• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO

Dalam dokumen 87487ca5869048a539fc1d5389d1e0c9 (Halaman 83-88)

WITH RELATED PARTIES

36. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN DAN RISIKO MODAL 36. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK ANDCAPITAL RISK MANAGEMENT

a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman (Catatan 19) yang saling hapus dengan kas dan setara kas (Catatan 5), deposito berjangka (Catatan 6), modal yang ditempatkan (Catatan 21), tambahan modal disetor (Catatan 22) dan saldo laba.

The Company manages capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of equity. The Company’s capital structure consists of debt (Note 19) offset with cash and cash equivalents (Note 5), time deposits (Note 6), capital stock (Note 21), additional paid- in capital (Note 22) and retained earnings.

Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan peninjauan struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari tinjauan ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Company periodically reviews the Company’s capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risk.

i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign currency risk management

Perusahaan terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti penjualan ekspor dan pembelian barang yang didenominasi dalam mata uang asing.

The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions such as export sales and purchases of goods denominated in foreign currency.

Perusahaan mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 34.

The Company manages the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Company’s net open foreign currency exposure as at reporting dates is disclosed in Note 34.

Analisis sensitivitas mata uang asing Foreign currency sensitivity analysis Tabel berikut merinci sensitivitas

Perusahaan terhadap peningkatan persentase dan penurunan Rupiah terhadap mata uang asing yang relevan. Tingkat sensitivitas digunakan ketika melaporkan risiko mata uang asing secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup pos-pos moneter yang beredar yang didenominasi mata uang asing dan menyesuaikan translasi mereka pada akhir periode untuk persentase perubahan nilai tukar mata uang asing.

The following table details the Company’s sensitivity to a percentage increase and decrease in the Rupiah against the relevant foreign currencies. The sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at the period end for a percentage change in foreign currency rates.

Pada 2015 dengan aset moneter bersih pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah angka positif menunjukkan kenaikan laba di mana Rupiah melemah terhadap mata uang yang relevan. Untuk persentase penguatan Rupiah terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif. Pada tahun 2014 dengan liabilitas moneter bersih pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah angka positif di bawah ini menunjukkan penurunan laba bila Rupiah melemah terhadap mata uang yang relevan.

For 2015, with net monetary assets as at December 31, 2015, a positive number indicates an increase in profit where the IDR weakens against the relevant currency. For a percentage strengthening of the IDR against the relevant currency, there would be a comparable impact on the profit, and the balances below would be negative. For 2014, with net monetary liabilities as at December 31, 2014, a positive number below indicates a decrease in profit where the IDR weakens against the relevant currency.

US$ dampak/ JPY dampak/ EUR dampak/

impact impact impact

(4% kenaikan/penurunan/ (4% kenaikan/penurunan/ (4% kenaikan/penurunan/ increase/decrease) increase/decrease) increase/decrease)

Rp Rp Rp

Laba rugi 3.498.348.129 307.062.372 401.414 Profit or loss

2015

US$ dampak/ JPY dampak/ EUR dampak/

impact impact impact

(3% kenaikan/penurunan/ (3% kenaikan/penurunan/ (3% kenaikan/penurunan/ increase/decrease) increase/decrease) increase/decrease)

Rp Rp Rp

Laba rugi 1.707.625.592 935.243.381 13.174.930 Profit or loss

2014

Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif dari risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir tahun pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan.

In management’s opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because the exposure at the end of the reporting period does not reflect the exposure during the year.

ii. Manajemen risiko tingkat bunga ii. Interest rate risk management

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar dan arus kas risiko suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman bank dengan suku bunga mengambang. Perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang dapat memberikan tingkat bunga mengambang yang memadai. Persetujuan dari Manajemen harus diperoleh sebelum Perusahaan melakukan komitmen pemilihan instrumen dalam rangka mengelola eksposur risiko suku bunga.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s fair value and cash flows interest rate risk mainly arise from bank loans with floating interest rates. The Company has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate floating interest rate. Approvals from Management must be obtained before committing the Company to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.

Instrumen keuangan lainnya milik Perusahaan merupakan akun-akun tanpa bunga.

The Company’s other financial instruments are non-interest bearing accounts.

iii. Manajemen risiko kredit iii. Credit risk management

Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.

Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company.

Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening bank dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan pihak lawan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan pihak lawan yang ditinjau dan disetujui oleh manajemen secara tahunan.

