• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen

2. Instrumen

Valentin (dalam Giesbrecht, 2016) menjelaskan bahwa penelitian yang bersifat semi-kuantitatif merupakan pendekatan terbaik dalam melakukan asesmen agar hasil penilaian dapat bersifat objektif dan seimbang. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa metode dekriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dengan penjelasan sebagai berikut.

a. Kuesioner

Menurut Umar (1998) teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan daftar. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kusioner kebermaknaan hidup para janda di Paroki Baciro Yogyakarta. Kuesioner yang digunakan peneliti merupakan kuesioner tertutup dengan tipe skala Likert yang disertai dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS).

Menurut Sugiyono (2010:134) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala untuk mengukur kebermaknaan hidup para janda dalam bentuk kuesioner. Kuesioner ini semula disusun oleh Sr.M. Paulis FSGM untuk rencana penelitinya, namun tidak digunakan lebih

lanjut. Peneliti melakukan modifikasi dalam kuesioner

kebermaknaan hidup.

Kuesioner yang digunakan peneliti disusun berdasarkan aspek- aspek kebermaknaan hidup. Menurut Crumbaugh & Mahollick (dalam Koeswara, 1992) aspek kebermaknaan hidup terdiri dari makna hidup, kepuasaan hidup, kebebasan hidup, sikap terhadap kematian, kepantasan hidup dan pikiran tentang cara hidup yang baik. Berdasarkan aspek kebermaknaan hidup ditemukan beberapa indikator, yang kemudian dikembangkan menjadi butir-butir item dalam kuesioner. Peneliti kemudian menyusun kuesioner, kuesioner terdiri dari 40 item dengan 29 item favorable (item positif) dan 11 item unfavorable (item negatif).

b. Format Pernyataan

Format pernyataan yang digunakan bersifat tertutup dengan empat alternatif jawaban yang disediakan peneliti ada empat yaitu “sangat setuju” (ss), “setuju” (s) “kurang setuju” (ks) “tidak setuju” (ts).

c. Penentuan Skor

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor untuk setiap jawaban dari item-item pernyataan dengan dua perbedaan. Pertam, untuk pernyataan yang bersifat positif (favorable) terhadap aspek kebermaknaan hidup , jawaban “sangat setuju” (ss) diberi skor 4, “setuju” (s) diberi skor 3, “tidak setuju (ts) diberi skor 2, dan “Kurang setuju” (ks) diberi skor.

Selanjutnya untuk pernyataan yang bersifat negatif

(unfavorable) terhadap aspek kebermaknaan hidup, jawaban “sangat

setuju” (ss)diberi skor 1, “setuju” (s) diberi skor 2, ”kurang setuju” (ks) diberi skor 3, ”tidak setuju” (ts) diberi skor 4. Subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan peneliti pada setiap pernyataan, dengan cara memberikan tanda (√) pada kolom alternatif jawaban. Setelah itu jawaban- jawaban tersebut diberi skor, dimana skor yang diperoleh pada setiap jawaban pernyataan akan diakumulasi guna mengungkap bagaimana para janda itu memaknai hidup mereka. Semakin tinggi skor total pada item-item yang bersifat favorable, maka semakin tinggi pula kebermaknaan hidup para janda. Sebaliknya semakin tinggi skor total pada item-item yang bersifat unfavorable, maka semakin rendah nilai kebermaknaan hidup.

Penyusunan kuesioner kebermaknaan hidup para janda diawali dengan membuat kisi-kisi yang disajikan dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Kuesioner Kebermaknaan Hidup

No Aspek Indikator No Item positif No Item negatif

1

Memiliki makna hidup

a. Memiliki segala sesuatu

yang dianggap penting dan

berharga 1, 2, 3, 4 8, 9

b. Memiliki kemampuan

untuk memberi nilai khusus dan dijadikan tujuan dalam hidup 5, 6, 7 15, 16 2 Memiliki kepuasan hidup

a. Mampu menilai secara

positif terhadap hidup yang

dijalaninya 10, 11 -

b. Mampu menikmati dan

merasakan kepuasan dalam hidup semua dan segala aktivitas yang dilakukan

12, 13, 14 17 3 Memiliki kebebasan hidup a. Memiliki kemampuan untuk mengendalikan perasaannya 18, 19, 20 - b. Mampu memanfaatkan

kebebasan yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab 21, 22 23 4 Sikap terhadap kematian

