P1 : Participant 1 P2 : Participant 2 P3 : Participant 3 P4 : Participant 4 Participant 1
I : Kita mulai ya wawancaranya. Menurutmu waktu yang disediakan untuk melakukan peer feedback di kelas Microteaching cukup atau tidak? Apa alasannya?
P1 : Tergantung mbak, misalnya tu kalau ngajarnya cukup, maksudnya management waktunya dari yang ngajar cukup ya kita juga nulis feedbacknya bisa cepet mbak. Tapi kalau waktunya mepet, dari nagajar 1 ke ngajar yang lain mepet, kita juga nulisnya jadi sak-sak’e. Pokoknya
kalau yang ngajar pakai waktu melebihi yang ditentukan, kitanya juga jadi terburu-buru nulisnya.
I : Dari segi si pemberi feedback nih, apakah kamu serius, jujur, dan objektif saat memebri komentar terhadap teman anda? Apa yang mendasari kamu melakukan itu?
P1 : Mmmm… Kalau aku serius, jujur dan objektif mbak soalnya itu kan bukan main – main, buat nilainya temen juga. Jadi aku memeberi komentar sesuai apa yang aku lihat waktu observasi
I : Apakah dengan melakukan peer feedback membantu kamu mempersiapkan diri menjadi guru yang sebenarnya? Dalam hal apa? P1 : Iya mbak. Waktu pas observasi tu kan kita lihat temen kita yang lagi
ngajar, nah di situ kita juga bisa sekaligus belajar metode- metode atau teknik-teknik yang baik saat ngajar. Misalnya nih, temen kita itu ngajar pake flash card, nah kita bisa mempelajari gimana sih cara menggunakan flash card yang baik sekaligus bisa lihat permasalahan yang timbul dari situ.
I : Keuntungan apa saja yang kamu peroleh dengan melakukan peer feedback, dari segi orang yang memberi feedback?
P1 : Apa ya untungnya? Mmmmm…. Yang pasti sih kita jadi lebih jeli
mbak, trus kita juga bisa belajar dari temen juga ternyata tu teaching tu harus kaya gini atau harus kaya gitu.
I : Ada nggak sih kesulitan-kesulitan yang kamu alami saat kamu melakukan peer feedback?
P1 : Ada mbak, kita kan melakukan observasi dari one way mirror nih, nah kadang-kadang suara di headphone nggak begitu jelas, terutama suara si teachernya karena kalah sama suara temen-temen yang pura-pura jadi murid, mereka lebih berisik. Nah jadi kadang nggak kedengeran pronunciation temen kita, salahnya itu apa jadi kita nggak tau. Trus selain itu, mood kita juga mempengruhi, apa lagi kelas micro kan sore jadi kadang-kadang kita dah capek duluan, jadi nggak konsen pas ngasih feedback, capek dan pikiran dah penuh banget, nah akibatnya kita juga jadi kadang-kadang asal-asalan pas ngasih feedbacknya.
I : Nah sekarang di lihat dari segi penerima feedback, menurutmu mana yang lebih membantu kamu, peer feedback atau teacher feedback dalam meningkatkan kemampuan anda dalam mengajar?
P1 : Yang lebih penting? Menurutku lebih penting dari temen mbak. Aku nggak peduli ma score mbak, pokoknya kalau aku ngajarnya fun aku juga puas, pokoknya ada kepuasan tersendirilah. Makanya aku lebih prefer feedback dari temen, soalnya kalau dari dosen mereka lebih ke teknik aja(seharusnya kamu tu gini, dll), emang sih mereka lebih jauh berpengalaman ngajar Cuma kan kalau di lapangan ntar beda-beda. Lagian kalau feedback dari temen kan kiat juga sama-sama lagi belajar dan mereka lebih tahu diri kita jadi komentarnya pun akan lebih mengena/tepat ke sasaran.
I : berguna atau tidak bergunakah penggunaan peer feedback bagi anda khususnya di kelas microteaching? Apa alasan anda?
P1 : Bergunalah, at least kita bisa ngecek skill kita sejauh apa dan sedikit memotivasi kita untuk mengajar besoknya.
I : Keuntungan apa saja yang kamu peroleh melalui peer feedback?
P1 : Yang pertama kita yang nggak PD jadi PD, yang kedua kita jadi tahu kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, soalnya mereka detail juga. I : Apakah kamu merasakan ada peningkatan saat mengajar setelah
mendapat feedback dari teman – teman?
P 1 : Ada dong mbak.. Aku ngrasain ada peningkatan pas ngajar, khususnya cara ngajarku jadi lebih oke kayaknya.
I : yang terakhir nih, ada saran nggak untuk penerapan peer feedback, khususnya di kelas microteaching, untuk siswa, dosen maupun penerapan peer feedback sendiri di microteaching?
