• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

H. Analisis Data

I. Interpretasi Data

Dalam pelaksanaaan pendidikan agma islam bagi anak-anak remaja terdapat pendukung atau penunjang dan factor penghambat. Dua faktor itulah penulis temukan di lapangan di samping penjelasan dari tokoh masyarakat, agama, dan tokoh pemuda yang disampaikan kepada penulis.

a. Faktor Penunjang

Faktor penunjang pembinaan Agama di Wilayah RW02 Kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan Jakarta Barat antara lain:

49

Lembaga pendidikan di RW. 02 Kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan terdapat beberapa tempat sarana pendidikan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 10

Tempat dan Sarana Pendidikan No Jenis atau Tempat Pendidikan Jumlah

1 Majlis ta’lim 2

2 Masjid 2

3 Mushala -

Jumlah 4

Tabel tersebut menunjukkan bahwa faktor penunjang untuk pembinaan pendidikan remaja terdiri dari 2 majlis talim, dan dua masjid, empat tempat atau lembaga pendidikan tersebut adalah faktor penunjang yang sangat dominan untuk mengatasi kenakalan remaja karena lembaga tersebut sangat berperan dalam memberikan ilmu pengetahuan agama, yang merupakan pedoman hidup di dunia ini yang ada tujuannya menetak remaja Muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia. Adapun faktor penunjang yang lain adalah:

Tabel 11

Peran Tokoh Masyarakat

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat mendukung 15 25

2 Cukup mendukung 30 50

3 Kurang mendukung 15 25

4 Tidak mendukung - -

Jumlah 60 100

Tabel di atas menunjukan bahwa tokoh masyarakat 25% sangat mendukung, 50% cukup mendukung, 25% dan yang kurang mendukung dan yang tidak mendukung tidak ada . Dengan demikian mayoritas responden menyatakan bahwa peran tokoh masayarakat cukup mendukung dalam mengatasi kerawanan

50

remaja misalnya Pengajian, Pembangunan temapat tempat Ibadah dan Majlis Ta’lim.

Dari tabel ini dapat dijelaskan bahwa sangatlah jelas paran tokoh masyarakat untuk menunjang dalam mengatasi kerawanan yang dapat menimbulkan kenakalan remaja mendukung adangnya pengajian remaja yang dilakukan oleh majlis ta’lim alfurqan, tokoh masyarakat mendukungan atas pembangunan temapat ibadah bukan hanya untuk beribadah tetapi kegiatan yang positif seperti kegiatan remja masjid, santunan pengajian bulanan.

b. Faktor Penghambat

Adapun faktor penghambat pembinaan agama dalam rangka penaggulangan kenakalan remaja dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 12

Pengawasan Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat sulit 33 55

2 Cukup sulit 14 23.333

3 Sulit 10 16.667

4 Tidak sulit 3 5

Jumlah 60 100

Gambaran tabel tersebut memperlihatkan bahwa pengawasan orang tua remaja sangat sulit ini dinyatakan oleh 55% responden, cukup sulit 23.333%, sulit 16.667% dan tidak sulit 5%. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan bahwa pengawasan anak remaja sangat sulit karena remaja zaman sekarang khususnya di wilayah RW 02 Kel. Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan lebih senang bermain diluar rumah sehingga orang tua sulit untuk mengawasinya. Adapun faktor penghambat lainnya dapat dilihat sebagai berikut

51

Tabel 13

Pertemuan Anak Dengan Orang Tua

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat sulit 15 25

2 Cukup sulit 30 50

3 Tidak sulit 15 25

Jumlah 60 100

Tabel tersebut menunjukan bahwa pertemuan antara anak dengan orang tua sangat sulit hal ini terlihat dari yang di ungkapkan responden sebanyak 25%, cukup sulit 50% dan tidak sulit 25%. Dengan demikian bahwa pertemuan antara anak dengan orang tua dinyatakan cukup sulit oleh sebagian besar responden. Karena orang tua sibuk dengan pekerjaan demi untuk menghidupi keluarganya

Karena sulitnya pertemuan antara orang tua dengan anak maka tugas sebagai pendidik dalam rumah tangga tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya, hal ini berdampak sebagai penghambat penaggulangan kenakalan remaja. Adapaun sis lain adalah pengaruh budaya asing yang negatif seperti berpakaian,tingkah laku dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 14

Pengaruh Budaya Asing

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat mempengaruhi 20 33.333

2 Cukup mempengaruhi 30 50

3 Kurang mempengaruhi 10 16.667

4 Tidak mempengaruhi - -

52

Tabel di atas memperlihatkan, bahwa budaya asing yang negatif sangat mempengaruhi 33.333% cukup mempengaruhi 50% kurang mempengaruhi 16.667% dan tidak mempengaruhi tidak ada.

