• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan suami untuk memenuhi keinginan ibu adalah membelikan buah, membelikan makanan yang ibu minta.

Partisipan menyatakan bahwa buah merupakan makanan yang segar yang mampu meningkatkan selera makan mereka. Pada trimester I, ibu hamil akan mengalami keluhan pada daerah pencernaannya berupa mual, muntah. (Winkjosastro, 2005 dalam Prawirohardjo, 2005) mengatakan bahwa selama kehamilan terjadi peningkatan hormon estrogen dalam darah yang mempengaruhi sistem saraf pusat agar pengosongan lambung menjadi lambat, sehingga makanan akan menjadi lebih lama bertahan didalam lambung dan makanan yang telah dicernakan akan bertahan lebih lama berada dalam usus-usus dapat menyebabkan hingga terjadi peningkatan aliran balik makanan (refluks) sampai dengan mual dan muntah dan obstipasi.

Buah mengandung serat yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan (enzim pencernaan) oleh tubuh. Perasaan segar yang dirasakan oleh ibu hamil disebabkan oleh karena kandungan air dan serat yang terdapat dalam buah. Koswara (2010) mengatakan bahwa Serat makanan mempunyai daya serap air yang tinggi. Adanya serat makanan

dalam feses menyebabkan feses dapat menyerap air yang banyak sehingga volumenya menjadi besar dan teksturnya menjadi lunak. Adanya volume feses yang besar akan mempercepat konstraksi usus untuk lebih cepat buang air sehingga waktu transit makanan lebih cepat. Volume feses yang besar dengan tekstur lunak dapat mengencerkan senyawa karsinogen yang terkandung di dalamnya, sehingga konsentrasinya jauh lebih rendah.

b. Menghidangkan makanan atau minuman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I adalah menghidangkan makanan atau minuman.

Beberapa orang partisipan menyatakan bahwa keluhan mereka apabila mereka telah mengonsumsi teh manis yang dibuatkan oleh suami. Wikipedia (2010) mendefinisikan pengertian teh mnis adalah minuman yang terbuat dari larutan teh yang diberi pemanis, biasanya Turangan (2010) yang mengatakan bahwa tingginya asupan gula setiap gelas teh manis menyebabkan kadar gula darah seseorang melonjak tinggi. Segelas teh manis mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatannya). Sayogo (2007) mengatakan bahwa kebutuhan kalori ibu hamil selama trimester I rata-rata adalah 2080 kalori per hari. Sehingga seorang ibu hamil yang dominan untuk mengkonsumsi teh manis akan cenderung mengalami peningkatan kadar gula darah oleh karena kadar glukosa yang terlalu tinggi dalam darahnya dan obesitas atau kegemukan oleh karena aktifitas yang rendah dan kadar glukosa yang berlebih akan disimpan oleh tubuh sebagai cadangan lemak untuk persiapan laktasi.

Selain itu, kandungan yang terdapat dalam teh berupa Caffeine/ kafeina tidak dianjurkan bagi seorang ibu hamil, karena Wikipedia (2010) mengatakan Kafeina memiliki tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina, reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafeina tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan penyaluran dan mengeluarkan

c. Mendampingi ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I adalah mendampingi ibu pada saat makan.

Beberapa orang partisipan menyatakan bahwa peran yang dilakukan suami berupa mendampingi ibu pada saat makan akan meningkatkan selera makan ibu dan ibu akan menjadi lebih semangat untuk makan sehingga diharapkan makanan yang dikonsumsi ibu telah memenuhi gizi yang diperlukan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Novaria (2007) yang menyatakan bahwa Peran seorang suami sangat dibutuhkan untuk menghindarkan ibu hamil dari perasaan mual muntah. Seorang suami yang ramah, pengertian dan baik hati yang selalu bersedia

membantu ibu hamil akan membantu ibu untuk memenuhi gizi yang diperlukan dan mengatasi kecemasan serta keluhan yang dialami, menenangkan rasa ketidaknyamanan ibu, memberikan perhatian, menenangkan emosi ibu dan membina ikatan dengan calon bayi merupakan peran yang dapat dilakukan seorang suami dalam memenuhi gizi ibu hamil selama trimester I.

Peran suami berkembang sejalan dengan dengan peran ibu selama kehamilan. secara umum, peran itu terbentuk secara psikologis, seorang laki-laki yang senang berperan sebagai ayah dan senang mengasuh anak serta percaya diri akan mampu menjadi seorang ayah yang baik (Jordan, 1990 dalam Susantri, 2008).

Dukungan dan peran serta pria dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga dapat memicu produksi ASI. Keberhasilan istri dalam mencukupi kebutuhan ASI sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami selama masa kehamilan (Triaseka, 2007).

d. Mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan oleh suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I, yaitu melarang ibu mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi, pada saat jam makan, mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi susu, dan buah.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Koswara (2010) mengatakan bahwa Serat yang terdapat dalam makanan mempunyai daya serap air yang tinggi. Adanya serat makanan dalam feses menyebabkan feses dapat menyerap air yang banyak sehingga

besar akan mempercepat konstraksi usus untuk lebih cepat buang air sehingga waktu transit makanan lebih cepat. Volume feses yang besar dengan tekstur lunak dapat mengencerkan senyawa karsinogen yang terkandung di dalamnya, sehingga konsentrasinya jauh lebih rendah.

Susu merupakan suatu pelengkap dalam menu 4 sehat 5 sempurna, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Bagi seorang ibu hamil, susu membantu memenuhi gizi yang diperlukan selama masa kehamilan, karena Susu mengandung banya trimester I ibu hamil cenderung mengalami berbagai keluhan seperti mual muntah. Pada trimester I kehamilan akan terjadi mual muntah (morning sickness), rasa lelah, perubahan perasaan, dan nafsu makan yang berkurang pada ibu hamil. Hal yang harus dilakukan seorang suami, antara lain mengingatkan ibu untuk selalu makan makanan yang bergizi, menyediakan kantong plastik bila ibu merasa ingin muntah di pagi hari, menyediakan biskuit/ makanan kecil dan air putih bila ibu merasa tidak selera makan, menawarkan diri untuk membantu ibu membeli makanan yang diinginkan, Novaria (2007).

2. Keterbatasan Penelitian

Dokumen terkait