• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membuat sebuah program yang telah dirintis dari tahun 2009 dan masih berjalan hingga saat ini. Untuk melaksanakan Program CSR nya maka dibentuklah divisi yang menangani langsung masalah pembinaan usaha kecil dan lingkungan. Divisi tersebut yaitu Divisi Corporate Social Responsibility atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui Divisi Coporate Social Responsibility membuat program CSR dengan tujuan membantu masyarakat di sekitarnya. Dalam pembuatan program CSR terdapat beberapa karakteristik yang harus dipenuhi, yaitu Continuity and sustainability, community empowerment dan two ways. Ketiga karakteristik tersebut harus dipenuhi agar suatu program dapat disebut program CSR.

Perusahaan Baja ini membuat program pelatihan yang bertujuan untuk memberikan beasiswa bagi lulusan SMA dan SMK yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan bila telah selesai melaksanakan pelatihan, akan disalurkan ke berbagai perusahaan di Indonesia. Peserta pelatihan ini tidak hanya berasal dari wilayah Banten saja namun dibuka pula untuk peserta di luar Banten. Bahkan ada peserta pelatihan yang berasal dari Sulawesi dan Papua. Pelatihan ini disebut Vocational Training. Program Vocational Training adalah sebuah program pelatihan teknik industri yang telah dirintis oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak tahun 2009 dan masih berjalan hingga saat ini. Program yang dirintis sejak tahun 2009 ini diharapkan dapat menyiapkan sumber daya manusia lokal yang handal, terampil dan profesional. Tujuan dibentuknya program ini adalah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja diberbagai perusahaan dan mampu menciptakan manusia mandiri yang mampu merintis usaha sendiri.

Program pelatihan ini sudah meluluskan empat angkatan. Program pelatihan ini sangat peduli akan pesertanya, setiap peserta pelatihan akan diberi fasilitas pendidikan berupa seragam, asuransi, perlengkapan keselamatan dan juga uang saku. Kepedulian lainnya yaitu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ditahap berikutnya belum akan dilaksanakan bila mayoritas peserta pelatihan belum diterima bekerja atau belum tersalurkan. Pelaksanaan program Vocational Training ini dilakukan di gedung pelatihan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Dalam pelaksanaan pelatihan, peserta akan dibimbing oleh instruktur ahli yang telah bekerja selama bertahun-tahun di PT Krakatau Steel sehingga sangat berpengalaman dibidangnya. Masyarakat sendiri memberikan respon yang sangat baik dibuktikan dengan banyaknya pendaftar yang ingin mengikuti program pelatihan ini.

Adapun saran yang peneliti ajukan untuk kemajuan program tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting untuk memajukan suatu bangsa, melalui pendidikan pola pikir individu dapat berkembang menjadi lebih baik, oleh karena itu, program pelatihan dan pendidikan Vocational Training ini hendaknya terus dilaksanakan.

2. Program Vocational Training hanya dibuka untuk 150 peserta, diharapkan untuk angkatan selanjutnya jumlah peserta ditingkatkan lagi. Mengingat masih banyak masyarakat kurang mampu yang tidak mendapat pendidikan yang layak.

3. Untuk jurusan perempuan diperbanyak lagi karena untuk perempuan hanya dibuka satu jurusan yaitu Administative assistant.

Daftar Pustaka

Aan, Munawar Syamsudin. 2013. Metode Riset Kuantitatif Komunikasi.

Yogyakarta : Pustaka Belajar

Afdhal, Ahmad Fuad. 2008. Tips & Trik Public Relations. Jakarta : PT Grasindo. Amrullah, Amin M. 2013. Panduan Menyusun Proposal Skripsi Tesis &

Disertasi. Smart Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Frank, Jefkins. 2003. Public Relations. Jakarta : Erlangga.

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi

dan Sastra. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Surabaya : Kencana.

Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

Moore, Frazier. 2004. HUMAS : Membangun Citra Dengan Komunikasi.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

Morrisan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Muslimin. 2004. Hubungan Masyarakat Dan Konsep Kepribadian. Malang :

UMM Press.

Nurjaman, Kadar. 2012. Komunikasi & Public Relations. Bandung : CV Pustaka Setia.