P1 : Kalau untuk siswanya, saranku sih waktu membeir komentar jangan main-main soalnya kita kan juga sambil belajar juga. Terus untuk dosennya nih, emang kan ada deadline jadi 1 hari ada 3 orang yang ngajar dan kadang-kadang kita pas lagi nulis komentar udah diburu-buru suruh dikumpulin, jadi kadang kita nggak bisa maksimal nulis feedbacknya, kenapa nggak dibikin deadline, misalnya pengumpulannya hari berikutnay jadi kita lebih leluasa nulisnya. Untuk penerapan feedback di kelas sih aku pengennya dijelasin lebih detail lagi tentang apa aja yang harus dikomentari dari teman kita, jadi kita juga punya background knowledge yang jelas dan nggak bingung sendiri waktu ngasih komentar.
I ; ok, makasih ya untuk waktunya. P1 : Sama-sama.
Participant 2
I : Kita mulai ya wawancaranya. Menurutmu waktu yang disediakan untuk melakukan peer feedback di kelas Microteaching cukup atau tidak? Apa alasannya?
P2 : Cukup mbak. Karena kita kan udah dikasih lembaran terus kita tinggal ngasih komen atau feedbacknya pas temen kita lagi ngajar. Buat aku sih cukup waktunya.
I :Dari segi si pemberi feedback nih, apakah kamu serius, jujur, dan objektif saat memebri komentar terhadap teman anda? Apa yang mendasari kamu melakukan itu?
P2 : seriuslah, trus jujur dan objektif juga karena kan untuk kebaikan temen-temen kita juga
I : Apakah dengan melakukan peer feedback membantu kamu mempersiapkan diri menjadi guru yang sebenarnya? Dalam hal apa? P2 : Kalau menurut aku sih peer feedback itu hanya sebatas kita membantu
temen kita buat ngasih tahu apa yang mereka nggak bisa lihat atau tahu selama mereka masih ngajar, jadi bantu temen kita buat evaluasi
I : Keuntungan apa saja yang kamu peroleh dengan melakukan peer feedback, dari segi orang yang memberi feedback?
P2 : Ya lebih bisa mengevaluasi diri, ketika kita praktek mengajar kita nggak bisa lihat kita tuh seperti apa walaupun kita sudah mempersiapkan
diri sebaik mungkin tapi kan sesuatu bisa terjadi “something can always go wrong”, nah tugas kita nih yang ngasih tahu temen kita kesalahan-kesalahan atau kekurangan apa saja yang sudah dilakukan selama ngajar. Jadi melatih kita jadi lebih teliti aja mbak. Trus membantu kita juga buat lihat skill-skill apa aja yang perlu diperhatikan pas ngajar.
I : Ada nggak sih kesulitan-kesulitan yang kamu alami saat kamu melakukan peer feedback?
P2 : mmmm.. kayaknya sih nggak. So far so good.
I : Nah sekarang di lihat dari segi penerima feedback, menurutmu mana yang lebih membantu kamu, peer feedback atau teacher feedback dalam meningkatkan kemampuan anda dalam mengajar?
P2 : Sebetulnya sih dua-duanya sama-sama menguntungkan, Cuma kan yang lebih dipandang sebagai bahan pertimbangan itu ya lecturer feedback
soalnya kan dia jam kerjanya lebih tinggi, jadi dia bisa melihat kita yang lebih mendetail dari pada temen-temen.
I : Berguna atau tidak bergunakah penggunaan peer feedback bagi anda khususnya di kelas microteaching? Apa alasan anda?
P2 : Bergunalah, ya itu tadi untuk mengevaluasi dan menambah masukanlah. I : Apakah kamu merasakan ada peningkatan saat mengajar setelah
mendapat feedback dari teman – teman?
P2 : Mmmm… Lupa je… kayaknya sih ada peningkatan. Class
Management trus aku lebih relax tur ngalir gitu.
I : yang terakhir nih, ada saran nggak untuk penerapan peer feedback, khususnya di kelas microteaching, untuk siswa, dosen maupun penerapan peer feedback sendiri di microteaching?
P2 : Kalau untuk siswanya, harus berusaha seobjektif mungkin ya harus jujurlah pokoknya. Untuk penerapan feedback di kelas sih mungkin perlu ditambah penjelasan tentang term-term tertentu atau hal-hal apa saja yang harus dikomentari
I ; ok, makasih ya untuk waktunya. P2 : Sama-sama.
Participant 3
I : Kita mulai ya wawancaranya. Menurutmu waktu yang disediakan untuk melakukan peer feedback di microteaching cukup atau tidak? Apa alasannya?
