• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

2. Intensitas Bimbingan Orang tua

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu berdasarkan atas prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencapuri hak orang lain. Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak diturunkan tetapi harus dikembangkan.23Bimbingan membantu setiap individu untuk lebih mengenali

23

H. Prayitno, dkk, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Rineka Cpta 2004), Cet, Ke-2 h. 93 1

berbagai informasi tentang dirinya sendri, membantu individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri secara maksimal kepada sekolah, keluarga dan masyarakat. Dari pengertian tersebut, maka menjadi jelas bahwa pengertian bimbingan di sekolah memiliki arti yang berbeda dengan pengertian bimbingan di bidang-bidang lain. Walaupun hakikatnya sama yaitu usaha memberikan bantuan. Di sekolah bimbingan bertujuan membawa individu untuk memahami masalah yang sedang dihadapinya untuk selanjutnya mampu menentukan tindakan yang harus dilakukan guna memecahkan masalah yang dihadapinya itu.24

Bimbingan adalah suatu proses teknis yang teratur, bertujuan untuk menolong individu dalam memilih penyelesaianyang cocok terhadap kesukaran yang dihadapinya, dan membuat rencana untuk mencapai penyelesaiaan tersebut, serta memyesuaikan diri terhadap suasana baru yang membawa kepada penyelesaian. 25

Menurut Bimo Walgito mengenai bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.26

Seperti telah di sebut di atas bahwa, istilah „bimbingan‟ merupakan terjemahan dari kata „guidance‟. Kata “guidance” yang kata dasarnya “guide” memiliki beberapa arti

(a) menunjukan jalan (showing the way), (b) memimpin (leading),

(c) memberikan petunjuk (giving instruction),

24Elfi Mu‟awanah, dkk, Bimbingan Konseling Islami (Jakarta: Bumi Askara 2012), hlm 48-54

25

Attia Mahmoud Hana, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan (Jakarta: Bulan bintang, 1978), h. 53

26

Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyeluhuan Di Sekolah (Jakarta: Bumi Askara 20012), hlm 52

(d) mengatur (regulating),

(e) mengarahkan (governing), dan (f) memberi nasehat (giving advice).

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa pertama, bimbingan merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Artinya kegiatan bimbingan tidak dilakukan secara kebetulan, incidental, tidak sengaja, asal-asalan, melainkan kegiatan yang di lakukan secara sengaja, berencana, sistematis, dan terarah pada tujuan.Kedua, bimbingan merupakan proses membanti individu. Membantu dalam arti tidak memaksa.Bimbingan tidak memaksakan siswa untuk menuju suatu tujuan yang di tetapkan oleh pembimbing, melainkan membantu mengarahkan individu/siswa ke arah tujuan yang sesuai dengan potensi secara optimal. Pilihan dalam pemecahan masalah di tentukan oleh individu/siswa sendiri , sedangkan pembimbing hanya membantu mencari alternative solusinya saja.27

Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara keseinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat dan kehidupan pada umumnya.28

b. Fungsi bimbingan

Layanan yang diberikan ditinjau dari mkasud memberikan bimbingan ddibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai berikut :

1. Bimbingan berfungsi preventif (pencegahan)

Usaha bimbingan ditunjukkan kepada siswa atau sekelompok siswa yang belum bermasalah agar siswa tersebut terhindar dari kesulitan-kesulitan dalam hidupnya. Bimbingan ini maksudnya untuk mencegah timbulnya kesulitan pada siswa. Bimbingan preventif ini misalnya : meberikan informasi

27

Tohirin, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 15-18

28

Dewa ketut sukardi, Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. ( Jakarta: PT Rineka cipta, 2008) h. 36

cara belajar yang efisien kepada siswa, membentuk kelompok dan menyediakan papan bimbingan untuk menyampaikan informasi-informasi yang dianggap perlu diketahui siswa. Biasanya bimningan yang bersifat preventif disampaika dalam bentuk kelompok

2. Bimbingan berfungsi kuratif (penyembuhan/korektif)

Usahabimbingan yang ditunjukkan kepada siswa yang mengalami kesulitan agar setelah menerima layanan dapat memecahkan sendiri kesulitannya. Maksudnya mengobati/menyembuhkan masalah yang dihadapi siswa.

3. Bimbingan berfungsi preservative/perseveratif (pemeliharaan/penjagaan) Usaha bimbingan yang ditunjukkan kepada siswa seudah dapat memecahkan masalahnya. Bimbingan ini maksudnya untuk menjaga dan memelihara keadaan yang sudah baik agar tidak terulang kembali.

4. Bimbingan berfungsi developmental (pengambangan)

Usaha bimbingan yang diberikan kepada siswa agar kemampuan yang mereka miliki dapat ditingkatkan. Bimbingan ini maksdunya mengembangkan potensi yang ada pada siswa.

5. Bimbingan berfungsi distributive (penyaluran)

Fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk menyalurkan kemampuan (kecerdasan, bakat) minat, cita-cita, prestasi akademis, hobi dan sebagainya kearah pendidikan dan pekerjaan yang sesuai.

