• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

G. Instrumen Penelitian

2. Instrumen Pengumpulan Data

Sifat-sifat perkalian pada bilangan bulat

Test kemampuan awal dan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan

konstruktivisme dan model kooperatif tipe TSTS. 3

Pembagian pada bilangan bulat

Menerapkan pembelajaran dengan pendekatan

konstruktivisme dan model kooperatif tipe TSTS. 4

Sifat-sifat pembagian dan operasi hitung campuran pada bilangan bulat.

Menerapkan pembelajaran dengan pendekatan

konstruktivisme dan model kooperatif tipe TSTS. 5 Operasi hitung pada

bilangan bulat

Test evaluasi kemampuan belajar siswa

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan kegiatan, hasil test kemampuan awal, hasil uji coba soal, hasil belajar siswa, dan kuesoiner atau angket motivasi.

a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Kegiatan

Lembar observasi keterlaksanaan kegiatan adalah lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Lembar observasi tersebut diisi setiap pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pada lembar observasi tersebut memuat daftar pernyataan-pernyataan dan observer memberikan

tanda cek ( ) pada jawaban yang dipilihnya. Pada lembar observasi tersebut terdapat 4 kriteria jawaban, yaitu :

1 : tidak dilakukan

2 : dilakukan akan tetapi pelaksanaannya kurang baik 3 : dilakukan dan pelaksanaannya cukup baik

4 : dilakukan dan pelaksanaannya sangat baik

b. Kuesioner Motivasi Belajar

Pengumpulan data motivasi belajar siswa yaitu dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut diberikan di akhir kegiatan penelitian, yaitu setelah siswa melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS. Kuesioner tersebut tidak diujikan terlebih dahulu di kelas lain karena kelas yang menggunakan pendekatan konstruktivisme hanya satu kelas saja. Pernyataan dalam kuesioner tersebut terbagi menjadi dua macam, yaitu pernyataan yang positif dan pernyataan yang negatif.

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Motivasi Belajar

Variabel Indikator Diskripsi Item

+ - Motivasi Belajar Tekun menghadapi tugas

1. Siswa gigih dalam

menyelesaikan tugas yang sulit

2. Siswa sungguh-sungguh mengerjakan tugas

1, 2, 3 4, 6, 10

Variabel Indikator Diskripsi Item

+ -

menghadapi kesulitan

menyelesaikan tugas yang sulit

Bekerja sama untuk

mendiskusikan suatu persoalan

1. Siswa mampu bekerja sama untuk

menyelesaikakan tugas 2. Siswa terbuka atas

pendapat atau masukan dari temannya

3. Siswa bersedia

memberikan informasi kepada teman dari kelompok atas hasil diskusinya dengan kelompoknya sendiri 4. Siswa bersedia mencari

informasi ke kelompok yang lain untuk mendapatkan jawaban 5. Siswa saling bertukar

pikiran dalam menyelesaikan persoalan 7. 11, 17, 20 9, 14, 15, 18 Senang mencari dan memecahkan soal-soal,

1. Siswa menyukai tantangan 2. Siswa lebih menyukai soal

yang sulit 3. Siswa mencoba

menyelesaikan persoalan dengan bekal pengetahuan yang telah dimilikinya 4. Siswa membentuk

pengetahuannya sendiri dengan bantuan LKS tanpa diberi tahu guru terus-menerus 16, 19, 26, 30 22, 23, 25, 29 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

1. Siswa memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar

2. Siswa merasa bahwa belajar adalah sebuah kebutuhan yang penting

24, 28 21, 27

c. Test kemampuan awal

Test kemampuan awal dilaksanakan sebelum pembelajaran berlangsung, dengan tujuan mengetahui tingkat pemahaman siswa

mengenai materi yang telah diajarkan oleh guru pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat.

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Test Kemampuan Awal

Sub Pokok Bahasan Indikator Jumlah Soal Penjumlahan dan

pengurangan pada bilangan bulat

Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat. 2 Menyelesaikan permasalahan sehari-hari dengan menggunakan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

3

d. Test Evaluasi Belajar

Test evaluasi belajar diberikan pada akhir pembelajaran, setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS. Soal evaluasi belajar berkaitan dengan materi operasi hitung perkalian, pembagian, dan campuran serta sifat-sifat pada perkalian dan pembagian pada bilangan bulat.

