemerintah RI (2008) United Nations Framework Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2008 tentang Dewan Nasional Perubahan Iklim. Jakarta. doi: 10.1111/j.1467-9388.1992.tb00046.x.

Penulis, P. et al. (2012) ‘Climate change impact on dengue haemorrhagic fever in

Banjarbaru South Kalimantan between’, 4(2).

Perwitasari, D. et al. (2004) ‘Kondisi Iklim dan Pola Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Yogyakarta’.

Perwitasari, D. (2015) ‘Model Prediksi Demam Berdarah Dengue Dengan Kondisi Iklim Di Kota Yogyakarta’.

Prastowo, D. and Anggraini, yusnita mirna (2011) ‘Dinamika Populasi Nyamuk

Yang Diduga Sebagai Vektor Di Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen

Jawa Tengah’, Jurnal Vektora, IV(2), pp. 83–97.

Promprou, S., Jaroensutasinee, M. and Jaroensutasinee, K. (2005) ‘Climatic factors

affecting dengue haemorrhagic fever incidence in Southern Thailand’,

Dengue Bulletin, 29, pp. 41–48.

Purnama, S. G. and Baskoro, T. (2012) ‘Maya Index dan Kepadatan Larva Aedes aegypti Terhadap Infeksi Dengue’, Makara Kesehatan, 16(2), pp. 57–64. doi: 10.7454/msk.v16i2.1630.

incidence using temperature , rainfall , and relative humidity : a 19-year

retrospective analysis in East Delhi’, pp. 1–8.

Ridha, M. R. et al. (2013) ‘Hubungan Kondisi Lingkungan dan Kontainer dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kota Banjarbaru’, Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang, 4(3), pp. 133–137.

Rothman, K. J. (1995) Epidemiologi Modern. Jakarta: Yayasan Pustaka Nusantara. Rowley, A. F. et al. (2016) ‘The Potential Impact of Climate Change on the

Infectious Diseases of Commercially Important Shellfish Populations in the Irish Sea - A Review’, ICES Journal of Marine Science: Journal du Conseil, 73, pp. 51–69. doi: 10.1093/icesjms/fst048.

Sudewi, R. S. S., Sasmito, A. and Kurniawan, R. (2015) ‘Identifikasi Ambang Batas Curah Hujan Saat Kejadian Banjir Di Jabodetabek : Studi Kasus Banjir

Jakarta Tanggal 09 Februari 2015 Identification of Rainfall Threshold During Flood Events in’, pp. 209–215.

Sulasmi, S. (2013) ‘Kejadian Demam Berdarah Dengue Kabupaten Banjar Berdasarkan Data Curah Hujan Normal Bulanan’, Jurnal Buski, Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang, 4(4), pp. 171–174.

Susanto, D. H. (2004) ‘Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue Di

Indonesia’, 14(38). Available at:

http://www.depkes.go.id/article/view/731/kejadian-luar-biasa-demam-berdarah-dengue-di-indonesia.html.

Sutamihardja (2011) Climate Change. Bogor: Yayasan Pasir Luhur.

Thi, D., An, M. and Rocklo, J. (2014) ‘Epidemiology of dengue fever in Hanoi from 2002 to 2010 and its meteorological determinants’, 1.

Wei, J. et al. (2014) ‘The Impact of Climate Change on Infectious Disease

Transmission: Perceptions of CDC Health Professionals in Shanxi Province,

China’, China. PLoS ONE, 9(10). doi: 10.1371/journal.pone.0109476.

Health: Risks and Responses’, World Health Organization, pp. 103–37. doi: 10.2307/2137486.

WHO (2006) ‘Dengue Haemorrhagic Fever : Early Recognition, Diagnosis and Hospital Management’, World Health Organisation, p. 111. Available at: http://www.who.int/csr/don/archive/disease/dengue_fever/dengue.pdf.

WHO (2008) ‘Guidelines on Clinical Management of Chikungunya Fever’, World Health Organization, p. Rezgional office of South East Asia, New Deli, Ind. doi: 10.1007/978-1-4939-1758-7_20.

WHO (2015) Neglected Tropical Diseases, Doenças Negligenciadas. World Health Organization. Available at: http://www.who.int/neglected_diseases/en/ (Accessed: 25 November 2016).

Wirayoga, M. A. (2013) ‘HUBUNGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH

DENGUE DENGAN IKLIM DI KOTA SEMARANG TAHUN 2006-2011’,

UJPH Unnes Journal of Public Health, 2(4).