Dengan demikian sebagian besar masyarakat mengatakan bahwa budaya asing cukup mempengaruhi terhadap para remaja, baik budaya yang dipentaskan melalui layar telvisi (TV) maupun prilaku para turis asing yang negatif baik dari segi berpakaian ataupun tingkah laku yang di suguhkan secara langsung tidak hanya itu saja melalui musik ( lagu- lagu) yang didengarkan baik dari radio ataupun melalui konser-konser yang berasal dari budaya asing lebih digemari oleh para remaja dibanding musik (lagu-lagu) yang berasal dari budaya Timur yang juga akan menghambat pembinaan pendidikan agama dalam rangka penanggulangan kenkalan remaja

Tabel 15 Ekonomi Orang Tua

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat mencukupi 15 25

2 Mencukupi 25 41.667

3 Kurang mencukupi 10 16.667

4 Tidak mencukupi 10 16.667

Jumlah 60 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa ekonomi orang tua pada taraf sangat cukup 25%, mencukupi 41.667% kurang mencukupi sebanyak 16.667% dan tidak mencukupi 16.667%. Dengan demikian lebih dari setengahnya responden menyatakan cukup hal ini dapat mempengaruhi penghambatatan pembinaan remaja.

53

Tabel 16 Tingkat Kepadatan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat padat 30 50 2 Padat 15 25 3 Cukup padat 15 25 4 Tidak padat - - Jumlah 60 100

Tabel di atas menunjukan bahwa tingkat kepadatan responden menyatakan sangat padat 50%, padat 25%, cukup padat 25% dan menyatakan tidak padat tidak ada, dengan demikian sebagian besar responden menyatakan penduduk masyarakat RW 02 sangat padat hal ini dapat mnjadi penghambat penaggulangan kenakalan remaja

Tabel 17

Pendidikan Orang Tua

No Alternatif jawaban Frekuensi Persentase

1 MI/SD 15 25

2 MTS/SLTP 25 41.667

3 Aliyah/SLTA 10 16.667

4 Perguruan tinggi 10 16.66

Jumlah 20 100

Tabel tersebut menunjukan bahwa pendidikan orang tua responden 25% tamatan MI/SD, 41.667% MTS/SMP, tamatan 16.667% SLTA/SMA, dan 16.667% tamatan Perguruan Tinggi.

Dengan demikian lebih dari setengahnya pendidikan orang tua masarakat Rw 02 Jelambar Baru adalah sekolah dasar dan sekolah lanjutan tingkat pertama. Kalau dilihat dari responden tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kurang pedulinya orang tua terhadap peningkatan pembinaan pendidikan agama terhadap para remaja, karena pengaruh latar belakang pendidikan orang tua yang kurang

54

menunjang. Dan para lebih mengandalkan para guru baik di sekolah maupun di masyarakat terhadap pembinaan pendidikan agama, kebanyakan para orang tua karna pengaruh latar pendidikan yang kurang menunjang hanya memikirkan kesibukan mereka dalam memenuhi kebutuhan.

Mendorong para remaja untuk mencari pekerjaan, tanpa dilandasi pembinaan pendidikan agama yang kurang, sehingga banyak para remaja mengambil pekerjaan tanpa memilah-milah, itupun menjadi faktor penghambat penaggulangan kenakalan remaja.

Tabel 18

Keadaan Belajar Para Remaja dalam Pendidikan Agama No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Malas 15 25

2 Semangat 15 25

3 Kadang rajin kadang malas 30 50

4 Sangat rajin - -

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa 25% para remaja malas, 25% menyatakan semangat, 50% menyatakan kadang malas kadang rajin, dan yang menjawab sangat rajin tidak ada.

