Kapasitas
SIA
Sistem untuk memastikan cukupnya informasi yang tersedia dan perusahaan memiliki sumber daya komputer yang cukup untuk saat ini dan masa datang (Ismail dan King , 2005)
Setelah data diperoleh, langkah analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata skoring yang diperoleh dari setiap indikator empiris, baik untuk kebutuhan maupun kapasitas sistem informasi akuntansi.
2. Mengkategorikan hasil rata-rata skoring dalam kategori berikut: rentang =
10
rentang =
Sehingga kriteria dapat ditentukan sebagai berikut: 1 – 1,80 = sangat rendah
>1,80 – 2,60 = rendah >2,60 – 3,40 = sedang >3,40 – 4,20 = tinggi
>4,20 – 5,00 = sangat tinggi
3. Menganalisis hasil pengkategorian dan membandingkan antara kebutuhan dan kapasitas sistem informasi yang dihasilkan dari olahan.
4. Mengelompokkan kebutuhan sistem informasi dari indikator empiris yang ada ke dalam tiga jenis laporan, yaitu:
a. Laporan sementara = IE no 2, 3, 6, 7, 19
b. Laporan-laporan yang bukan ekonomi = IE no8,11,13,15,17,19 c. Kejadian/event yang akan datang = IE no1,2,10, 12,16
Setelah itu, setiap skor akan dikategorikan dalam: Penting (jawaban 4 dan 5), Netral (Jawaban 3) dan Tidak Penting (jawaban 1 dan 2).
5. Mengelompokkan kapasitas sistem informasi akuntansi dari skor jawaban menjadi: Tersedia dan dapat dimodifikasi (jawaban 4 dan 5), Tersedia (jawaban 3), dan Tidak Tersedia (jawaban 1 dan 2).
11
6. Membuat crosstab antara kebutuhan dan kapasistas sistem informasi akuntansi untuk menganalisis keselarasan. Keselarasan terjadi jika skor kapasitas ≥ skor kebutuhan. Kerangka Penelitian data input proses Data output
Gambar 1 Kerangka Penelitian Kebutuhan
SIA Kapasitas SIA
Menghitung nilai rata –rata, max, min, dan standard deviasi Statistic descriptive untuk kebutuhan dan kapasitas SIA Statistic descriptive untuk kebutuhan dan kapasitas SIA Keselarasan SIA Cross tabulation kebutuhan VS kapasitas
12 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi
Hasil perhitungan kebutuhan SIA berdasarkan sembilan belas item yang digunakan untuk mengukur kebutuhan SIA disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2 Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi Item SIA Kebutuhan SIA Rata-rata Standar d deviasi Kriteria Prediksi kejadian di masa yang akan datang 4,07 2,77 Tinggi Ketepatan waktu penyajian informasi 3,57 1,30 Tinggi Informasi yang dihasilkan sistem informasi akuntansi
dapat menyajikan laporan keuangan per bagian 3,57 1,64 Tinggi Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi dapat menyajikan beberapa kali laporan dalam satu tahun
3,93 2,17 Tinggi Informasi yang disajikan oleh sistem informasi akuntansi
dapat menyajikan ringkasan laporan per bagian 3,57 1,92 Tinggi Informasi yang disajikan sistem informasi akuntansi
dapat menyajikan ringkasan laporan secara keseluruhan 3,43 1,30 Tinggi Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi dapat menghasilkan laporan sementara 3,57 1,79 Tinggi Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi menjadi bagian dari sistem pendukung pengambilan keputusan
3,57 1,48 Tinggi Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi dapat menghasilkan informasi berproduksi 3,29 3,27 Sedang Sistem informasi akuntansi dapat menyajikan pelaporan
segera 3,71 2,49 Tinggi
Sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan
informasi mengenai pasar 3,29 2,17 Sedang Sistem informasi akuntansi menyajikan laporan
keuangan tepat sasaran 3,64 1,64 Tinggi Informasi yang dihasilkan sistem informasi akuntansi
dapat menjelaskan dampak dalam berorganisasi 2,79 1,92 Sedang Sistem informasi akuntansi dapat melakukan pemrosesan
secara otomatis 3,64 1,92 Tinggi Sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan 2,93 2,39 Sedang
13
informasi non keuangan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi dapat menjadi masukan dalam Pendukung analisis / simulasi untuk perubahan kebijakan
3,43 2,05 Tinggi Informasi yang dihasilkan sistem informasi akuntansi
dapat menjelaskan kejadian-kejadian dalam berorganisasi 2,86 4,60 Sedang Sistem informasi akuntansi memiliki interaksi antar unit 3,57 2,49 Tinggi Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
akuntansi dapat digunakan oleh pihak eksternal 3,07 1,92 Sedang
Rata-rata 3,45 Tinggi
Sumber: Data Diolah, 2013
Pada hasil diatas dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan dari kebutuhan SIA adalah 3,45. Hal ini berarti bahwa kebutuhan SIA pada toko Swalayan yang ada di Semarang termasuk dalam kategori Tinggi. Kebutuhan SIA yang tertinggi adalah untuk memprediksi kejadian yang akan datang dan untuk menyajikan informasi akuntansi yang dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata 4,07.
