• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.2 Instrumen Nontes

4. Sangat baik Baik Cukup Kurang 85-100 70-84 60-69 ≤50

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui hasil tes bercerita. Kemampuan bercerita siswa dapat dikategorikan berhasil sangat baik, berhasil dengan baik, berhasil dengan cukup, dan kurang. Siswa dengan kategori berhasil sangat baik adalah siswa yang memperoleh nilai 85 sampai 100, siswa yang berhasil dengan baik memperoleh nilai 70 sampai 85, siswa yang berhasil dengan cukup baik memperoleh nilai 60 sampai 69, dan siswa yang kurang berhasil memperoleh nilai 50 sampai 59.

3.5.2 Instrumen Nontes

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk instrumen nontes yang berupa pedoman observasi atau lembar pengamatan, pedoman catatan harian, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi (berupa foto). Berikut diuraikan tentang bentuk instrumen notes yang digunakan oleh peneliti.

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrument Nontes

Aspek PO PW CH FOTO

A Proses

- Intensifnya proses internalisasi penumbuhan minat bercerita siswa dengan memaparkan tujuan bercerita.

- Terjadinya proses penjelasan yang kondusif tentang bagaimana proses pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter.

- Intensifnya proses siswa merangkai cerita dan berlatih bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter.

- Kondusifnya kondisi siswa saat bercerita di depan kelas.

- Terbangunnya suasanan yang reflektif sehingga siswa bisa menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui yang dilakukan setelah proses pembelajaran. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

B Perubahan Perilaku positif

- Siswa bersikap antusias dan tertib dalam memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru.

- Siswa bersikap aktif bertanya dan memberikan tanggapan yang logis

- Siswa bersikap mandiri terhadap tugas yang diberikan guru yaitu merangkai cerita lalu berlatih bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter dalam satu kelompok. - Siswa bersikap percaya diri siswa ketika

bercerita di depan kelas

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3.5.2.1Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran dan perilaku-perilaku siswa pada saat proses pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermustan nilai-nilai pendidikan karakter pada siklus I dan siklus II berlangsung. Pengamatan ini dilakukan secara keseluruhan siswa di kelas dengan memberikan tanda check list (√). Proses pembelajaran yang menjadi sasaran amatan yaitu (1) Intensifnya proses internalisasi penumbuhan minat bercerita siswa dengan memaparkan tujuan bercerita, (2) Terjadinya proses penjelasan yang kondusif tentang proses pembelajaran pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermustan nilai-nilai pendidikan karakter, (3) Intensifnya proses siswa berlatih pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermustan nilai-nilai pendidikan karakter dengan didampingi guru, (4) Kondusifnya kondisi siswa saat tampil bercerita di depan kelas, (5) Terbangunnya suasanan yang reflektif sehingga siswa bisa menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui yang dilakukan setelah proses pembelajaran. Perubahan perilaku positif tersebut yaitu (1) keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2) keaktifan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat yang logis saat pembelajaran berlangsung, (3) kemandirian siswa dalam berlatih bercerita menggunakan media komik strip bermustan nilai-nilai pendidikan karakter, dan (4) keberanian dan kepercayaan diri siswa saat tampil bercerita di depan kelas.

Jenis perilaku atau tingkah laku yang menjadi sasaran amatan adalah perilaku positif dan negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Objek sasaran

pengamatan peneliti meliputi beberap sikap positif yaitu (1) siswa bersikap antusias dan tertib dalam mendengarkan penjelasan guru, (2) siswa bersikap aktif dalam kegiatan bertanya dan menjawab pertayaan secara logis, (3) siswa bersikap mandiri terhadap tugas yang diberikan guru, dan (4) siswa bersikap percaya diri ketika tampi; bercerita di depan kelas.

Perilaku negatif siswa meliputi: (1) siswa tidak bersikap antusias dan tertib dalam memperhatikan penjelasan guru, (2) siswa cenderung pasif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, (3) siswa kurang mandiri terhadap tugas yang diberikan guru, dan (4) siswa kurang percaya diri ketika tampil bercerita di depan kelas.

3.5.2.2Pedoman Catatan Harian Siswa

Catatan harian mencakup kesan dan penafsiran dari siswa mengenai pembelajaran yang telah dilakukannya. Catatan harian mendeskripsikan kesan maupun perasaan siswa terhadap permasalahan tertentu yang benar-benar berkesan bagi siswa. Dalam catatan harian, siswa dapat memilih satu topik yang paling diminati untuk mendeskripsikan. Hal itu berupa: (1) pendapat siswa tentang pembelajaran bercerita, (2) pendapat siswa tentang pembelajaran bercerita dan isi cerita media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter, (3) apakah siswa mengalami kesulitan bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter, dan (4) kesan siswa setelah mengikuti pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter.

3.5.2.3Pedoman Wawancara

Bentuk wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, yakni menggunakan pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter. Wawancara dilakukan pada 3 siswa, 1 siswa yang memperoleh nilai tinggi, 1 siswa yang memperoleh nilai sedang, dan 1 siswa yang memperoleh nilai kurang pada saat pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa yaitu: (1) Apakah selama ini kalian berminat dengan pembelajaran bercerita, (2) Bagaimana pendapat kalian mengenai media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter yang digunakan pada pembelajaran bercerita hari ini, (3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran bercerita pada hari ini, (4) Bagaimana pendapat klian mengenai pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter.

3.5.2.4Dokumentasi Foto

Dokumentasi yang berupa foto dilakukan pada saat berlangsungnya pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter. Dokumentasi foto digunakan sebagai bukti nyata telah diadakannya penelitian pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter. Dokumentasi foto antara lain: (1) Proses internalisasi penumbuhan minat siswa, (2)Proses guru menjelaskan media

komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter untuk bercerita, (3) Proses Siswa Berlatih Bercerita Menggunakan Media Komik Strip Bermuatan Nilai-nilai Pendidikan Karakter, (4) Proses Siswa Tampil Bercerita di Depan Kelas, (5) Proses Kegiatan Refleksi Siswa, (6) Keantusiasan Siswa dalam Mengikuti Proses Pembelajaran.

Dengan dokumentasi foto, kegiatan siswa selama proses pembelajaran dapat terekam dan dilihat kembali untuk mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran seperti kebiasaan buruk siswa dalam bercerita yang dapat menghambat proses pembelajaran. Selain itu juga digunakan sebagai refleksi guru (peneliti) untuk pembelajaran yang berikutnya.

Dokumen terkait