Philipson, Ian. 2008. Buku Pintar Public Relations. Yogyakarta : Image Press. Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility : Antara Teori dan

Kenyataan. Yogyakarta : MedPress

Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rumanti, Maria Assumpta. 2005. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta : PT Grasindo.

Suharto, Edi. 2009. Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri : Memperkuat CSR (Corporate Social Responsibility). Bandung : Alfabeta.

Suranto, 2009. Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Dengan Program SPSS.

Semarang : CV. Chyyas Putra.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta : Sinar Grafika.

Wasesa, Silih Agung. 2010. Strategi Public Relations. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum

Sumber Skripsi

Chandra, Herman. 2010. Bentuk-Bentuk CSR Sebagai Tanggung Jawab

Perseroan Terbatas Terhadap Masyarakat (Studi Kasus PT Djarum). Universitas Sumatera Utara.

16

ISBN : 978-602-74874-0-6

Susanti, Andik Heni. 2008. Pelaksanaan Program Corporate Social

Responsibility Oleh PT Sandang Nusantara Unit Patal Secang Magelang.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Sumber Internet

http://azisknucklehead.wordpress.com/2012/10/31/pengembangan-tanggungjawab-pt-krakatau-steel-persero/ diakses tanggal 28 Januari 2014 Pukul 15.15 WIB.

http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/08/teori-komunikasiorganisasi.html diakses pada tanggal 12 Februari 2014 pukul 20.44 WIB

http://lspkrakatausteel.com/sertifikasi-dan-uji-kompetensi-vocational-trainingkrakatau-steel/ diakses pada tanggal 18 Maret 2014 pukul 19.00 WIB

http://www.krakatausteel.com/PDF/buku_CSR_KS_2011.pdf&cd=1&ved=0CCc QFjAA&usg=AFQjCNF_uDoMK6mQcjSr9JqeKP56O7bMw&sig2=vFS YctNoSCEyuoq23tYP8g diakses pada tanggal 14 Mei 2014 pukul 11.34 WIB.

http://m.bisnis.com/quick-news/read/20130211/255/135643/vocational-trainingkrakatau-steel-and-bank-mandiri-gelar-pelatihan-kejuruan-teknik diakses pada tanggal 19 Mei 2014 pukul 10.22 WIB)

Sumber Lain

Rekam Jejak Tanggung Jawab Sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Group, Krakatau Steel Membangun Nusantara Dari Tepian Jawa.

Laporan Pelaksanaan Program Vocational Training Angkatan ke I Tahun 2009 –

2010

Laporan Pelaksanaan Program Vocational Training Angkatan ke I Tahun 2010 –

2011

Laporan Pelaksanaan Program Vocational Training Angkatan ke I Tahun 2011 –

2012

Proposal Program Vocational Training untuk Bank Mandiri Angkatan ke IV Tahun 2013 – 2014

Media Relations Strategy in Enhancing Image of PT. Dirgantara Indonesia (Persero) After Crisis

Tri Wahyu Susilo, S.I.Kom

Sebelas Maret University of Surakarta Email : triwahyususilo@ymail.com

Abstract

PT Dirgantara Indonesia is a kind of state-owned enterprises which was born since the era of Soeharto, this company had been bangkrupt at 1998, although it was the only one aircraft company in asia tenggara. The crisis made pt.DI had a lot of negatively news, so the society was not able to believe pt.DI anymore. That is actually a big problem for pt.DI so they try to fix it, through communications division. The PR of pt.DI focus to keep well the contact with the mass media. It intended to spread good information to the society for repairing positive images like before. For this time media massa is like a key to the society for influencing everything, good or bad things. Therefore media relations strategy establish good relationship with the mass media for increasing the positive image by the news.

The metodology of this research is descriptive qualitative. The sampling techniques was conducted with a purposing sampling. Collection of data used in depth interviews, direct observation and also record of documents. The validity uses triangulation of data sources. Analysis using interactive model. According to the finding of this research, implementing the media relations of public relations PT. Dirgantara Indonesia appropriates with proposed by the experts and public relation practitioners. Three efforts made by public relations PT Dirgantara Indonesia establishing good relationship with reporters are media visit, press gathering or inviting colleagues media, and press conference. This public relation activity of PT.Dirgantara Indonesia received the positive feedback from journalists.

