• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Interprestasi Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Praktek Industri di Program Pendidikan Teknik Bangunan

Praktek Industri (PI) merupakan mata kuliah yang berbobot 2 sks yang dilaksanakan pada semester VII di Program Pendidikan Teknik Bangunan (PTB). Bentuk perkuliahan ini dilaksanakan dengan cara praktek kerja langsung di proyek yang masih ada kaitanya dengan program studi PTB. PI dilaksanakan selama 3 bulan di lapangan dan dilanjutkan dengan laporan seminar hasil pelaksanaan PI. Mahasiswa yang dapat melaksanakan PI adalah mahasiswa yang

30 telah di semester VII, telah menempuh minimal 110 sks dan telah lulus mata kuliah pendukung PI yang telah dipersyaratkan di buku Pedoman Pelaksanaan Praktek Industri (PI) Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan. Persyaratan pemilihan lokasi juga telah ditentukan di buku pedoman tersebut.

PI dilaksanakan tidak perseorangan melainkan dilaksanakan secara kelompok dengan diberi dosen pembimbing oleh dosen koordinator PI. Tiap-tiap anggota kelompok diberikan konsentrasi pembahasan PI sesuai dengan proyeknya.

Setelah selesai pelaksanaan PI, mahasiswa wajib membuat laporan dan melaksanakan seminar untuk menyampaikan hsil PI. Setelah hal ini dilaksanakan, nilai PI baru dapat dikeluarkan.

2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Praktek Industri di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan

a. Hambatan Administrasi

Yang dimaksud hambatan administrasi disini adalah hambatan yang berhubungan dengan capaian sks dan ketuntasan nilai mata kuliah pendukung PI untuk mahasiswa semester VII, yang dimanan merupakan semester pelaksanaan PI.

Pada semester VII ada sebagian mahasiswa yang belum mencapai 110 sks dan atau ada mata kuliah pendukung PI yang belum tuntas / lulus. Hal ini menjadikan mahasiswa tersebut belum memenuhi syarat administrasi untuk mengambil/melaksanakan mata kuliah PI.

b. Hambatan Dalam Pemilihan Proyek

1) Jarang ada pekerjaan / proyek yang mengerjakan pekerjaan Jalan, jembatan, baja dan kayu. Kebanyakan proyek yang dikerjakan merupakan proyek rumah tinggal atau gedung. Hal ini mengakibatkan kurangnya variasi pelaksanaan PI di satu angkatan kuliah. Apabila dalam satu angkatan PI bisa bervariasi jenis proyeknya, maka pada saat seminar hasil

PI antara kelompok PI yang satu dengan yang lainnya dapat berbagi ilmu mengenai manajemen proyek tiap-tiap proyek yang mereka ikuti.

2) Tidak semua proyek yang ada memenuhi persyaratan teknis proyek yang telah ditentukan pada program PI. Hal ini akan mempersulit mahasiswa untuk mencari lokasi PI.

c. Hambatan Dalam Pembimbingan

Lokasi proyek yang kadang-kadang jauh dari lokasi kampus membuat proses pembimbingan kurang maksimal. Kesulitan dalam mencari lokasi proyek membuat mahasiswa kadang-kadang mendapat lokasi proyek yang agak jauh dari kampus. Hal yang demikian ini agak menghambat proses pembimbingan, dikarenakan dosen pembimbing juga merupakan dosen aktif, sehingga kadang-kadang tidak mempunyai cukup waktu untuk proses pembimbingan PI.

d. Hambatan Dalam Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan PI yang selama 3 bulan sebenarnya dirasa sangat kurang buntuk mempelajari manajemen proyek. Untuk proyek yang besar yang memerlukan waktu relatif lama sangat tidak memungkinkan untuk mempelajari manajemen proyeknya hanya dengan waktu 3 bulan.

e. Pembagian Konsentrasi PI di Tiap-Tiap Anggota Kelompok PI

Selama ini pembagian konsentrasi PI kje tiap-tiap anggota hanya seputar pekerjaan struktur saja, seperti pekerjaan pondasi, pekerjaan balok, pekerjaan plat, pekerjaan kolom, pekerjaan tangga dan pekerjaan atap. Sangat jarang pembagian konsentrasi PI yang memasukkan masalah perhitungan RAB, manajemen pekerja, manajemen bahan, manajemen waktudan sebagainya. Sehingga pada saat berakhirnya PI, mahasiswa belum pahan akan kelangsungan pelaksanaan proyek secara utuh / manajemen proyeknya.

32

3. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Pelaksanaan Praktek Industri Prodi Pendidikan Teknik Bangunan

a. Pelaksanaan PI di tunda untuk mahasiswa yang belum memenuhi persyaratan secara administrasi. Untuk kedepanya diberikan informasi sejak awal-awal semester mengenai persayuaratan pengambilan mata kuliah PI.

b. Dosen memberikan referensi proyek untuk memudahkan mahasiswa dalam memilih loksai PI yang memenuhi syarat. Selain itu juga diinformasikan kepada mahasiswa pada saat masih semester VI untuk mulai mencari lokasi pelaksanaan PI.

c. Setiap kelompok diberikan 2 dosen pembimbing untuk memaksimalkan pambimbingan. Hal ini untuk mengantisipasi katerbatasan waktu dari dosen pembimbing.

d. Apabila waktu pelaksanaan PI dirasa masih kurang, maka dilaksanakan pemadatan jadwal PI. Dari yang jadwalnya 3 kali dalam seminggu, di tingkatkan intensitas pelaksanaan PI menjadi 5 kali dalam seminggu dan sebagainya.

e. Konsentrasi wajib tiap-tiap anggota kelompok ditentukan, tidak hanya masalah pekerjaan struktur, melainkan konsentrasi ke masalah manajemen proyeknya, seperti manajemen dana, manajemen sdm, manajemen waktu dan sebagainya

4. Pelaksanaan Praktek Industri Dalam Menunjang Kemampuan Kompetensi Manajemen Proyek.

Pada hakikatnya, salah satu tujuan paraktek industri adalah agar mahasiswa dapat mengetahui segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu proyek, yaitu melibatkan pengelolaan waktu, biaya, SDM dan lain-lainnya, yang biasa dikenal dengan Manajemen Proyek. Pada saat mahasiswa selesai melaksanakan Praktek Industri, diharapkan mahasiswa dapat membuat atau paling tidak, bisa memahami manajemen proyek yang telah dipelajari diperkuliahan

Pelaksanaan Praktek Industri di PTB selama ini lebih cenderung hanya mengangkat/membahas masalah teknis dari bangunan itu saja, misalkan masalah pondasi, balok, kolom, tangga, dan lain-lain. Selama ini belum ada yang konsentrasi mengangkat/membahas masalah pengelolaan waktu, biaya, sumber daya manusia dan lain-lain (manajemen proyeknya).

a. Untuk memenuhi tujuan Praktek Industri agar mahasiswa paham pelaksanaan Manajemen Proyek, maka diperlukan pembagian konsentrasi pengamatan Praktek Industri di tiap kelompok sesuai dengan bagian-bagian Manajemen Proyek. Jadi anggota di tiap-tiap kelompok dibuatkan konsentrasi pengamatan pengelolaan waktu, pengelolaan biaya, pengelolaan SDM, dan sebagainya yang merupakan bagian pokok dari manajemen proyek.

34

BAB V

Dokumen terkait