STRUKTUR ORGANISASI MTS NURUSSALAM
D. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil dari data perhitungan dan analisia data yang telah dilakukan, penulis menginterpretasikan hasil perhitungan diatas dengan menggunakan dua cara yang akan ditempuh sebagai berikut:
1. Interpretasi Secara Kasar / Sederhana
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien korelasi r xy yaitu 0,252. Jika diperhatikan maka angka indeks korelasi yang diperoleh tidak bertanda negatif, ini berarti korelasi antara variabel X (minat dalam bidang studi SKI) dan variabel Y (prestasi belajar SKI) terdapat hubungan yang searah, dengan istilah lain terdapat korelasi yang positif. Kemudian nilai tersebut diinterpretasikan dengan cara sederhana yaitu dengan memberikan interpretasi terhadap angka koefisien Korelasi Product Moment.
Adapun pedoman yang umumnya digunakan dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka koefisien Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:
51
Besarnya “r”
Product Moment (rxy)
Interpretasi
0,00-0,20 Antara variabel X dan variable Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y). 0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sanat kuat atau sangat tinggi
Apabila diperhatikan besarnya r xy yang telah diperoleh (0,252) ternyata terletak antara 0,20-0,40, berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, akan tetapi korelasi yang lemah.
2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” Product Moment
Pertama : merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dengan hipotesa nihil (Ho) Ha= Ada atau terdapat korelasi positif atau terdapat korelasi negatif yang signifikan atau meyakinkan antara variabel X dan variabel Y.
52
Ho= Tidak ada atau tidak terdapat korelasi positif atau korelasi negatif yang signifikan antara variable X dan variable Y.
Kedua : mencari degree of freedom (df) atau derajat bebas (db) adapun rumusnya sebagai berikut:
df=N-nr
keterangan : df : degree of freedom N : Number of cases
nr : Banyaknya variable yang dikorelasikan
penelitian ini mengambil sample 40 orang siswa kelas II. Variabel yang dikorelasikan sebanyak dua buah yaitu minat siswa mempelajari bidang studi SKI dengan hasil belajar SKI. Jadi nr=2 dengan rumus diatas, maka diperoleh nilai df= 40-2=38.
Ketiga : berkonsultasi pada tabel “r” Product Moment pada taraf signifikansi. Apabila rxy sama besar atau lebih besar dari pada rtabel atau rt, maka hipotesa alternatif (Ha) diterima, karena teruji kebenarannya dan hipotesa nihil (Ho) ditolak. Namun apabila rxy lebih kecil dari pada rtabel atau rt, maka hipotesa alternatif (Ha) ditolak dan hipotesa nihil (Ho) diterima, karena teruji kebenarannya.
Dengan melihat table “r” Product Moment, maka dapat diketahui bahwa bahwa dengan df sebesar 38 diperoleh “r” Product Moment pada taraf signifikansi 5%= 0,304 dan pada taraf signifikansi 1%= 0,393.
Keempat : membandingkan besarnya rxy dengan rt. Nilai rxy yang diperoleh adalah 0,252, sedangkan nilai rt masing-masing pada taraf signifikansi 5%= 0,304 dan pada taraf signifikansi 1%= 0,393. ternyata nilai r hasil perhitungan 0,252 lebih
53
kecil daripada nilai rt, baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Maka hipotesa alternatif (Ha) ditolak dan hipotesa nihil (Ho) diterima.
Kesimpulan yang dapat kita tarik ialah tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI tidak ada hubungannya / tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat siswa dalam bidang studi SKI tersebut, karena terbukti hubungan itu berada pada hubungan yang sangat lemah.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan dalam bab IV mengenai hubungan antara minat dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebagaimana ditunjukkan oleh nilai raport, prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI yaitu berkisar antara 50-90 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan dengan minat belajar siswa. Itu berarti prestasi belajar siswa yang tinggi berkisar 50-90 pada bidang studi SKI tidak menentukan siswa untuk rajin dalam minat belajar SKI.
2. Berdasarkan hasil perhitungan penelitian yang penulis lakukan yaitu melakukan interpretasi sederhana dan melakukan interpretasi dengan membandingkan nilai rxy dengan r tabel ternyata tidak terdapat korelasi antara minat dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI yaitu korelasi yang tidak signifikan. Pada interpretasi sederhana hasil perhitungan dari sebesar 0,252 ini berada pada kisaran 0,20-0,40, sifat hubungan antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi lemah atau rendah, sedangkan hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan r tabel ternyata rxy adalah lebih kecil daripada r tabel, baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%. Karena perolehan rxy 0,252 sedangkan r tabel pada taraf signifikan 5%= 0,304 dan pada taraf signifikan 1%=0,393. Dari sini dapat diketahui terdapat korelasi
lemah atau rendah dalam hubungan minat dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI.
Karena rxy lebih kecil daripada r table baik pada taraf signifikan 5% maupun signifikan 1%, maka hipotesis alternatif ditolak, sedang hipotesis nihil diterima atau disetujui. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI tidak mempengaruhi minat belajar siswa .
B. Saran-saran
Saran-saran ini penulis tujukan kepada :
Guru Bidang Studi SKI khususnya dan para guru umumnya untuk lebih menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar kepada siswa dengan cara :
1. Mengemas materi SKI dengan sebaik-baiknya agar tidak membosankan karena materi SKI hanya berisi tentang cerita-cerita sejarah saja, menggunakan metode yang menarik seperti metode bervariasi ceramah-tanya jawab, diskusi-tanya jawab, metode bermain peran dan sosiodrama, selanjutnya dapat mengajak siswa melihat film-film Sejarah Islam, dan membuat kliping.
2. Bagi orang tua harus menyadari bahwa anak membutuhkan perhatian dan support dalam belajar. Bagi para orang tua disarankan mau mendengarkan apa yang diminati anak dan apa yang tidak, sehingga orang tua bisa memberikan arahan positif bagi kemajuan anak dalam belajar.