Keywords: Crisis, Mass Media, Media Relations Activity

Pendahuluan

PT. Dirgantara Indonesia adalah salah satu BUMN yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan milik Negara ini mengalami pasang surut semenjak krisis moneter melanda bangsa Indonesia tahun 1998, serta ditandatanganinya Letter Of Intent (LOI) antara pemerintah Indonesia dengan IMF, yang didalamnya dinyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak diperkenankan mengucurkan dana lagi ke PT DI. Ditandai dengan PHK besar-besaran pada tahun 2000 dan akhirnya pada September 2007 pernah dinyatakan bangkrut oleh pengadilan tinggi Niaga, namun keputusan ini ditarik kembali pada Oktober 2007. (Sumber Arsip Humas PT.Dirgantara Indonesia).

Hal ini didukukung pemberitaan online detik.com pada 5 April 2013, dengan judul “Zaman BJ Habibie Karyawan PT DI Capai 16.000, Sekarang Tinggal 4000”. PT DI tahun 1996 sampai 1998 pernah mengalami masa jaya, namun PT DI pernah berhenti beroprasi karena tidak mendapat suntikan modal

18

ISBN : 978-602-74874-0-6

oleh Presiden Soeharto tahun 1998. Saat di komandoi BJ Habibie karyawan PT DI mencapai 16. 000 karyawan, Budi Santoso selaku Dirut PT DI menjelaskan akibat penghentian suntikan dana tersebut berdampak terhadap pemberhentian ribuan orang karyawan hingga ahkirnya tersisa 4000 karyawan. Bahkan sekitar 200 tenaga ahli pesawat Dirgantara Indonesia terpaksa harus hengkang dari tanah air kemudian memilih bekerja di beberapa perusaaan terbang di luar negeri seperti Boeing, Airbus dan Embraer pasca 1998.

Humas PT. Dirgantara Indonesia (PT DI) berperan penting dalam mengangkat citra perusahaan, oleh karena itu butuh kerja keras dalam mewujudkan itu semua, dengan kerja dan usaha humas PT DI dalam memproduksi atau membuat suatu berita, artikel, dan press release, dan lain-lain. Perjalanan panjang PT DI tidak lepas dari peran Humas yang ada. PT DI sudah mulai bangkit kembali dan meningkatkan kualitas dan kinerja serta fungsi organisasi kususnya di bidang kehumasan. Manfaat yang diperoleh PT DI jika menjalin media relations/hubungan media ialah sering muculnya pemberitaan mengenai PT DI. Akibat sering munculnya pemberitaan PT DI yang positif, maka masyarakat tahu bahwa PT DI masih ada dan menimbulkan citra positif di masyarakat. PT DI adalah salah satu perusahaan milik negara yang lahir pada zaman Pak Soeharto.

Tinjauan Pustaka

Peneliti menggunakan teori Lesly (Darmastuti, 2012:52), mengungkapkan

Media relations merupakan kegiatan yang berhubungan dengan media

komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap organisasi, dari pendapat diatas secara garis besar media relations lebih digunakan untuk fungsi publisitas, sedangkan kegiatan yang bisa menopang publisitas itu adalah merespon kepentingan media, inti dari merespon kepentingan media itu sendiri adalah pemberian informasi atau tanggapan pada media atas nama organisasi atau klien, selain menggungkan teori diatas peneliti juga menggunakan model hubungan dengan media massa yang di tulis oleh Darmastuti (2012:163), yakni model hubungan antara public relations dengan institusi media, model ini adalah model hubungan yang bersifat bisnis. Hubungan dibangun dalam kondisi yang formal dan saling menguntungkan. Model ini disebut dengan model imbalanced komentalisme relationship, model hubungan yang peneliti cantumkan diatas telah dilakukan humas PT. DI guna memberikan publisitas yang maksimal, dalam perjalananya PT. DI menjalin kerjasama dengan media Antara dengan perjanjian MOU.

