• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVESTIGASI . 1 Evaluasi Rontgen

Dalam dokumen Adolescent Idiopathic Scoliosis. (Halaman 27-33)

Evaluasi roentgenographic pada anak dengan kelainan tulang belakang adalah penting. Dalam anak usia kecil, seluruh tulang belakang dan panggul dapat divisualisasikan film 14 x 17 inci (36 x 43 cm). Dalam anak-anak dan remaja, film yang diperlukan lebih panjang 14 x 36 inci (36 x 91 cm). Seluruh tulang belakang

akan terlihat pada roentgenograph, dan hubungan antara kepala, bahu, batang atas, dan panggul dapat dihargai.5

Untuk pasien yang sedang dievaluasi, hanya view PA berdiri diperlukan, tambahan view akan diambil sesuai indikasi. Film membungkuk yang dilakukan preoperative untuk menilai fleksibilitas dari kurva primer dan kompensasinya, disk space, mobilitas, dan untuk memilih lokasi level tulang belakang untuk instrumentasi. Pada klasifikasi Lenke menggunakan film membungkuk untuk membedakan kurva struktural dengan kurva nonstruktural. Supine lateral bending film telah menjadi standart emas. X-ray dari depan dengan membungkuk ke lateral atau studi anterior-posterior membungkuk kedepan adalah untuk mengurangi kelengkungan dari kurva utama melalui perbandingan pengukuran dari sudut dan rotasi. View supine lateral bending diambil untuk mengevaluasi fleksibilitas kurva dan diindikasikan hanya ketika treatment (bracing atau operasi) diberikan. Traksi rontgenograms terbukti sangat membantu jika pasien memiliki kelengkungan kurva yang buruk (lebih dari 70 degress). Pada pasien ini, view lateral membungkuk mungkin tidak merupakan indikasi untuk menilai fleksibilitas deformity. View lateral berdiri diambil sebelum pengobatan sehingga tulang belakang dapat divisualisasikan dalam tiga dimensi, dan juga mengevaluasi hiper- atau hypokyphosis. Jika ada kelainan yang ditemukan dalam daerah lumbosacral mungkin lebih baik digambarkan dengan Fergusson View, yang memberikan true AP dari lumbosakral joint. Bukti spondylosis atau spondylolisthesis memerlukan oblique view di daerah lumbosacral.5,6,17

Dalam studi imaging, tiga pemeriksaan yang diperlukan: (1) Standart pemeriksaan, (2) kontrol pemeriksaan, (3) evaluasi pre-terapi diperlukan untuk menguraikan orthotic dan tindakan bedah. Kriteria kualitas dari anterior x-ray adalah: (1) perlvis harus horisontal, (2) symetricaliliac crest, (3) tulang ekor yang diproyeksikan pada simfisis. Sikap Scoliotic secara radiologically didefinisikan oleh adanya defleksi lateral tulang belakang tanpa gibbosity atau vertebra rotasi. Kriteria kualitas x-ray anterior bending: (1) visibilitas yang baik dari vertebral bodi, (2) visibilitas yang baik dari pedicles, (3) dari transverse apophysis, (4) dari sendi posterior.17

II.8.2 Evaluasi Kurva

Cobb Angle merupakan derajat kelengkungan diantara end vertebra yang menggambarkan maximal coronal deviasi daripada curva. Dalam posisi berdiri, pola kurva dideskripsikan seperti dibawah ini. Setiap kurva diukur dengan metode cob angle (Gambar 32). Cobb angle diukur dari hasil rontgen PA long cassette posisi berdiri. End vertebra harus di identifikasi pertama kali; ini adalah bagian terakhir yang miring menjadi cekung dan kelengkungannya yang diukur. Kemudian tentukan dan garis pada superior dan inferior endplates dari cranial dan caudal vertebra yang bertanggung jawab/terlibat. Sudut yang didapatkan dari perpotongan garis tegak lurus terhadap superior endplate dari superior end vertebra dan inferior endplate dari inferior end vertebra adalah cob angle. Jika end plate ini tidak jelas, maka pedicle dapat digunakan sebagai gantinya. Semua kelengkungan harus diukur. Pada kurva ganda, superior endplate dari inferior end vertebra adalah superior endplate dari superior end vertebra pada kurva berikutnya.Puncak curva (apex) digambarkan ditengah. Merupakan vertebra/disc dari kurva dengan deviasi paling lateral dan paling horizontal. 5,19

.

