• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Instrumen Penelitian

1. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Kemandirian Emosional. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Item-item kuesioner ini disusun oleh peneliti

berdasarkan aspek-aspek kemandirian emosional yang dikemukakan Steinberg (2002: 292). Kuesioner terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama memuat tujuan kuesioner dan petunjuk kuesioner. Bagian kedua memuat pernyataan-pernyataan tentang kemandirian emosional siswa kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian menggunakan empat opsi atau

alternatif jawaban yaitu “Selalu” (S), “Sering” (Sr), “Jarang” (J) dan “Tidak Pernah” (TP).

2. Pemberian Skor

Pemberian skor untuk setiap alternatif jawaban untuk masing-masing item pernyataan adalah sebagai berikut:

a. Untuk pernyataan yang bersifat favorable (pernyataan positif), alternatif jawaban S (Selalu) diberi skor 4, alternatif jawaban Sr (Sering) diberi skor 3, alternatif jawaban J (Jarang) diberi skor 2 dan alternatif jawaban TP (Tidak Pernah) diberi skor 1.

b. Untuk masing-masing pernyataan unfavorable (pernyataan negatif), alternatif jawaban S (Selalu) diberi skor 1, alternatif jawaban Sr (Sering) diberi skor 2, alternatif jawaban J (Jarang) diberi skor 3 dan alternatif jawaban TP (Tidak Pernah) diberi skor 4.

3. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti kemampuan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur atau sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2009: 5). Validitas yang diperiksa dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan validitas yang mengukur elevasi item kuesioner dengan indikator keperilakuan dan tujuan ukur (Azwar, 2012: 132).

Validitas isi dilakukan melalui professional judgment, yaitu penilaian oleh ahli. Professional judgment dalam penelitian ini hanya diperoleh dari dosen pembimbing skripsi. Dosen pembimbing skripsi memberikan penilaian mengenai isi dan struktur kalimat yang sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD). Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Formula yang digunakan dalam analisis konsistensi internal butir item adalah sebagai berikut:

Keterangan:

: koefisien korelasi antara skor item dengan skor total : jumlah perkalian antara skor item dengan skor total : jumlah skor item

: jumlah skor total : jumlah subjek

Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 dianggap memuaskan dan jika kurang dari 0.30 item diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar: 2007: 65). Pemeriksaan konsistensi internal dilakukan dengan komputer melalui program SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 16.0. Dari hasil perhitungan, diperoleh 35 item yang memiliki korelasi ≥ 0.30,

sedangkan 5 item ≤ 0.30. Hasil penghitungan koefisien korelasi item instrument penelitian dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi Item Instrumen Penelitian

Aspek Indikator No Item Valid Tidak

Valid

Remaja tidak mengidealkan orang tuanya (de-idealized)

Remaja memandang orang tua bukan sebagai orang yang paling ideal.

1, 2, 3, 4 1, 2, 3, 4 -

Remaja memandang bahwa orang tua tidak selamanya benar, tahu dan punya kekuasaan.

5, 6, 7, 8 5, 6,7, 8 -

Remaja tetap menganggap orang tua sebagai teladan bagi dirinya.

9, 10 10 9

Remaja dapat memandang orang tua sebagai orang dewasa lainnya (parent as people)

Remaja memandang dan berinteraksi dengan orangtua (sebagai orangtua

sesungguhnya maupun orang dewasa pada umumnya).

11, 12, 13, 14 11, 12, 13, 14 -

Remaja dapat menolak pendapat orang tua.

15, 16, 17, 18 15, 16, 17, 18 - Remaja bergantung kepada dirinya sendiri (non-dependency)

Remaja bersandar pada kemampuan sendiri. 19, 20, 21, 22, 23, 24 20, 21, 22, 23, 24 19

Remaja mampu menunda keinginan untuk segera meminta dukungan emosional kepada orangtua.

25, 26 25, 26

Remaja bergantung kepada orang tua untuk mencari jalan keluar.

27, 28 27, 28 -

Remaja tidak begitu saja datang kepada orang tua jika mendapat kesulitan, kesedihan,

kekecewaan dan kekhawatiran.

29, 30 29, 30 -

Remaja merasa bertanggung jawab atas dirinya sendiri

(individuated)

Remaja mampu melihat perbedaan pandangan antara pandangan orang tua dan pandangan sendiri.

31, 32 31 32

Remaja menunjukkan perilaku yang lebih bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40 37, Jumlah Item 40 35 5 4. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat yang bersangkutan dalam mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan: 2011). Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (Azwar, 2011: 4). Pengujian reliablitas instrument dilakukan

dengan teknik belah dua. Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

: koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

dan : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

: varians skor skala

Setelah dihitung dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0, diperoleh perhitungan reliabilitas seluruh instrumen menggunakan rumus koefisien alpha (α) yaitu 0,647. Hasil penghitungan taraf validitas dan reliabilitas kuesioner kemandirian emosional disajikan dalam lampiran 1. Setelah itu, hasil perhitungan dikonsultasikan ke kriteria Guilford yang dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Kriteria Guilford

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat Tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup Tinggi

1,21-0,40 Rendah

Negatif-0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan kriteria Guilford diketahui bahwa koefisiensi realibilitas kuesioner termasuk cukup tinggi. Data hasil penghitungan taraf

validitas dan reliabilitas kuesioner uji coba terdapat pada lampiran 1. Item kuesioner yang telah lolos uji validitas dan reliabilitas disusun kembali menjadi kuesioner yang digunakan untuk pengambilan data penelitian. Kisi-kisi kuesioner kemandirian emosional yang final dapat dilihat pada tabel 4. Kuesioner yang final disajikan dalam lampiran 2.

Tabel 4

Kisi-Kisi Kuesioner Kemandirian Emosional Siswa Kelas IX Setelah Uji Coba

Aspek Indikator No Item

Favorable Unfavorable Remaja tidak

mengidealkan orang tuanya (de-idealized)

Remaja memandang orang tua bukan sebagai orang yang paling ideal.

1, 2, 3, 4

Remaja memandang bahwa orang tua tidak selamanya benar, tahu dan punya kekuasaan.

5, 6 7, 8

Remaja tetap menganggap orang tua sebagai teladan bagi dirinya.

9

Remaja dapat memandang orang tua sebagai orang dewasa lainnya (parent as people)

Remaja memandang dan berinteraksi dengan orangtua (sebagai orangtua

sesungguhnya maupun orang dewasa pada umumnya).

10, 11, 12 13

Remaja dapat menolak pendapat orang tua.

14 15, 16, 17 Remaja bergantung kepada dirinya sendiri (non-dependency)

Remaja bersandar pada kemampuan sendiri.

18, 19, 20, 21 22

Remaja mampu menunda keinginan untuk segera meminta dukungan emosional kepada orangtua.

23

Remaja bergantung kepada orang tua untuk mencari jalan keluar.

24 25

Remaja tidak begitu saja datang kepada orang tua jika mendapat kesulitan, kesedihan,

kekecewaan dan kekhawatiran.

26, 27

Remaja merasa bertanggung jawab atas dirinya sendiri

(individuated)

Remaja mampu melihat perbedaan pandangan antara pandangan orang tua dan pandangan sendiri.

28

Remaja menunjukkan perilaku yang lebih bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

29, 30, 31, 32 33, 34, 35

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen terkait