• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi antara Komponen Biotik dengan Abiotik

Dalam dokumen MAKALAH KONSEP DASAR IPA 1 EKOSISTEM Dis (Halaman 57-65)

E. Interaksi Antar Komponen Ekosistem

5. Interaksi antara Komponen Biotik dengan Abiotik

Dalam ekosistem, interaksi antar komponen biotik dan abiotik mulai terjadi dari individu hingga biosfer. Interaksi antar komponen biotik dan komponen abiotik pada tingkat biosfer adalah interaksi yang pailng kompleks. Pada tingkat ekosistem, individu atau populasi memiliki peran yang khusus dalam kaitan interaksinya dengan lingkungan biotik dan abiotik. Berdasarkan peran khususnya, suatu individu atau populasi dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu produsen konsumen, dekomposer atau pengurai, dan detritivor.

Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Produsen adalah organisme yang melakukan fotosintesis, antara tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, serta ganggang biru dan hijau.

b. Konsumen

Konsumen (organisme heterotrof) adalah organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan manusia tergolong konsumen.

c. Dekomposer

Dekomposer (pengurai) merupakan organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang diperlukan. Penguraian memungkingkan zat-zat organik yang kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. zat-zat yang lebih sederhana kemudian dimanfaatkan kembali oleh produsen. Organisme yang termasuk dekomposer (pengurai) adalah bakteri dan jamur.

Gambar 2.36. Jamur sebagai dekomposer yang menyebabkan buah membusuk.

d. Detritivor

Detritivor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organi detritus. Detritus merupakan sisa-sisa atau debris jaringan hewan atau tumbuhan. Organisme detritivor antara lain cacing tanah, siput, keluwing, bintang laut, dan kutu kayu.

Gambar 2.37. Kutu kayu adalah salah satu contoh detritivor. F. Rantai Makanan Dalam Ekosistem

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut adalah contoh sebuah rantai makanan.

Gambar 2.38. Rantai makanan.

Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.

Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa : 1. Rumput bertindak sebagai Produsen.

2. Belalang bertindak sebagai Konsumen I/konsumen primer (Herbivora).

3. Katak bertindak sebagai Konsumen II/konsumen sekunder (Karnivora).

4. Ular bertindak sebagai Konsumen III/konsumen tersier (Karnivora). 5. Jamur bertindak sebagai Dekomposer (Pengurai).

Komunitas dari suatu ekosistem berinteraksi satu sama lain dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi tersebut terjadi sebagai usaha untuk kelangsungan hidup organisme. Aktivitas ini memerlukan energi. Energi untuk berbagai kegiatan diperoleh dari bahan organik, sehingga disebut sebagai energi kimia. Bahan organik dalam komponen biotik awalnya terbentuk dengan bantuan energi cahaya matahari dan elemen organik, seperti karbon dan nitrogen. Bahan organik ini ditransfer dari satu organisme ke organisme lain. Perpindahan energi kimia dan elemen berlangsung melalui interaksi makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik, yang terdiri dari beberapa tingkat trofik. Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan tertentu.

Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrof. Organisme autotrof adalah organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari, yaitu tumbuhan dan fitoplankton. Namun, ada beberapa organisme autotrof yang menggunakan energi panas bumi, misal hidrogen sulfat. Organisme seperti ini disebut kemoautotrof. Contoh organisme kemoautotrof adalah bakteri sulfur.

Dalam struktur trofik, organisme autotri disebut produsen. Produsen pada ekosistem darat adalah tumbuhan hijau. Produsen pada ekosistem perairan seperti danau, dan laut adalah bakteri berklorofil dan ganggang hijau biru. Kedua kelompok organisme tersebut membentuk fitoplankton. Selain fitoplankton, produsen pada ekosistem perairan adalah ganggang dan tumbuhan air.

Tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu ekosistem detempati oleh berbagai organisme yang tidak dapat membuat makanan sediri. Organisme yang tergolong organisme heterotrof. Bahan organik diperoleh denga

memakan organisme atau sisa-sisa organisme lain sehingga organisme heterotrof disebut juga konsumen. Konsumen teridiri dari konsumen primer pada tingkat trofik kedua, konsumen sekunder pada tingkat trofik ketiga, dan konsumen tersier pada tingkat trofik keempat.

1. Konsumen Primer

Konsumen primer adalah organisme pemakan produsen atau disebut juga herbivora. Contoh konsumen primer di darat yaitu serangga, siput, burung pemakan biji-bijian dan buah-buahan, serta berbagai jenis mamalia. Contoh konsumen primer di perairan adalah zooplankton, seperti Protista heterotrof dan udang-udangan kecil.

2. Konsumen sekunder

Konsumen sekunder merupakan organisme pemakan konsumen primer (herbivora). Konsumen sekunder disebut juga karnivora karena makanannya berupa hewan. Hewan yang tergolong konsumen sekunder di darat, misalnya katak, ayam, burung, singa, harimau, dan laba-laba. Konsmen sekunder di perairan misalna kerang dan cumi-cumi.

3. Konsumen tersier

Konsumen tersier adalah organisme pemakan konsuen sekunder. Konsumen tersier disebut juga karnivora besar. Contoh konsumen tersier, yaitu burung elang, burung hantu, harimau, singa, ikan hiu, ikan paus, dan gurita.

Tabel 2.3. Struktur tingkat trofik dalam rantai makanan.

Komponen Biotik Contoh Tingkat Trofik

Produsen

I

Konsumen I (Primer)

Konsumen II (Sekunder)

III

Konsumen III (Tersier)

IV

Jalur makan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu disebut rantai makanan.

1. Rantai makanan perumput

Rantai makanan yang dimulai dari produsen disebut rantai makanan perumput. Contoh rantai makanan perumput, yaitu rumput

belalang kadal burung elang.

Gambar 2.39. Contoh rantai makanan perumput.

2. Rantai makanan detritus

Rantai dapat dimulai bukan dari produsen, tetapi juga dimulai dari detritus. Detritus adalah partikel-partikel organik hasil penguraian berbagai organisme mati dan sisa organisme. Sisa organisme seperti kotoran hewan, dedaunan, dan ranting yang gugur diuraikan oleh organisme pengurai (dekomposer). Detritus merupakan makanan bagi organisme seperti cacing, keluwing, rayap, dan kecoa. Detritivor dapat membentuk rantai makanan yang disebut rantai makanan detritus. Contoh rantai makanan detritus adalah hancuran daun cacing

tanah ayam manusia. Contoh lainnya yaitu hancuran kotoran hewan nematoda kutu acarina

kalajengking.

Gambar 2.40. Jaring-jaring makanan adalah rantai makanan yang kompleks.

Di dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai makanan. Suatu jenis produsen atau detritus dapat dimakan oleh berbagai konsumen primer. Suatu konsumen primer dapata memakan berbagai jenis produsen atau detritus. Percabangan rantai makanan terdapat pada setiap tingkat trofik. Misalnya, tanaman air selain dimakan oelah bebek, juga dimakan oleh kelompok molusca (misalnya bekicot). Beberapa konsumen memangsa organisme pada beberapa tingkat trofik. Misalnya bangau memangsa konsumen primer (misalnya ikan tawes), tetapi dapat juga memangsakonsumen tingkat yang lebih tinggi (misalnya ikan gurame). Organisme pemakan segala, yaitu memakan produsen dan juga memakan konsumen dari berbagai tingkat trofik disebut omnivora, misalnya manusia. Dengan demikian, dalam suatu ekosistem hubungan makan dan dimakan sangat kompleks, saling berkaitan, dan bercabang sehingga membentuk jaring-jaring makanan. Hubungan antar rantai makanan menentukan jalur

aliran energi dan daur elemen-elemen kimia di alam karena pada makanan terkandung energi dan materi.

Dalam dokumen MAKALAH KONSEP DASAR IPA 1 EKOSISTEM Dis (Halaman 57-65)

Dokumen terkait