• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penilitian ini terdiri atas tiga instrumen yaitu instrumen penilaian kognitif, afektif, dan kemampuan memori.

1. Instrumen Penilaian Kognitif

Untuk penilaian kognitif menggunakan bentuk tes obyektif, terdiri dari 25 butir soal yang berupa pilihan ganda dengan empat pilihan. Skala penilaian menggunakan skala 100, dengan penilaian jumlah jawaban benar dikalikan empat. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk menguji taraf kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas soal.

commit to user a. Taraf Kesukaran Suatu Item

Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Taraf kesukaran suatu item adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks yang disebut indeks Tingkat Kesukaran (TK).

Jumlah siswa yang menjawab benar butir soal Jumlah siswa yang mengikuti tes

Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut : 0,0 – 0,3 : Sukar (Sk)

0,3 – 0,7 : Sedang (Sd) 0,7 – 1,0 : Mudah (Md)

(Depdiknas, 2009: 9) Proses perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 19, diperoleh hasil seperti pada tabel 4.

Tabel 4. Taraf Kesukaran Soal

Jumlah Soal Taraf Kesukaran Soal

Sukar Sedang Mudah

40 6 17 17

b. Daya Pembeda

Daya beda soal merupakan kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan membedakan siswa yang telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi.  DP N BB BA 2 1  Keterangan :

DP : Daya pembeda soal

BA : Jumlah jawaban benar pada kelompok atas TK =

commit to user

BB : Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah N : Jumlah siswa yang mengerjakan tes

Kualifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut : 0,0 – 0,2 : Jelek (J)

0,2 – 0,4 : Cukup (C) 0,4 – 0,7 : Baik (B)

0,7 – 1,0 : Baik Sekali (BS)

(Depdiknas, 2009: 12) Proses perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 19, diperoleh hasil seperti pada tabel 5.

Tabel 5. Daya Pembeda Soal

Jumlah Soal Daya Pembeda Soal

J C B BS

40 20 17 3 -

c. Validitas Instrumen Penelitian

Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas item adalah rumus validitas Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus angka kasar sebagai berikut: N∑XY –( ∑X)( ∑Y )

√{N∑X

2

–(∑X)

2

}{N∑Y

2

–(∑Y)

2

}

Keterangan : rxy : Koefisien validitas X : Skor soal Y : Skor total N : Jumlah subyek Kriteria pengujian

Jika r hitung≥ r tabel maka soal dinyatakan valid

Jika r hitung≤ rtabel

maka soal dinyatakan tidak valid

Klasifikasi validitas soal sebagi berikut : rxy =

commit to user 0,91 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,71 – 0,90 : Tinggi (T) 0,41 – 0,70 : Cukup (C) 0,21 – 0,40 : Rendah (R) >0,00- 0,20 : Sangat Rendah (SR)

Proses perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 19, diperoleh hasil 26 soal valid dan 14 tidak valid dari 40 soal yang telah diuji validitasnya.

d. Reliabilitas Instruman Penelitian

Reliabilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan kepada suatu subjek yang sama dalam waktu yang berlainan atau kepada subjek yang berbeda pada waktu yang sama. Indeks reliabilitas berkisar antara 0 – 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes, semakin tinggi pula ketepatannya. Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes bentuk objektif digunakan rumus KR-20 sebagai berikut:

k ∑p(1-p) k – 1 (SD)2 Keterangan :

KR-20 : Koefisien reliabilitas k : Jumlah butir soal (SD)2 : Varian (Depdiknas, 2009: 16) Kriteria reliabilitas 0,91 – 1,00 : Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 : Tinggi 0,41 – 0,70 : Cukup 0,21 – 0,40 : Rendah >0,00– 0,20 : Sangat Rendah KR-20 =

commit to user

Proses perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 19, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,785. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal kognitif memiliki reliabilitas tinggi.

2. Instrumen Penilaian Afektif

Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket.

Menurut taksonomi Krathwohl ada lima peringkat ranah afektif yang meliputi receiving, responding, valuing, organization, dan characterization. Pada peringkat receiving, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus. Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya. Valuing melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajad internalisasi dan komitmen. Pada peringkat organisasi, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan dan konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten. Peringkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai, pada peringkat ini peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup (Depdiknas, 2003-2004: 5-6).

Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun skor penilaian afektif dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini:

Tabel 6. Skor Penilaian Afektif

Skor untuk aspek yang dinilai Skor

+ –

SS (Sangat Setuju) S (Setuju)

N (Netral)

TS (Tidak Setuju)

STS (Sangat Tidak Setuju)

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

commit to user Keterangan :

Jumlah nilai ≥ 72% : Sangat baik (A) Jumlah nilai 54% - 71% : Baik (B)

Jumlah nilai 36% - 53% : Cukup (C)

Jumlah nilai ≤ 35% : Kurang (D)

Sebelum digunakan untuk mengambil data angket tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket.

a. Uji Validitas

Sebuah instrumen tes dikatakan valid, apabila dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang diuji adalah validitas item. Validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Uji validitas item dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Karl Pearson sebagai berikut :

N∑XY –( ∑X )( ∑Y )

{N∑X

2

(∑X)

2

}{N∑Y

2

(∑Y)

2

}

Keterangan : rxy : Koefisien validitas X : Skor soal Y : Skor total N : Jumlah subyek Kriteria pengujian

Jika r hitung≥ r tabel

maka soal dinyatakan valid

Jika r hitung≤ rtabel maka soal dinyatakan tidak valid

Klasifikasi validitas soal sebagai berikut : 0,91 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,71 – 0,90 : Tinggi (T) 0,41 – 0,70 : Cukup (C) 0,21 – 0,40 : Rendah (R) >0,00- 0,20 : Sangat Rendah (SR)

r

xy =

commit to user

Proses perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 20, diperoleh hasil 20 soal valid dan 10 soal tidak valid dari 30 soal yang telah diuji validitasnya.

b. Uji Reliabilitas

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus Alpha yang digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0, yaitu sebagai berikut: n ∑

σ

2i n – 1

σ

2i Keterangan : r11 : Koefisien reliabilitas n : Jumlah item

∑σ

2

i : Jumlah varians skor masing-masing item

σ

2

Dokumen terkait