Sedangkan kebutuhan SIA yang termasuk dalam kategori sedang adalah kebutuhan untuk informasi untuk menjelaskan dampak dalam berorganisasi, kebutuhan untuk menghasilkan informasi non keuangan, dan untuk menjelaskan kejadian-kejadian dalam berorganisasi yang ditunjukkan dengan rata-rata yang berkisar antara 2,79 – 2,93. Rendahnya nilai tersbut karena toko swalayan yang ada di wilayah Semarangkurang memfokuskan pada pencapaian laba atau hasil yang dituangkan dalam suatu target sehingga pencapaian target kurang menjadi sasaran utama, sedangkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi kurang dapat menjelaskan kejadian-kejadian dalam berorganisasi.
14
Pencapaian target merupakan kebutuhan SIA yang paling tinggi, hal ini berarti bahwa swalayan memerlukan Sistem Informasi Akuntansi untuk menghitung pencapaian target yang pada akhirnya akan dapat melakukan rencana-rencana selanjutnya apabila telah dicapai target tersebut. Sedangkan untuk berbagai macam dan bentuk pelaporan berada di bawah pencapaian target.Hal ini dapat disebabkan karena pelaporan akuntansi merupakan hal yang rutin bagi perusahaan karena dibuat setiap bulan sehingga sudah menjadi konsumsi reguler bagi swalayan. Posisi pelaporan keuangan dalam penelitian ini berada di bawah posisi pencapaian target untuk kebutuhan SIA dapat dikarenakan swalayan lebih memfokuskan pada pencapaian laba atau hasil yang dituangkan dalam suatu target sehingga pencapaian target menjadi sasaran utama, sedangkan pelaporan akuntansi digunakan untuk alat evaluasi mengenai rencana sebelumnya yang telah dilakukan pada periode waktu yang bersangkutan.
Kapasitas Sistem Informasi Akuntansi
Hasil perhitungan kapasitas SIA berdasarkan sembilan belas item yang digunakan untuk mengukur kapasitas SIA disajikan dalam tabel berikut:
15
Tabel 3 Kapasitas Sistem Informasi Akuntansi
Item SIA
Kapasitas SIA Rata-rata Standard
deviasi Kriteria Prediksi kejadian di masa yang akan datang 4,07 2,68 Tinggi Ketepatan waktu penyajian informasi 3,79 2,17 Tinggi Informasi yang dihasilkan system informasi akuntansi
dapat menyajikan laporan keuangan per bagian 4,00 2,68 Tinggi Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi dapat menyajikan beberapa kali laporan dalam satu tahun
3,86 2,05 Tinggi Informasi yang disajikan oleh system informasi
akuntansi dapat menyajikan ringkasan laporan per bagian
3,86 2,77 Tinggi Informasi yang disajikan sistem informasi akuntansi
dapat menyajikan ringkasan laporan secara keseluruhan 4,00 2,49 Tinggi Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi dapat menghasilkan laporan sementara 3,64 2,05 Tinggi Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi menjadi bagian dari sistem pendukung pengambilan keputusan
4,07 3,03 Tinggi Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi dapat menghasilkan informasi berproduksi 3,50 2,77 Tinggi Sistem informasi akuntansi dapat menyajikan pelaporan
segera 3,86 2,28 Tinggi
Sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan
informasi mengenai pasar 3,43 2,39 Tinggi Sistem informasi akuntansi menyajikan laporan
keuangan tepat sasaran 4,07 2,59 Tinggi Informasi yang dihasilkan sistem informasi akuntansi
dapat menjelaskan dampak dalam berorganisasi 3,29 2,49 Sedang Sistem informasi akuntansi dapat melakukan
pemrosesan secara otomatis 3,43 1,10 Tinggi Sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan
informasi non keuangan 3,36 1,48 Sedang Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi dapat menjadi masukan dalam Pendukung analisis / simulasi untuk perubahan kebijakan
3,71 2,39 Tinggi Informasi yang dihasilkan sistem informasi akuntansi
16
berorganisasi
Sistem informasi akuntansi memiliki interaksi antar unit 3,71 2,28 Tinggi Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
akuntansi dapat digunakan oleh pihak eksternal 3,71 1,79 Tinggi
Rata-rata 3,71 Tinggi
Sumber: Data Diolah, 2013
Hasil perhitungan kapasitas SIA dapat dilihat dalam tabel 3. Rata-rata kapasitas atau ketersedian SIA pada 14 toko swalayan yang ada di wilayah Semarang adalah 3,71 yang berarti bahwa ketersediaan SIA pada toko swalayan tinggi. Aspek yang menjadi tujuan akan kebutuhan dan ketersediaan SIA yang utama adalah kegunaan SIA untuk memprediksi kejadian yang akan datang ditunjukkan dengan rata-rata 4,07 untuk kebutuhan SIA dan untuk ketersediaan SIA. Sedangkan dampak yang ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dan ketersediaan SIA terhadap organisasi kurang menjadi fokus utama perusahaan dalam memenuhi kebutuhan SIA.
Sementara itu diperoleh nilai rata-rata aspek kapasitas SIA yang masih dibawah rata-rata 3.71 seperti Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan laporan sementara. Sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan informasi mengenai pasar. Informasi yang dihasilkan sistem informasi akuntansi dapat menjelaskan dampak dalam berorganisasi, Sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan informasi non keuangan dan Informasi yang dihasilkan sistem informasi akuntansi dapat menjelaskan kejadian-kejadian dalam berorganisasi.
Namun hasil diperoleh bahwa lebih banyak item dari kapasitas SIA yang diatas rata-rata dan memiliki kriteria yang tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa berbagai macam dan bentuk pelaporan memiliki skor di bawah pencapaian
17
target, artinya kapasitas SIA untuk tujuan pelaporan dianggap tidak lebih penting daripada kapasitas SIA untuk tujuan pencapaian target. Sama halnya pada kebutuhan SIA, bentuk dan macam pelaporan digunakan sebagai alat evaluasi oleh swalayan dalam usaha untuk mencapai target. Input yang diperlukan sebagai kapasitas SIA untuk menghasilkan laporan juga tergantung pada kapasitas SIA untuk mencapai target, sehingga kapasitas SIA untuk pencapaian target memiliki posisi tertinggi dalam perusahaan karena sangat mendasarkan pada tujuan perusahaan yang berorientasi pada laba.
Keselarasan Sistem Informasi Akuntansi
Berikut tabel yang menyajikan kebutuhan sistem informasi akuntansi dan kapasitas sistem informasi dihitung untuk mengetahui terjadinya keselarasan atau tidak terjadi keselarasan pada sistem toko Swalayan di Kota Semarang. Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa pada laporan sementara diperoleh ada 57 laporan sementara yang penting dan tersedia dan dapat dimodifikasi, 12 laporan sementara yang netral 9 laporan keuangan yang tidak penting tetapi tidak tersedia. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memandang bahwa kebutuhan SIA untuk laporan sementara sangat penting dan harus tersedia dalam perusahaan.Laporan sementara berisi tentang berbagai macam dan bentuk laporan keuangan, yang merupakan alat evaluasi penting bagi perusahaan sehingga kebutuhan SIA untuk laporan sementara yang dirasa penting bagi perusahaan, memerlukan ketersediaan kapasitas yang memadai.
