• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

F. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian kuantitatif angka dipakai sebagai alat ukur. Alat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk mengukur konsep diri,

persepsi tentang sertifikasi guru, dan minat menjadi guru mengunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang diterapkan

secara spesifik oleh peneliti, selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.76

Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabar menjadi indikator

      

76

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

1. Instrumen Penelitian

a. Kuesioner

Untuk mengumpulkan data tersebut dilakukan teknik skoring yang

dirancang untuk item positif dengan skala skor 5-1 dan item negatif dengan

skala skor negatif dengan skala 1-5. Alternatif jawaban untuk kuesioner

menggunakan skala pengukuran model likert. Setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat

negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain seperti yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu : sangat setuju ( SS), setuju ( S ), ragu-ragu (RR), tidak setuju

( TS ), sangat tidak setuju (STS).77

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi

skor sebagai berikut :

Untuk jawaban dari pernyataan positif diberi skor :

• Sangat setuju ( SS ) = 5

• Setuju ( S ) = 4

• Ragu-ragu (RR) = 3

• Tidak setuju ( TS ) = 2

• Sangat tidak setuju (STS ) = 1

Untuk jawaban dari pernyataan negatif diberi skor :

• Sangat setuju ( SS ) = 1

      

77 Ibid.

• Setuju ( S ) = 2

• Ragu-ragu (RR) = 3

• Tidak setuju ( TS ) = 4

• Sangat tidak setuju (STS ) = 5 2. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

Uji coba dilakukan kepada mahasiswa Jurusan IPS FKIP Universitas Sanata

Dharma angkatan 2008 dari Program studi Pendididkan Ekonomi, Pendidikan

Akuntansi, dan Pendidikan Sejarah.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidtan atau

keabsahan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut

mengukur apa yang diukur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis

validitas konstruksi ( Construct Validity ). Validitas konstruk merujuk pada seberapa jauh suatu tes mengukur sifat atau bangunan pengertian tertentu.

Validitas ini penting untuk mengukur kemampuan atau sifat-sifat kejiwaan

seseorang. Istilah konstruk dipakai untuk menunjukkan sesuatu yang tidak dapat

diukur secara langsung, tetapi yang dapat menerangkan akibat-akibat yang dapat

diamati.78 Menurut Suharsimi, sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi

apabila butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir

seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus. Dengan kata lain jika

butir-butir soal mengukut aspek berpikr tersebut sudah sesuai dengan aspek yang

      

78

menjadi tujuan instruksional. Sebagai contoh jika tujuan instruksional khusus

(TIK) : “ Siswa dapat membandingkan antara efek biologis dan efek psikologis “

maka butir soal pada tes merupakan perintah agar siswa membedakan antara dua

efek tersebut.79 “Konstruksi” dalam pengertian ini bukanlah “susunan” seperti

yang sering dijumpai dalam teknik, tetapi merupakan rekaan psikologis yaitu

suatu rekaan yang dibuat oleh para ahli Ilmu Jiwa yang dengan suatu cara tertentu

“merinci” isi jiwa atas beberapa aspek seperti : ingatan ( pengetahuan ),

pemahaman, aplikasi, dan lain sebagainya.80

Pengujian validitas kuesioner ini menggunakan teknik korelasi produk moment pearson untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel.81

Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

rxy = Koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah item kuesioner ∑XY = Jumlah X dengan Y ∑x2 = Jumlah variabel X kuadrat ∑y2 = Jumlah variabel Y kuadrat

      

79

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan ( Edisi Revisi ), Jakarta, Bumi Aksara, 2006, hlm.67 80 Ibid, hlm.68 81 Ibid. hlm.213

}

)

(

}{

)

(

{

)