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Test Evaluasi Belajar (Soal Pilihan Ganda)

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Jumlah Soal Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan. Bilangan Bulat Melakukan operasi hitung perkalian pada bilangan bulat

3 Melakukan opersi hitung

T a

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Test Evaluasi Belajar (Soal Uraian)

Test evaluasi ini sebelum di berikan, terlebih dahulu dikonsultasikan ke dosen, kemudian diujikan di kelas yang lain yang memiliki kemampuan yang setara dengan kelas yang diberi perlakuan.

a. Validitas

Menurut Jihad dan Haris (2013 : 179) validitas ini dilakukan bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan tujuan yang ingin diukur atau dengan kisi-sisi yang sudah dibuat. Dalam penentuan tingkat validitas butir soal digunakan korelasi produck moment Pearson dengan mengkorelasikan skor yang didapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat.

bulat

Menentukan sifat-sifat operasi hitung perkalian dan pembagian pada bilangan bulat.

1 Melakukan operasi

hitung campuran pada bilangan bulat. 9 Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Jumlah Soal Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan. Bilangan Bulat Melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian pada bilangan bulat

3 Melakukan operasi

hitung campuran pada bilangan bulat.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas item dapat digunakan rumus :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Banyaknya peserta test

X = Nilai hasil uji coba Y = Nilai rata-rata

Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi digunakan kriteria Nurgana (Rusefendi, 1994 :114) berikut ini :

: sangat tinggi : tinggi : cukup : rendah : sangat rendah b. Reliabilitas

Menurut Jihad dan Haris (2013 : 180) reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat keajegan soal ini digunakan perhitungan Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan :

[ ] [ ] Keterangan :

n = banyaknya butir soal

= jumlah varian skor tiap item = varian skor total

Rumus untuk mencari varians :

Keterangan : : sangat rendah : rendah : sedang : tinggi : sangat tinggi c. Tingkat Kesukaran

Menurut Jihad dan Haris (2013 : 182) menyatakan bahwa tingkat kesukaran (TK) pada masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

= Jumlah skor kelompok bawah

n = jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah maks = skor maksimal soal yang bersangkutan

Kriteria interpretasi tingkat kesukaran digunakan pendapat Sudjana (1999 ; 137) :

: Sukar

: Sedang

: Mudah

d. Daya Pembeda

Menurut Jihad dan Haris (2013 : 181) menyatakan bahwa untuk perhitungan daya pembeda (DP) dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Para siswa didaftarkan dalam peringkat pada sebuah tabel 2. Dibuat pengelompokan siswa dalam dua kelompok, yaitu

kelompok atas dan kelompok bawah terdiri atas 50% dari seluruh siswa yang mendapatkan skor rendah.

Daya pembeda ditentukan dengan :

Keterangan :

= jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah = jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

= jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal yang diolah

Interpretasi nilai DP mengacu pada pendapat (Ruseffendi, 1991 : 203-204) :

atau lebih : Sangat baik

: Cukup baik, mungkin perlu diperbaiki

: Minimum, perlu diperbaiki

ke bawah : Jelek

H. Tehnik Analisis Data 1. Pengolahan Data Tes

a. Tes kemampuan Awal

Nilai yang diperoleh pada masing-masing soal diberi skor yang berbeda-beda sebagai pedoman penilaian untuk tes kemampuan awal.

Tabel 3. 6 Skor Maksimal Per Butir Soal Tes Kemampuan Awal Nomor Soal Skor Maksimal

1a 3 1b 3 2a 4 2b 4 3 3 4 3 5 5 Total 25

Nilai tes kemampuan awal dihitung dengan menggunakan rumus :

Nilai tes kemampuan awal siswa dapat dinyatakan dalam kategori nilai menurut Ngalim Purwanto (2012: 103), yaitu :

Tabel 3. 7 Kategori Nilai Tes

Nilai Kategori 86 – 100 Baik Sekali 76 – 85 Baik 60 – 75 Cukup 55 – 59 Kurang 54 Kurang Sekali

b. Tes Evaluasi Belajar

Nilai yang diperoleh pada masing-masing soal diberi skor sebagai pedoman penilaian untuk tes evaluasi belajar.

Tabel 3. 8 Skor Maksimal Per Butir Soal Tes Evaluasi Belajar Nomor Soal Skor

1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 1 10 1 11 1 12 1 13 1 14 1 15 1 1a 4 1b 5 1c 4 2a 3

2b 4

3 5

Total 40

Nilai tes evaluasi belajar dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Kategori nilai disesuaikan dengan kategori nilai tes seperti pada tabel 3. 7. Hasil tersebut digunakan untuk menjawab permasalahan yang diteliti.

Dokumen terkait