Dengan demikian sebagian besar para remaja memiliki semangat belajar dalam pendidikan agama yang kadang rajin dan kadang malas sehingga dapat memperhambat dalam penanggulangan kenakalan remaja.

55

Tabel 19

Motovasi orang tua terhadap remaja untuk mempelajari agama No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sering sekali 10 16.667

2 Sering 13 21.667

3 Kurang 23 38.333

4 Tidak pernah 14 23.333

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 16.667% orang tua sering sekali memberi motivasi terhadap remaja untuk mempelajari agama, 21.667% sering memberikan motivasi terhadap remaja untuk mempelajari agama, 38.333% kurang memberikan motivasi terhadap remaja untuk mempelajari agama dan 23.333% menyatakan tidak pernah tidak ada.

Dalam hal ini motovasi orang tua terhadap remaja untuk memepelajari agama sangat penting, karena kurangnya motivasi orang tua dapat menimbulakan prilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan mengarah kepada perilaku menyimpang (kenakalan remaja).

Tabel 20

Semangat remaja dalam memepelajari agama No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat semangat 10 16.667

2 Semangat 15 25

3 Kurang semangat 30 50

4 Tidak semangat 5 8.333

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 16.667% sangat semangat untuk mempelajari agama, 25% semangat dalam memepelajari agama, 50 % kurang semangat dalam memepelajari agama, 8.333% tidak semangat untuk memepelajari agama.

56

Data di atas dapat disimpulkan bahwa semangat para semaja untuk mempelajari agama kurang semangat. Karena itu perlu adanya semangat dalam diri para remaja untuk mempelajari agama sehingga dapat mencerminkan prilaku yang baik tidak mengararah kepada perilaku yang tidak baik (kenakalan remaja).

Tabel 21

Remaja membuat kelomok belajar untuk memperdalam Agama No Alternativ Jawaban Frekuensi Persentase

1 Setuju sekali 15 25

2 Setuju 25 41.667

3 Kurang setuju 10 16.667

4 Tidak setuju 10 16.667

Jumlah 60 100

Tabel di atas dapat diketahui bahwa 25% sangat setuju remaja memebuat kelompok belajar untuk memperdalam agama, dan 41.667% setuju dengan remaja membuat kelompok belajar untuk memeperdalam agama, 16.667% kurang setuju untuk membuat kelompok belajar untuk memeperdalam agama,16.667% menyatakan tidak setuju

Dengan adanya kegiatan para remaja yang memebuat kelompok belajar untuk memeperdalam agama dapat memeberikan dampak yang positif, sehingga dapat menghindari para remaja kepada arah yang kurang baik yaitu pada kenakalan remaja.

Dapat meningkat kegiatan yang positif dan dapat bergaul dengan sesama remaja yang sesuai dengan syariat seperti membentuk organisasi remaja masjid yang tidak meniru pada budaya yang tidak sesuai dengan syariat Islam seperti halnya dalam berbusana.

57

Tabel 22

Motivasi dari dalam diri remaja untuk memeperdalam agama No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat semangat 13 21.667

2 Semangat 17 28.333

3 Kurang semangat 15 25

4 Tidak semangat 15 25

Jumlah 60 100

Tabel di atas dapat diketahui bahwa 21.667% motivasi dalam diri remaja untuk memperdalam agama sangat semangat, 28.333%, semangat, 25% Kurang Semangat, 25% Tidak Semangat.

Dengan demikian dengan adanya motivasi dalam diri para remaja untuk memeperdalam agama, maka para remja dapat mengarah kepada akhlak yang lebih baik sehingga tidak menyimpang kearah yang tidak baik yang dapat menimbulkan kenakalan remaja.

Dengan adanya motivasi tersebut orang tua juga harus memberikan dukungan sehingga remaja tersebut lebih mudah memotivasi dalam dirinya untuk lebih sengat untuk memperdalam agama. Sehingga mereka memahami apa yang diajarkan oleh agama dan mengiplikasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya dalam lingkungan keluarga, tetapi di sekolah dan lingkungan masyarakat sehinggga para remaja dapat bersosialisasi dengan baik yang sesuai dengan syariat Islam.

BAB V

Dokumen terkait