a. Memiliki pandangan yang

positif terhadap kematian 24, 25 27

b. Mampu melakukan hal-hal

yang baik (perbuatan amal

kasih) 26 28, 29 5 Pikiran tentang cara hidup yang baik

a. Memiliki pemikiran yang

logis 30 31

b. Mampu menghargai

kehidupan 32 35

c. Bertindak dengan kesadaran

33, 34 -

6

Kepantasan hidup

a. Mampu memberi penilaian

terhadap apa yang dialami

adalah sesuatu yang wajar 36, 37 -

b. Mampu merasakan

E. Validitas Kuesioner

Menurut Sugiyono (2013:363) uji keabsahan data dalam penelitian sering ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Arikunto (1999) menjelaskan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan keandalan dan kesahan suatu alat ukur. Jika instrumen dinyatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Oleh karena perlu dilakukan uji validitas dalam proses penelitian ini. Peneliti menggunakan uji terpakai untuk melihat validitas pada kuesioner kebermaknaan hidup para janda.

Dalam uji terpakai digunakan validitas butir dengan taraf signifikansi 0,05 dengan N 40 orang. Dari 40 butir soal yang diuji, semua terbukti valid. Dengan demikian peneliti menggunakan 40 butir soal yang valid dalam proses penelitian yang sesungguhnya. Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor-skor item terhadap skor-skor total melalui pendekatan analisis korelasi Pearson Product

Moment dengan rumus sebagai berikut

Keterangan

: koefisien korelasi : skor total

Pemeriksaan konsistensi internal dalam uji menggunakan program komputer SPSS. Disana sudah tersedia nilai probabilitas (Probability values) maka penentuan keterpenuhan indeks konsistensi internal ditetapkan berdasarkan Pv itu, yaitu : Pv yang < 0,05 dianggap memenuhi; apabila Pv > 0,05 item tersebut tidak memenuhi konsistensi internal, maka di drop atau dianggap gugur. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas

No Aspek Indikator Item valid Item gugur

1. Memiliki makna hidup

a. Memiliki segala sesuatu yang

dianggap penting dan berharga

b. Memiliki kemampuan untuk memberi

nilai khusus dan dijadikan tujuan dalam hidup 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 15, 16 - 2. Memiliki kepuasan hidup

a. Mampu menilai secara positif terhadap

hidup yang dijalaninya

b. Mampu menikmati dan merasakan

kepuasan dalam hidup semua dan segala aktivitas yang dilakukan

10, 11, 12,

13, 14, 17 -

3. Memilik kebebasan hidup

a. Memiliki kemampuan untuk

mengendalikan perasaannya

b. Mampu memanfaatkan kebebasan

yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab 18, 19, 20, 21, 22, 23 - 4. Sikap terhadap kematian

a. Memiliki pandangan yang positif

terhadap kematian

b. Mampu melakukan perbuatan amal

kasih 24, 25, 26, 27, 28, 29 - 5. Pikiran cara hidup yang baik

a. Memiliki pemikiran yang logis

b. Mampu menghargai kehidupan

c. Bertindak dengan kesadaran

30, 31, 32, 33, 34, 35

- 6. Kepantasan

hidup

a. Mampu memberi penilaian terhadap

apa yang dialami adalah sesuatu yang wajar

b. Mampu merasakan penerimaan orang

36, 37, 38, 39, 40

2. Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas merupakan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan dari sebuah penelitian. Sugiyono (2013:268) mengatakan bahwa suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama ,atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Reliabilitas juga menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Nugiyantoro, 2009:341). Jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah konsistensi, keajegan atau tidak berubah-ubah. Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner konsep diri menggunakan program komputer SPSS versi 16.0 dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi skor item gasal dan skor item genap dengan menggunakan teknik 37 Split Half. Hasil perhitungan korelasi

Product Moment gasal genap kemudian dikoreksi dengan formula Spearman-Brown sebagai berikut.

=

Keterangan :

= Koefisien reliabiitas seluruh item

Hasil perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS versi 16.0 dilihat kedalam kriteria Gulilford (Masidjo, 1995:209) pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Guilford

Melalui kriteria tersebut, hasil reliabilitas kuesioner kebermaknaan hidup para janda tersaji dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Dari hasil empirik yang diberikan kepada para janda di paroki Baciro pada bulan Februari-Maret 2017 dengan subjek (N) 40 janda, diperoleh perhitungan koefisen reliabilitas Spearmen Brown kebermaknaan hidup sebesar 0,873. Berdasarkan peninjauan terhadap hasil perhitungan koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford, dapat disimpulkan bahwa

Kriteria Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Sedang

0,21-0,40 Rendah

Negatif-0,20 Sangat rendah

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .821 N of Items 20a Part 2 Value .824

N of Items 20b Total N of Items 40 Correlation Between Forms .774 Spearman-Brown Coefficient Equal Length .873 Unequal Length .873 Guttman Split-Half Coefficient .873

Dokumen terkait