The Company’s credit risk is primarily attributable to its cash in bank and trade accounts receivable. The Company places its bank balances with credit worthy financial institutions. Trade accounts receivable are entered with respected and credit worthy third parties and related party companies. The Company s exposure and its counterparties are continuously monitoredand the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Credit exposure is controlled by counterparty limits that are reviewed and approved by management annually. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan

keuangan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.

The carrying amount of financial assets recorded in the financial statements, net of any allowance for losses represents the Company’s exposure to credit risk.

Sehubungan dengan piutang usaha, Perseroan terkena eksposur risiko kredit yang signifikan mengingat mayoritas piutang usaha Perusahaan berasal dari PT Asia Paramita Indah, pihak berelasi. Selain piutang usaha, risiko kredit untuk dana cair dan aset keuangan lainnya dianggap dapat diabaikan.

With respect to trade receivables, the Company is exposed to a significant credit risk exposure as majority of the Company’s trade receivables come from PT Asia Paramita Indah, a related party. Other than trade receivables, the credit risk for liquid funds and other financial assets is considered negligible.

iv. Manajemen risiko likuiditas iv. Liquidity risk management

Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk kebutuhan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas bank dan fasilitas perbankan pinjaman cadangan dengan terus memantau arus kas prakiraan dan aktual dan dengan cara mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Company manages liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

Perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.

The Company maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements.

Tabel risiko likuiditas dan suku bunga Liquidity and interest risk tables Tabel berikut memberikan ringkasan profil

jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada 31 Desember berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dan liabilitas yang tidak didiskontokan.

The following table summarizes the maturity profile of the financial assets and financial liabilities of the Company as of December 31 based on the remaining undiscounted contractual maturities and obligations:

Tingkat bunga efektif Tiga bulan Tiga bulan sampai Lebih dari rata-rata tertimbang/ atau kurang/ satu tahun/ satu tahun/

Weighted average Three months Three months More than Jumlah/

effective interest rate or less to one year one year Total

% Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets

Kas dan setara kas 6.35 - 9,7 219.218.385.422 - - 219.218.385.422 Cash and cash equivalents

Investasi Investments

Deposito berjangka 0,05 - 0,55 - 2.797.537.476 - 2.797.537.476 Time deposits

Efek yang tersedia untuk dijual - 221.002.000 - 221.002.000 Available-for-sale securities

Piutang usaha 433.477.682.096 - - 433.477.682.096 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain 53.055.455.895 1.374.667.975 - 54.430.123.870 Other accounts receivable

Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets

Piutang lain-lain - - 2.310.560.325 2.310.560.325 Other accounts receivable

Uang jaminan - - 7.462.291.260 7.462.291.260 Guarantee deposits

Jumlah Aset Keuangan 705.751.523.413 4.393.207.451 9.772.851.585 719.917.582.449 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilities

Utang usaha 77.814.480.344 - - 77.814.480.344 Trade accounts payable

Utang lain-lain 24.170.923.728 - - 24.170.923.728 Other accounts payable

Biaya yang masih harus dibayar 109.261.013.060 - - 109.261.013.060 Accrued expenses

Jaminan pelanggan 2.885.282.234 - - 2.885.282.234 Customer deposits

Jumlah 214.131.699.366 - - 214.131.699.366 Total Financial Liabilities

Posisi Likuiditas 491.619.824.047 4.393.207.451 9.772.851.585 505.785.883.083 Liquidity Position

31/12/2015

Tingkat bunga efektif Tiga bulan Tiga bulan sampai Lebih dari rata-rata tertimbang/ atau kurang/ satu tahun/ satu tahun/

Weighted average Three months Three months More than Jumlah/

effective interest rate or less to one year one year Total

% Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets

Kas dan setara kas 94.968.710.664 - - 94.968.710.664 Cash and cash equivalents

Investasi Investments

Deposito berjangka 0,55 - 2.511.425.693 - 2.511.425.693 Time deposits

Efek yang tersedia untuk dijual - 3.521.020.000 - 3.521.020.000 Available-for-sale securities

Piutang usaha 319.242.665.159 - - 319.242.665.159 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain 14.931.640 1.191.713.786 - 1.206.645.426 Other accounts receivable

Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets

Piutang lain-lain - - 1.625.890.545 1.625.890.545 Other accounts receivable

Uang jaminan - - 6.064.621.304 6.064.621.304 Guarantee deposits

Jumlah Aset Keuangan 414.226.307.463 7.224.159.479 7.690.511.849 429.140.978.791 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilities

Utang usaha 84.414.514.626 - - 84.414.514.626 Trade accounts payable

Utang lain-lain 11.491.167.855 - - 11.491.167.855 Other accounts payable

Biaya yang masih harus dibayar 80.760.634.933 - - 80.760.634.933 Accrued expenses

Jaminan pelanggan 2.500.423.828 - - 2.500.423.828 Customer deposits

Utang bank 8,60 dan/and 0,60 102.716.309.728 81.939.666.667 - 184.655.976.395 Bank loans

Jumlah 281.883.050.970 81.939.666.667 - 363.822.717.637 Total Financial Liabilities

Posisi Likuiditas 132.343.256.493 (74.715.507.188) 7.690.511.849 65.318.261.154 Liquidity Position

Fasilitas pembiayaan Financing facilities

2015 2014

Rp Rp

Utang bank tanpa jaminan dan Unsecured bank loans with

tanggal jatuh tempo yang berbeda various maturity dates

- jumlah yang digunakan - 180.956.000.000 - amount used

- jumlah yang tidak digunakan 521.854.480.000 332.745.600.000 - amount unused

Jumlah 521.854.480.000 513.701.600.000 Total

b. Nilai wajar instrumen keuangan b. Fair value of financial instruments

Dikarenakan sifat jangka pendek dari transaksi, nilai tercatat dari piutang usaha, deposito berjangka, piutang lain-lain jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, jaminan pelanggan dan utang bank mendekati nilai wajarnya pada tanggal pelaporan.

Due to the short-term nature of the transactions, the carrying value of trade accounts receivables, time deposits, short-term other accounts receivables, trade and other accounts payable, accrued expenses, customer deposits and bank loans approximate its fair value as of reporting date.

Nilai wajar dari piutang lain-lain jangka panjang mendekati nilai tercatat karena suku bunganya mendekati suku bunga atas instrumen yang sebanding di pasar.

The fair value of long-term other receivables approximates the carrying value as the interest rates they carry approximate the interest rate on comparable instruments in the market.

Uang jaminan merupakan uang keanggotaan seumur hidup dan uang jaminan yang dapat dikembalikan ketika Perusahaan memutuskan untuk menghentikan jasa terkait. Nilai tercatat mendekati nilai wajarnya karena pengaruh diskonto tidak signifikan.

Guarantee deposits pertain to lifetime membership deposits and refundable security deposits which are to be refunded when the Company decides to terminate the related services. The carrying amount approximates its fair value due to insignificant impact of discounting.

Aset keuangan AFS dicatat pada nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan harga pasar efek tersebut.

AFS financial assets is recorded at its fair value which is determined based on quoted market prices.

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar

Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:

The fair values of financial assets and financial liabilities are determined as follows:

• Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar.

The fair values of financial assets and financial liabilities with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices.

• Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.

The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.

Pengukuran nilai wajar diakui dalam hierarki aset dan liabilitas Perusahaan

Fair value measurement hierarchy of the Company’s assets and liabilities

Tabel berikut ini merangkum nilai tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas, yang dianalisis antara keduanya serta nilai wajar didasarkan pada:

The following tables summarize the carrying amounts and fair values of the assets and liabilities, analyzed among those whose fair value is based on:

• Level 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;

• Level 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga); dan

Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and

• Level 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

Jumlah/

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Rp Rp Rp Rp

Aset yang diukur pada nilai wajar Assets measured at fair value

Aset keuangan tersedia Availab le for sale

untuk dijual 221.002.000 - - 221.002.000 financial assets

Jumlah/

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Rp Rp Rp Rp

Aset yang diukur pada nilai wajar Assets measured at fair value

Aset keuangan tersedia Availab le for sale

untuk dijual 3.521.020.000 - - 3.521.020.000 financial assets

31/12/2015 31/12/2015

31/12/2014 31/12/2014

Tidak ada transfer antara Level 1, 2 dan 3 pada periode berjalan.

There were no transfers between Level 1, 2 and 3 during the period.

37. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS

Dalam dokumen 87487ca5869048a539fc1d5389d1e0c9 (Halaman 83-88)

Dokumen terkait