• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sugiyono (2010:306) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari objek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif, peneliti

merupakan instrumen kunci. Hal ini dimaksudkan karena penelitian ini akan menganalisis masing-masing gaya belajar dalam memecahkan masalah matematika.

Karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data yang dibantu instrumen pendukung yaitu: (1) instrumen penggolongan gaya belajar, (2) instrumen perangkat pembelajaran, (3) instrumen tes kemampuan berpikir kreatif, (4) pedoman wawancara.

3.5.1 Instrumen Penggolongan Gaya Belajar

Instrumen angket penggolongan gaya belajar siswa digunakan untuk memilih subjek yang akan digunakan untuk penelitian. Angket gaya belajar ini terdiri dari 28 butir pertanyaan. Sebelum digunakan angket ini divalidasi oleh seorang pakar psikologi pendidikan Universitas Negeri Semarang, Bapak Abdul Haris Fitrianto, M.Si. Validasi diperoleh melalui penilaian dari ahli tersebut. Saran dan komentar dijadikan peneliti untuk memperbaiki instrumen penelitian agar menjadi lebih baik untuk digunakan dalam penelitian ini. Aspek-aspek yang akan dinilai dalam validasi angket gaya belajar adalah (1) kesesuaian isi angket dengan tujuan, (2) kelengkapan isi angket, (3) kesesuaian tulisan dengan EYD, dan (4) kesesuaian bahasa dengan bahasa baku, dimana masing-masing aspek skor maksimal penilaiannya adalah 5. Adapun kriteria penilaian angket gaya belajar siswa adalah sebagai berikut.

: Tidak baik, : Kurang Baik,

: Baik, : Sangat Baik Keterangan n : Skor Total.

Angket gaya belajar dapat digunakan apabila hasil penilaian dari validator adalah baik atau sangat baik. Adapun hasil validasi angket gaya belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Hasil Validasi Angket Gaya Belajar

No Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4

Kesesuaian isi angket dengan tujuan Kelengkapan isi angket

Kesesuaian tulisan dengan EYD Kesesuaian bahasa dengan bahasa baku

4 4 4 5

Skor total 17

Berdasarkan Tabel 3.1 hasil validasi angket gaya belajar, angket gaya belajar tersebut mendapat skor total 17 dan angket gaya belajar tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik sehingga instrumen angket gaya belajar tersebut dapat digunakan oleh peneliti. Untukmelihat instrumen angket penggolongan gaya belajar selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3-4.

3.5.2 Instrumen Perangkat Pembelajaran

Instrumen perangkat pembelajaran merupakan perangkat yang akan digunakan peneliti untuk melakukan pembelajaran di kelas. Peneliti merancang silabus dan RPP berdasarkan Model Knisley untuk mengeksplorasi kemampuan berpikir kreatif siswa. Sebelum digunakan, instrumen divalidasi oleh seorang dosen pendidikan matematika yaitu Bapak Drs. Arief Agoestanto, M.Si. yang sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi dan seorang guru matematika yaitu Ibu Jumiati, S.Pd.

Penilaian validasi silabus meliputi indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan penggunaan bahasa. Sedangkan penilaian validasi RPP meliputi indikator perumusan tujuan pembelajaran, isi yang disajikan, bahasa, dan waktu. Adapun kriteria hasil penilaian instrumen perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut.

̅ : Tidak baik, ̅ : Kurang Baik, ̅ : Baik,

̅ : Sangat Baik

Keterangan ̅ : rata-rata skor validasi.

Instrumen perangkat pembelajaran dapat digunakan apabila hasil penilaian dari validator adalah baik atau sangat baik. Adapun hasil validasi instrumen perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.

Berdasarkan Tabel 3.2 hasil validasi silabus dan Tabel 3.3 hasil validasi RPP, Silabus dan RPP tersebut mendapat rata-rata skor secara berurutan yaitu 4,28 dan 3,90. Silabus tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik sedangkan RPP tersebut termasuk dalam kriteria baik, sehingga instrumen perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh peneliti. Untuk melihat instrumen perangkat pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20-22 dan Lampiran 27.