Gambar 35. Teknik pengukuran Cobb Angle II.8.3 Evaluasi Penampang Sagittal

Adolescent idiophatic scoliosis adalah merupakan kelainan yang multiplanar dengan perubahan pada bidang coronal, sagittal dan axial. Sayangnya, kebanyakan dari penelitian AIS lebih focus hanya pada bidang coronal. Namun saat ini tampaknya bahwa bidang sagital, dalam konsertasinya dengan bidang coronal, adalah sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas dari pasien. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan bagian tubuh teratas sekitar pelvis (coronal ) dan hips (sagittal) dari pasien jadi otot otot posterior berada pada batas kerja minimum. Hal ini mencegah muscle fatique dan nyeri punggung belakang yang berhubungan. Tipe dari contour bidang sagital yang sering terlihat pada AIS adalah dijelaskan dan digambarkan seperi dibawah ini.2

Gambar 36. Metode dari pengukuran berbagai parameter dari sagittal spinal alignment. Sagittal Vertical Axis (SVA) adalah jarak horizontal dari C7 plumb line to front corner sacrum. Nilai (+) indikasi posisi anterior dari sacrum; nilai negative melalui atau dibelakang sacrum. β, sudut sacral inclination, adalah sudut

disubtitusi dari tangent menuju batas posterior S1 dan vertical axis. δ, cob angle diantara dua vertebra.10

II.8.4 Evaluasi Rotasi

Rotasi vertebralis dapat ditentukan dengan metode Nash dan Moe dan mungkin memiliki grade I sampai V, tergantung tingkat keparahan rotasi, atau dapat diukur dengan teknik Pedriolle. Nash dan Moe metode (Gambar 34), vertebra dibagi menjadi enam bagian yang sama, menggunakan sebagai indikator tanda pedicles dan vertebral bodi: (1) level 0  simetris concex dan equidistan pedicles, (2) level 1  bagian cembung pedicle bermigrasi ke segmen pertama, (3) level 2  bagian cembung pedicle bermigrasi ke kedua segmen, (4) level 3  bagian cembung pedicle bermigrasi ke tengah segmen, (5) level 4  bagian cembung pedicle melintasi garis median sisi cekung.5,17

Gambar 37. Metode pedicle untuk menentukan vertebral rotation.10 II.8.5 Skeletal Maturity

Skeletal Maturity diukur tidak hanya oleh penampilan fisiologis pasien, tetapi juga radiographycally oleh usia tulang, iliaka epiphysis dan cincin vertebralis apophysis. Usia tulang ditentukan oleh perbandingan roentgenogram dari wrist dan hand dengan standar yang ditemukan dalam Greulich dan Pyle

atlas. Osifikasi apophysis dari iliaka dievaluasi, dan dinilai derajatnya menurut Reisser (Gambar 35). Cincin vertebralis epiphysis bisa dicatat pada roentgenogram vertebral lateral; ini terdiri dari area osifikasi yang terpisah untuk menggabungkan tubuh vertebral setelah pematangan vertebra selesai. Ini nampaknya bertepatan dengan penghentian pertumbuhan/penutupan lengkap vertebral bodi.5

Gambar 38. Iliac apophyses normalnya tampak progresif mulai dari lateral ke media (stage 1 – 4). Ketika fusion complete, spinal maturitas telah tercapai dan peningktan curvature lebih jauh menjadi tidak berarti

II.8.6 MRI Investigasi

MRI dilakukan untuk mendeteksi kelainan neurologis, memungkinkan diagnosis dyastematomyelia, syringomyelia, malformasi arnold chiari, expansive intra spinal tulang belakang. MRI tidak dilakukan pada remaja dengan pemeriksaan neorologis normal. MRI dalam kelompok remaja lebih kontroversial karena hanya sangat kecil dapat menilai kelainan. MRI indikasi/petunjuk: (1) vertebra dengan kelainan spinal marrow, (2) idhiophatic scoliosis dengan gangguan neurologis, (3) trauma pada tulang belakang, (4) scoliosis terkait dengan herniasi pada discus, (5) neoplastik dan inflamasi scoliosis. Indikasi MRI pada remaja adalah sebagai berikut: (1) kurva thorac mengarah ke sisi kiri, (2) nyeri,(3) progresifitas curva yang cepat, (4) Congenital scoliosis, (5) Neurofibromatosis.17,18

Dalam dokumen Adolescent Idiopathic Scoliosis. (Halaman 27-33)

Dokumen terkait