P3 : Mungkin bisa ditambah sih waktunya biar lebih lengkap feedbacknya I :dari segi si pemberi feedback nih, apakah kamu serius, jujur, dan
objektif saat memebri komentar terhadap teman anda? Apa yang mendasari kamu melakukan itu?
P3 : Ya jujur trus objektif juga soalnya aku juga mengharapkan hal yang sama juga dari temen kita, mengharapkan feedback yang jujur dan objektif juga
I : Apakah dengan melakukan peer feedback membantu kamu mempersiapkan diri menjadi guru yang sebenarnya? Dalam hal apa? P3 : Iya kan dengan melakukan peer feedback kita dikasih kesempatan untuk
melihat temen kita dan kita bisa dapet pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang baik, dan itu bisa kita aplikaikan waktu kita dapet giliran ngajar.
I : Keuntungan apa saja yang kamu peroleh dengan melakukan peer feedback, dari segi orang yang memberi feedback?
P3 : Kalau dari pemberi feedbacknya kayaknya cuma kaya merefresh, kan sebelumnya kita udah dapet pengetahuan juga, teori-teori tentang cara megajar itu, nah pas ngasih feedback kita juga bisa sambil belajar, besok pas ngajar harus kaya gini, jadi bisa lihat juga dari temen kita, metode atau teknik-teknik apa yang bisa diterapkan. Istilahnya kita belajar dari kekurangan orang lainlah. ya mungkin karena kita dapet tugas memberi feedback jadi kita memberi perhatian lebih. Ya jadi lebih teliti aja sama lebih kritis saat menilai penampilan temen karena saat dapet tugas itu kan kita dapet tanggung jawab.
I : Ada nggak sih kesulitan-kesulitan yang kamu alami saat kamu melakukan peer feedback?
P3 : Yang pertama yang jelas kayaknya waktu ya soalnya mepet, mungkin kalau bisa ditonton lagi atau gimana, soalnya dalam waktu yang mepet kita kan harus nginet-nginget teori-teori yang pernah dikasih dosen sebagai dasar buat ngasih komentar, misalnya kriteria-kriteria yang harus dinilai, nah kita butuh waktu lebih untuk mengingat itu terus dicocokin sama penampilan temen kita, mana yang dah bagus mana yang belum I : Nah sekarang di lihat dari segi penerima feedback, menurutmu mana
yang lebih membantu kamu, peer feedback atau teacher feedback dalam meningkatkan kemampuan anda dalam mengajar?
P3 : mmm.. kalau aku pribadi sih sama-sama penting ya, soalnya kadang ada beberapa hal yang sama-sama dibahas, kadang ada yang diberikan sama
teman tapi dosennya kelewatan, ya semua sama penting. Soalnya kita kan juga butuh masukan dari banyak sudut pandang
I : berguna atau tidak bergunakah penggunaan peer feedback bagi anda khususnya di kelas microteaching? Apa alasan anda?
P3 : Ya, soalya kalau nggak ada feedback kita jadi nggak tahu kebiasaan kita pas ngajar, kita jadi bisa tahu apa yang kita nggak tahu dari temen. Mungkin kita kan cenderung subjektif, misal kita ngrasa ngajarnya udah bagus nih, nah dari sudut pandang orang lain mungkin penampilan kita nggak bagus, jadi harus dilihat juga secara objektif.
I : Keuntungan apa saja yang kamu peroleh melalui peer feedback?
P3 : setelah menerima feedback kan kita bisa evaluai diri,dari feedback yang kita terima bisa ketahuan saya kurangnya di aspek mana, jadi juga bisa dipakai buat mengimprove skill saat kita ngajar selanjutnya
I : Apakah kamu merasakan ada peningkatan saat mengajar setelah mendapat feedback dari teman – teman?
P3 : Hmmmm… ada mbak, peningkatan sedikit. Aku jadi lebih PD waktu
ngajar. Gerak tubuhku juga jadi nggak kaku dan nggak grogi. Aku jadi lebih PD aja pas nyampein materi ke temen-temen.
I : yang terakhir nih, ada saran nggak untuk penerapan peer feedback, khususnya di kelas microteaching, untuk siswa, dosen maupun penerapan peer feedback sendiri di microteaching?
P3 :Kalau usul ya mungkin yang pertama tadi waktunya, jadi setelah kita lihat yang life performance kita bisa lihat rekamannya, jadi ada kesempatan untuk mengingat-ingat kembali teori yang lama. Kalau buat pemberi feedback saranku sih Cuma perbanyak teori aja, perbanyak referensi jadi feedback yang diberikan itu bener-bener valid dan membangun.
I ; ok, makasih ya untuk waktunya. P3 : Sama-sama.