)(

(

2 2 2 2

y

y

n

x

x

n

y

x

xy

n

rxy

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

=

Setelah dihitung dengan rumus tersebut, maka untuk mengetahui besar

taraf signifikan butir item, dihitung dengan rumus : 82

t = r

Keterangan :

t = Taraf signifikan

r = Korelasi skor item dengan skor total

n = Jumlah butir item

Setelah koefisien korelasi ditemukan, perlu diuji signifikansinya dengan

taraf 5%, korelasi antara item dengan skor total dinyatakan signifikansi jika rxy

hitung > rTabel.83 Dari hasil uji validitas instrumen pernyataan item dianggap valid ( sasih ) bila taraf signifikansnya 0,70 yaitu rxy hitung > rTabel. 84

Hasil uji coba validitas instrumen menunjukkan bahwa instrumen variabel

konsep diri, persepsi mahasiswa tentang sertifikasi guru, dan minat menjadi guru

memiliki validitas tinggi dengan taraf signifikansi 70% yaitu sebagai berikut :

• Dari 40 butir item instrumen variabel konsep diri dinyatakan valid semua.

• Dari 40 butir item instrumen variabel persepsi mahasiswa tentang sertifikasi guru, ada 35 pernyataan yang valid sedangkan pernyataan yang tidak valid ada

5 butir yaitu item 2,8,25,35,dan 38.

• Dari 50 butir item instrumen variabel minat menjadi guru ada 48 pernyataan yang valid sedangkan pernyataan yang tidak valid ada 2 butir yaitu item 13,

dan 26.

      

82

Nana Sudjana, Metode Statistika, Bandung, Tarsito,1992, hlm.257. 83

Perhitungan selengkapnya lihat pada lampiran 5 84

b. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mmpunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Maka reliabilitas tes berhubungan dengan masalah

ketepatan hasil tes.85 Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen yang sudah valid tersebut dapat dipercaya dalam arti instrumen tersebut

dapat memberikan ketepatan hasil. Untuk itu perlu dilakukan pengujian

reliabilitas instrumen agar didapatkan data yang dapat dipercaya. Untuk

mengetahui reliabilitas kuesioner, peneliti menggunakan rumus Alpha. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Rumus Varians.

Langkah pertama yang dilakukan terlebih dahulu adalah mencari hasil

variansnya dengan rumus varians sebagai berikut : 86

Keterangan :

= Varians

= Jumlah perbutir item

= Jumlah kuadrat perbutir item

N = Jumlah responden

2) Rumus Alpha.

Untuk memperoleh jumlah varians butir dicari dulu varians setiap

butir, kemudian dijumlahkan. Setelah itu baru dimasukkan ke rumus Alpha : 87

      

85

Suharsimi Arikunto, op cit, hlm.67 86

keterangan :

= Reliabilitas Instrumen n = Jumlah banyaknya butir soal

= Jumlah varians butir item

= Varians total 3) Rumus t.

Setelah diperoleh hasil Alpha, maka langkah selanjutnya adalah dimasukkan rumus tsebagai berikut :88

Keterangan :

t = Taraf signifikan

r = Korelasi skor item dengan skor total n = Jumlah butir item

Setelah r11 diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada

signifikan 5% instrumen dikatakan andal jika r11> rtabel. 89

Hasil uji reliabilitas instrumen dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : 90

Tabel 1 :

Hasil uji reliabilitas instrumen

No. urut Variabel Reliabilitas

(r11)

Taraf signifikansi (t)

1 Konsep Diri 0,90 0,995

2 Persepsi Mahasiswa Tentang Sertifikasi Guru

0,8341 0,995

3 Minat Menjadi Guru 0,92 0,995

       

87

Ibid, hlm.109 88  Nana Sudjana, loc cit.  89

Perhitungan selengkapnya lihat pada lampiran 6 90

Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas instrumen di atas menunjukkan

bahwa instrumen variabel konsep diri, persepsi mahasiswa tentang sertifikasi

guru, dan minat menjadi guru memiliki reliabilitas tinggi, dengan taraf signifikan

masing-masing 0,995 sehingga instrumen sudah layak digunakan untuk

menggumpulkan data.

Dokumen terkait