• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah pita pengukur merk

Butterfly® untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul responden. Pengukuran kadar HbA1c menggunakan alat analisis Cobas C 501 ®.

I. Tata cara Penelitian 1. Observasi awal

Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi mengenai jumlah penduduk di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman Yogyakarta, serta

mencari tempat atau lokasi yang cocok untuk melakukan pengukuran antropometri dan pengambilan sampel darah, dan pencarian laboratorium untuk menganalisis sampel darah responden.

2. Permohonan izin dan kerjasama

Permohonan izin pertama diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh Ethical Clearance. Ethical Clearance diperoleh pada tanggal 18 Mei 2015 dengan nomor Ref:KE/FK/502/EC. Ethical Clearance

dibutuhkan sebab di dalam penelitian ini menggunakan responden manusia dan merupakan syarat agar hasil penelitian ini dapat dipublikasikan.

Permohonan izin kedua ditujukan kepada Kepala Desa Kepuharjo untuk memperoleh izin melakukan penelitian di lingkungan Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta yaitu melibatkan penduduk baik pria maupun wanita Desa Kepuharjo. Permohonan kerjasama pertama diajukan ke Laboratorium Pramita Yogyakarta untuk pengambilan dan analisis darah. Permohonan kerjasama kedua diajukan kepada responden penelitian dengan menandatangani informed consent.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

a. Informed consent. Merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan calon responden untuk ikut terlibat di dalam penelitian. Informed consent

disusun berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Seluruh responden yang bersedia berpartisipasi dalam

penelitian ini, wajib mengisi data pada informed consent berupa nama, umur, tanggal lahir, alamat, dan nomor telepon/HP yang dapat dihubungi, kemudian membubuhkan tanda tangan sebagai bukti kerjasama setelah mendapat penjelasan singkat mengenai penelitian. b. Leaflet. Fungsi leaflet untuk membantu responden dalam memahami

gambaran penelitian ini. Konten/isi dari leaflet yaitu tujuan penelitian, jenis pengukuran antropometri, manfaat penelitian bagi responden, pengukuran antropometri meliputi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul, serta tentang pemeriksaan laboratorium (kadar HbA1c).

4. Pencarian responden

Pencarian responden dilakukan setelah mendapatkan izin penelitian dari Kepala Kecamatan Cangkringan dan Komisi Etik Penelitian. Pencarian responden dilakukan dengan mendata warga yang bersedia dilibatkan sebagai responden serta membagikan leaflet untuk keterangan lebih lanjut atau untuk disimpan. Data yang diperoleh dipakai untuk menghubungi warga agar mengetahui waktu dan tempat dalam pengambilan data. Sebelum pelaksanaan pengambilan data, peneliti memberikan persyaratan yang harus dipenuhi warga terutama berpuasa selama 10-12 jam atau semalaman hingga waktu pengambilan data tiba melalui undangan.

Pada hari pelaksanaan pengambilan data, peneliti mewawancarai responden yang hadir mengenai kondisi kesehatan secara umum. Peserta yang masuk kriteria eksklusi tidak diikutsertakan untuk pengambilan data. Jumlah responden yang hadir saat pengambilan data tidak sesuai dengan undangan yang

disebar. Kehadiran responden yang tidak sesuai target menjadikan tim peneliti menjemput warga yang belum datang secara langsung dan mengumumkan ulang undangan melalui siaran di masjid, mengingatkan warga yang telah diundang sebelumnya maupun yang belum diundang untuk datang.

5. Validasi, reliabilitas, dan kalibrasi instrumen penelitian

Instrumen yang divalidasi adalah pita pengukur merk Butterfly®. Uji reliabilitas dilakukan dengan pengukuran reliabilitas sebanyak 5 kali, diharapkan dapat menunjukan hasil pengukuran yang akurat dan presisi. Suatu alat kesehatan dapat dikatakan baik dan reliabel apabila memenuhi nilai koefisien variansi

sebesar ≤5% (Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011). Kalibrasi dilakukan di Balai Metrologi Yogyakarta. Alat Cobas C 501® untuk mengukur kadar HbA1c oleh Pramita Yogyakarta telah tervalidasi sebelum digunakan.

Uji reliabilitas dilakukan sebayak 5 kali berturut–turut masing-masing pada pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul. Pengukuran ini dilakukan pada orang yang sama, pada pria berusia 57 tahun menghasilkan nilai koefisien variansi sebesar 0,280% pada lingkar pinggang dan 0,448% pada lingkar panggul. Berdasarkan nilai koefisien variansi yang didapat, serta alat yang sudah dikalibrasi, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitan yang digunakan reliabel dan valid.

6. Pengukuran parameter antropometri dan pengambilan darah

Parameter yang diukur oleh peneliti adalah lingkar pinggang dan lingkar panggul sedangkan pengambilan darah responden untuk pengukuran nilai HbA1c,

dilakukan oleh tenaga ahli dari Laboratorium Pramita Yogyakarta dengan alat

Cobas C 501®.

Responden yang telah menandatangani informed consent dan telah berpuasa 10-12 jam sebelum waktu pengambilan darah, diambil darahnya oleh analis Laboratorium Pramita Yogyakarta. Pengukuran antropometri dilakukan oleh peneliti dengan mengikuti panduan World Health Organization (2008). Pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada titik tengah antara tulang rusuk terakhir dan illiac crest, sedangkan untuk lingkar panggul dilakukan pada bagian terbesar dari panggul yang mengitari bagian pantat. Pita pengukur yang dilingkarkan pada tubuh responden tidak boleh terlalu ketat, menekan pada kulit, dan membuat responden tidak nyaman. Posisi pita pengukur adalah paralel terhadap lantai, posisi responden berdiri tegak, tangan di samping, kaki rapat satu sama lain, dan dilakukan pada fase terakhir respirasi normal.

7. Pembagian hasil pemeriksaan

Hasil pengukuran antropometri dan analisis darah diberikan langsung kepada responden segera setelah peneliti mendapatkan hasil analisis darah dari Laboratorium Pramita Yogyakarta. Responden dikumpulkan di balai desa kemudian peneliti menyerahkan hasil dan ikut membantu menjelaskan secara singkat mengenai hasil pengukuran antropometri dan pemeriksaan darah, serta memberikan penjelasan terapi non farmakologi secara umum untuk mencegah penyakit kardiovaskular kepada semua responden.

8. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengambilan data, selanjutnya diolah dengan menyusun data sejenis dan menggolongkan data tersebut sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan, kemudian dilakukan analisis data.

Dokumen terkait