6. Bimbingan berfungsi adaptif (Pengadaptasian)

Fungsi bimbigan dalam hal membantu staf sekolah (kepala sekolah, guru, pegawaiadministrasi) untuk menyesuaikan strateginya dengan minat, kebutuhan serta kondisi siswa. Strategi kepala sekolah misalnya berupa pengelolaan sekolah, pengaturan jadwal pelajaran, pemilihan pelajaran keterampilan, pembentukan kelompok olahraga dan sebagainya. Staretegi guru berupa cara penyajian bahan pelajaran, pemilihan teknik mengajar, penggunaan media belajar, pengaturan tempat duduk dikelas, perlakuan kepada siswa dan sebagainya, sedangkan strategi pegawai administrasi berupa cara member pelayanan kepada siswa. Strategi-strategi yang mereka gunakan

terlebih-lebih guru hendaknya betul-betul disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa agar siswa merasa aman dan puas di sekolah.

7. Bimbingan berfungsi Adjustif (penyesuaian)

Fungsi bimingan dalam hal membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri secara tapat dalam lingkungannya, terutama dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Fungsi bimbingan ini adlah adanya layanan orientasi bagi siswa yang baru masuk pada lembaga sekolah, memberikan informasi mengenai cara bergaul dalam kelompok dan sebagainya.29

c. Jenis-jenis bimbingan 1. Bimbingan pendidikan

Usaha bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang pendidikan. Bentuk bidang pendidikan ini misalnya menyediakan informasi mengenai jurusan, informasi mengenai kelanjutan studi, menyelenggarakan orientasi kepada siswa baru dan sebagainya.

2. Bimbingan belajar

Usaha bimbingan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam belajar. Bentuk bimbingan dalam belajar misalnya membantuk kelompok belajar, memberikan informasi tentang cara belajar yang baik, member informasi cara mengatur jadwal belajar, cara memusatkan perhatian dalam belajar, member informasi tentang pola belajar, dan sebagainya.

Bimbingan belajar/pendidikan/akademik merupakan bimbingan dalam menemukan cara belajar yang tepat, memilih program yang sesuai, mengatsi kesulitan belajar, tuntunan belajar. Dalam hal ini termasuk memberikan bimbingan untuk mengembangkan kebiasan belajar yang efektif untuk bekerja di masa mendatang, memahami kekuatan diri (potensi diri/bakat. IQ, EQ, SQ) menilai kesenjangan antara tujuan yang diharapkan dengan hasil ujian, dan mengumpulkan berbagai informasi diri untuk pemilihan studi lanjut.

29Elfi mu‟awanah, dkk. Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah ( Jakarta: PT bumi askara, 2009), h. 71-73

3. Bimbingan pribadi

Usaha yang di tunjukkan kepada siswa dalam usahanya mengatasi kesulitan belajar. Bentuk bimbingan ini misalnya memberikan role playing, psikodrama, informasi cara bergaul, dan sebagainya.

4. Bimbingan sosial

Usaha bimbingan yang bertujuan membantu siswa mengatasi kesulitannya dalam bidang sosial. Bentuk bimbingan ini misalnya informasi cara berorganisasi, cara bergaul agar disenangi kelompok, cara-cara mendapatkan biaya sekolah tanpa harus mengorbankan belajar, dan sebagainya. Bimbingan sosial merupakan bimbingan dalam menghadapi emosi diri, membina hubungan kemanusiaan dengan sesame di berbagai lingkungan, dengan anggota keluarga, pergaulan teman sejenis.

5. Bimbingan pekerjaan

Usaha bimbingan yang membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang pekerjaan. Bentuk bimbingan ini misalnya memberikan informasi tentang pekerjaan, karya wisata ke pabrik, ke perusahaan, cara melamar pekerjaan, cara memilih dan memnetukkan pekerjaan, dan sebagainya.

6. Bimbingan dalam penggunaan waktu luang

Jenis bimbingan ini bertujuan membantu siswa dalam mengisi waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan yang produktif. Karena biasanya dalam keadaan „nganggur‟ anak akan berpikir yang tidak baik dan sangat mudah berpengaruh pada hal-hal yang negative. Karena itu, sebaiknya waktu luang tersebut di isi dengan kegiatan yang bermanfaat, misalnya dengan berternak, berdagang, berkemah, dan lain sebagainya.30

d. Bimbingan Belajar Oleh Orang tua

Bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan

30Elfi mu‟awanah, dkk. Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah ( Jakarta: PT bumi askara, 2009), h. 80-96

untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya dan bias suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.