WMO (2016a) Maritim - Prakiraan Wilayah Pelayanan | BMKG. Available at: http://maritim.bmkg.go.id/stasiun_maritim/wilayah_perairan/?stasiun=9-ZeDpeWDZG7Aj-FiEkEuewWxxX7EjfsvoFhgHBUSpU (Accessed: 8 December 2016).

WMO (2016b) Mosquito-Borne Diseases. Available at: http://www.cdc.gov/niosh/topics/outdoor/mosquito-borne/.

WMO (2016c) Stasiun Meteorologi Soekarno-Hatta. Available at: http://soekarno-hatta.banten.bmkg.go.id/?tampil=halaman&id=46 (Accessed: 17 February 2017).

WMO (2016d) Tugas dan Fungsi | BMKG. Available at: http://www.bmkg.go.id/profil/?p=tugas-fungsi (Accessed: 17 February 2017).

Wu, X. et al. (2013) ‘Impact of global change on transmission of human infectious diseases’, Science China Earth Sciences, 57(2), pp. 189–203. doi: 10.1007/s11430-013-4635-0.

Wu, X. et al. (2016) ‘Impact of climate change on human infectious diseases: Empirical evidence and human adaptation’, Environment International. The Authors, pp. 14–23. doi: 10.1016/j.envint.2015.09.007.

Yudhastuti, R., Satyabakti, P. and Basuki, H. (2013) ‘Climate Conditions, Larvae

Free Number, DHF Incidence in Surabaya Indonesia’, 10(11), pp. 1043–

1049.

Yunus (2009) ‘Pemanfaatan suhu udara dan kelembapan udara dalam persamaan regresi untuk simulasi prediksi total hujan bulanan di bandar lampung’,

Pemanfaatan Suhu, 11(Suhu dan Manfaatnya), pp. 271–281. doi: 10.18860/ca.v3i1.2565.

Yusa, A. et al. (2015) ‘Climate Change, Drought and Human Health in Canada’,

International Journal of Environmental Research and Public Health, 12(7), pp. 8359–8412. doi: 10.3390/ijerph120708359.

Zubaidah, T., Ratodi, M. and Marlinae, L. (2016) ‘Pemanfaatan Informasi Iklim

Sebagai Sinyal Peringatan Dini Kasus DBD di Banjararu, Kalimantan

164

Lampiran Tahap Pengumpulan Data 1. Buka browser pada computer, kemudian kunjungi website

http://dataonline.bmkg.go.id/data_iklim.

2. Lakukan registrasi dengan membuat akun pribadi.

3. Setelah memiliki akun, pengguna dapat melakukan akses pengambilan data. 4. Pilih kolom “Data Iklim”, kemudian pilih kolom “Data Harian”.

5. Pilih Provinsi yang diinginkan, dan masukkan nama stasiun jika ingini mendapatkan data lebih spesifik.

7. Tunggu sampai data terkumpul.

Lampiran Output Analisis

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. mosquito-borne disease .119 96 .002 .871 96 .000

curah hujan .182 96 .000 .787 96 .000

hari hujan .082 96 .118 .964 96 .010

suhu udara .119 96 .002 .958 96 .004

kelembaban udara .103 96 .014 .974 96 .057 a. Lilliefors Significance Correction

Correlations

mosquito-borne

disease curah hujan hari hujan suhu udara

kelembaban udara Spearman's rho mosquito-borne disease Correlation

Coefficient 1.000 .314

** .338** -.192 .460**

Sig.

(2-tailed) . .002 .001 .061 .000

curah hujan Correlation Coefficient .314 ** 1.000 .868** -.686** .849** Sig. (2-tailed) .002 . .000 .000 .000 N 96 96 96 96 96

hari hujan Correlation

Coefficient .338

** .868** 1.000 -.770** .897**

Sig.

(2-tailed) .001 .000 . .000 .000

N 96 96 96 96 96

suhu udara Correlation

Coefficient -.192 -.686

** -.770** 1.000 -.742**

Sig.

(2-tailed) .061 .000 .000 . .000

N 96 96 96 96 96

kelembaban udara Correlation

Coefficient .460

** .849** .897** -.742** 1.000 Sig.

(2-tailed) .000 .000 .000 .000 .

N 96 96 96 96 96

Dokumen terkait