Untuk mendukung kegiatan media relations dalam penelitian ini maka peneliti juga menggunakan aktifitas kegiatan media relations bentuk kegiatan perss menurut Aceng Abdullah dalam Buku Perss Relations Kiat Berhubungan Dengan Media massa, ( Nova, 2012:212) yaitu:

a. Penyebaran Siaran Pers.

Penyabaran siaran pers biasanya berupa lembaran siaran berita yang dibagikan kepada para wartawan atau media massa yang dituju. Siaran pers memiliki fungsi yang sama dengan fungsi media massa. Kegiatan pembuatan dan penyebaran siaran pers ini merupakan kegiatan hubungan pers paling efisien. b. Konfrensi Pers atau Jumpa Pers.

Konfrensi pers biasanya dilakukan menjelang, menghadapi apapun setelah terjadi peristiwa penting dan besar.

c. Kunjungan Pers.

Kunjungan pers atau bisa di sebut pers tour adalah mengajak wartawan berkunjung ke suatu lokasi, baik yang berada dilingkunganya maupun ke tempat lokasi yang memiliki kaitan erat dengan kiprah lembaga atau institusi terkait.

d. Resepsi Pers.

Resepsi Pers adalah mengundang para insan media massa dalam sebuah presepsi atau acara khusus yang di selenggarakan untuk para pemburu berita. Acara bisa berupa jamuan makan, kemudian dilanjutkan dengan hiburan. e. Peliputan Kegiatan.

Peliputan kegiatan merupakan yang paling dikenali antara kegiatan pers lainnya. Peliputan kegiatan dilakukan saat institusi mengadakan kegiatan tertentu, khususnnya yang mempunyai nilai berita. Media massa di undang untuk meliput.

f. Wawancara Pers.

Jika kelima kegiatan di atas merupakan prakarsa dari organisasi maka wawancara pers merupakan inisiatif dari pihak media massa. Terdapat dua jenis wawancara, yaitu wawancara yang di persiapkan dan wawancara spontan. Fakta dilapagan humas PT. DI juga melakukan kegiatan kunjungan media atau bersilaturahmi dengan media, hal itu sesuai dengan teori yang di uangkapkan Iriantara (2008:82) Kunjungan pimpinan organisasi pada media massa. Kunjungan tersebut bisa dinamakan sebagai silaturahmi, bisa juga kunjungan perkenalan apapun namanya yang menunjukkan upaya untuk menjalin hubungan baik dengan institusi media massa.

Penelitian yang relevan merupakan perolehan dari hasil penelitian terdahulu untuk mempertajam penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian Fandy Setiawan. Universitas Kristen Petra Surabaya 2008, yang meneliti tentang Strategi

MediaRelations Humas Polda Jatim dalam menjalin hubungan baik dengan media

massa. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya strategi media Humas Polda Jatim dengan media massa.

Penelitian yang akan dilakukan bertujuan, untuk mendeskripsikan gambaran mengenai strategi media relations dalam usaha meningkatkan citra PT Dirgantara Indonesia pasca krisis, perbedaan penulis dengan penelitian Fandy Setiawan pada objek lokasi yang menjadi sasaran penelitian. Penelitian yang dilakukan Fandy Setiawan menggunakan objek Polda Jatim, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan objek lokasi Departemen Komunikasi Bidang Humas PT. Dirgantara Indonesia (Persero) meskipun sama-sama melalukan penelitian pada bidang kehumasan, peneliti ingin mendeskripsikan serta menggambarkan strategi media relations dalam usaha meningkatkan citra PT. Dirgantara Indonesia pasca krisis. Berbeda dengan penelitian Fandy Setiawan yang bagaimana strategi media relations Polda Jatim dalam menjalin hubungan baik dengan media massa, perbedaan kedua dalam penelitian Fandy Setiawan dimana untuk meningkatkan publisitas atau pemberitaan yang positif humas Polda Jatim menugaskan Polisi belajar menjadi jurnalis sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti dimana untuk meningkatkan publisitas Humas PT.DI menjalin kerjasama dengan media Antara dengan perjanjian MOU.

20

ISBN : 978-602-74874-0-6

Dokumen terkait