18
Tabel 4 Keselarasan Sistem Informasi Akuntansi Kebutuhan
SIA
Kapasitas SIA Tidak Tersedia Tersedia
Tersedia Dan Dapat Dimodifikasi Laporan sementara Tidak penting 1 7,14% 1 7,14% 0 0,00% netral 0 0,00% 2 14,29% 1 7,14% penting 0 0,00% 1 7,14% 8 57,14%
Laporan-laporan yang bukan tentang ekonomi Tidak
penting 0 0,00% 2 14,29% 1 7,14% netral 1 7,14% 1 7,14% 4 28,57% penting 0 0,00% 2 14,29% 3 21,43%
Kejadian/event yang akan datang
Tidak
penting 1 7,14% 1 7,14% 0 0,00% netral 0 0,00% 1 7,14% 2 14,29% penting 0 0,00% 1 7,14% 8 57,14%
Sumber: Data Diolah, 2013
Dari hasil diatas maka dapat dilihat bahwa di dalam kapasitas SIA terdapat tiga laporan yang telah dijawab oleh 14 responden untuk mengetahui keselarasan SIA antara kebutuhan dan kapasitas SIA. Hal ini dapat ditunjukkan melalui tiga laporan yaitu laporan sementara, laporan yang bukan tentang ekonomi, dan kejadian/event yang akan datang.
Di dalam laporan sementara, terdapat 2 swalayan (14,29%) yang menganggap kebutuhan SIA netral dan menyediakan kapasitas SIA. Namun, hasil diperoleh sebagian besar swalayan di kota Semarang menganggap laporan senentara itu penting sebanyak 8 swalayan atau sebesar (57,14 %) dan menyediakan kapasitas SIA untuk dimodifikasi.
19
Jika dilihat dari laporan yang bukan ekonomi terdapat sebagian besar swalayan di Kota Semarang menganggap laporan yang bukan tentang ekonomi adalah netral dan penting, yang mana laporan yang tersedia tersebut dapat dimodifikasi dengan jumlah masing masing sebesar 28,57 % dan 21,43%.
Jika dilihat laporan kejadian atau event yang akan datang sebagian besar swalayan di kota Semarang menganggap laporan kejadian atau event adalah penting, yang dimana laporan yang tersedia tersebut dapat dimodifikasi sebesar 57,14 %.
20 V. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan penelitian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan SIA yang ada di toko swalayan diwilayah Semarang termasuk dalam kategori tinggi. Keselarasan antara kebutuhan dan kapasitas SIApada toko swalayan di wilayah Semarang termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat jika apabila kebutuhannya tinggi atau besar maka swalayan di sini akan memenuhi kebutuhan tersebut dengan kapasitas yang tinggi pula. Aspek yang menjadi tujuan disediakannya kapasitas SIA diantaranya aspek penyajian informasi pelaporan segera, penyajian informasi akuntansi secara keseluruhan, dan berapa kali informasi yang dapat disajikan selama satu tahun.
Saran
1) Bagi Swalayan
Manajemen swalayan yang ada di kota Semarang sebaiknya melakukan evaluasi atas kebutuhan SIA dan kapasitas SIA secara berkala dalam kurun waktu minimal 2 tahun sekali, sehingga manajemen dapat memperbaiki sistem informasi akuntansi yang digunakan supaya sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen.
2) Penelitian yang akan datang
Untuk penelitian yang akan datang diharapkan menambah sampel penelitian dari seluruh populasi swalayan yang ada dikota Semarang, sehingga diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
21
topik penelitian ini, serta sebagai literatur acuan yang nantinya dapat digunakan untuk penelitian yang mempunyai permasalahan sama di masa mendatang.
22 DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, G. H. dan W. S. Hopwood, 2000.Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Dinas Pendidikan Nasional, 2012. Kamus Besar Bahasa Indosesia. Gramedia. Jakarta
Fairley, R, 1985. Software Engineering Concepts. McGraw-Hill, New York
Galbraith JR 1973. Designing complex organisations. Reading (MA)7 Addison-Wesley
http://semarangkota.go.id/portal/RPJMD%202011/BAB%202.pdf Ihallauw, J, 2000.Bangunan Teori. FE UKSW, Salatiga.
Mitchell. H. 2000. The use seedling leaf death score for evaluation of drought
resistance of rice. Field Crops Res 55:129-139.
Noor, A, Malcolm, K 2005.Business School.Universitas Loughborough. Okta, A, 2010. Keselarasan dan Kebersamaan. Salemba Empat, Jakarta.
Rockart, J.F., 1988. The Line Takes the Leadership IS Management in a
WiredSociety, Sloan Management Review.Summer, pp.57-64.
Romney. Marshal, B, 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta Sekaran, Uma. (2003), Research Methods for Business: A Skill-Building Approach,
4th ed., John Wiley & Sons.
Wilkinson.J.W., Cerullo.M.J., Raval.V., dan Won-on-wing.B., 2000, “Accounting
Information Systems, 4th Edition, 3-26.
23