Tabel 3.2 Hasil Validasi Silabus

No Aspek yang Dinilai Skor

Validator 1 Validator 2 1 2 3 4 5 6 7

Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Penggunaan Bahasa 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 Skor Total 27 33 Rata-rata 4,28

Tabel 3.3 Hasil Validasi RPP

No Aspek yang Dinilai Skor

Validator 1 Validator 2 1

2 3 4

Perumusan Tujuan Pembelajaran Isi yang Disajikan

Bahasa Waktu 19 23 12 8 20 23 12 8 Skor Total 62 63 Rata-rata 3,90

3.5.3 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Instrumen tes berpikir kreatif terdiri dari beberapa soal untuk 3 indikator. Sebelum digunakan, instrumen divalidasi oleh seorang dosen pendidikan matematika yaitu Bapak Drs. Arief Agoestanto, M.Si. yang sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi dan seorang guru matematika yaitu Ibu Jumiati, S.Pd. Validasi diarahkan pada kesesuaian dengan aspek kemampuan berpikir kreatif. Adapun kriteria hasi penilaian instrumen tes berpikir kreatif adalah sebagai berikut.

̅ : Tidak Valid (belum dapat digunakan),

̅ : Valid (dapat digunakan dengan sedikit revisi), ̅ : Sangat Valid (dapat digunakan tanpa revisi), Keterangan ̅ : rata-rata skor validasi.

Instrumen tes berpikir kreatif dapat digunakan apabila hasil penilaian dari validator adalah valid atau sangat valid. Adapun hasil validasi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil Validasi Tes Berpikir Kreatif Matematis

No Aspek yang Dinilai Skor

Validator 1 Validator 2 1

2 3 4

Kesesuaian dengan komponen berpikir kreatif Kesesuaian dengan pengukuran kemampuan siswa SMP

Kesesuaian alokasi waktu dengan beban soal Ejaan dan struktur kalimat

4 3 3 3 4 4 5 5 Skor total 13 18 Rata-rata 3,875

Berdasarkan Tabel 3.4 hasil validasi tes berpikir kreatif matematis, tes berpikir kreatif mendapat rata-rata skor 3,875 dan tes berpikir kreatif tersebut termasuk dalam kriteria valid sehingga instrumen tes berpikir kreatif matematis tersebut dapat digunakan oleh peneliti. Untuk melihat instrumen tes berpikir kreatif matematis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16-19.

3.5.4 Instrumen Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan salah satu instrumen untuk memperoleh deskripsi tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan indikator kefasihan, keluwesan, dan kebaruan dengan melakukan investigasi (wawancara) hasil tes berpikir kreatif matematis. Sebelum digunakan, instrumen

di validasi oleh seorang dosen pendidikan matematika yaitu Bapak Drs. Arief Agoestanto, M.Si. yang sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi.

Penilaian validasi pedoman wawancara berdasarkan kesesuaian isi dengan kemampuan berpikir kreatif matematis, kontruksi isi dan penggunaan bahasa dalam wawancara. Adapun kriteria hasil penelitian instrumen pedoman wawancara adalah sebagai berikut.

̅ : Tidak baik, ̅ : Kurang Baik, ̅ : Baik,

̅ : Sangat Baik

Keterangan ̅ : rata-rata skor validasi.

Instrumen pedoman wawancara dapat digunakan apabila hasil penilaian dari validator adalah baik atau sangat baik. Adapun hasil validasi pedoman wawancara dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Validasi Pedoman Wawancara

No Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 Kesesuaian isi Konstruksi Bahasa 4 7 8 Skor total 19 Rata-rata 3,8

Berdasarkan Tabel 3.5 hasil validasi pedoman wawancara, pedoman wawancara tersebut mendapat rata-rata skor 3,8 dan pedoman wawancara tersebut termasuk dalam kriteria valid sehingga instrumen pedoman wawancara tersebut dapat digunakan oleh peneliti. Untuk melihat instrumen pedoman wawancara selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 31.