Participant 4
I : Kita mulai ya wawancaranya. Menurutmu waktu yang disediakan untuk melakukan peer feedback di microteaching cukup atau tidak? Apa alasannya?
P4 : Mmm.. masih kurang menurut saya mbak, karena kan yang buat ngasih peer feedback itu Cuma sisa dari waktu ngajarnya dan kadang-kadang masih kurang mbajadk dan Cuma berapa menit sisanya jadi harus cepet-cepet
I :dari segi si pemberi feedback nih, apakah kamu serius, jujur, dan objektif saat memebri komentar terhadap teman anda? Apa yang mendasari kamu melakukan itu?
P4 : Mmmm… Kalau aku serius, jujur dan objektif mbak soalnya itu kan buat nilainya temen juga tapi ya itu tadi mbak karena waktunya kurang kita tu jadi semuanya dikompres, munkin kalau waktunya nayak kita bisa lebih detail nulisnya, Cuma kan waktunya mepet jadi saya Cuma bisa nulis garis besarnya aja, jadi kadang-kadang banyak hal yang nggak tersampaikan.
I : Apakah dengan melakukan peer feedback membantu kamu mempersiapkan diri menjadi guru yang sebenarnya? Dalam hal apa? P4 : Oh iya, soalnya kan waktu kita memberikan feedback kita harus tahu
apa-apa aja yang harus kita perhatikan, jadi saat kita melihat teman, kita jadi tahu dia tu kurangnya apa. Jadi kita juga bisa berkaca, kaya mengoreksi diri sendiri apa yang harus dilakukan pas mengajar.
I : Keuntungan apa saja yang kamu peroleh dengan melakukan peer feedback, dari segi orang yang memberi feedback?
P4 : Dari memberikan feedback itu menurutku kita jadi tahu, jadi lebih memahami. Kalau kita Cuma sebagai penerima aja kan kita Cuma tahu jadi, nah tapi kalau kita melihat dari teman kita dan memberi feedback berarti tu kan kita tahu konsepnya karena kita kan akan memberikan
feedback jadi harus benar-benar tahu apa saja yang harus dinilai dan dikomentari.
I : Ada nggak sih kesulitan-kesulitan yang kamu alami saat kamu melakukan peer feedback?
P4 : Kadang ini mbak, format untuk memberikan feedback tu masih kurang jelas.
I : Nah sekarang di lihat dari segi penerima feedback, menurutmu mana yang lebih membantu kamu, peer feedback atau teacher feedback dalam meningkatkan kemampuan anda dalam mengajar?
P4 : Kalau menurutku sama-sama berguna. Karena kalau dari temen mereka kan sama-sama satu level pengetahuan yang kita miliki kan sama – sama 1 level dan mereka bener-bener melihat kita seperti apa saat mengajar jadi feeback yang mereka kasih itu berdasar dengan pengetahuan yang sama, sedangkan dari lecturer itu sendiri, mereka kan punya pengetatahuan yang lebih luas jadi bisa melengkapi feedback yang dari temen an lebih mengena ke sisi pendidikannya.
I : berguna atau tidak bergunakah penggunaan peer feedback bagi anda khususnya di kelas microteaching? Apa alasan anda?
P4 : Berguna, karena dari teman-teman itu bagus tu lho, membangun semuanya jadi saat saya harus maju lagi buat microteaching berikutnya saya bisa lebih memperbaiki ngajarnya.
I : Keuntungan apa saja yang kamu peroleh melalui peer feedback?
P4 : Ya itu, dapet masukan dari teman-teman terutama yang paling bermanfaat itu tentang kekuranagn dan kelebihan kita saat mengajar dan dari teman-temanlah kita dapet itu semua, dan maukan-masukan itu membangun dan tidak membuat kita down karena mereka juga memberikan kekuatan kita tu apa sih saat mengajar.
I : Apakah kamu merasakan ada peningkatan saat mengajar setelah mendapat feedback dari teman – teman?
P4 : Kalau saat ngajarnya sih kayaknya sama aja deh.. cumin aku sih ngrasa persiapan untuk ngajar selanjutnya jadi lebih mateng setelah baca feedback dari temen – temen.
I : yang terakhir nih, ada saran nggak untuk penerapan peer feedback, khususnya di kelas microteaching, untuk siswa, dosen maupun penerapan peer feedback sendiri di microteaching?
P4 : Kalau untuk siswanya, menurutku kadang-kadang ada siswa yang kurang serius pada saat memberikan feedback, buat mereka harusnya kita sama-sama menyadari kalau peer feedback itu penting baik untuk si penerima maupun pemberi feedback, kalau mereka serius kan feedbacknya jadi lebih bermutu
I ; ok, makasih ya untuk waktunya. P4 : Sama-sama.