• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis.

1. Tes

Tes adalah instrumen yang disusun secara khusus untuk mengukur sesuatu yang sifatnya penting dan pasti. Instrumen tes dapat dikatakan memenuhi persyaratan sebagai alat apabila sekurang-kurangnya instrumen tersebut valid dan reliabel. Tes yang diberikan berupa tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui Pendekatan CTL. Penyusunan soal tes formatif ini diawali dengan menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan di ukur sesuai dengan materi dan tujuan kurikulum yang berlaku pada populasi, menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang dipilih, menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk menjamin validitas isi soal tes yang diujikan.

Validitas dan reliabilitas instrumen tes merupakan dua hal yang sangat penting dalam penelitian ilmiah karena merupakan karakter utama yang menunjukkan apakah suatu tes baik atau tidak. Validitas dan reliabilitas perlu diketahui sebelum digunakan untuk penelitian agar kesimpulan penelitian nantinya tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan sebenarnya. Data dalam penelitian ini berupa data Pemahaman konsep siswa yang diperoleh dari data hasil belajar siswa melalui tes pemahaman konsep siswa.

Dalam penelitian ini validitas tes yang digunakan adalah validitas isi a) Validitas isi

Validitas isi merupakan validitas yang dilihat dari kesesuaian isi tes dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Validitas ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah isi dari tes tersebut sudah mewakili dari keseluruhan materi yang telah dipelajari. Jadi dalam penelitian ini validitas isi digunakan untuk mengetahui isi suatu tes untuk mengukur pemahaman konsep siswa.

Validitas isi dari suatu tes hasil belajar dapat diketahui dengan membandingkan isi yang terkandung dalam tes hasil belajar dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditentukan (untuk pembelajaran matematika). Jadi disini dapat diketahui apakah hal-hal yang terdapat pada tujuan konstruksional khusus sudah dapat mewakili secara nyata pada tes hasil belajar atau belum. Oleh karena itu, dalam penelitian ini soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu kemudian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VII di SMP Negeri 12 Bandar Lampung. Jika penilaian dosen dan guru menyatakan bahwa perangkat tes telah sesuai dengan kompetensi dasar dan in-dikator maka tes tersebut dikategorikan valid.

Setelah tes dinyatakan valid, tes tersebut diuji coba di luar sampel tetapi masih dalam populasi, uji coba tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat reliabilitas tes, daya pembeda butir tes, dan tingkat kesukaran tes.

b) Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes diukur berdasarkan koefisien reliabilitas. Reabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi , apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak di ukur. Ini berarti semakin reliable suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali. Sukardi (2003 :127)

Untuk menentukan reliabilitas instrumen tes digunakan rumus Alpha. Rumus Alpha dalam Anas Sudijono (2008: 208)

r = n

n 1 1

S S Dengan :

r11 = koefisien reliabilitas tes

n = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes S = jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item S = varian total

Menurut Sudijono, apabila 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan telah memilki reabilitas yang tinggi (rreliable).

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Koefisien Reliabilitas

Nilai Interpretasi

Antara 0,00 s.d 0,20 Reliabilitas sangat rendah Antara 0,20 s.d 0,40 Reliabilitas rendah Antara 0,40 s.d 0,70 Reliabilitas sedang Antara 0,70 s.d 0,90 Reliabilitas tinggi Antara 0,90 s.d 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

Ruseffendi (1994: 144) Dalam penelitian ini kriteria tes yang digunakan jika reliabilitas lebih dari 0,70.

c) Tingkat Kesukaran (TK)

Berdasarkan pendapat, Sudijono (2008:370) Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-tama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukran item itu adalah sedang atau cukup. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir tes digunakan rumus berikut:

maks i

S

S

TK

Dengan :

TKi : tingkat kesukaran butir tes ke-i S : rataan skor siswa pada butir ke-i Smaks: skor maksimum butir ke-i

Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut Witherington dalam Sudijono (2008:374) berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Butir Tes

Besarnya TKi Interpretasi

Kurang dari 0,30 Sangat Sukar

0,30-0,70 Cukup (Sedang)

Lebih dari 0,70 Terlalu Mudah

Dalam penelitian ini digunakan butir-butir soal dengan derajat kesukaran item sedang dan butir-butir soal dengan kategori terlau sukar dan terlalu mudah tidak digunakan .

d) Daya Pembeda (DP)

Daya Pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi(pandai) dengan testee yang kemampuannya rendah (kurang pandai) demakian rupa sehingga sebagian besat testee yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab benar, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk menjawab butir item tersebut sebagiab besar tidak dapat menjawab item dengan benar. Sudijono (2008:386)

Untuk menghitung daya pembeda data terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah, kemudian diambil 27% siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut kelompok atas) dan 27% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah).

Daya pembeda ditentukan dengan rumus berikut.

DP = JA JB

IA

dengan,

JA = Rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah JB = Rata-rata kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA = Skor maksimum butir soal yang diolah

Penafsiran interpretasi nilai daya pembeda butir tes digunakan kriteria menurut Sudijono (2003: 389) dalam Tabel 3.4 berikut

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Nilai Interpretasi

20 , 0 DP

negatif Lemah Sekali(Jelek)

40 , 0 20 , 0 DP Cukup(Sedang) 70 , 0 40 , 0 DP Baik 00 , 1 70 , 0 DP Baik Sekali

Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan butir soal dengan daya pembeda lebih dari atau sama dengan 0,30

Dari perhitungan tes uji coba yang telah dilakukan, diperoleh data yang tertera pada Tabel 3.5 berikut

Tabel 3.5 Data Uji Tes Pemahaman Konsep

Test No

Soal Validitas Reliabilitas

Daya Pembeda Tingkat Kesukaran 1 Valid 0,79 (Reliabilitas Tinggi) 0,36 (Sedang) 0,53 (Sedang) 2 Valid 0,38 (Sedang) 0,54 (Sedang) 3 Valid 0,34 (Sedang) 0,48 (Sedang) 4 Valid 0,42(Baik) 0,55 (Sedang) 5 Valid 0,53(Baik) 0,44 (Sedang) 6 Valid 0,45 (Baik) 0,49 (Sedang)

Berdasarkan tabel hasil tes uji coba di atas, diperoleh bahwa seluruh butir soal telah memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga dapat digunakan untuk mengukur pemahaman konsep siswa.

2. Observasi

Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen observasi lebih sering digunakan sebagai alat pelengkap instrument lain termasuk quesioner. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari pancaindranya yaitu indra penglihatan. Dimana instrumen lebih efektif bila informasi yang hendak diambil berupa fakta alami dan tingkah laku. Indikator dalam penelitian ini adalah memperhatikan yang di sampaikan guru, menjawab pertanyaan guru, mengerjakan LKS bekerja sama dengan satu kelompok, berdiskusi tentang masalah yang di hadapi, bertukar pendapat antar teman dalam kelompok, mengambil keputusan, mempresentasikan jawaban, dan merespon jawaban teman.

Dokumen terkait