Sesungguhnya sejak lahir anak dalam keadaan suci dan telah membawa fitrah beragama, maka orang tuanyalah yang merupakan sumber untuk mengembang fitrah beragama bagi kehidupan anak dimasa depan. Sebab cara pergaulan, aqidah dan tabiat adalah warisan orang tua yang kuat untuk menentukan subur tidaknya arah pendidikan terhadap anak segala usaha yang dilakukan oleh orang tua dalam memberikan bantuan kepada anaknya baik secara moril dan materi. Mengatasi dalam masalah belajar baik sei sekolah maupun di luar sekolah yang meliputi pemberian perhatian, pemberian semangat, pemberian arahan, pemberian nasihat dan penyediaan fasilitas.31 Sebelum anak dewasa, orang tua berkewajiban untuk mendidik anaknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Seperti anak diajarkan berbicara, diajarkan berhitung, diajarkan membaca dan sebagainya. Ketika anak mencapai usia belajar, maka orang tua harus bertanggung jawab memasukan anaknya ke sekolah dan membiayai pendidikannya di sekolah. Terhadap hal ini Abu Ahmadi mengemukakan sebagai berikut: “Keluarga adalah wadah yang sanagat penting di antara indidvidu dan grup, dan merupakan kelompok social individu yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya.

Dan keluarga sudah barang tentu yang pertama menjadi tempat untuk mengadakan sosialisasi anak-anak. Ibu, Ayah, dan saudara-saudaranya adalah orang yang pertama dimana anak mengadakan kontak sosial dan pertama pula mengajarkan hal-hal tertentu kepada anak itu samapi anak memasuki sekolah.32 Agar bimbingan dapat berjalan seauai dengan tujuan yang diinginkan oelh orang

31Enung Fatimah. “Psikologi Tentang BImbingan,”www.anak ciremai.com/.html kamis 17.42

32

tua maka bimbingan tidak terlepas dari peranan kedua orang tua yaitu peranan ibu dan peranan ayah dalam membimbing anaknya. Berikut ini penulis menguraikan peranan-peranan tersebut:

a. Peranan Ibu

Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaklah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik anak-anakya. Sebagian orang mengatakan seorang ibu adalah pendidikan bangsa.

Nyata betapa berat tugas seorang ibu sebagai pendidik dan pengatur rumah tangga. Baik buruknya pendidikan ibu terhadap anaknya akan berpebgaruh besar terhadap perkembangan dan watak anaknya di kemudian hari. Seorang ibu yang selalu khawatir dan selalu menurutkan keinginan anak-anaknya, akan berakibat kurang baik.mdemikian pula tidak baik seorang ibu berlebih-lebihan mencurahkan perhatian kepada anaknya. Asalkan pernyataan disertai rasa kasih saying yang terkandung dalam hati ibunya, anak itu dengan mudah akan tunduk kepada pimpinanya.

Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut:

 Sumber dan pemberi kasih sayang  Pengasuh dan pemelihara

 Tempat mencurahkan isi hati

 Pengatur kehidupan dalam rumah tangga  Pembimbing kehidupan pribadi

 Pendidik dal segi-segi emosional b. Peranan Ayah

Disamping ibu ayahpun memegang peranan yang penting pula. Anak memandang ayahnya sebagai sebagai orang yang tertinggi gengsinya atau prestesinya. Kegiatan seorang ayah terhadap pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruh terhadap anak-anaknya, lebih-lebih anak yang sudak besar.

Meskipun demikian, di beberapa keluarga masih dapat kita lihat kesalahan-kesalahan pendidikan yang diakibatkan tindakan seorang ayah. Karena sibuknya bekerja mencari nafkah, si ayah tidak ada waktu untuk bergaul mendekati anak-anaknya. Lebih celaka lagi seorang ayah yang sengaja tidak mau berurusan dengan pendidikan anaknya. Ia mencari kesenanagan bagi dirinya sendiri saja. Segala kekrungan dan kesalahan yang terdapat di dalam rumah tangga mengenai pendidikan anak-anaknya dibebeankan kepada istrinya.

Tanpa dimaksud mendiskriminasikan tugas dan tanggung jawab ayah dan ibu di dalam keluarga, ditinjau dari fungsi dan tugasnya sebagai seorang ayah. Peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah sebagai berikut:

 Sumber kekuasaan di dalam keluarga,

 Penghubung intern keluarga dengan masyrakat atau dunia luar,  Pemberi perasaan aman baagi seluruh amggota keluarga,  Perlindung terhadap ancaman dari luar,

 Hakim atau yang mengadili jika ada perselisihan,  Pendidikan dalam segi-segi rasional.

Sebagai kepala keluarga, Ayah merupakan salah satu seumber kekuasaan bagi anggota keluarganya. Sehingga dalam lingkup keluarga yang sangat pontensial uantuk memberikan peraturan-peraturan yang terletak pada sang ayah.33

Jadi bimbingan orang tua adalah segala usaha yang dilakukan oleh orang tua dalam memberikan bantuan kepada anaknya baik secara moril dan materi. Mengatasi masalah belajar baik di sekolah ataupun di luar sekolah, yang meliputi, perhatian, pemberian semangat, pemberian arahan, mengawas, fasilitas, dan

33

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosada karya. 2009) h.82-83

pengawasan.34 Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh kasih sayang. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal anak yang menjadi temanya dan yang pertama untuk dipercayainya. Kunci pertama dalam mengarahkan pendidikan dan membentuk mental si anak terletak pada peranan orang tuanya, sehingga baik buruknya budi pekerti itu tergantung kepada budi pekerti orang tuanya.

Dokumen terkait